NovelToon NovelToon
I LOVE YOU, KANARA

I LOVE YOU, KANARA

Status: tamat
Genre:Kontras Takdir / Diam-Diam Cinta / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Murni / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Kanara Rusadi, wanita beranak satu yang menikah dengan laki-laki keji karena dijual oleh ibu tirinya. Kanara kabur dari rumah akibat mendapatkan kekerasan dari suaminya. Ia bersama putranya harus hidup serba berkekurangan.

Demi sang putra dan berbekal ijasah SMA, Kanara bertekad masuk di sebuah perusahaan besar milik laki-laki yang pernah dia tabrak mobil super duper mahalnya.

Pertemuan awal mereka meninggalkan kekesalan Brandon. Namun seiring berjalannya waktu, Brandon mengetahui bahwa Kanara sedang bersembunyi dari suaminya dan saat ini berada di dalam bahaya yang mengancam nyawanya.

Brandon yang diam-diam mulai ada rasa pada Kanara, berusaha menyelamatkan wanita itu dari ancaman sang suami yang berkuasa di dunia gelap. Tanpa ia sadari Kanara adalah wanita yang pernah pernah terjerat dengannya sepuluh tahun lalu dan bocah bernama Bian itu adalah putra kandungnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Sosok itu berjalan seperti magnet yang kuat, memukau dengan segala pesona yang dimilikinya dalam balutan jas hitam yang ia kenakan. Tubuhnya tinggi menjulang, dan wajahnya memancarkan keangkuhan yang sempurna. Dini yang berdiri di samping Kanara bahkan tidak bisa berkata apa-apa. Mulutnya terbuka menatap lelaki di depan sana dengan tampang memuja. Para karyawan perempuan juga. Padahal hampir tiap hari mereka melihat atasan mereka itu, tapi mereka tidak pernah puas.

Tampan sekali. Sangat tampan! Aku Dini dalam hati. Kanara juga, sayangnya karena pria itu galak dan sangat dingin, Kanara lebih senang tidak pernah terlibat lagi dengannya.

Semua karyawan menunduk hormat. Kanara mengernyitkan kening. Apa posisi pria itu sampai semua orang menghormatinya seperti i ...

Lalu pertanyaan Kanara terjawab sudah ketika melihat pria itu duduk di bangku khusus CEO. Kanara ingat sekarang. Namanya Brandon. Ya ampun, dia sangat bodoh. Padahal waktu itu dia sudah lihat dengan jelas rumah pria itu sebesar apa. Untuk lelaki sekelas Brandon, mana mungkin hanya menjabat sebagai karyawan biasa kan?

Kanara menarik nafas panjang. Dia masih tidak percaya dirinya terus menerus bertemu secara kebetulan dengan pria itu. Saat ia mengangkat wajahnya, ia kaget karena laki-laki itu ternyata sedang menghadap ke arah dia dan Dini. Lebih tepatnya lagi menatapnya. Kanara menelan ludah dan berpura-pura melihat ke arah lain.

"Hei, office girl baru. Kenapa masih di sini? Tugas kalian sudah selesai kan? Cepat pergi! Kerjakan yang lain, jangan malas-malasan!" ujar seorang karyawan perempuan berpenampilan menarik. Limey, manajer pemasaran. Ia menatap sinis ke Dini dan Kanara. Melihat seragam mereka saja sudah membuat matanya sakit, beda level memang. Mereka dia anggap selevel babu.

Limey terkenal sinis dan bermulut pedas, tapi dia kompeten di bidangnya. Itulah kenapa Brandon masih mempertahankannya di perusahaan ini meski tidak suka dengan perempuan itu. Tidak sukanya karena Limey berkali-kali mencoba mendekatinya. Dipikir dia tidak tahu apa.

"Ya ampun, masih bengong aja. Pergi cepat!" sentak Limey lagi lantang. Cuma dia yang berani bersuara keras di depan Brandon, lebih ke caper sih biar di lihat Brandon mungkin.

Kanara dan Dini hendak keluar, namun suara Brandon menghentikan langkah mereka.

"Berhenti."

Suaranya maskulin sekali. Rendah tapi seksi dan enak di telinga.

"Kau," Brandon tidak menunjuk tapi matanya menatap lurus ke Kanara.

Dini dan Kanara saling menatap.

"Kamu yang dilihat sama bos, cepet nyahut." gumam Dini pelan di telinga Kanara.

Kanara langsung berpikiran aneh-aneh. Dia pikir pria itu mungkin masih dendam padanya karena kasus mobil, menumpang diam-diam sampai bayar makam kemaren. Karena itu ia kemungkinan akan di pecat. Ya ampun, apakah nasibnya di perusahaan ini akan berakhir secepat itu?

"Heh perempuan rambut panjang, kau tuli? Pak Brandon menunjukmu!" Limey angkat suara. Matanya nyalang menatap Kanara.

"Aku tidak menyuruhmu bicara Limey!"

Brandon menatap Limey tajam. Wanita itu pun terdiam. Dalam hati ia marah pada office girl itu. Mereka membuatnya dibentak Brandon di depan para karyawan lagi. Terutama yang berambut panjang kayak orang lelet itu.

Yang lain hanya diam.

Kanara berjalan maju ke dekat Brandon. Pria itu belum bicara, hanya memandangi seragam yang wanita itu kenakan. Dia sendiri tidak menyangka wanita itu akan bekerja di perusahaannya. Namun berbeda dengan sebelum-sebelumnya, hari ini Brandon tidak merasa kesal melihatnya. Ia justru kesal pada Limey yang berlebihan membentak mereka, padahal mereka tidak salah.

"Kau buatkan aku kopi. Lima menit, waktumu lima menit. Pergilah."

Kanara masih bengong di tempatnya. Hanya itu? Hanya di suruh bikin kopi? Bukan dipecat?

Dia tidak di pecat?

"Kenapa bengong? Cepat pergi." kata Brandon lagi. Tidak kasar dan tidak lembut juga. Flat saja.

"Ba-baik pak."

Kanara berbalik pergi. Para karyawan merasa agak aneh. Pasalnya dari dulu Brandon hanya meminum kopi yang dibuat oleh Noah, sahabat sekaligus penguasa kedua di perusahaan ini. Jabatannya di perusahaan ini adalah COO (chief operating officer), merupakan pimpinan yang bertanggungjawab pada pembuatan keputusan administrasi dan operasional perusahaan. Meski jabatannya tinggi, tetap saja Noah masih mengurus hal-hal kecil seperti membuatkan Brandon kopi.

Maka dari itu, seluruh karyawan merasa aneh Brandon menyuruh seorang office girl membuatkan kopi untuknya. Di antara mereka ada Limey yang tidak sudi.

"Baiklah, mulai rapatnya." kata Brandon kemudian.

"Silahkan bagian perencanaan." katanya lagi. Ketua tim bagian perencanaan berdiri.

"Kami berencana mengembangkan obat baru untuk limfoma dan secara aktif menyebarkan pasarnya sampai ke luar negeri. Kita akan memilih rumah sakit dan tim medis yang dapat bekerja sama dalam pengembangan obat baru tersebut."

Brandon mendengarkan presentasi dari tim perencanaan dengan saksama. Lelaki itu terus berbicara dengan percaya diri.

Sementara itu di pantry, Kanara kesulitan membuat kopi. Karena dia tidak tahu bagaimana menggunakan mesin tersebut. Ia tidak pernah menyentuh mesin sejenis itu selama sepuluh tahun dia hidup. Di rumah Damian sepertinya ada, tapi bukan dia yang pakai. Pembantu Damian. Sudah lebih dari lima menit Kanara berusaha mencoba tapi tidak jadi-jadi juga. Akhirnya dia menyerah. Tidak ada orang lain yang dapat ia tanyakan, Dini sedang mengerjakan yang lain.

Kanara kebingungan. Otaknya berpikir keras. Akhirnya dia hanya bisa melakukan apapun yang ada dipikirannya sekarang. Mau tak mau dia harus membawa   sesuatu untuk Brandon, kalau tidak mungkin dirinya akan dibentak lagi oleh pria itu.

"Tapi membawa air ini bukankah akan membuatnya geram?" Kanara bicara pada dirinya sendiri. Ia pun terpikirkan ide dengan membuat catatan kecil sebagai permintaan maafnya.

Setelah itu Kanara kembali ke ruang meeting. Pintu ruangan tidak di tutup. Semua orang di dalam sana terlihat fokus ke satu orang yang melakukan presentasi. Kanara berjalan perlahan berusaha agar langkah kakinya tak mengeluarkan suara. Ia tidak sadar Brandon sudah melihatnya dan mengamati gerak-geriknya.

Pria itu bukannya fokus pada bawahannya yang sedang presentasi, ia justru fokus ke Kanara yang berjalan mengendap-endap hingga berhenti di depannya. Pandangan mereka bertemu. Tak ada senyum di wajah Brandon, hanya tatapan mengintimidasi. Kanara makin khawatir akan membuat pria itu marah. Secepat mungkin ia meletakkan cangkir di atas nampan ke atas meja dekat Brandon dan pergi dari ruangan itu secepat kilat.

Brandon dan beberapa karyawan yang sempat memperhatikannya keheranan. Pandangan Brandon berpindah ke isi di dalam cangkir yang dia pikir kopi itu. Pria itu mengernyitkan dahi, itu bukan kopi. Lalu ia melihat ada memo kecil di bawah cangkir. Di sana  tulis,

Aku belum tahu menggunakan mesin kopi kantor, bagaimana kalau minum air hangat dan bayangkan rasanya seperti kopi? Maaafff ... Besok aku pasti belajar🙏

Brandon tertawa setengah mendengus. Wanita itu benar-benar berani. Senyuman di wajahnya segera menghilang karena para karyawan yang lain menatapnya dengan ekspresi berbeda-beda. Ia berdeham mengembalikan sikap cool yang biasanya ia perlihatkan.

1
Nono Davidson
Sangat Menarik
Umi Syafaah
Luar biasa
Trie Handayani
ape ni ,sedihnya
𝓛𝖊𝖊𝖈𝖍𝖞𝖗𝖆
😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐬𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐣𝐦𝐧 𝐧𝐚𝐛𝐢 𝐤𝐞𝐫𝐚𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐟𝐢𝐚 𝐭𝐫𝐢𝐚𝐝 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐩𝐬𝐭𝐢 𝐭𝐮𝐣𝐮𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝟏 𝐫𝐞𝐛𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚 🤣🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐁𝐞𝐝𝐚 𝐤𝐥𝐨 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐮𝐝𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐭𝐮𝐡 𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐥𝐮𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐚𝐭𝐚 𝐛𝐧𝐠𝐭, 𝐣𝐝 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐤𝐞 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐥, 𝐚𝐝𝐚 𝐥𝐨𝐡 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐲𝐠 𝐠𝐤 𝐦𝐬𝐮𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞𝐛𝐚𝐧𝐠𝐞𝐭𝐚𝐧, 𝐤𝐫𝐧 𝐠𝐤 𝐬𝐢𝐧𝐤𝐫𝐨𝐧 𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐣𝐮𝐝𝐮𝐥 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐚𝐥𝐮𝐫, 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐧𝐚𝐦𝐚𝟐 𝐝𝐠𝐧 𝐯𝐢𝐬𝐮𝐚𝐥 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐩𝐨𝐤𝐨𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐧𝐲𝐤 𝐝𝐞𝐡... 𝐲𝐚 𝐚𝐪 𝐭𝐚𝐮 𝐬𝐢𝐡 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐭𝐩 𝐚𝐝𝐚 𝐣𝐠 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐲𝐠 𝐝𝐢𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐝𝐫 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐲𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 😊😊😊
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐨𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐥𝐧𝐣𝐭𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚 𝐭𝐡𝐨𝐫? 𝐛𝐫𝐮 𝐧𝐠𝐞𝐡 𝐚𝐪 😊😊😊
Siti Sopiah
bangang betul si kanara ni
Siti Sopiah
kau akan mati di tangan Damian limey .bagus Brandon tak payah susah2 menghancurkan limey.dia dah mencari jln kematian nya sendiri
Siti Sopiah
jangan heran Damian dunia ciptaan Tuhan ini indah.hanya kau sj yg tak tau .asyik terperangkap dlm dunia mu yg hitam.buka mata dan midamu niscaya kau akan menemukan kebahagiaan mu
Siti Sopiah
bagus Damian lebih cepat kau bergerak gegabah.lebih cepat' kau mampus
Alona Luna
kak Mae.
wahyu widayati
keren
Anonymous
/Good//Good//Good//Good/
🌟 Dauzz🇲🇨
aku malah dukung kanars sama Damian
🌟 Dauzz🇲🇨
ini tokoh utama pria nya Damian apa Brandon
Siti Sopiah
semoga selamat nggak ketemu lagi sama manusia iblis
🌟 Dauzz🇲🇨
suka ceritanya
😘
di awal cukup puas
reiar sekar
emosional banget baca kisah Brandon, sampe ga rela kalo tamat plis 😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!