Tiga orang remaja yang merupakan kembar tiga bersekolah di Smith internasional school. Mereka bukan manusia biasa tapi tiga kembar yang memiliki Indra keenam dan mampu melawan para makluk halus dengan kemampuan mereka.
Bisakah mereka menolong banyak orang dengan kemampuan mereka itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mimpi Khalid 2
"Tapi bagaimana kalau ternyata itu memang qorinnya? Dia meninggal dan qorinnya ada disana untuk meneror para siswa dan penjaga sekolah?" Tanya Aurora
"Kalau dia meninggal dalam keadaan baik, harusnya qorinnya juga baik dong" ucap Khalid menerka nerka
"Gafi juga nggak tahu kak, kita masih minim ilmu agama dan juga tentang hal hal yang bersifat gaib" balas Gafi
"Besok kita pastikan lagi, kamu jangan keluar sendirian besok, Abang dan bang Gafi akan selalu temani kamu" ucap Khalid
"Iya bang, kenapa ya Ola malah bisa lihat penampakan itu dengan jelas sekarang, mungkin ini yang di rasakan Altair juga saat melihat sosok sosok itu" ungkap Aurora
Biasanya Aurora hanya akan melihat bayangan samar yang tembus pandang, tapi akhir akhir ini dia bisa melihat banyak penampakan dengan jelas, bahkan wujud mereka begitu menakutkan dan tak jarang membuat Aurora hampir pingsan.
"Apa kamu merasa terganggu?" Tanya Khalid
"Ola takut, pas lihat kepalanya tiba tiba putus dan menggelinding ke bawah, darahnya bahkan sampai muncrat dari lehernya" jawab Aurora merinding.
"Jangan di pikirkan lagi, sekarang kamu istirahat saja, kami yang akan urus semuanya saat kamu masih dalam mas haid" bujuk Gafi
"Terima kasih bang" ungkap Aurora memeluk keduanya.
Wusss.
Angin dingin kembali masuk ke dalam kepala Aurora melalui tangan Gafi yang menyentuh kepalanya.
"Jangan takut, ada kami dan Allah SWT yang akan senantiasa melindungi kita" ucap Gafi
"Aamiin yaa rabbal aalamiin" jawab Khalid dan Aurora.
"Istirahatlah"
******
Malam hari.
"Lo itu hanya seorang siswi beasiswa, jadi Lo harus jadi babu kita!" Ucap seorang siswi bernama Zeta
"Hiks.. maaf kak, aku nggak mau tolong jangan lakukan ini" ringis seorang siswi bernama Virna.
Dia sedang duduk pegangi taman teman Zeta dan di kungkung oleh pacar Zeta yang bernama Danang.
"Kalau Lo nggak mau di perkosa pacar gue, sebaiknya Lo turuti Kita" ancam Zeta menjambak Virna
"I..iya kak, Virna akan jadi babu kak Zeta, tapi tolong lepaskan Virna" pinta Virna terisak
"Lepaskan dia" perintah Zeta
Tiga orang itu melepaskan Virna dengan senyum mengejek, Virna di kenal sebagai siswi yang pintar dan masuk ke sekolah lewat jalur prestasi, dia bahkan sudah berencana akan ambil beasiswa juga untuk masuk di Smith university.
Sejak masuk di kelas sepuluh, hingga sekarang dia kelas sebelas, dia selalu di manfaatkan teman temannya karena kepintarannya itu, dia bahkan sering di minta untuk mengerjakan tugas teman temannya dengan dalih kalau mereka tidak mengerti dengan yang di sampaikan guru.
"Mulai besok, Lo harus kerjakan semua tugas sekolah kita, dan Lo harus mau kita suruh apapun! atau gue akan bocorin ke kepala sekolah, kalau Lo udah berbuat mesum di sekolah dengan kak Justin!" ucap Zeta tegas
"Nggak nyangka gue, perempuan yang terlihat lugu ini ternyata liar juga kalau sedang beraksi" ejek teman Zeta yang bernama Arumi
"Kalau Lo pernah sama si Justin, berarti gue juga boleh dong cobain punya Lo juga" goda Danang tersenyum manis.
"Kak Justin itu pacar aku kak" gumam Virna
"Jangan mengada ada deh, si Justin itu pacarnya Diana! Lo mau ngaku ngaku! Justin juga paling cuma tergoda sesaat sama Lo" sinis Zeta
"Mana mungkin seorang Justin mau punya pacar udik kaya gini" sinis Arumi
Plak.
"Gue malas sebenarnya lihat wajah Lo ini, tapi Lo Udah berani goda pacar gue, dan Lo harus terima akibatnya!" Ucap Diana dengan tatapan tajam menampar Virna.
Sejak Virna di ikat dan di pegangi Arumi dan dirinya, dia terus menahan amarah yang ada di kepalanya, bisikan untuk membunuh Virna juga terus terdengar di gendang telinganya ketika dia menatap benci Virna.
Apalagi dia pernah melihat Virna sedang melakukan hubungan badan bersama pacarnya Justin di gudang sekolah, awalnya dia ingin melabrak mereka tapi Zeta mendapatkan ide untuk memanfaatkan kepintaran Virna demi kepentingan mereka.
"Bunuh dia... Dia sudah merebut kekasihmu, dia pantas mati" bisik suara yang terus di dengar Diana
Sret.
"Eh Diana! Lo ngapain! Lo boleh marah tapi jangan sampai Lo nekat juga" panik Zeta karena Diana mengeluarkan pisau dari balik roknya.
"Diam Lo semua! Gue udah nahan sejak tiga hari lalu, saat gue lihat perempuan ini dengan lihainya bergoyang di atas tubuh Justin gue!" Bentak Diana mulai mendekati Virna yang semakin ketakutan.
"To.. tolong!' teriak Virna saat Diana terus mendekati dia
"Diana berhenti, dan sebaiknya Lo tenangin pikiran Lo sekarang" bujuk Danang menarik tangan Diana.
"Nggak! Akan gue bunuh perempuan pelakor ini!" Jawab Diana menepis tangan Danang
"Diana jangan gila! Danang pegangin dia!" Perintah Zeta
Danang sigap memegangi Diana bersama Zeta sementara Arumi membantu melepaskan Virna yang di ikat tangannya. Mereka memang jahat tapi mereka tidak mau kalau sampai mereka jadi pembunuh, apa yang mereka lakukan hanya untuk bersenang senang saja dan tidak mau kalau sampai ada korban meninggal akibat dari ulah mereka.
"Hei kamu cepat pergi dari sini!" Teriak Arumi membantu Virna yang terlihat ketakutan.
"Mau kemana Lo pelakor!" Teriak Diana yang seperti kerasukan.
"Diana Lo harus sadar! Jangan begini, kita mungkin suka bully orang tapi kita bukan pembunuh!" bentak Zeta
"Gue nggak peduli, gue benci sama dia! Dia Udah buat gue putus sama Justin! Dia lebih milih anak miskin itu! Kalian nggak tahu gimana sakitnya gue yang harus kalah dengan anak kampungan itu!" bentak Diana
Zeta dan Danang terkejut, karena yang mereka tahu hubungan Diana dan Justin masih baik baik saja dan sering pergi berdua setiap weekend.
Diana menggunakan momen keterkejutan Zeta untuk bebas, dia yang berhasil berontak dan mendorong tubuh Zeta juga Danang, melempar pisau di tangannya dengan kuat ke arah Virna dan Aleta.
Jleb.
"Astagfirullahaladzim..."
Khalid bangun dari tidurnya setelah melihat mimpi yang menurutnya terlihat nyata, karena seorang gadis terlihat tergeletak dengan pisau menancap di lehernya. Bahkan orang orang yang membully itu terlihat panik dalam mimpi Khalid.
"Apa gadis itu yang di lihat Ola" gumam Khalid.
Khalid memilih untuk tidak tidur lagi, dia pergi untuk berwudhu dan melaksanakan shalat tahajjud, selama ini bukan hanya dirinya saja yang sering mendapatkan mimpi aneh ataupun penglihatan secara tiba tiba, Gafi dan Aurora juga sama, bahkan kedua adiknya yang lain juga sama. Tapi mereka selalu bersikap bisa saja karena tidak mau di anggap berlebihan, apalagi kadang yang mereka lihat justru hanya penglihatan palsu yang sering di titipkan setan yang ingin menyesatkan ketiga remaja itu.
"Apa ini asli, jika iya mereka sangat kejam sekali, bahkan sampai melakukan pembunuhan" gumam Khalid setelah dia selesai melaksanakan shalat
"Besok aku akan bicara dengan Gafi, aku harus cari tahu apa yang terjadi sebenarnya, hantu itu pasti muncul karena ingin memberitahu sesuatu" gumamnya lagi
moga karyamu yang ini juga luar biasa ya thorr🤲
semangaat🤭