NovelToon NovelToon
Menikah Dengan KAKAK TIRI MANTAN

Menikah Dengan KAKAK TIRI MANTAN

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:458.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Mama Mia

Winda Hapsari, seorang wanita cantik dan sukses, menjalin hubungan kasih dengan Johan Aditama selama dua tahun.

Sore itu, niatnya untuk memberikan kejutan pada Johan berubah menjadi hancur lebur saat ia memergoki Johan dan Revi berselingkuh di rumah kontrakan teman Johan.

Kejadian tersebut membuka mata Winda akan kepalsuan hubungannya dengan Johan dan Revi yang ternyata selama ini memanfaatkan kebaikannya.

Hancur dan patah hati, Winda bersumpah untuk bangkit dan tidak akan membiarkan pengkhianatan itu menghancurkannya.

Ternyata, takdir berpihak padanya. Ia bertemu dengan seorang laki-laki yang menawarkan pernikahan. Seorang pria yang selama ini tak pernah ia kenal, yang ternyata adalah kakak tiri Johan menawarkan bantuan untuknya membalas dendam.

Pernikahan ini bukan hanya membawa cinta dan kebahagiaan baru dalam hidupnya, tetapi juga menjadi medan pertarungan Winda.

Mampukah Winda meninggalkan luka masa lalunya dan menemukan cinta sejati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05

Wajah Winda merona merah. Sesuatu yang membedakan antara Ardan dan Johan. Sikap dan wajah Ardan memang datar, tetapi perlakuannya manis, padahal Ini baru pertemuan kedua mereka. Sedangkan Johan, meskipun telah dua tahun menjalin hubungan, pria itu hanya manis di bibir tanpa kenyataan.

Buru-buru Winda menggelengkan kepala. No, Winda! Jangan terpesona. Ingatlah, hubungan kalian hanya terjalin atas nama kesepakatan! Kamu punya tujuan dan dia pun sama.

“Pernikahan seperti apa yang kamu inginkan?” Tanya Ardan setelah mereka selesai makan.

Winda membersihkan mulutnya dengan tisu. Mengambil nafas dalam sebelum menjawab. “Terserah.” Winda mulai membentengi hati. Dengan bersikap acuh. “Yang penting Johan dan Revi diundang.”

“Hemm. Besok, ijin lah di tempat kerjamu. Kita akan datang ke rumah orang tuamu. Pernikahan kita adakan dua minggu kemudian.” Ardan menjawab datar.

“Dua minggu??” Winda tersentak. “Apa itu tidak terlalu cepat? Kita butuh waktu untuk…”

“Waktu dua minggu lebih dari cukup untuk mempersiapkan segala hal.” Ardan memotong ucapan Winda.

“Kamu gila, ya?” Winda berteriak kencang. Berdiri dari duduknya. Dua tangannya bahkan menggebrak meja tanpa ia sadari. “Bahkan orang tuaku belum tahu ini. Lalu tiba-tiba harus menyiapkan pernikahan hanya dalam waktu dua minggu. Kamu lagi mimpi nikah sama putri sultan??!!” Winda meluapkan emosinya. Dadanya terlihat turun naik.

Ardan menyandarkan punggung lalu bersedekap. Rautnya tetap tanpa ekspresi. “Sudah selesai? Ayo teriak lagi kalau belum!” Mata Ardan menyorot datar.

Winda baru menyadari kecerobohannya. Menoleh ke sekeliling dan mendapati beberapa pengunjung restoran menatap ke arah mereka sambil berbisik-bisik. Perlahan Gadis itu kembali duduk, menunduk malu. “Maaf,” ucapnya.

Ardan membuang napas kesal lalu memalingkan wajah. Gadis di hadapannya terlalu ekspresif. Pria itu kemudian menjentikkan jari mengisyaratkan agar pelayan datang. Meminta bill, lalu membayar apa yang sudah mereka makan.

“Kita kembali. Urusan lain kita bicarakan lain kali.” Ardan berdiri lalu melangkah meninggalkan tempat itu lebih dulu. Ia sudah hilang mood.

“Ehh…? Buru-buru Winda mengejarnya. Jangan sampai ia ditinggalkan di restoran ini. Dengan apa Dia kembali ke tempat kerjanya nanti.

***

“Maaf, Aku terlalu kaget tadi.” Winda mengakui kesalahannya ketika mereka telah berada dalam mobil.

“Hemm.”

“Aku akan izin cuti nanti,” lanjut Winda. Masa bodoh toh ia tidak perlu pernikahan mewah. Jadi tak perlu banyak persiapan.

“Hemm.”

Winda tahu Ardan masih kesal. Ia tak akan mengajak bicara lagi. Gadis itu mengalihkan pandangan pada luar kaca, memperhatikan lalu lintas lalu lalang dan pemandangan gedung-gedung berjajar di sepanjang jalan yang mereka lalui.

“Nanti sore aku akan datang ke apartemenmu.” Ardan bersuara setelah hening beberapa saat. “Siapkan semua dokumen dirimu. Biar aku mulai mengurus pernikahan kita!”

“Baik.” Winda menjawab singkat. Menunggu lama, tapi tak ada suara lagi dari Ardan. Winda mengerutkan kening, pria ini mengatakan akan datang, tapi tak menanyakan alamat tempat tinggalnya. Apa pria ini tahu di mana ia tinggal? Ehh,,, tunggu! Bagaimana pria ini tahu kalau ia tinggal di apartemen?

“Serahlah!” Wind malas berpikir. Pikirannya saat ini saja sudah kalut. Menikah? Dua minggu lagi? Bagaimana cara dia bicara pada papa dan mamanya?

“Ini, gunakan ini untuk membeli oleh-oleh sebelum pulang besok!”

Winda terkejut ketika ia baru saja akan membuka pintu mobil, dan Ardan meletakkan sebuah kartu di atas pangkuannya. Ingin bertanya, tapi pria itu bahkan tak menatap padanya. Apa kaca mobil di depannya lebih menarik?

“Tidak perlu. Aku akan membeli oleh-oleh untuk orang tuaku dengan uangku sendiri. Lagi pula…”

Winda menghentikan ucapannya ketika pria itu menoleh. Sorot matanya terlihat tidak suka dengan penolakan Winda.

“Emm,, itu..” Winda menggaruk tengkuknya, tak tahu kenapa ia harus gugup. Ia bahkan tak tahu apa yang salah. “Sebenarnya aku tak pernah pulang membawa oleh-oleh. Biasanya Mama lebih senang saat aku pulang, lalu kami belanja bersama.” Winda menjelaskan.

“Kalau begitu gunakan itu untuk belanja!” Tegas. Tak mau dibantah.

“Baiklah. Terima kasih. Terima kasih juga untuk makan siangnya.” Winda membuka pintu lalu turun setelah mengucapkan itu.

“Hemm.”

Hanya itu jawaban yang ia dengar dari Ardan.

***

“Habis ketemu calon suami kok malah lecek gitu muka Loe?” Silvia yang melihat Winda seperti sedang bad mood mendekat dan bertanya.

“Hufff…!” Winda membuang napas kasar. “Dia itu benar-benar menyebalkan. Bertindak semaunya dia. Mana mukanya kaku kayak tembok lagi.” Gadis itu menumpahkan kekesalannya.

“Haaa…?” Silvia bingung. “Maksudnya?”

“Tahu gak?”

Silvia menggeleng cengo. “Enggak”

“Diem dulu Marimar…!” Winda memukul tangan Silvia kesal. “Masa dia menentukan kalau kami akan menikah dua minggu lagi? Gila kan?”

“What…??” Kali ini Silvia setuju dengan pendapat Winda, mungkin pria bernama Ardan itu memang gila. “Atau…” silvia mengetuk-ngetuk pipinya. “Jangan-jangan bener kalau dia itu sultan? Biasa kan? Kalo CEO CEO tu memang suka gitu. Jangankan dua minggu mendatang, besok pagi juga bisa. Uang mereka yang bicara.”

“Ngawur!” Winda melemparkan pulpen yang dia pegang ke hingga mengenai kening Silvia.

“Auww,,, “ Silvia memegangi keningnya dengan wajah cemberut. “Sakit tahu!!”

“Dasar ratu drakor. Dikit-dikit CEO, dikit-dikit Sultan. Otakmu benar-benar sudah tak bisa diselamatkan lagi.”

“Ya sudah kalau kamu tidak percaya. Pokoknya aku Aamiin.” Silvia memilih kembali fokus pada pekerjaannya daripada berdebat dengan Winda.

“Kalau memang dia CEO kaya raya, dia pasti akan memilih ruang privat untuk kami makan siang.” Winda tetap membantah pemikiran Silvia. Lalu ia sendiri pun juga kembali fokus pada laptop di hadapannya. Semua pekerjaannya harus selesai hari ini juga atau besok dia tidak akan bisa izin.

“Tapi dia memberikan aku kartu?” gumam Winda.

Tiba-tiba ia ingat akan kartu yang diberikan oleh Ardan.

Menyandarkan punggung pada kursi yang didudukinya. Menggerakkan kursi hingga berputar ke kiri dan ke kanan. Wajahnya sedikit memerah. Selama ini tak pernah ada yang memberinya sesuatu. Johan? Jangankan memberi, pria yang kini dia juluki kadal buntung itu hanya meminta. Dan bodohnya Winda, tak pernah sadar jika dirinya hanya dimanfaatkan.

“Ah tidak. Tetap tidak mungkin. Kalau benar dia CEO kaya raya, pasti dia akan memberikan kartu yang berwarna hitam. Ya Tuhan, kenapa otakku jadi ikut tercemar seperti Silvia?” Gadis itu bergulat dengan pikirannya. Sedikit termakan omongan Silvia, tapi segera menarik diri, kembali pada logika.

***

Winda tiba di apartemen ketika hari telah hampir gelap. Mandi, istirahat sebentar, lalu ke pantry untuk membuat mie instan. Ia sedang malas ribet. Malas juga memesan makanan. Satu bungkus mie instan, dipadu dengan tiga lembar sawi, satu buah wortel dan sebutir telur, sudah cukup membuatnya kenyang.

“Makanan lezat sudah siap, ayo kita bersantap!” serunya pada diri sendiri. Mengangkat garpu di tangan kanan, dan cabe hijau di tangan kiri sudah siap untuk digigit.

Ting tong ting tong…

Baru saja membuka mulut untuk menyuapkan mie yang telah ditiup, bel apartemen nya berbunyi.

“Siapa sih? Ganggu orang makan saja!” gerutunya. Meskipun kesal, mau tak mau ia meninggalkan mangkoknya yang sedang mengepulkan asap, karena bel yang kembali berbunyi. Bergegas ia ke depan untuk melihat siapa yang datang.

“Kamu…???”

1
Ida Rodiah
Luar biasa
gempi
h
Dewi Dama
jln..cerita nya bagus thorrr...penuh dgn kejutan....👍
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: terima kasih 🙏🙏🙏
total 1 replies
Hasanah Purwokerto
😱😱😱😱😱😱😱
Hasanah Purwokerto
lah..td waktu enak" bilang ga papa klo ketahuan winda,,mlh kebetulan,,jd ga perlu sembunyi"...

skrg sh ketahuan beda lagi..? edan iki wong..
Hasanah Purwokerto
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Hasanah Purwokerto
Hadir lagi...
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: terima kasih /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
Hasanah Purwokerto
Dua ekor ular berbisa...
Hasanah Purwokerto
Kenapa semua yg kepergok pasti bilang,,ini tdk sepwrti yg kamu pikirkan..
emang apa yg kamu pikirkan..? heran....
LENY
AKHIR YG NENYENTUH & BAHAGIA
LENY
HAPPY ENDING SUKA CERITAMU THOR GAK BERTELE TELE BAGUS 👍❤
LENY
TERHARU BETAPA MULIA HATIMU ARDAN. 🥺🥺
LENY
AKHIRNYA JOHAN SADAR TAPI SDH SEKARAT BENTAR LAGI MENINGGAL. ARDAN BERJIWA BESAR MEMAAFKAN 🥺🥺
LENY
KOK WINDA JADI NYEBELIN YA KETUS DAN KASAR SAMA PAMAN JOE BIBI LUCY DAN DENNIS. KAN MEREKA ITU ORANG2 BAIK YG SETIA. SETELAH HAMIL BESAR NYEBELIN.
LENY
CYNTHIA BENAR2 GAK WARAS GILA DUH SMG SELAMAT WINDA
LENY
KALAU SDH KEJADIAN BEGINI TUH BARU 🥺😥
LENY
TERLALU CEROBOH GAK ADA PENGAWAL PADAHAL TAHU CINTYA DAN JOHAN MSH DENDAM. ARDAN BUKAN SIAPIN BODY GUARD BAYANGAN. LAGIAN MAKAN MAU DITEMPAT RAME BUKAN RUANG PRIVAT. WINDA TERLALU BNYK LAGAK GAK SADAR ISTRI ORANG PENTING BNYK YG BENCI IRI BLM LG ULAT BULU.
LENY
DASAR GILA BER MIMPI TERUS JOHAN🤮😡
LENY
SEREM BENER CYNTIA INI WANITA JALANG MAU JD PEMBUNUH DEMI MENDAPAT ARDAN. DUH S MG GAGAL RENCANA JAHAT MU CYNTIA😡
LENY
JOHAN DAN REVI SAMA2 GILA DAN GAK TAHU DIRI DUH KAPAN ORANG2 INI SADAR. VICKY AJA SDH MENASEHATI JOHAN CARI MATI.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!