NovelToon NovelToon
Fitnah Kejam Mantan Suami

Fitnah Kejam Mantan Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Janda / Konflik etika / Selingkuh / Keluarga / Romansa
Popularitas:18.8k
Nilai: 5
Nama Author: Muliana95

Mengangkat derajat seseorang, dan menjadikanya suami, tidak menjamin Bunga akan di hargai.
Rangga, suami dari Bunga, merupakan anak dari sopir, yang bekerja di rumah orang tua angkatnya.
Dan kini, setelah hubungan rumah tangga mereka memasuki tujuh tahun, Rangga memutuskan untuk menceraikan Bunga, dengan alasan rindu akan tangisan seorang anak.

Tak hanya itu, tepat satu bulan, perceraian itu terjadi. Bunga mulai di teror dengan fitnat-fitnah kejam di balik alasan kenapa dia di ceraikan ...
Bagi kalian yang penasaran, yuk, ikuti kisah Bunga dan Rangga ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenyataan Yang Menyakitkan

Rangga duduk terpaku di kursi ruang tunggu rumah sakit. Dengan amplop hasil tes DNA di genggamannya.

Sejak pagi, ia sudah menunggu momen ini. Momen yang akan menentukan kebenaran dari semua kecurigaan yang selama ini menghantui pikirannya.

Tangan Rangga bergetar ketika membuka amplop itu. Lembar hasil pemeriksaan dikeluarkannya perlahan, matanya menelusuri setiap baris tulisan dengan napas yang makin berat. Hingga akhirnya, pandangannya berhenti pada satu kalimat tegas di bagian akhir laporan.

"Tidak ditemukan kecocokan genetik antara subjek ayah dan anak. Dinyatakan bukan hubungan biologis."

Dunia Rangga seolah berhenti. Suara bising rumah sakit mendadak menghilang, berganti dengan hening yang menusuk dada. Lembar kertas itu terasa begitu berat di tangannya, seberat kenyataan yang baru saja ia terima.

"Bukan… anakku?" bisiknya lirih, matanya menatap kosong ke arah lantai.

Air matanya jatuh tanpa bisa ditahan. Semua kenangan tentang tawa kecil, pelukan hangat, dan panggilan ayah yang selalu membuatnya tersenyum, kini terasa seperti luka yang terbuka.

Rangga menutup wajahnya dengan kedua tangan, bahunya bergetar. Di ruangan penuh aroma antiseptik itu, ia merasakan hancurnya sebuah harapan, juga cinta yang ternyata dibangun di atas kebohongan.

"Kenapa dunia seolah menertawakan ku, Bunga hamil, sedangkan aku," Rangga menjambak rambutnya, frustasi. "Aku menjaga dan mendidik anak yang tak tahu asal usulnya," lanjutnya.

"Apa jangan-jangan, aku mandul? Padahal, sejak Risa melahirkan, dia gak pernah kb. Dan aku selalu," ujarnya ketika menyadari sesuatu.

Rangga bangkit, dia berjalan menemui perawat dan menanyakan tentang dimana dia bisa cek kesuburan.

Dengan napas berat, ia akhirnya memutuskan datang ke ruang yang ditunjukkan oleh perawat tadi.

Seorang perawat menghampiri, memintanya mengisi formulir dan menyerahkan kartu identitas. Setelah menunggu beberapa menit, namanya dipanggil.

"Silakan masuk, Pak Rangga," sapa dokter androlog dengan ramah.

Di ruang konsultasi, dokter menanyakan banyak hal.

Riwayat penyakit, gaya hidup, kebiasaan merokok, dan apakah pernah mengalami cedera di area reproduksi. Rangga menjawab dengan canggung, merasa seperti sedang dihakimi.

"Baik, Pak Rangga. Untuk langkah awal, kita lakukan analisis sperma," ucap sang dokter tenang. "Anda diminta tidak ejakulasi selama tiga hari sebelum pengambilan sampel. Setelah itu, Anda bisa datang pagi-pagi dan kami siapkan ruangan khusus."

Tiga hari kemudian, Rangga kembali. Dengan gugup, ia menyerahkan wadah kecil berisi sampel yang baru dikumpulkan di ruang khusus. Wajahnya memerah, tangan sedikit bergetar.

Perawat menerima wadah dengan tersenyum.

"Hasilnya akan keluar selama dua hari ya pak. Mohon di tunggu, nanti akan kami hubungi," ujar perempuan itu, tersenyum ramah.

Suara jarum jam terdengar begitu jelas di ruang konsultasi yang sunyi. Rangga duduk kaku di depan meja dokter, kedua tangannya saling menggenggam erat.

Sudah dua hari ia menunggu hasil pemeriksaan kesuburannya.

Dua hari yang penuh kegelisahan, dengan doa agar semuanya baik-baik saja.

Dokter androlog membuka map hasil laboratorium, menatap lembaran kertas yang berisi angka-angka hasil uji sperma. Wajahnya tampak serius.

"Pak Rangga," ucapnya hati-hati, "kami sudah memeriksa dua kali untuk memastikan hasil ini."

Rangga menelan ludah, matanya tak lepas dari ekspresi sang dokter. "Ada masalah, dok?" tanyanya pelan.

"Ya," dokter menghela napas. "Hasil menunjukkan bahwa jumlah sperma Anda nol. Tidak ada sel sperma yang ditemukan dalam cairan ejakulasi. Kondisi ini disebut azoospermia."

Dunia Rangga seakan berhenti sejenak. Suara dokter terdengar sayup-sayup, seperti datang dari tempat jauh.

Ia hanya duduk diam, dengan napas tertahan. Kata mandul terngiang di kepalanya, menyayat lebih dalam dari yang ia kira.

"Apakah, tidak ada cara lain, dok?" suaranya bergetar, bahkan tercekat.

"Masih ada kemungkinan," jawab dokter lembut. "Kadang ada sumbatan pada saluran sperma atau gangguan produksi di testis. Tapi untuk saat ini, secara alami, anda memang tidak bisa membuahi."

Rangga menunduk. Matanya panas, tapi ia menahan air mata sekuat tenaga.

Ia merasa hancur, bukan karena hasil medis itu semata, tapi karena bayangan wajah Bunga yang selama ini sabar menjadi bahan olok-olokan darinya dan juga keluarganya.

Bunga yang secara tidak langsung menerima tuduhan darinya serta keluarganya.

"Terima kasih, dok," ucapnya lirih, sebelum akhirnya melangkah keluar dari ruangan.

Di koridor rumah sakit, Rangga berhenti sejenak.

Langkah orang-orang berlalu di sekitarnya, tapi baginya dunia terasa berhenti di satu titik. Titik di mana ia harus menerima kenyataan bahwa dirinya tak mampu memberi keturunan.

Beberapa saat kemudian, ponselnya berdering. Nama Risa terpampang jelas disana. Rangga mengepal tangannya. Hari ini, dia akan memberi pelajaran bagi wanita yang telah merebutnya dari Bunga.

"Jalang," umpatnya, menolak panggilan dari Risa.

Diseberang sana, Risa menatap tak percaya, jika Rangga berani menolak panggilan darinya.

Dia mendengus. Padahal, hari ini, ia berencana mengajak Rangga untuk kembali ke hotel.

Dia berencana, ingin memperkerjakan Rangga kembali. Mengingat, dia juga udah bisa menjaga Rangga sendiri.

Ya, Risa berencana ikut kerja disana. Tak peduli jabatannya apa, yang penting harus satu ruangan dengan Rangga.

Bagaimana dengan anaknya? Tentu saja Risa serahkan pada baby sister.

"Awas kamu bang, tunggu aja," decaknya sebal.

Beberapa menit, Rangga tiba. Dia berjalan tergesa dengan map di tangannya. Jangan tanya bagaimana mukanya. Tentu saja merah padam, akibat menahan emosi yang terlalu dalam.

"Risa ..." Rangga berteriak di ruang tamu.

Kenapa Rangga berani, tentu saja karena Hartono tidak ada di rumah. Karena lelaki itu, sedang perjalanan bisnis, keluar negeri.

"Keluar," teriaknya lagi, sambil menatap ke lantai dua, dimana kamarnya berada.

Risa yang berada di taman belakang, melangkah dengan malas.

"Sudah berani kamu ya?" ujar Risa, dengan tatapan datar.

"Katakan padaku, Celina anak siapa?" teriaknya lagi.

"Jangan gila, Celina anakmu. Anak kita, apa kamu lupa? Berapa kali, kita berhubungan sebelum menikah?" hardik Risa tak terima dengan pertanyaan Rangga.

"Terus, kenapa hasil tes DNA membuktikan jika Celina, bukan anak ku. Dia bukan darah dagingku. Dan yang lebih parahnya lagi," Rangga menghentikan ucapannya.

Mandul, sesuatu yang sangat berat untuk di ucapkan.

"Aku mandul," lirihnya sembari melempar map hasil laporannya dan juga hasil tentang tes DNA tempo hari. "Seharusnya aku gak percaya, jika kamu wanita baik-baik seperti Bunga. Bahkan, kamu sudah gak suci, saat kita berhubungan dulu," lanjutnya.

Risa ternganga, menatap tak percaya pada apa yang di dengar barusan.

Bukan, bukan karena hinaan atas dia sudah gak suci lagi. Melainkan kata mandul, cukup membuatnya shock.

Risa melangkah, mengambil kertas tersebut dan membacanya.

"Terus Celina, anak siapa?" tanya Risa bingung.

1
Drezzlle
/CoolGuy/ suamimu suruh ceck lab
Drezzlle
Kalau aku rasa bunga ini normal, Rangga aja yang gak normal 🤣🤣
Alyanceyoumee
lah udah ke dokter ayolah bunga
Alyanceyoumee
harusnya di cek sama kesuburan suami mu bunga
Oksy_K
iya bunga, jgn terus bergantung sama suami mokondo itu🤧
Oksy_K
org mah kasih semangat buat istri, bukan malah mojokin
Muffin🧁
Gimana pun soal uang emng sesitif sih
Muffin🧁
Bener dimana nyaaa ? Emng dulu memelih membuang itu termasuk bener ?
-Thiea-
keluarga toxic. malangnya nasibmu bunga😩
-Thiea-
iya Mbah. bener itu . 😂
-Thiea-
males bgt tinggal ma mertua kayak gini..
-Thiea-
gak usah mau bunga. ntar malah salah urut .
Wanita Aries
Selamat bunga dan arlan kelahiran anaknya
Jemiiima__
dih ogah ngapain , usaha sendiri ajirrrrr
Jemiiima__
emg duit sape gue tanya?! duit bunga lah
Jemiiima__
begitu doang apa salahnya sih🗿
Jemiiima__
bner nih? semoga bner berubah yaa
Zhafran Althaf
Rangga sama emaknya belum kapok yaaa🤣🤣
TokoFebri
kan kan.. 🤭
TokoFebri
sepertinya ini akan menjadi jodoh bunga.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!