SEPENGAL CERITA

Aku hanya menghela nafas malas dan lelah saat harus di tuntut untuk menjadi penerus yang sempurna, aku lelah tidak ada kah orang yang paham jika aku juga punya kehidupan ku sendiri aku punya diriku yang ingin bebas tanpa beban bukan hanya untuk menjadi seseorang yang di kejar harus hidup dalam kesempurnaan.

Berulang kali mereka meminta ku untuk segera pindah ke luar negeri belajar dan mengembangkan bisnis mereka sekaligus menjadi seorang dokter muda di sana, tapi aku selalu menolak dengan alasan dia akan kembali.

Dia mulai mengikuti ku sejak bertahun-tahun silam saat aku kecil yang frustasi lelah dan lelah menghadapi dunia yang terkadang benar benar membuat ku gila, dia adalah sisa lain dariku sisi yang berani memberontak pada mereka. Sisi yang paling mereka benci, dia pintar sama seperti ku tapi dia tidak akan tunduk pada siapapun, sikap brutal dan berandalan nya yang selalu membuat mereka.

Sudah sekian banyak dokter yang datang tapi mereka tidak bisa membuat dia hilang dari bagian diriku, terkadang aku akan tertidur pulas atau bermimpi hidup sendiri di alam bebas saat dia menguasai kehidupan ku. Dan terkadang aku akan tiba-tiba terbangun dari tidur ku yang indah saat dia lelah menjadi diriku.

Di sini aku sekarang, di rumah gadis yang begitu aku cintai. Camellia gadis yang sudah bersama ku sejak 7 tahun lalu, gadis yang mengetahui diriku tapi tidak pernah meninggalkan ku. Dia yang selalu melakukan apapun yang dia mau yang selalu membuat orang lain sangat kesal dan terkadang benci melihat nya.

Dia gadis yang baik hanya saja di butuh perhatian lebih dari orang lain, dia menyukai saat dirinya lebih menonjol dan lebih terlihat dari orang lain.

" Udah bangun?. " Gumam Camellia saat Zikry yang tidur di pangkuannya membuat mata hitam sayu itu. Zikry tersenyum menatap wajah cantik dan lembut Camellia yang hanya dia yang bisa melihat ketulusan gadis itu.

" Lia, seandainya nanti aku pergi cukup lama dan aku tidak bisa melihat mu lagi bagaimana?. " Gumam Zikry lembut membuat Camellia bingung.

" Maksudnya?. " Ucap gadis itu dengan tatapan bingung sembari mengelus lembut rambut hitam Zikry.

" Seandainya dia kembali, seandainya dia menyukai orang lain seandainya aku tidak sanggup kembali Lia. Aku lelah Lia terkadang dia berontak dan ingin aku tidur nyenyak. " Tangan lembut itu berhenti mata nya menatap mata Zikry dengan tatapan yang sulit di artikan.

" Kamu mau tinggalin aku demi Dia Zikry, kamu adalah pemilik tubuh ini dan cuman kamu Zikry. Kamu gak perlu lelah kamu gak perlu capek dengan hal hal yang membuat mu drop dan tidur ninggalin aku Zikry sedang kan kamu tahu sendiri bukan jika Dia kembali maka aku yang tersingkir Zikry.. " Seketika butiran-butiran bening itu menetes begitu saja membasahi pipi Zikry yang ada di bawa nya.

Zikry membenarkan duduknya membawa Camellia dalam pelukannya mendengarkan gadis itu menangis terseduh seduh dalam pelukannya, Zikry tau jika dia adalah pemenang dalam dirinya tapi dia juga tahu dia kalah dalam kehidupan nyatanya.

" Jangan pernah kembali seperti Argha Zikry, aku gak mau kamu ninggalin aku demi orang lain aku gak bisa melihat diri lain kamu membela bahkan bersama dengan orang lain orang yang benar-benar aku benci Zikry... " Camellia memukul dada Zikry pelan melampiaskan kemarahan.

" Aku pasti kembali sama Lia, seandainya itu memang terjadi kamu tetap pemenang nya dan aku sendiri yang akan memastikan aku kembali pada mu Lia. " Ucap Zikry menenangkan gadis itu. Zikry menangkup wajah sembab Camellia menatap nya lembut kemudian menatap bibir merah muda gadis itu, melumat nya lembut membuat gadis itu berhenti terisak.

" Ingat lah Camellia, jika mana aku pergi jangan pernah mencari ku tapi tunggu sampai aku kembali. Aku sendiri yang akan memastikan jika hanya kamu yang akan berada di sisiku mau sampai kapan pun itu. " Ucap Zikry melepaskan pangutan nya kemudian memeluk Camellia erat.

***

Di Kediaman Miko Darmaris

" Papa tidak akan membiarkan kamu pergi dengan sepeda kamu lagi Felicia, lihat tubuh mu itu penuh luka dan memar. Kenapa susah sekali meminta mu menikmati semua ini sayang. Papa hanya ingin kamu menikmati apa yang papa dan mama cari semua kekayaan ini untuk kamu Felicia. " Miko benar benar marah saat mengetahui jika putri semata wayang nya mengalami kecelakaan saat mengendarai sepeda nya itu.

Felicia hanya diam tangan yang dia tekuk di dada nya melihat kemarahan ayahnya yang tidak membuat nya gentar sama sekali. Felicia menghela nafas kemudian hendak pergi meninggalkan percakapan yang tidak penting menurut nya itu.

" Felicia Darmaris, papa belum selesai bicara. " Bentak Miko saat melihat putri nya hendak pergi begitu saja. Felicia yang kesal berbalik menatap Miko dengan tajam.

" Aku gak butuh semua kekayaan ini tuan Miko Darmaris yang terhormat dan nyonya Melatih Darmaris ibu yang sungguh luar biasa baik hati itu di mana banyak orang, aku tidak butuh semua itu semua... " Pekik Felicia dengan keras membuat Melatih yang sibuk dengan laptop nya kemudian menatap Felicia.

" Aku butuh kasih sayang dari kalian perhatian kecil atau sebatas senyuman manis kalian, bukan semua kemewahan ini atau uang yang kalian tranfer berjuta-juta itu, bisa kalian berikan aku 1 saja harapan ku itu?. " Pelayan di rumah itu mendengar kan dan merasa kasihan pada Felicia yang selalu kekurangan dalam kekayaan yang dia miliki.

" Felicia, kamu fikir dengan kasih sayang kamu bisa membeli dunia dengan muda?. " Ucap Melatih melihat tajam putri nya itu.

Felicia tersenyum sinis melihat wanita 40 tahun itu.

" Kau wanita gila bisa kah kau diam, atau aku akan membongkar semua kebusukan mu itu.. " Pekik Felicia membuat Mika geram melihat ucapan putrinya itu tehadap ibu nya.

" Felicia, jaga batasan mu. Papa tidak ingin kamu berkata dengan kasar pada wanita yang sudah melahirkan mu. " Ucap Miko dengan keras.

" Wanita yang sudah melahirkan ku yah, wanita itu.. " Ucap Felicia terhenti dengan deraian air mata yang mengalir deras di wajahnya.

" Sudah lah, suatu saat papa akan tahu dengan sendiri nya. Sekarang terserah jika kalian masih begitu sibuk dengan urusan kalian, jangan pernah menyesal jika suatu saat kalian sendiri yang akan membuat aku pergi. " Ucao Felicia langsung berlari menuju lantai 2 di mana kamar nya berada.

Miko begitu frustasi dengan keadaan yang terjadi dia yang terlalu lepas dengan emosinya menbuat putri nya terluka, membuat gadis kecil nya kembali merasakan sendirian lagi sekarang. Sedangkan Melatih dia acuh dan merasa tidak perduli dengan Felicia dan suami nya itu.