Zira Azizah tidak pernah mempunyai keinginan sedikit pun untuk menikah diusianya yang masih muda namun apa daya sang ayah tiba-tiba meminta nya untuk menikah padahal ijazah sekolah SMA pun belum ia terima .
Ikuti kelanjutan nya dan jangan lupa mohon dukungan nya 🙏🙏🙏.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Hardianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 ~ Kumpul-kumpul
Zira baru beberapa langkah masuk ke area sekolah namun ia dikagetkan dengan tepukan tangan dipundaknya .
" Astaghfirullah " , kaget Zira seraya langsung menoleh ke samping .
" Kemana aja sih Bu baru keliatan ? " , tanya Venti teman sekelas Zira .
" Kamu ngagetin aja ven " , timpal Zira sedikit kesal .
" Maaf " , jawab Venti seraya cengengesan .
" Ya udah yo ke kelas anak-anak pasti seneng liat lu dateng ke sekolah " , ajak Venti seraya merangkul Zira .
" Semoga aja tadi gak ada yang liat aku dianterin bang Gaffi " , batin Zira penuh harap .
Keduanya jalan berbarengan seraya saling menanyakan kabar dan bercerita banyak hal .
" Assalamualaikum " , salam Zira dan Venti berbarengan ketika mereka masuk ke dalam kelas .
" Wa'alaikum salam " , jawab semua yang ada didalam kelas dan ternyata hampir semua teman kelas sudah datang .
" Woy Zira kamu kemana aja baru nongol lagi ? " , tanya Dery salah satu temen Zira .
" Ada kok " , jawab Zira tersenyum , lalu ia langsung duduk di bangkunya .
Dan masih banyak pertanyaan lagi dari temen-temen Zira yang baru bertemu dengannya lagi . Zira memang jarang bermain disosmed atau pun muncul digroup-group kelasnya namun ia selalu menyimak apa yang sedang terjadi .
Dan setelah sekolah bebas Zira memang baru pertama lagi menginjakan kaki disekolah .
" Hai sayang , apa kabar ? " , Adrian yang baru masuk kelas dan melihat kehadiran Zira ia langsung menghampiri ke bangku Zira .
" Apaan sih ? " , Balas Zira malas , ia sudah beberapa kali mengingatkan Adrian kalau kini mereka sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi .
" Kamu kenapa ra ? , kalian lagi berantem ? '' , tanya Sofi temen sebangku Zira .
" Iya biasalah Sof lagi bedmood dia " , jawab Adrian seraya menunjuk ke arah Zira .
Sofi mengangguk-anggukan kepalanya pertanda mengerti .
" Sof boleh gue izin duduk dulu disitu sebentar gak ? " , Izin Adrian seraya menunjuk ke arah tempat duduk Sofi .
" Jangan Sof kamu disini aja ya please " , mohon Zira yang ga mau lagi bicara berdua dengan Adrian .
" Tapi Ra kalau ada masalah , kalian harus selesaikan baik-baik , kalian ngobrol dulu aja aku ke bangku Venti aja ya " , balas Sofi panjang lebar .
Zira sebenarnya malas ngobrol berdua lagi dengan Adrian , ia takut gagal move on ditambah Zira juga takut kena masalah karena dirinya kini sudah bersuami .
" Kamu itu kenapa sih Ra ? " , tanya Adrian yang masih butuh penjelasan karena Zira memutuskan hubungan tanpa alasan.
" Kenapa apa nya ? , aku hanya ingin fokus ke kuliah udah itu aja " , jawab Zira berbohong .
" Memang nya selama ini aku gangguin belajar kamu , ngga kan Ra ? " , balas Adrian yang masih ga faham dengan keputusan Zira .
" Ya udahlah aku malas debat Adrian , pokonya kita udah ga ada hubungan apa-apa lagi udah titik " , timpal Zira seraya memalingkan wajahnya .
" Ya ga bisa gitu dong Ra , kamu harus kasih alasan yang benar-benar jelas yang bisa aku terima , kenapa kamu tiba-tiba minta putus ? " , balas Adrian lagi seraya menatap Zira .
" Memangnya kurang jelas apalagi ? " , tanya Zira menatap Adrian .
" Jujur aja kamu minta putus karena laki-laki yang waktu itu di mall kan ? " , selidik Adrian.
" Siapa ? " , bingung Zira .
" Alaah ga usah bohong kamu Ra , tinggal jawab iya aja apa susah nya " , balas Adrian kesal .
" Maksud kamu pas kita ketemu waktu belanja itu ? , bang Gaffi maksudnya ? " , tanya Zira beruntun .
" Iya waktu kamu belanja bareng cwo itu " , jawab Adrian kesal .
" Iya kan gara-gara cwo itu ? " , selidik Adrian lagi.
" Aku kan udah jelasin aku hanya mau fokus belajar mau fokus kuliah " , bantah Zira .
" Alaaah alasan kamu Ra , ternyata kamu sama aja kaya wanita lain , kamu penghianat Ra , kamu matre , so suci kamu Ra katanya kamu takut ketauan keluarga kamu kalau pacaran terus sekarang apa ? , kamu malah jalan berdua sama cwo lain " , kesal Adrian dan tidak bisa menahan mulutnya untuk mengata-ngatai Zira .
Seketika Zira langsung meneteskan air matanya , ga menyangka kata-kata seperti itu akan keluar dari mulut Adrian.
" Assalamualaikum " , berbarengan dengan itu wali kelas datang dan langsung memulai memanggil satu persatu nama untuk menandatangani ijazah .
Adrian langsung pergi ke bangkunya setelah puas mengatai Zira , sementara Zira ia langsung menyeka air matanya dengan tisu takut ketahuan oleh teman-temannya .
Pukul 11 siang Zira sudah selesai dan ga ada urusan lagi disekolah kini ia tinggal menunggu hari wisuda atau perpisahan di sekolahnya .
" Ra anak-anak ngajakin kumpul-kumpul , mau ya ? , kapan lagi kita bisa ketemu dan kumpul-kumpul lagi ? " , ajak Sofi dengan memohon .
" Mmm gimana ya ? " , timpal Zira bingung .
" Ayolah Ra please " , mohon Sofi lagi.
" Mmm ya udah bentar deh aku izin dulu ya " , timpal Zira dan sebenarnya iya takut sekali buat minta izin sama Gaffi .
Zira mengirim pesan melalu aplikasi WhatsApp diponselnya .
" Assalamualaikum , bang aku izin kumpul-kumpul sama temen-temen dulu ya boleh kan ? " , Send , pesan langsung terkirim .
Tring .
Ga menyangka ternyata Gaffi langsung membalas pesannya dengan cepat .
" Kumpul-kumpul Dimana ? " , balas chat dari Gaffi .
" Dicaffe dekat sekolah , boleh ? " , balas chat Zira .
" Iya boleh " , balasan dari Gaffi .
Zira senang ternyata Gaffi dengan mudah memberinya izin .
" Gimana Ra ? " , tanya Sofi yang sedari tadi menunggu .
" Oke ayu " , jawab Zira tersenyum .
" Nah gitu dong jadi kan aku ada temen " , balas Sofi kegirangan .
#
Kini Zira dan semua teman-teman kelasnya sudah berada dicaffe yang tak jauh dari sekolah .
Mereka sengaja menyewa satu ruangan agar tidak ada orang lain yang mengganggu dan mereka juga bisa leluasa mengobrol dan bercanda .
Zira duduk bersebelahan dengan Sofi dan sebelahnya lagi ada Adrian yang duduk dekat nya , entah kenapa Zira merasa aneh kenapa Adrian selalu ingin dekat-dekat padahal tadi ia sudah mengata-ngatai dirinya dengan hal yang tak ingin Zira dengar .
Zira merasa risih dengan kelakuan Adrian yang selalu ingin menempel dengannya .
" Ciee yang udah lama ga ketemu nempel terus ni bos " , ledek Dery dan akhir nya temen-temen yang lain ikut meledek kedekatan Zira dan Adrian.
Pesanan mereka datang dan kebetulan karena sudah waktunya makan siang juga , semuanya langsung menikmati makanannya masing-masing seraya terus mengobrol dan melempar candaan satu sama lain .
" Aaaa , ayo raa " , tiba-tiba Adrian menyuapi Zira spagetti miliknya .
" cie cie " ,
" Ekhem " , temen-temen yang lain lagi-lagi mengejek Zira dan Adrian dan itu membuat Zira sangat malu .
" Apaan sih kamu ? " , tanya Zira tidak suka .
" Udah Ra ga usah malu-malu gapapa , lagian kita semua juga udah tahu hubungan kalian " , ujar Doni yang dianggukan oleh yang lain .
" Ayo aaaa Ra " , Adrian masih kekeh ingin menyuapi Zira .
Zira ia sangat malu ditambah kini ia menjadi pusat perhatian teman-teman nya , ingin sekali rasanya menolak suapan dari Adrian tapi Zira menjaga perasaan Adrian .
Akhirnya Zira menerima suapan Adrian .
~