NovelToon NovelToon
SESAL YANG TERLAMBAT

SESAL YANG TERLAMBAT

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Pelakor jahat / Tamat
Popularitas:368.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Virginia Fernandes mencintai Armando Mendoza dengan begitu tulus. Akan tetapi kesalah pahaman yang diciptakan Veronica, adik tirinya membuatnya justru dibenci oleh Armando.

Lima tahun pernikahan, Virginia selalu berusaha menjadi istri yang baik. Namum, semua tak terlihat oleh Armando. Armando selalu bersikap dingin dan memperlakukannya dengan buruk.

Satu insiden terjadi di hari ulang tahun pernikahan mereka yang kelima. Bukannya membawa Virginia ke rumah sakit, Armando justru membawa Vero yang pura-pura sakit.

Terlambat ditangani, Virginia kehilangan bayi yang tengah dikandungnya. Namun, Armando tetap tak peduli.

Cukup sudah. Kesabaran Virginia sudah berada di ambang batasnya. Ia memilih pergi, tak lagi ingin mengejar cinta Armando.

Armando baru merasa kehilangan setelah Virginia tak lagi berada di sisinya. Pria itu melakukan berbagai upaya agar Virginia kembali.

Apakah itu mungkin?
Apakah Virginia akan kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku memilih pergi

*

“Armado Mendoza, ternyata cinta yang kusimpan selama lima tahun ini adalah cinta yang salah.”

Malam gelap. Tak ada satu bintang pun berpijar di langit luas. Virginia berada di tepi pantai, berjalan pelan dengan tatapan kosong. Air mata membasahi pipinya dan perlahan sebagian masuk ke dalam mulutnya yang terbuka tanpa isakan. Sebagian lagi jatuh ke bawah setelah melewati dagunya yang runcing.

Kedua tangannya tersimpan di saku mantel panjangnya yang berwarna merah menyala. Tanpa ragu, Virginia terus melangkah, makin ke tengah dan semakin ke tengah. Di bibirnya tersungging senyum. Tapi sayangnya itu bukan senyum manis penuh bahagia. Melainkan senyum yang menggambarkan tangisan hatinya. Merana. Nelangsa.

"Kau tidak pernah menoleh untuk melihatku. Kalau begitu baiklah. Mulai sekarang aku akan membuatmu tak pernah melihatku lagi. Seumur hidupmu tak kan pernah bisa bertemu dengan wanita bernama Virginia." Virginia terus bicara sendiri dalam hati.

Dinginnya air laut menusuk kulit tak ia hiraukan. Terus melangkah, hingga air mencapai batas dadanya. Melangkah lagi, lehernya telah basah. Perlahan bibirnya tak terlihat. Matanya terpejam, tersenyum manis.

"Selamat tinggal, Armando. Aku tidak akan mengganggumu lagi, aku akan melepaskanmu, mengembalikan kebebasanmu."

Rambut panjangnya mengapung di atas air. Lalu… HILANG.

Tubuh Virginia tak lagi terlihat, hilang. Sejauh mata memandang, yang terlihat hanya air yang datar, berselimut pekatnya malam. Tenang. Tak lagi ada tanda kehidupan.

Sepuluh hari yang lalu

Virginia Fernandes, putri pertama keluarga Fernandes. Wanita itu tersenyum bahagia. Hari ini adalah hari ulang tahun kelima pernikahannya dengan Armando Mendoza. Mengenakan gaun putih senada dengan jas yang dikenakan oleh suaminya. Wanita itu sungguh cantik sempurna. Siapa pun yang melihat tak mungkin tak terpikat.

Cantik, pintar, kaya, bersahaja. Memiliki suami yang tampan dan kaya raya pula. Sungguh kesempurnaan seakan menjadi miliknya. Sayangnya tak ada yang tahu apa yang ada dalam hatinya. Semua kebahagiaan yang terlihat hanyalah… SEMU.

"Cepat potong kuenya!” seru ibu mertua yang tampak bahagia melihat kebahagiaan mereka berdua. Ibu mertua memang sangat menyayangi Virginia. Begitu juga dengan Cecilia, adik kandung Armando.

Cecilia maupun Nyonya Besar Mendoza bertepuk tangan kecil dengan gemas. Menunggu dengan tidak sabar anak dan menantunya memotong kue. Biasanya Virginia akan memberikan potongan kue pertama untuk Armando, setelah itu untuknya.

Virginia bahagia dikelilingi oleh orang-orang yang sangat mencintainya. Namun, saat hendak memotong kue ulang tahun bersama Armando, suaminya. Dua tangan mereka yang menggenggam pisau bersamaan.

"Jika kau memaksa Ibuku lagi melakukan hal yang tidak berarti seperti ini, kita akan bercerai."

Virginia tertegun, menggeleng sedih mendengar kalimat yang dibisikkan oleh suaminya. Kedua matanya yang bening menatap wajah tampan itu dengan pilu.

“Bukan aku yang meminta ini, tetapi ibu yang memang ingin merayakannya.” Virginia menjawab dengan berbisik pilu. Matanya perlahan menjadi basah.

Armando berdecih sinis. Ia sudah hafal, Virginia selalu menggunakan air mata sebagai senjata. Tapi itu sama sekali tak akan membuatnya luluh. Bahkan ia semakin muak. Kembali membawa tangan Virginia untuk segera memotong kue.Dia hanya ingin segera menyelesaikan acara ini, lalu pergi. Namun, belum sampai mata pisau menyentuh permukaan kue yang berhias indah…

“Kak Virgi!”

Seorang wanita cantik berpakaian seksi yang tak lain adalah Veronica Fernandes, adik tiri dari Virginia tiba-tiba masuk ke dalam ruang pesta membuat atensi Virginia dan Armando teralih. Begitu pun para tamu undangan yang hadir.

Veronica berjalan semakin mendekat, wajahnya yang tampak memelas membuat Armando iba. Kekasih yang paling dicintainya harus menahan diri dan bersembunyi selama ini.

Veronica tiba di hadapan Virginia dan Armando.

"Lima tahun yang lalu Kakak yang memaksa Kak Armando untuk menikahimu dan melarangku untuk menemuinya. Sekarang waktunya sudah habis. Bisakah kakak mengembalikan tunanganku padaku?" Veronica menatap memohon ke arah Virginia.

Wajahnya yang sendu selalu bisa membuat siapa pun luluh. Begitu pun Armando. Yang selalu menganggap Veronica sebagai gadis polos tanpa dosa. Wajah yang selalu membuat Virginia muak. Wajah yang sejatinya hanya topeng kepalsuan.

“Jadi kamu yang sudah membuat Veronica menjauh dariku?” Armando menatap Virginia penuh kecewa dan kebencian. Tak menyangka Virginia sejahat itu.

Virginia menggelengkan kepala dan menatap ke arah Armando, tak percaya pria itu lebih mempercayai Veronica daripada dirinya. Bagaimana bisa Armando benar-benar percaya bahwa dirinya sejahat itu.

"Dia Veronica Fernandes kan? Bukankah dia putri tidak sah keluarga Fernandes? Berani sekali dia datang ke sini." Beberapa tamu undangan yang hadir saling berbisik.

Melihat kedatangan Veronica, Virginia meletakkan pisau kue ke atas meja dan menghampiri adik tirinya.

“Veronica, apa kamu mabuk?” tanya Virginia sambil memegang dua tangan Veronica.

Veronica menggelengkan kepalanya dan menatap sendu ke arah Virginia.

"Jika kamu tidak mabuk, harusnya kamu ingat kalau Armando Mendoza adalah suamiku. Pergilah dari sini!" tegas Virginia.

Veronica menghempaskan tangan Virginia dengan kasar. "Dia adalah milikku. Kamulah yang mencurinya dariku,” teriak Veronica.

“Milikmu? Jika dulu bukan karena aku memaksa dia menikahiku, mungkin sekarang dia sudah kamu jebak hingga masuk penjara.”

Virginia mencekal tangan Veronica lalu menoleh ke arah Armando. “Maukah kau mendengar sebuah kebenaran?"

"Apa yang baru saja kau ucapkan?” Armando menyela ucapan Virginia. Tak suka melihat Veronica yang terpojok. “Apa kau ingin membuat…"

"Kalau begitu tanyakan padanya. Berani tidak dia membiarkan aku bicara sampai selesai? Di sini, di hadapan semua orang. Berani tidak kamu mendengar kenyataan?" Virginia memotong ucapan Armando. Ditatapnya wajah pria itu datar.

"Tidak. Aku tidak boleh membiarkan Armando tahu kebenaran masa lalu,” ucap Veronica dalam hati. Secepat kilat wanita itu mengambil pisau pemotong kue yang tergeletak di atas meja di samping kue ulang tahun.

"Kak Armando…!” Veronica mengarahkan pisau ke pergelangan tangannya. “Sekarang katakan di depan semua orang.” Veronica menatap sendu ke arah Armando. “Katakan padaku, di antara aku dan kakak, siapa yang kau cintai? Katakan sekarang!” Veronica berteriak histeris.

“Veronica, turunkan dulu pisau itu!” Armando berseru panik.

"Tidak sebelum kau katakan padaku!" Veronica menekankan pisau itu pada pergelangan tangannya.

Armando mengangkat kedua tangannya memberikan isyarat agar Veronica menjadi tenang lalu menatap wajah gadis itu. "Kamu. Yang kucintai adalah kamu. Sejak dulu hanya kamu."

Virginia terhuyung mendengar ucapan Armando, diraihnya lengan Armando agar menghadap padanya. Armando mencoba menepis tangan Virginia, tapi wanita itu mencengkeram lengannya makin erat.

"Lihatlah aku! Lihat mataku, tolong lihat dan katakan sekali lagi! Katakan kalau yang kau ucapkan barusan itu tidak benar!” pinta Virginia.

Armando mengangkat wajahnya dan menatap ke arah Virginia.

“Selama lima tahun pernikahan kita, pernahkah kamu mencintaiku sekali saja.” Virginia menghiba, menatap wajah Armando yang tanpa ekspresi.

"Pernahkah sedetik saja ada namaku di hatimu?" tanya Virginia lagi. Matanya menatap pria di hadapannya penuh harap.

"Tidak pernah.” Armando menjawab lalu memalingkan wajahnya.

Virginia terhenyak dengan wajah pilu. Menggelengkan kepala berkali-kali, cengkeraman pada lengan Armando perlahan terlepas. Tak percaya dengan apa yang didengar. Berharap apa yang dia dengar dari Armando adalah salah.

Melihat Armando yang hampir saja luluh oleh tatapan mata Virginia, Veronica menjadi murka. “Kakak sudah berkali-kali mencelakaiku, dan aku hanya bisa diam. Dan sekarang kau ingin mengikat Kak Armando dalam cinta palsu. Apa kau baru akan puas jika melihat aku dan Kak Armando mati??”

“Apa?” Armando terpekik kaget. “Kau mencelakai Veronica? Virginia kau benar-benar manusia jahat!” Armando berteriak di depan wajah Virginia.

“Armando, dia bohong. Aku tidak seperti itu. Dia dan ibunya yang selalu mencelakaiku. Kenapa kau tak pernah percaya?” Virginia berkali-kali menggeleng berharap sekali saja suaminya berpihak padanya.

Armando bingung ucapan siapa yang bisa dipercaya. Melihat itu Veronica semakin panik. Ia tak mau Armando terpengaruh oleh ucapan kakak tirinya.

“Dasar rubah jahat. Aku tak membiarkan kakak menipu Kak Armando lagi!” secepat kilat Veronica menarik tangan Virginia dan menghempaskannya hingga Virginia kehilangan keseimbangan jatuh tersungkur di lantai.

“Virginia…!”

“Virginia…!”

1
Khairul Azam
ini sebener nya cerita apa sih
Betty
Bagus
Jolie
bgs
Khansa Sutresno
persis bgt crita di dracin stlh q baca....
Nisa Nisa
Habiskan sisa hidupmu dlm penyesalan Armando. Kamu jahat sekali.
Nisa Nisa
Herannya ada jadilah tes DNA dari mana? siapa pembandingnya. Tdk ada yg bertanya tdk Armando tolol ataupun Cecilia. Sergio sepertinya tahu sesuatu dari Kai
Nisa Nisa
Hanya begitu sikapnya pd Veronica padahal dia sdh tahu kebenarannya, ttg kebohongan vero dan penyiksaan Virginia oleh vero dan ibunya dan begitu dia bilang dia cinta Virginia?? coba kalau dulu bgm sikapnya pada virgi dan vero. kalau ada yg bilang Armando mencintai Virginia dan hanya tertipu oleh vero fix yg bilang gagal paham apa itu cinta dan terlalu memuja Armando
Nisa Nisa
maksa mau mengakuisisi group Morantes, dasar serakah bertopeng demi bisa bertemu Virginia. Itu bukan cinta itu keserakahan
Nisa Nisa
mau menguasai harta morantes jg rupanya. Kurang apa perusahaan mu dibantu saat bangkrut dulu. Dasar manusia tanpa ahlak
Nisa Nisa
manusia sombongnya menyundul langit bahkan tak ada satu kata maaf terucap dari bibirmu. Maunya semua orang menyanjung dan menghormati tp dia sendiri berperilaku lebih rendah dari hewan yg bahkan mencintai anak keturunannya.
Nisa Nisa
Dasar otak rongsokan
Nisa Nisa
yg membaringkan ingatan masa kecil ttg Virginia, kenapa yg dicintai mati-matian adalah veronica. selama lamanya berpisah gk akan ketukar nama dan orang begitu Thor. ini cerita alurnya kacau
Nisa Nisa: maksudnya menbagongkan, bukan membaringkan.
total 1 replies
Nisa Nisa
kok tiba-tiba namanya veronica, sebelumnya Virginia. ini ingatan siapa yg kacau
Nisa Nisa
nah jelas namanya Virginia knp jadi veronica yg diingat Armando tolol
Nisa Nisa
cinta seperti apa sih yg diyakini tokoh2 di novel.. cinta balas budi, cinta masa kecil, cinta hutang nyawa. Tapi salah orang. Itulah jika salah mengartikan cinta, cinta itu ketulusan. cinta is cinta. just it. no reasons
Nar Sih
kasihan kmu esmeralda ,yg harus jdi korban nafsu armando
Nisa Nisa
Sebabnya krn dia lelaki sombong, arogan. Dia berpikir bisa mengendalikan semua orang termasuk Virginia
Nisa Nisa
knp selama ini tdk ada yg mengatakan kebenarannya pada Armando, tdk ibunya tdk Cecilia malah iparnya
Nisa Nisa
jikapun akhirnya Armando percaya jika Virginia yg merawatnya lalu menyesal itu hanya rasa bersalah dan merasa tdk bisa balas budi. Tetap itu bukan cinta. Karena cinta yg datang setelah semua sesal itu bukan cinta tp penyesalan
Nisa Nisa
nah begitulah cinta Armando mau melakukan apa saja utk Veronica, spt selama ini Virginia jg mau melakukan apa saja utk menyenangkan Armando
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!