NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Dijodohkan Orang Tua / Nikah Kontrak
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 33

Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit dari apartemen. Akhirnya, Ziya dan juga Dirga pun tiba di rumah sakit. Setibanya di sana, Ziya dan juga Dirga pun bergegas menemui dokter yang akan menangani Zingga, selama gadis kecil itu di rawat di sana.

"Tok..."

"Tok..."

"Masuk,"

"Permisi, dengan Dokter Andre?" tanya Dirga, setelah di persilahkan masuk oleh sang pemilik ruangan.

"Iya, saya sendiri. Kalau boleh tahu, anda siapa ya?"

"Perkenalkan Dokter, saya Dirga. Saya walinya Zingga, pasien yang sebelumnya di tangani oleh Dokter Arif di Indonesia dan saya mendapatkan rekomendasi dari Dokter Arif untuk menemui anda disini,"

"Oh iya, saya ingat. Dokter Arif sudah banyak cerita tentang Nak Zingga. Dokter Arif juga sering berdiskusi dengan saya perihal Nak Zingga. Mari, Tuan. Silahkan masuk."

Dirga pun segera masuk diikuti oleh Ziya yang membawa Zingga dalam gendongan nya. Keduanya langsung duduk di hadapan dokter Andre dan perbincangan panjang pun terjadi antara ketiga nya.

Mulai dari apa yang akan mereka lakukan untuk membantu menyembuhkan Zingga dari penyakitnya. Termasuk rencana program kehamilan kedua Ziya yang akan mereka mulai tidak lama lagi agar Zingga segera memiliki donor agar bisa segera melakukan Transplantasi sel punca.

"Lalu bagaimana Dokter, apa Zingga akan langsung di rawat disini?" tanya Dirga, setelah selesai membahas apa saja yang akan dilakukan dan apa saja yang dibutuhkan untuk pengobatan Zingga.

"Untuk saat ini, karena kondisi Nak Zingga masih stabil. Saya kira Nak Zingga tidak perlu sampai di rawat dan masih bisa menjalani rawat jalan. Hanya saja, tolong lebih di perhatikan jadwal minum obat sama tidak boleh melewatkan jadwal kontrol. Usahakan juga agar Nak Zingga tidak stres, buat dia selalu happy agar kondisi nya tetap stabil. Dengan begitu, Nak Zingga tidak di haruskan untuk di rawat di rumah sakit,"

"Baiklah kalau begitu, kami permisi dulu Dokter,"

"Iya, Tuan. Saya tunggu kabar baiknya dari Nyonya agar Nak Zingga bisa segera mendapatkan donor terbaiknya,"

"Iya, Dokter. Akan kami usahakan agar istri saya segera hamil. Doakan saja, semoga tidak lama dari ini istri saya kembali hamil,"

"Aamiin. Semoga saja ya, Tuan."

Setelah melakukan pemeriksaan untuk Zingga dan berdiskusi panjang lebar. Dirga dan Ziya pun memutuskan kembali pulang. Namun, di tengah perjalanan tiba tiba saja Zingga minta agar mereka tidak langsung pulang.

Melainkan, Zingga meminta kedua orang tuanya untuk menemaninya mendatangi sebuah play ground. Tempat yang selama ini memang ingin sekali Zingga datangi.

Hanya saja, karena kondisi kesehatan nya yang tidak memungkinkan. Zingga pun tidak pernah mengutarakan keinginan nya itu karena takut membuat bundanya khawatir.

“Bunda, apa kita akan langsung pulang?” tanya nya saat dalam perjalanan pulang kembali ke apartemen.

“Iya, sayang. Kita akan langsung pulang. Kenapa? Kamu lelah ya? Ingin segera kembali ke rumah?”

“Tidak Bunda. Tapi, sebelum pulang bolehkah kita mampir dulu ke suatu tempat, Ayah, Bunda?” tanya Zingga dengan nada yang cukup lirih. Takut jika kedua orang tuanya akan menolak permintaannya.

“Ke suatu tempat? Kemana itu, sayang?” Tanya Dirga, membelai lembut pucuk kepala putrinya.

“Aku, ingin sekali pergi ke taman bermain Ayah,”

“Taman bermain?”

“Iya, Ayah. Aku, sering lihat di televisi kalau banyak anak anak yang datang kesana untuk bermain. Aku, juga ingin mencoba datang kesana Ayah.”

Setelah mendengar jawaban dari putrinya, Dirga pun langsung melirik kearah sang istri. Meski ingin sekali mewujudkan keinginan putrinya. Namun, Dirga tidak bisa mengambil keputusan itu sendiri. Selama ini, Ziya merawat Zingga seorang diri dan tentu Ziya lah yang paling tahu bagaimana kondisi Zingga saat ini.

Sehingga, Dirga butuh persetujuan dari Ziya untuk membawa putri mereka ke tempat yang diinginkan. Dirga pun akhirnya tersenyum lega saat sebuah anggukan ditunjukan oleh Ziya. Sebagai tanda jika dia setuju untuk membawa Zingga ke taman bermain.

“Baiklah kalau begitu. Tapi, sebelum kita ke sana. Zingga janji dulu ya, saat bermain di sana Zingga tidak boleh terlalu capek,”

“Iya Ayah, Zingga janji kalau Zingga tidak akan bermain dengan berlebihan,”

“Baiklah. Kalau begitu, ayo kita pergi bermain.”

*

*

*

“Kenapa? Kenapa kamu menatapnya dengan tatapan sedih seperti itu?” Tanya Dirga kepada Ziya yang tengah menatap Zingga yang sedang asyik bermain dengan tatapan yang sendu.

“Ini, pertama kalinya aku melihat dia tersenyum lagi. Sejak didiagnosa mengidap penyakit yang mengharuskan dia bolak balik ke rumah sakit membuat senyuman nya perlahan memudar, lalu menghilang. Namun, jika dipikirkan lagi, rasa sakit dan lelah yang selama ini dia rasakan tentu tidak mudah diterima oleh anak seusianya. Jadi, wajar jika dia tidak bisa seceria dulu. Melihat itu semua, aku merasa jika aku telah gagal menjadi seorang ibu.” Jelas Ziya dengan nada yang sangat lirih.

Melihat itu, Dirga pun langsung menarik tubuh Ziya, masuk ke dalam dekapan nya. Dirga memeluk erat tubuh Ziya sambil membenamkan beberapa kecupan di pucuk kepala istrinya itu.

“Bukan kamu yang gagal menjadi Ibu, Ziya. Tapi aku lah yang gagal menjadi kepala keluarga. Aku gagal menjaga dan melindungi istri dan juga anakku. Namun, kamu tenang saja. Karena mulai sekarang, aku akan menebus semua kesalahanku kepada kamu dan juga pada putri kita. Mulai sekarang, aku tidak akan membiarkan kalian menderita.”

Apa yang dikatakan oleh Dirga membuat hati Ziya terenyuh. Hingga membuat Ziya tidak segan segan lagi untuk membalas pelukan dari suaminya.

“Ayah, Bunda. Sini, temani Zingga bermain.” Seru Zingga, mengalihkan perhatian Ziya dan Dirga akan rasa sedih mereka, kala memikirkan kondisi kesehatan sang putri.

Mendengar nama mereka dipanggil, Ziya dan Dirga pun segera melepaskan pelukan mereka. Lalu, keduanya langsung menghampiri Zingga untuk menemani putri mereka itu bermain, wahana yang disediakan di salah satu playground yang mereka datangi.

Gadis kecil itu terlihat sangat bahagia saat akhirnya, dia bisa merasakan bermain di taman bermain bersama kedua orang tuanya. Sama seperti anak anak pada umumnya dan hal ini lah yang selama ini Zingga impi impikan.

Hanya saja, Zingga selalu memendam keinginan nya itu hanya karena tidak ingin membuat Bundanya bersedih. Karena setiap Zingga menanyakan sang Ayah. Ziya selalu memasang raut wajah sedih. Sejak saat itu lah, Zingga pun berhenti menanyakan sang ayah.

1
ᥣׁׅ֪ꫀׁׅܻ݊݊ꪀꪱׁׁׁׅׅׅ
bodoh kurng suka dng sifat ziya, ada yboeng yg begitu baik budi hemmm bikin gregetan bosen
ᥣׁׅ֪ꫀׁׅܻ݊݊ꪀꪱׁׁׁׅׅׅ
ngk seru ziya a terll bodoh, terll baik
Yuniarti SPd
lanjut dong Thor...kl kelamaan lupa jln cerita nya
Rahayu Winingsih
Ceritanya menarik
Nar Sih
buruan andra jujur sama zingga juga org tua nya tentang perasaan kmu biar semua sgra jls
Alim
lanjut thor
Naufal Affiq
andra jangan lam-lama nyatakan cinta sama zingga,jangan jalan di tempat,gercep donk
Karmila Pasinringi Mila
Lanjut ,,,jgan cm 1 bab dik
Rini Maryani
lanjut ayah n bunda semangat thoor
andayani meme
lha kok kisahnya macet di episode 62, Kak?
Duuh, jd penisirin nih untuk lanjutannya.
Jangan lama2 dong up-nya. Ditunggu yaa, Kak.
Soraya
bukannya Andra sama Bagas teman saat mereka kuliah
Aghitsna Agis
thor up lg dong kan beberapa hari nga up ditunggu ya jgn lama
Aghitsna Agis
aho abng andra langsung aja bilang jgn sampai keduluan yg lain dan zingga udah aja ikut praktek ditempat andra aja biar nga ketemu sm bagas😍
Ida Sriwidodo
Duhh.. babang Andra kurang sat set nii..
Dah 6 bulan berlalu hubungannya dengan Zingga jalan di tempat ajaa
Atau.. apakah Andra merasa insecure sama keluarga Zingga?

Huft!
Berharap.. setelah balik ke kota justru Zingga baru sadar klo ternyata di hatinya dah ada Andra!

Ngga sabar liat mereka SAH!
Mereka pantas bersama 😍😍🤓🤓
andayani meme
mengapa nama Bagas & Rangga jd membingungkan, Kak? padahal jelas2 yg ada dlm dialog itu Bagas, tp kok.jd muncul nama Rangga, dg orang yg dimaksud sama.
Rini Maryani
lanjut zingga semangat thoor
Nar Sih
jgn sedih zingga ,pasti suatu saat nanti kmu bisa balik lgi kedesa itu ketmpt yg membuat mu bahagia mungkin juga dgn status yg berbeda bersama dr andra
Alby Raziq
akhirnya yg d tunggu2 up.lanjut Thor seru kisahnya
Ida Sriwidodo
Yahh.. Zingga dah selesai aja interenshipnya
Balik ke kota lagi dunkk.. pisah lagi dunk dengan Andra 🤔🤔😅😅

Setelah 6 bulan.. gimana dengan hubungan Zingga Andra.. dah ada kemajuan kah?
Soalnya kan ke depannya mereka bakal LDR
Zingga balik ke kota.. Andra tetap tinggal di desa
Ngga rela ntar di kota Zingga ketemu Bagas lagi n balikan
Zingga kan orangnya suka ngga tegaan 😬😬😤😤
Moh Sultan abdurrahman
sangat bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!