NovelToon NovelToon
THE VAMPIRE PRINCE'S FORBIDDEN LOVE

THE VAMPIRE PRINCE'S FORBIDDEN LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir / Cinta Beda Dunia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:648
Nilai: 5
Nama Author: MUSTIKA DEWI

The Vampire Prince's Forbidden Love

‎"Darahnya membangkitkan sang pangeran malam. Cintanya bisa membunuhnya."

‎Saat Luna menyentuh peti mati itu, ia tak tahu bahwa hidupnya akan terikat oleh takdir kuno dan oleh cinta seorang vampir yang tak boleh mencintai.

‎Antara keabadian dan kematian, bisakah cinta tetap hidup?


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MUSTIKA DEWI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepergian Luna

     Di tengah hutan larangan yang lebat dan misterius, Liora melangkah dengan hati berdebar. Setiap langkahnya menuju bukit belakang terasa berat, seolah beban yang harus ia tanggung semakin menumpuk. Ia tahu, pertemuan ini bukan sekadar untuk berbincang, tetapi untuk menyampaikan sebuah keputusan yang telah mengganggu pikirannya selama berbulan-bulan. Luna, seorang gadis yang tiba-tiba muncul di hidup Yong Jian, sekaligus rival dalam cinta, harus pergi dari kehidupan Yong Jian.

    Yong Jian, pangeran yang dijodohkan untuk Liora sejak mereka masih kanak-kanak, kini terbaring lemah setelah pohon keabadian layu. Keberadaan pohon itu adalah simbol harapan dan kehidupan, dan kejatuhannya membuat seluruh kerajaan terpuruk dalam kesedihan. Namun, di balik kesedihan itu, Liora merasakan ada sesuatu yang lebih menyakitkan kehadiran Luna yang semakin dekat dengan Yong Jian.

   Sementara itu, Luna merawat Yong Jian dengan sepenuh hati. Ia melihat pangeran itu sebagai sosok yang tak hanya tampan, tetapi juga penuh dengan potensi dan harapan. Meskipun Yong Jian bersikap dingin dan menjauh, Luna merasakan ada pelindung yang tersembunyi di balik sikapnya. Seolah-olah, meski ia berusaha menjauh, Yong Jian tetap menjaga jarak aman di sekelilingnya, melindungi tanpa mengungkapkan perasaannya.

Di bukit belakang, Liora akhirnya bertemu dengan Luna. Suasana di sekeliling mereka sunyi, hanya terdengar desiran angin yang membawa aroma segar dari dedaunan. Liora menatap Luna dengan tatapan tegas, berusaha menampilkan keberanian yang sebenarnya bergetar di dalam hatinya.

"Luna," Liora memulai, suaranya mantap meski hatinya bergetar. "Kau harus pergi dari kehidupan Yong Jian. Dia adalah milikku, dan kita tahu itu."

Luna terkejut, matanya membesar. "Liora, aku tidak ingin merebutnya darimu. Aku hanya ingin membantu. Dia membutuhkan seseorang di sampingnya."

"Dia membutuhkan aku," Liora menjawab, suaranya kini lebih lembut namun penuh penekanan. "Kita berdua tahu bahwa takdirnya adalah bersamaku. Sejak kecil, kita sudah ditentukan untuk bersama. Kenapa kau harus menghalangi itu?"

Luna terdiam, menatap Liora dengan rasa campur aduk. Di satu sisi, ia memahami perasaan Liora, tetapi di sisi lain, hatinya bergetar untuk Yong Jian. Ia merasakan ikatan yang kuat dengan pangeran itu, meskipun ia tahu bahwa cinta yang tumbuh di antara mereka mungkin tidak akan pernah terwujud.

"Jika kau mencintainya, kau harus membiarkanku pergi," Liora melanjutkan, suaranya kini bergetar. "Aku tidak ingin melihatmu merusak harapanku."

Luna menunduk, merasakan beban yang berat di hati. "Aku tidak ingin melukai siapapun, Liora. Tetapi aku tidak bisa berpura-pura tidak merasakan apa-apa terhadapnya."

Di tengah ketegangan itu, Liora merasakan angin berhembus lebih kencang, seolah alam pun merasakan pertempuran batin di antara mereka. Ia tahu, keputusan ini tidak akan mudah, tetapi ia harus melindungi cintanya, apapun yang terjadi.

"Jika kau mencintainya, kau harus pergi," Liora menegaskan sekali lagi, menatap dalam-dalam ke mata Luna. "Atau kita akan terus terjebak dalam permainan ini, dan kita semua akan terluka."

  Luna mengangkat kepalanya, menatap Liora dengan air mata di pelupuk matanya.

"Aku tidak ingin melukai siapapun, Liora. Tetapi aku juga tidak bisa mengabaikan perasaanku."

  Di saat itu, Liora menyadari bahwa cinta bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan. Mungkin, dalam perjalanan ini, mereka harus menemukan jalan masing-masing, meskipun itu berarti harus berpisah. Namun, satu hal yang pasti pertemuan ini akan mengubah segalanya, dan takdir mereka akan terjalin dengan cara yang tak terduga. Hidup berakhir dengan bahagia atau berakhir dengan penuh penderitaan.

  * * * * *

  Luna berdiri sendirian di tengah hutan bukit di belakang hutan terlarang. Ia mengeluarkan air mata sambil memikirkan kata-kata dan permintaan yang datang dari Liora. Demi kebaikan dirinya, Yong Jian, dan Liora, ia memutuskan untuk meninggalkan Yong Jian. Ketika ia melangkah untuk pergi, ia bertemu dengan Zhu Yand, tabib yang dipercayai oleh Yong Jian. Tabib Zhu Yand menawarkan untuk memberinya tempat menginap di rumahnya.

"Nona Luna, apa yang kamu lakukan di bukit belakang hutan terlarang ini? " tanya tabib Zhu Yand.

"Tidak ada, saya hanya berjalan-jalan, mencari udara yang segar," jawabnya.

   Lalu, Luna mengikuti tabib Zhu. Tabib Zhu memiliki rencana jahat untuk membawa Luna dan mengurungnya di suatu tempat yang tidak diketahui oleh Yong Jian. Tempat tersebut adalah vila yang terpencil dari kediaman Yong Jian. Hanya tabib Zhu dan anak buahnya yang mengetahui lokasi itu.

Ia menipu Luna dengan mengatakan bahwa ia akan bersembunyi di sini untuk sementara waktu. Dan ia dilarang keluar sampai situasi membaik.

"Baiklah, kita sudah tiba, Nona Luna! "

"Apa ini tempatnya, Tabib Zhu? "

"Ini adalah vila rahasia saya. Ketika saya merasakan bahaya, saya akan bersembunyi di sini. Kini, Nona akan bersembunyi di sini untuk sementara waktu hingga keadaan aman. "

"Apa maksud Anda? "

"Maksud saya, Tuan Muda Yong Jian dan saudaranya Chen Yang sedang bertengkar sangat hebat, bahkan Liora juga terlibat dalam pertengkaran itu. Saya membawa Anda ke sini agar tidak terdampak oleh konflik tersebut,"

"Terima kasih atas kebaikan Anda, Tabib Zhu!

Luna mulai berbaring di tempat tidur dari kayu di dalam vila tersebut. Di sisi lain, setelah terlibat dalam perdebatan sengit dengan saudaranya Chen Yang, Yong Jian kembali ke kamar pribadinya. Ia ingin menenangkan pikirannya di tempat itu. Dia duduk di kursi sambil menuangkan minuman berwarna merah dan meminumnya. Dalam balutan jubah hitam yang terbuka, tubuhnya yang kekar terlihat seperti roti kotak, dengan otot-otot yang mengesankan dan tatapan matanya yang merah, ia pun mulai menunjukkan kedua taringnya.

Ia mulai memanggil Luna. Namun, meski telah beberapa kali memanggil, tidak ada jawaban. Dia pun segera pergi mencari gadis itu. Ia merasa khawatir jika Luna jatuh ke tangan vampir lain, karena banyak vampir yang bukan berasal dari golongan vampir hitam sepertinya.

"Luna! Luna! " teriaknya.

"Ke mana dia pergi! " gumam Yong Jian dengan bingung.

 Yong Jian mengenakan pakaian yang harus ia gunakan, saat meninggalkan tempat persembunyiannya. Dia berpakaian dengan jubah hitam, mengenakan penutup kepala dari topi jubah, serta sarung tangan berwarna hitam. Ia melanjutkan pencariannya terhadap gadis itu dari sudut-sudut ruang di kastil hingga ke seluruh area kastil, tetapi tidak menemukan apa pun. Ia pun memutuskan untuk mencari gadis tersebut di seluruh kota Vampiria. Namun, tidak ada jejak Luna yang berhasil ditemukan. Akhirnya, ia memilih untuk kembali ke kastil dengan menggunakan kemampuannya untuk berteleportasi.

Di tempat tersebut, Liora terlihat sangat gembira karena gadis itu tidak lagi berada di samping Yong Jian.

"Syukurlah, gadis asing itu (Luna) telah menjauh dari kehidupan Yong Jian. Kini Yong Jian kembali menjadi milikku! " ucap Liora dengan penuh sukacita.

Mendengar ucapan tersebut, Chen segera mendekatinya dan mulai memperingatkannya.

"Liora! Apakah kau terlibat dalam rencana kepergian Luna? Apa kau tidak khawatir jika Yong Jian akan marah? " tanya Chen dengan rasa ingin tahu.

"Jika benar, lalu kenapa? Apa salahku menjauhkan dia dari calon suamiku? " balas Liora.

"Apa? Calon suami? " kata Chen yang terkaget.

"Ya, calon suami. Lalu, memangnya kenapa? " tanya Liora kembali.

"Kau masih berharap padanya? Yong Jian tidak mencintaimu. Dia hanya melihatmu sebagai teman. Apakah kau tidak merasakan sedikit pun ketulusan dari perasanku padamu? " kata Chen Yang pada Liora.

1
Mericy Setyaningrum
suka sama vampire cina seruuu ini
MUSTIKA DEWI: terima kasih banyak sudah hadir di cerita ini🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!