NovelToon NovelToon
Candu Istri Klienku

Candu Istri Klienku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:57.6k
Nilai: 5
Nama Author: N_dafa

"Jangan, Mas! aku sudah bersuami."
"Suami macam apa yang kamu pertahankan itu? suami yang selalu menyakitimu, hem?"
"Itu bukan urusanmu, Mas."
"Akan menjadi urusanku, karena kamu milikku."
"akh!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N_dafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

*

“Kamu beli barang mahal lagi, hem?”

Ajeng yang baru saja masuk kamar, sedikit terkejut karena ternyata Rendy mengikutinya.

“Bukan urusanmu.”

“Kok bukan urusanku? Aku ini suamimu, Dek.”

Hampir saja Ajeng berkata akan segera menceraikan lelaki itu, tapi dia tahan-tahan agar semua rencananya tidak berantakan.

“Tapi, aku pakai uangku sendiri. Aku nggak ambil sepeserpun uangmu, apalagi uang usaha kita.” Sindir Ajeng.

“Nggak usah dibahas lagi. Aku janji pasti akan kembalikan uang itu.”

“Jadi, kamu belum mengembalikan, Mas?” Ajeng sengaja pura-pura memancing.

“Kan aku bilang nanti kalau narik lagi.”

“Bukannya Mas Doni udah narik? Kamu punya akun pribadi juga loh.”

“Tadinya mau ngembaliin  sekarang, tapi, kamu malah bikin gara-gara sampai Brina pengen i phone baru segala.”

“Cih!” Ajeng tersenyum miring. “Kenapa nyalahin aku? Aku aja nggak ganggu kalian. Istri mudamu tuh yang merepotkan.”

“Ayolah, Dek. Ini masalah sepele.”

“Sepele?” Ajeng berdecak. “Itu uang usaha, Mas.”

“Iya, Dek. Iya…. Aku pasti ganti. Kamu tahu sendiri Brina itu gimana?”

“Secinta itukah kamu sama dia, Mas?”

“Apa maksudmu?” Rendy mulai terpancing.

“Kamu bisa nolak. Sama seperti kamu nolak kalau harus tidur di rumah kita.”

“Dek, tolonglah kamu ngerti. Nanti, kalau kamu hamil, aku juga pasti prioritaskan kamu.”

Ajeng hanya memalingkan wajahnya dengan senyum sinis.

‘Nggak akan aku hamil anakmu.’ batinnya yang hanya dia sendiri yang tahu.

“Memangnya, uangmu sudah habis sampai harus pakai uang usaha segala untuk menyenangkan istrimu?” Ajeng memilih menguliti suaminya dulu.

“Bisa nggak, nggak usah bahas itu lagi? Iya! Iya! Aku akan ganti secepatnya.”

“Setidaknya, kalau kamu nggak punya uang, kamu bisa suruh istrimu itu pakai uangmu sendiri.”

“Dek, aku nggak mau kita berantem.”

“Nggak mau berantem, apa nggak mau disalahkan?” Sergah Ajeng cepat.

“Kamu ini sebenarnya kenapa sih? Datang-datang diajak ngobrol biasa, malah ngajak ribut. Tapi, kalau aku lebih betah di rumah Brina, kamunya marah-marah.”

“Aku marah, karena kamu yang mulai, Mas. Kamu yang lebih dulu mengingkari janjimu yang katanya mau adil.”

Ajeng mulai emosi. Urat di lehernya mulai menonjol menunjukkan perasaannya.

“Kita sudah bahas ini ribuan kali. Jangan menyalahkanku terus!”

“Kalau kamu nggak mau disalahkan, ya sudah, jangan nyalahin aku juga. Kenapa istrimu yang minta ini dan itu, tapi kamu malah menyalahkan aku?”

“Aku nggak nyalahin. Aku cuma protes. Lagipula, kenapa kamu harus beli barang-barang mahal segala? Handphone lamamu juga masih bagus kan?”

“Kok ngelarang. Duit-duit aku sendiri. Memangnya, yang menurutmu boleh beli barang-barang mahal itu cum istrimu itu, hah?!”

“Kamu bukan tipe perempuan konsumtif, Dek. Lebih baik kamu menabung aja.”

“Biar apa aku menabung, hem? Biar sewaktu-waktu kamu bisa minta untuk istrimu, iya?” Sabrina sudah benar-benar jengkel.

“Kok kamu nyalahin aku terus? Aku cuma pinjam uang usaha 100 juta, kenapa marahmu menyalahkan aku dan Brina sampai segitunya?”

“Oh, ternyata kamu nggak sadar juga ya, Mas, kalau punya kesalahan yang lebih fatal dari itu?”

“Aku nggak ngerti maksudmu. Aku kesini mau tidur sama kamu. Aku nggak mau berdebat lagi.” Rendy menurunkan volume suaranya.

“Nggak usah kalau nggak bisa. Lebih baik kamu temani istrimu saja. Paling, sebentar lagi dia juga merengek bilang nggak berani sendiri.”

Tiba-tiba, Rendy tersenyum sinis. “Kamu benar-benar cemburu sama Brina, Dek.”

“Memangnya salah kalau aku cemburu sama wanita lain suamiku?”

“Ya tapi nggak perlu segitunya. Kamu kan tinggal bilang kalau kangen sama aku.”

“Cih! Percaya diri sekali anda ini?” Cibir Ajeng. “Aku hanya menuntut keadilan, Mas. Nggak cuma waktu, materi dan perhatian saja. Tapi, fungsimu sebagai suamiku itu sudah nggak ada.”

“Kamu menyepelekanku, Dek?”

“Ya!” Tegas Ajeng. “Kenapa? Kamu nggak terima? Coba kamu pikir! Fungsimu sebagai suamiku itu apa selain dalam urusan bisnis?”

Rendy mengeraskan rahangnya, masih berusaha menahan diri.

“Nggak ada kan? Coba kamu pikir? Sejak kapan kamu nggak tidur di kamar kita? Sejak kapan nggak nyentuh aku?”

“Kita sama-sama sibuk, Dek. Kamu juga tahu kalau—”

“Brina hamil?” Ajeng memotong cepat. “Ya, memang cuma dia yang bisa hamil.” sindir wanita itu.

“Astaga, Ajeng. Bukan seperti itu.”

“Lalu, seperti apa, hem? Apa yang aku katakan itu kenyataan. Kamu lebih memilih menghamili istri barumu daripada aku.”

“Oh, kamu mau hamil juga?”

“Sudah terlambat!" Ajeng melotot. "Aku sudah tidak selera mengandung anakmu. Paling-paling, kalau aku hamil, anakku juga akan kalah dari anak Brina. Sama sepertiku, yang selalu kalah segala-galanya dari dia. Bahkan, aku yakin kamu lupa kapan terakhir kali menafkahiku dengan uangmu sendiri.”

“Loh, kamu kan punya uang sendiri yang sudah kita bagi.”

“Itu pembagian hasil usaha, Mas. Ada keringat dan uang kita disana. Kalaupun kamu nggak pilih kasih, aku juga nggak akan ungkit apapun itu.” Ajeng menjeda ucapannya sebentar untuk menarik nafasnya yang menggebu.

“Tapi, karena apa yang kamu berikan ke aku dan ke Brina berbeda, kenapa aku nggak boleh mengungkit? Aku sama dia itu sama-sama istri kamu. Kamu menuruti semua keinginannya, bahkan sampai merusuh uang usaha kami, sementara aku, satu sen pun, tidak kamu beri pakai uangmu sendiri.”

“Kamu sudah banyak uang, Dek. Kamu banyak tabungan. Kamu dapat dari usaha kita, dan kamu dapat dari hasil konten juga.”

“Sama saja, Mas! Itu adalah uang hasil keringatku sendiri. Bukan uang nafkah dari kamu. Kalau menurutmu aku nggak perlu diberi nafkah lahir lagi, Brina juga enggak dong harusnya. Kan dia juga punya uang hasil ngonten.”

“Uang Brina nggak cukup, Dek, kalau mau beli ini beli itu. Hasil kerjanya buat perawatan diri. Mulai dari rambut, wajah, tubuh, bahkan organ intim dan kuku pun dia rawat.”

“Lalu, aku nggak butuh semua itu, menurutmu?”

“Kamu kan udah cantik alami. Kamu juga nggak suka kan perawatan macam-macam gitu?”

“Pintar sekali kamu menjawab ya, Mas. Dan dari semua jawabanmu, aku menganggap kamu berpihak kepada Sabrina. Kamu sering melarang aku ini dan itu, tapi Brina selalu kamu kasih segalanya. Dasar laki-laki dholim! Neraka menunggumu, Mas!" Geram Ajeng.

“Aku punya alasan kenapa melakukan itu!” Tiba-tiba, Rendy berteriak. Kemungkinan, dia tak terima dikatai oleh Ajeng.

“Apa alasannya, hah?!” Ajeng pun ikut menantang. Suaranya tak kalah tinggi dari Rendy.

“Sabrina lebih membuatku betah dan pintar menyenangkan aku.” Rendy benar-benar melewati batas.

“Oh ya? Jadi, cuma Brina yang membuatmu senang? Karena apa? Karena dia modis? Atau karena dia punya banyak gaya saat bercinta? Atau karena seluruh tubuhnya terawat pakai uangmu sejak sebelum kamu menikahinya?”

“Apa maksudmu?!” Rendy melotot.

Ajeng kembali memiringkan bibirnya. “Kamu pikir, aku nggak tahu kalau hubungan kalian udah terjalin sejak dulu?”

1
Umi Badriah
kpn up nya thor, lama banget
Rohabiyah Biya
Luar biasa
kalea rizuky
np g cerai wanita bodoh
Umi Badriah
bakalan melahirkan dipenjara Lo brina
Yunita aristya
kok malah jujur 😁 padahal belum saat nya tau kalo cowo itu bian🤭🤣
Cookies
eit dah tuh org, jujur lg 🤭
Yunita aristya
ren2 nanti Ajeng sudah pergi baru tau rasa kamu. mau liat kamu nyesal dan jatuh miskin gara2 istri muda mu yg suka foya2😁😂
Nana Colen
luar biasa aku suka sekali karyamu 😍😍😍😍😍
Yunita aristya
lanjut kak
Nana Colen
lanjut thooooor❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
Nana Colen
benar benar ya rumput tetangga lebih hijau 🤣🤣🤣🤣
Nana Colen
dasar laki tak tau diri 😡😡😡😡
Yunita aristya
lanjut
Nana Colen
lanjut thooooor❤❤❤❤❤
Fitri Handriayani: lanjut
total 1 replies
Nana Colen
iiiih kesel bacanya dongkol sama si ajeng.... cerai jeng cerai banyak laki yang kaya gitu mh 😡😡😡😡
Keisya Oxcel
penasaran
Yunita aristya
lnjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!