NovelToon NovelToon
Pesona Aurelia

Pesona Aurelia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Aurelia... seorang wanita cantik yang selalu hidup dengan penuh kesederhanaan, dia hidup bersama ibu dan juga neneknya di dalam kesederhanaan.
walaupun banyak cobaan yang datang, aurelia tidak patah semangat dalam menapaki kehidupan yang penuh liku. sampai pada akhirnya dia bertemu dengan seorang laki laki tampan yang membuat hatinya terpatri akan nama dan wajah tampan laki laki tersebut, akankah kisah aurelia akan berakhir bahagia...? jika penasaran dengan cerita ini...? ikuti ceritanya dari awal sampai akhir yaa... selamat membaca…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membersihkan apartemen Yudistira.

Bunyi notifikasi di handphone aurel membuat kedua alisnya mengkerutkan sempurna, angga yang berada di sampingnya merasa heran dengan perubahan sifat aurel.

“Kenapa rel, apa ada sesuatu yang menggangu pikiranmu.”

Aurel yang mendengar ucapan angga segera melihat ke laki laki tempan di sampingnya, dia tersenyum palsu agar angga tidak curiga akan pesan yang baru saja dia terima.

“Cak, nanti aku pulang sendiri ya. Hari ini aku ada urusan, kamu nggak apa apa kan pulang sendiri.” Aurel tidak ingin angga tahu akan masalahnya yang dia alami saat ini.

“Apa segenting itu, sampai kamu harus pulang sendiri.”

Aurel menganguk cepat, dia segera membenahi buku tebal miliknya. Sepulang dari kampus dia akan segera ke apartemen Yudistira, mulai hari ini masa berlaku pembersihan di apartemen Yudistira berlaku.

Saat aurel berdiri dengan cepat angga memegang lengan aurel kencang, dia merasa ada yang tidak beres dengan aurel. Tapi angga hanya ingin memastikan akan keresahannya, dia tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak tidak dengan aurel.

“Aku ada urusan penting, bisa kan aku pulang sendiri. Besok pagi kamu jemput aku seperti biasa di rumah.” Aurel memperlihatkan puppy eyesnya nya di depan angga, dan ketika melihat ke dua mata aurel rasanya angga seperti terhipnotis.

Angga perlahan melepaskan cengkeraman tangannya, dia terpaksa merelakan kepergian aurel. Angga melihat perlahan aurel melangkahkan kakinya cepat, tanpa mau mengikutinya dari belakang.

“Hei bro… ngapain lo lihat cewek lo.” Suara Leon menyadarkan angga akan lamunannya melihat aurel keluar.

“Eh lo singa.” Angga melihat Leon dengan acuh.

“Sialan lo, nama gue Leon bukan singa.” Leon menepuk pundak angga pelan.

“Sama aja.” Entah kenapa selepas kepergian aural, angga seperti tidak bersemangat.

“Bro, gimana jika malam ini kita ke bar erotis. Lama kita nggak kesana kan, jangan takut deh. Orang tua lo nggak bakal tahu, dan rahasia lo aman sama gue.” Leon yang tahu siapa angga berusaha menghibur sahabatnya itu, walau akhir akhir ini mereka jarang bersama karena angga yang selalu bersama aurel, tapi Leon tidak pernah mempermasalahkannya.

“Enggak ah, gua mau stay di kos an.”

Melihat Angga yang akan menutup tasnya sehabis memasukkan seluruh buku miliknya, Leon dengan gerakkan cepat menarik tas milik angga.

“Jangan bilang lo udah tobat, hei tuan angga yang terhormat. Gue rasa lo bukan angga yang dulu, yang nggak akan galau karena cewek. Noh banyak cewek yang curi perhatian lo di kampus ini, ngapain juga mikirin cewek yang nggak cinta sama lo.” Leon merasa kesal dengan sikap angga akhir akhir ini.

“Gue lengan fokus belajar singa, “ suara angga terdekat menekan, Leon yang mendengarnya menghela nafas kasar.

“Terserah lo deh, emang sulit ngomong sama orang yang di butakan sama cinta. Oke gue nggak mau memaksa lo lagi, gue pulang sekarang.” Leon menghentakkan kakinya kesal, dia memilih pergi dari pada harus berdebat dengan sahabatnya ini.

Belum juga Leon sampai di depan pintu keluar, angga memanggilnya.

“Singa…” panggil angga yang membuat atensi para temannya terarah ke angga dan Leon.

“Anjrit nih anak, asal aja manggil anak orang.” Ucap Leon yang menggepalkan tangannya ke arah angga.

“Tungguin gue, gue ikut.” Angga berlari mengejar Leon, dia tidak peduli dengan tatapan para cewek yang melihatnya, serta tatapan para cowok yang heran dengan kelakuan angga dan Leon.

“Oke kita ke bar nanti malam.”

Leon yang merasa senang dengan bujukan jahatnya, merangkap pundak angga. Mereka berjalan ke arah area parkir, hari ini Leon akan ke tempat kos angga sambil menunggu waktu malam tiba.

Sedangkan aurel yang baru saja sampai di depan apartemen yudis, menekan nomor di smart door apartemen milik Yudistira.

Saat pintu terbuka, mulut aurel seketika terbuka lebar melihat betapa berantakkan nya apartemen milik Yudistira.

“Gila nih cowok, berantakan aman apartemennya.”

Beberapa bungkus makanan ringan yang sudah kosong dan juga beberpa botol minuman yang aurel tahu minuman apa itu, dengan segera aurel mencari kantong sampah di rak dapur.

Aurel memilih membersihkan ruang tamu terlebih dahulu, setelah itu dia akan kekamar Yudistira. Aurel yakin jika kamar yudis tak kalah berantakan dari pada ruang tamu.

Aurel mencari sapu lantai ke sana kemari tapi dia tidak menemukannya, yang ada hanya mesin vakum cleaner yang berada di samping rak penyimpanan gelas dan piring.

“Orang kaya nggak ada sapu lantai, dasar orang kaya pelit.” Kesal aurel yang menggambil beberapa sampah di depannya, dengan gerakkan cepat aurel selesai membersihkan ruang tamu.

Dia beralih ke kamar milik Yudistira, pandangan mata aurel terbelalak melihat isi ruangan yang tertata rapi dan seketika tercium bau harum parfum di dalam kamar milik Yudistira. aurel membuka dan masuk kedalam dia terdiam membeku melihat betapa rapi dan wangi kamar milik cowok bad boy tersebut, aurel berjalan ke arah kamar mandi dengan langkah perlahan.

“Hmm… ternyata rapi dan wangi.” Aurel melihat sekeliling kamar mandi yang terlihat bersih, dia memilih keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju ke keranjang baju kotor di samping pintu kamar mandi.

“tidak sesuai ekspektasi ku, kamarnya rapi dan harum. Begitu juga kamar mandinya, lebih baik aku cuci bajunya setelah itu aku akan segera pulang sebelum dia datang.”

Ruang laundry yang berada di samping dapur, membuat aurel berdiam di dalam ruangan tersebut. Dia mencuci baju kotor milik Yudistira sambil memainkan handphonenya, ruangan laundry dan dapur hanya bersekat pintu dari kaca.

Yudistira yang baru saja masuk apartemen mengembangkan senyumnya lebar melihat apartemennya yang telah rapi dan bersih, dia yakin jika aurel tadi yang telah membersihkannya.

Dia memilih segera membersihkan diri dan masuk ke dalam kamarnya, hari ini badan Yudistira terasa sangat capek karena seharian ini menggantikan pekerjaan papanya yang ternyata sangat menumpuk.

Aurel yang tidak menyadari kedatangan Yudistira setelah menjemur pakaian milik Yudistira segera keluar dari loudry room, dia akan segera pulang ke rumah.

Aurel menggambil tas miliknya yang tadi dia letakkan di samping kabinet dapur, aurel menatap kembali meneliti apa ada yang terlewat saat dia membersihkan apartemen milik yudistria.

Kreekkk….

Terdengar suara pintu kamar terbuka, tampak Yudistira berjalan sambil menyampirkan kaos miliknya di bahu kanannya.

Terlihat badan kekar dan berotot milik Yudistira, aurel terdiam sambil menatap Yudistira. Dia masih berdiri setia di tempatnya, Yudistira yang tidak menyangka jika aurel masih berada di dalam apartemen perlahan mendekatinya.

Satu langkah, dia langkah sampai Yudistira tempat berada di depan aurel hanya berjarak beberapa centi saja.

Hembusan nafas aurel terasa di kulit Yudistira, jantung aurel rasanya berdegup sangat cepat melihat Yudistira yang sekarang tepat di depannya.

“Terpesona ya nona cantik dengan tubuh kekar ku.” Bisik Yudistira di telinga aurel.

Aurel yang baru saja tersadar segera mengalihkan pandangan matanya ke arah lain, dia berdehem untuk menghilangkan rasa gugupnya.

“Aku pulang dulu.” Aurel segera membenarkan tasnya, tapi sayang saat dia akan berjalan kakinya tersandung kursi yang berada di sampingnya.

Refleks aurel terhuyung dan hampir terjauh, beruntung Yudistira segera meraih tubuh ramping milik aurel.

Aurel yang dapat mencium bau sabun di kulit Yudistira dan suhu dingin di kulit Yudistira merasa semakin gugup, dia tidak berani menatap wajah tampan Yudistira.

“Hati hati, beruntung aku sigap menolongmu.” Yudistira berbisik pelan, dia merasa sangat gemas melihat raut muka aurel yang berubah menjadi merah merona.

Yudistira dan aurel saling menatap satu sama lain, posisi tangan Yudistira masih sama seperti tadi yang berada di pinggang aurel. Aurelia yang merasa canggung dengan posisi mereka segera berusaha melepaskan tangan kekar Yudistira.

“Eeee… terima kasih.” Ucap aurel sedikit gugup.

“Hmm…” jawab Yudistira terlihat kecewa.

“Aku… aku sudah membersihkan semuanya, aku… aku pulang dulu.” Saat aurel akan pergi, tiba tiba Yudistira menghentikannya.

“Tunggu, kita makan bersama sebelum kamu pulang.”

Aurel menoleh menatap Yudistira, dia heran dengan Yudistira yang tiba tiba menjadi baik dengan aurel.

“Kita makan di bawah apartemen, sekalian aku antar kamu keluar. Jangan baper dulu.”

Dengusan kekesalan dari aurel dapat yudistria dengan, seketika Yudistira tersenyum melihat kekesalan aurel. Yudistira segera memakai kaosnya, dia mengikuti aurel yang tiba tiba akan melangkah kakinya keluar tanpa menjawab ajakan makan Yudistira.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!