Klarissa anak kandung dari keluarga yang cukup kaya raya, namun sejak sepupunya datang dan di angkat sebagai anak angkat oleh kedua orang tuanya, Klarissa Tersisikan.
Kedua orang tuanya mengabaikan dan tidak peduli, saudara-saudara kandungnya, pacarnya bahkan sahabatnya tidak ada yang peduli pada Klarissa bahkan mengabaikannya.
Mampukah Klarissa hidup dalam keterabaian dari orang-orang terdekatnya??...
Apakah masih ada yang peduli pada Klarissa?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia Papendang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 07
Sesampainya dirumah mobil Klarissa memasuki rumahnya, lalu Klarissa bersenandung "Lala... Lala... Lala!"
Diruang tamu geng warior mendengar orang bersenandung menoleh kearah gadis yang baru pulang, tentu dengan rambut baru. Geng warior dibuat tak bisa berkata-kata lagi dengan tingkah Klarissa "Habis dari mana baru pulang?" Tanya Morgan mantan pacar Klarissa
Klarissa berjalan tanpa menghiraukan perkataan dari Morgan, Klarissa bersenandung seperti tidak ada beban apapun sekarang sementara Morgan makin kesel dengan Klarissa karena beberapa kali tidak pernah dihiraukan. Morgan mengepalkan tangannya "Kenapa lo kesel begitu?" Tanya Rivan
Sementara Arthur terkekeh "Udahlah... Sekarang Klarissa udah juga muak sama lo, lo nggak usah ganggu dia lagi biarkan dia bahagia dengan laki-laki yang tulus mencintainya!" Tutur Arthur
Bagas menoleh kearah Arthur tanpa berkata apapun bagas menonjok muka Arthur.
Brugh.... "Diem lo nggak usah ngebacot!" Tutur Morgan
Arthur meringis kesakitan lalu Klarissa kembali lagi lewat didepan mereka tanpa menoleh sedikitpun kearah geng warior, Klarissa mengambil paper bagnya yang lupa dibawa kekamarnya. Kali ini Klarissa masih bersenandung "lala... Lala... Lala!"
Klarissa mengambil semua paper bagnya tentu kesusahan, Morgan berinisiatif mau membantu Klarissa dengan mengambil paper bagnya ditangan Klarissa tapi Klarissa menoleh kearah Morgan "Jangan pernah sentuh gue lagi... Gue bukan siapa-siapa lo lagi saat ini bahkan gue nggak kenal lo!" Ujar Klarissa dengan melotot Klarissa mengambil paper bagnya lagi meskipun kesusahan dia membawanya sendiri kekamarnya, Morgan mematung mendengar perkataan Klarissa "Lo nggak mau kenal gue lagi... Lo yakin ngomong begitu ke gue... Oke fine gue batasin lo sampek seminggu paling lama, lo balik kayak dulu lagi... Ngejar-ngejar gue lagi, kali ini gue akan nerima lo bukan embel-embel papa mama gue lagi!" Batin Morgan
Aldy menepuk bahu Morgan "Tenanglah... Dia cuma ngambek sama lo, gue yakin sehari dua hari dia akan nangis-nangis mau balikan lagi sama lo!" Ujar Aldy
Morgan mengangguk duduk bareng teman-temannya lagi sedangkan dikamar Klarissa membersihkan tubuhnya lalu memakai kaos oblong dengan hotpants yang baru dia beli "Widih... Ternyata gue keren juga kalau gini!" Gumam Klarissa tersenyum didepan cermin
Klarissa membersihkan semua baju yang ada di lemarinya, lalu dia keluar dari kamarnya dengan penampilan baru mencari bik narti "Bunda narti!" Teriak Klarissa
Bik narti yang dipanggil Klarissa berlari kearah suara Klarissa "Ada apa non?" Tanya bik narti
"Bun... Cariin kardus atau apalah buat menaruh baju yang nggak dipakai dilemari!" Tutur Klarissa
Bik narti masih menatap Klarissa didepannya wanita yang menangis saat ulang tahunnya mengharapkan keluarganya datang merayakan ulang tahunnya, Klarissa tersenyum pada bik narti "Kenapa menatap Klarissa begitu bun?" Tanya Klarissa
"Ya allah... Kenapa rambut non jadi begini?" Tanya bik narti
Klarissa tersenyum "Kenapa... Cantik nggak bun?" Tanya Klarissa
Bik narti mengangguk "Non nggak sayang sama rambut panjang non?" Tanya bik narti
"Nggak ngapain sayang... Aku mau jadi diriku sendiri bun... Capek juga jadi orang lain!" Tutur Klarissa
Bik narti memeluk Klarissa "Sabar non... Suatu saat nanti mereka akan menyesal telah menyia-nyiakan non!" Terang bik narti
Klarissa menggelengkan kepalanya "Sudah yuk... Klarissa perlu kardus bun!" Ujar Klarissa
Bik narti mengambil kardus sedangkan Klarissa mengeluarkan semua baju-bajunya saat bik narti datang" Non... Kenapa dikeluarin semua?" Tanya bik narti
"Udah nggak perlu lagi bik... Mana kardusnya!" Ujar Klarissa
Klarissa menaruh semua bajunya di dalam kardus "Kurang bik... Ada lagi nggak?" Tanya Klarissa
Narti "Ada non bentar bibik ambil lagi!" Ujar bik narti
Klarissa mengangguk, Klarissa membawa kardus yang berisi baju-baju tersebut kedalam gudang hingga semua bersih tersimpan didalam gudang "Gue... Udah nggak perlu sama lo lagi, sekarang gue janji akan ngehargai diri gue sendiri dengan menjadi diri gue sendiri, terimakasih atas luka yang lo beri!" Gumam Klarissa tersenyum getir
Klarissa keluar dari gudang, semua sudah dimeja makan geng warior, papa mama Klarissa, Kirana, dan kakak-kakaknya. Langkah Klarissa berhenti saat mama Klarissa "Kenapa kamu berpenampilan kayak gini?" Tanya Jesika mama Klarissa
"Saya mau menjadi diri saya sendiri, saya sudah lelah berpura-pura menjadi orang lain!" Tutur Klarissa pelan membuat yang ada diruang makan tersebut menatap Klarissa tak percaya Mama Klarissa tertawa "Kamu marah dengan kita karena kita nggak ingat ulang tahunmu... Dasar drama Queen terlalu membesar-besarkan masalah!" Kekeh Jesika mama Klarissa
Klarissa tertawa "Lucu sekali anda berfikir begitu tentang saya... Saya mengakui memang pernah berharap merayakan ulang tahun saya dengan keluarga saya tapi saya sadar.... sekarang posisi saya sudah tergantikan!" Klarissa terkekeh
Tanpa ada wajah kesedihan, kecewa, kesal sudah lenyap karena Klarissa sudah lelah dengan mengharapkan bekas kasihan dari orang-orang yang disayanginya.
Harry menggebrak meja "Diam... Kamu cemburu dengan perhatian kita ke Kirana... Ingat sekarang Kirana anggota keluarga kita, kita harus saling menyayangi!" Tutur Harry
Klarissa tersenyum sinis "Cemburu... Hahaha udah basih sekarang lakukan apapun yang kalian inginkan, saya nggak mau tau dan nggak perduli dengan kalian karena saya sudah punya orang-orang baru yang menyayangi saya dengan tulus!" Ujar Klarissa
Harry dan Jesika kesal dengan Klarissa karena tidak lagi memanggil papa mama, dia berbicara layaknya orang asing, yah sekarang mereka asing jauh dari hubungan mereka sebelum Kirana datang. Kirana menangis "Hiks... Hiks... Hiks... Maafkan Kirana membuat keluarga ini bertengkar gara-gara Kirana hiks... Hiks... Hiks...!" Kirana menangis
Harry dan Jesika merasa kasihan pada Kirana "Sudahlah Kirana ini bukan kesalahanmu... Dia hanya kesal karena ulang tahunnya nggak ada yang datang!" Tutur Harry
Klarissa tertawa dengan perkataan Harry "Hahaha maling teriak maling... Ngatain sava drama Queen nggak sadar apa sebenarnya siapa yang drama Queen, Selamat ya buat lo sekarang gue nggak ada apa-apanya dimata mereka... Gue akan memberikan semua yang lo mau, lo mau keluarga gue kan... Silahkan ambil, lo mau sahabat-sahabat gue kan... Silahkan ambil, dan lo suka sama sama dia kan (menunjuk Morgan)... Silahkan ambil, Gue nggak butuh mereka lagi sekarang, gue akan bahagiain hidup gue sendiri dan gue nggak akan ngemis-ngemis perhatian mereka lagi karena udah BASIH!" Terang Klarissa
Harry berdiri lalu PLAK... (Menampar wajah Klarissa)
Klarissa tak menangis dia tersenyum "Saya nggak akan nangis lagi apapun yang mau anda lakukan saya sudah mati rasa dengan tingkah kalian, silahkan tampar saya kalau perlu bunuh saya... Saya tidak takut mati!" Tutur Klarissa
Bik narti berlari dari arah dapur memeluk Klarissa hingga bik narti menangis "Ampuni non Klarissa tuan... Ingat anda menginginkan anak perempuan tuan... Hiks... Hiks... Hiks...!"
Tangis bik narti
"Sudahlah bun... Jangan mengaharapkan kasihan pada mereka... Sekarang mereka tidak menginginkan Klarissa lagi karena sudah ada yang menggantikanku... Ayo kita kekamar bun, masih banyak barang yang harus Klarissa buang!" Klarissa menarik tangan bik narti
Sementara Harry terdiam mendengar perkataan Klarissa dan bik narti begitu juga dengan semua orang yang ada dimeja makan menatap Klarissa dengan tatapan yang sulit diartikan sementara Kirana tertawa didalam hatinya "Hahaha... Kasihan banget lo Klarissa... Semua yang lo miliki akan gue ambil... Gue tau sekarang kak Morgan sudah mutusin lo, gue akan buat kak Morgan mencintai gue dan lo akan nangis darah... Hahaha!" Batin Kirana.