NovelToon NovelToon
Cinta Safira

Cinta Safira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Safira, anak kecil yang harus menerima kenyataan kalau orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan, dia yang baru berusia dua tahun di titipkan mendiang ayahnya pada sahabatnya Hendra.
Masa kecilnya di penuhi dengan kebahagiaan, sampai usia remajanya dia menemukan banyak hal dalam hidupnya. Cinta, pengorbanan dan juga kesedihan.
Mampukah dia bahagia dengan banyak pilihan sulit dalam hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia

Sisa jam istirahat lima sekawan itu di isi dengan Rayyan yang merajuk karena tak diizinkan Vandra mencicipi masakan Safira.

"Sudah yan... Lo kan tau sendiri sifatnya Vandra kalau menyangkut Safira" bujuk Raka mencoba membujuk Rayyan. Vandra hanya acuh dan duduk santai di bangkunya.

"Iya, lagian kan Lo juga makan nasi goreng yang sama dari Lila tadi" bujuk Dani mengingatkan Rayyan

"Iya, tapi kan aku juga mau nyobain masakan Fira, masa sedikit aja Vandra nggak mau ngasih sih" ketus Rayyan

"Kan lu bisa minta di bikinin adek lu" ucap Raka memberi saran

"Tadi pagi udah cobain dan rasanya asin" jawab Rayyan polos "ujung ujungnya mama juga yang bikinin" ucapnya lagi dan membuat Raka dan Dani tertawa

"Tapi kan Vandra nggak muntahin nasi goreng Fira, berarti kan nasi gorengnya enak makanya aku jadi penasaran" ucap Rayyan lagi

"Iya juga ya tadi si Vandra makannya lahap banget kaya orang kelaparan" ucap Dani sedikit berlebihan

"Udah gini aja" bisik Dani pada Rayyan "Nanti pulang sekolah, kita ke rumah Vandra terus minta Safira buat bikinin bekal juga buat kita besok, gimana?" Ucap Dani dengan seringai liciknya

"Kasihan nanti Safiranya repot" ucap Rayyan tak tega

"Nggak bego, kan masaknya pasti di bantuin Tante Vania" ucap Dani lagi. Raka yang melihat dua sahabatnya berbisik bisik memicingkan matanya curiga

"Ngomongin apa lu?" tanya Raka di sebelah bangku Dani

"Kita nggak ngomongin apa apa, ya kan Yan" jawab Dani dan di angguki Rayyan

"Gimana?" tanya Dani pada Rayyan

"Boleh deh, nanti ajak semuanya juga buat ke rumah Vandra" pinta Rayyan dan di angguki Dani

"Udah Lo jangan sedih lagi, sapa lagi tuh si Vandranya biar dia ngizinin kita main ke rumahnya" ucap Dani menasehati Rayyan agar tak merajuk lagi.

................

Pulang sekolah keempat sahabat Vandra itu memaksa untuk main ke rumah Vandra dan mau tak mau Vandra hanya bisa mengiyakan saja. Dia juga merasa sedikit tak enak tadi dengan sikapnya pada Rayyan, hanya saja dia memang tak mau berbagi dengan siapapun jika itu menyangkut Safira.

Tiba di rumah keluarga Adiwinata, kedatangan mereka di sambut tawa riang dari safira. Mereka yang awalnya cape dan lesu seketika menjadi bahagia melihat senyuman Safira.

"Abang" teriak Safira "Halo kakak kakak semua" sapa Safira

"Halo juga Fira" sapa mereka serempak

"Assalamu'alaikum Tante" sapa para sahabat Vandra ketika melihat Vania turun dari tangga

"Wa'alaikumussalam... Wah kebetulan ada teman temannya Vandra" sapa Vania menghampiri mereka

"Memangnya kenapa ma?" tanya Vandra heran

"Adek kamu tuh, tadi pagi maksa buat masak bekal sekarang maksa mau bikin kue katanya" ucap Vania menunjuk Safira dan hanya di balas cengiran Safira saja

"Alhamdulillah kalau begitu ya kan guys" ucap Dani bahagia karena akan mencicipi kue perdana buatan Safira.

"Iya Alhamdulillah banget" jawab Raka yang melirik Vandra dengan penuh senyum meledek

"Vandra ke atas dulu ma, mau mandi sama ganti baju" ucap Vandra yang langsung pergi ke atas di ikuti para sahabatnya

Para sahabat Vandra selalu memakai baju milik Vandra saat mereka langsung berangkat dari sekolah, para orang tua merekapun sudah tahu jika anaknya bermain di rumah Hendra, mereka tak perlu khawatir, karena ukuran badan Vandra yang tidak beda jauh dengan para sahabatnya jadi bajunya juga muat di pakai, kecuali untuk Rayyan, karena tinggi badannya yang paling pendek dan tidak berotot di antara para sahabatnya membuat baju yang dia pakai sedikit kebesaran untuknya.

"Van kita perlu bantuin Safira nggak ya?" tanya Raka

"Bantuin aja yuk, kan jadi lebih cepat dan lebih banyak kuenya kalau banyak yang bantu" usul Rayyan semangat

"Boleh" ucap Sagara

"Kita tanya mama dulu takutnya malah ganggu" ucap Vandra dan di angguki semuanya. Mereka pun keluar kamar setelah mandi dan mengganti pakaian mereka

Di dapur terlihat Vania dan Safira yang sudah mulai menyiapkan bahan bahan untuk membuat kue. Rencananya mereka akan membuat kue nastar.

"Tante perlu di bantu nggak?" ucap Raka menawarkan bantuan pada Vania saat mereka sampai di dapur

"Kalian mau bantu? tapi nanti bajunya jadi kotor" ucap Vania yang melihat mereka sudah rapi

"Nggak apa apa Tante nanti kan bisa mandi lagi" jawab Dani enteng tanpa berfikir kalau baju yang dia pakai milik Vandra

"Nggak apa apa ma, kan nanti kuenya jadi banyak sama lebih cepat jadinya" ucap Safira polos dan membuat empat sahabat Vandra tersenyum bahagia kecuali Vandra

"Kenapa mereka harus kesini hari ini sih" batin Vandra yang tak rela jika mereka membantu Safira membuat kue. Dia hanya mau dirinya saja yang membantu Safira 

"Ya sudah kalau gitu kita bagi tugas ya" ucap Vania "Raka nanti kamu bikin selai nanasnya, Dani nanti parutin nanasnya ya supaya bisa di bikin selai oleh Raka" pinta Vania dengan lembut dan diangguki Raka dan Dani

"Sagara kayanya cocok deh buat bikin adonannya" ucap Vania yang melihat tangan Sagara yang memang lebih berotot dari yang lain

"Buat Rayyan dan Vandra, kalian takar setiap bahannya sesuai dengan catatan yang ada di sana ya" ucap Vania sambil menunjuk catatan resep di meja

"Memangnya ini bukan resep mama?" tanya Vandra

"Bukan itu resep dari temannya Safira, katanya kemarin temannya membawa kue nastar dan Safira minta resepnya" jawab Vania menjelaskan

"Nanti kalau adonannya sudah siap dan selai nanasnya sudah jadi kita cetak sama sama" ucap Vani

"Nanti kita dapat kuenya nggak Fira?" tanya Dani melirik Safira

"Kan kuenya banyak jadi pasti dapat semua" jawab Safira polos dengan senyum Pepsodentnya

Adoan sudah siap, dan mereka mulai mencetaknya dengan bentuk yang berbeda beda, ada yang terlalu besar ada yang terlalu kecil bahkan Dani membuat dengan bentuk persegi memang agak lain dia.

Mereka berebut mengambil cetakan yang di buat Safira sampai Vandra menatap mereka dengan tatapan sengit.

"Fira pisahin yang punya Fira di loyang ini ya" pinta Vandra menyodorkan loyang untuk alas kue nastar

"Emang kenapa bang, cetakan Fira jelek ya?" tanya Safira sedih

"Nggak, cetakan Fira bagus jadi buat Abang aja jangan di kasih yang lain" jawabnya sambil tersenyum

"Hadeuuhhhhh" batin Sagara mulai lelah dengan kelakuan Vandra 

"Anak ini kenapa nggak berubah juga dari dulu" batin Vania

"Perlu ke dokter jiwa nih orang" batin Dani

"Cape gue lihat kelakuannya" batin Raka 

"Nggak akan aku biarkan, nanti aku akan ambil sebagian cetakannya Fira" batin Rayyan 

Proses mencetak selesai dan dengan bantuan Dani yang mengalihkan perhatian Vandra dengan mengajaknya ngobrol, Rayyan berhasil menukar beberapa cetakan kue Safira dan di masukkan ke loyang miliknya. Mereka masing masing mendapatkan satu toples kecil kue nastar dengan hasil cetakan mereka masing masing.

"Terima kasih ya Tante dan Safira sudah di izinkan membantu dan di kasih kuenya juga" ucap Rayyan tulus

"Iya sama sama, kalian sering seringlah main kesini" jawab Vania

"Iya Tante" jawab mereka bersamaan

"Opa sama Oma kemana ma?" tanya Vandra "Dari tadi nggak kelihatan" ucap Vandra lagi mereka sekarang sedang berada di ruang tamu dan menikmati kue yang mereka buat

"Opa sama Oma sedang belanja oleh oleh pesanannya Tante kamu, kan lusa Opa sama Oma berangkat lagi ke Singapura" jawab Vania memberitahu

"Padahal Safira masih kangen Opa sama Oma" ucap Safira sedih

"Kan Safira masih bisa teleponan sama Opa dan Oma" bujuk Vania dan diangguki Safira

"Kuenya enak kan kak? kata temannya Fira itu resep rahasia" ucapnya polos sambil memakan kuenya. mereka hanya mengangguk saja mendengar kata resep rahasia.

"Sekarang bukan rahasia lagi dong, kan Safira sudah tahu resepnya" ucap Vandra, lalu mengambil sisa kue Safira yang tinggal setengah dan memakannya

"Ehhh iya juga ya, kalau rahasia kan nggak boleh ada yang tahu" pekik Safira yang baru sadar dan di tertawakan semua yang ada di sana

"Fira tadi bikin bekal ya?" tanya Dani sambil melirik takut ke arah Vandra

"Iya, Fira janjian sama Sania dan teman yang lain buat bawa bekal" jawab Safira polos

"Besok bikin lagi nggak?" tanya Rayyan penasaran

"Rencananya besok Fira mau bikin chicken teriaki tapi nggak tahu cara bikinnya" jawab Safira bingung

"Kamu ngeremehin mama ya?" tanya Vania pura pura ngambek

"Mama itu sebelum nikah sama papa adalah seorang chef, Safira" ucap Vandra dan membuat kaget para sahabatnya yang memang tidak tahu

"Ish Abang nih, Fira kan cuma mancing mama aja supaya mau ajarin Fira buatnya" ucap Safira keceplosan dan di tertawakan semua orang yang ada di sana

"Bikinnya yang banyak ya Fira" pinta Raka dengan wajah tanpa dosa

"Jangan, bikin buat Abang aja" ucap Vandra tegas

"Tuh Tante, Vandra juga tadi nggak bolehin Rayyan minta bekalnya" adu Rayyan pada Vania

"Abang nih kebiasaan padahal tinggal kasih aja apa susahnya sih" ucap Vania yang memang sudah tahu sifat anaknya

"Susah ma, susah banget malah" Jawab Vandra enteng dan membuat para sahabatnya menggelengkan kepalanya

"Emangnya kak Rayyan mau di buatkan bekal juga?" tanya Safira dan di balas anggukan bahagia dari Rayyan

"Kalau begitu nanti Fira telepon Sania supaya buatkan buat kak Rayyan juga" ucap Safira dengan wajah polosnya

"Kakak kan mau juga coba masakan Fira" jawab Rayyan lesu sambil memakan kue nastar Vandra yang tadi sempat dia tukar dengan miliknya

"Ya udah besok Fira akan bikin yang banyak buat kakak kakak semua" jawab Safira dengan senyum manisnya dan membuat semua sahabat Vandra bahagia

"Nggak" ucap Vandra "Nggak boleh" tegasnya lagi

"Nggak apa apa Abang, nanti yang buat teman teman Abang biar mbak Tari atau mama yang bikin" ucap Safira berbisik di telinga Vandra

"Ya udah kalau begitu boleh" jawab Vandra dengan menahan senyumnya

"Fira bisikin apa ke Abang? tanya Vania curiga

"Ada deh... Rahasia, iya kan bang?" ucap Safira dan di angguki Vandra

"Di bujuk apa ya si manusia kulkas ini sama safira?" batin Dani

"Yes aku bisa makan masakan Safira" batin Rayyan 

"Ko aku rada curiga ya" batin Raka

"Nggak mungkin Vandra dengan mudah mengiyakan" batin Sagara 

.....................

Waktu malam telah tiba dan semua sahabat Vandra pamit untuk pulang dengan membawa paper bag berisi toples kue masing masing. Rayyan mendapatkan dua karena yang satu untuk Sania

"Mama periksa bahan masakan dulu buat besok ya, takutnya bahannya kurang tadi mama lupa cek kulkas" ucap Vania dan pergi ke dapur

"Emangnya besok ada apa ma?" tanya Hendra yang sudah pulang ke rumah

"Besok katanya safira mau buat chicken teriaki buat bekal" jawab Vania sambil mengecek bahan di kulkas

"Papa juga mau dong di buatkan bekal sama Safira" ucap Hendra sambil memeluk istrinya dari belakang

"Jangan macem macem deh, nanti Vandra ngamuk" ucap Vania "Lagian kan papa setiap hari bawa bekal makan siang dari mama, apa masih kurang?" tanya Vania manyun

"Bukan begitu sayangnya aku" jawab Hendra lalu menarik pinggang istrinya agar berhadapan

"Papa mau coba masakan putri cantik kita juga" jawabnya lembut

"Itu kan nasi goreng yang tadi pagi Safira yang bikin" jawab Vania

"Serius ma? ko rasanya sama kaya yang biasa mama masak" kaget Hendra karena rasanya memang sama dengan masakan istrinya

"Ya kan aku yang ngajarin, gimana sih" jawab Vania masih manyun dan membuat Hendra reflek mencium bibir istrinya.

"Kkhhhmmmmm" suara deheman orang yang baru masuk ke dapur

1
darsih
wkwkwkwkwkkw
saingan. berat sagata
Ridwan01: benar sekali kak 🙏
total 1 replies
darsih
waduh kenapa tu aisyah
Ridwan01: Aisyah ketemu Kevin kak
total 1 replies
darsih
wkwkwkwkwkwkw Hendra Hendra ada2 aja tingkah nya
Ridwan01: memang kak, Hendra posesif 🙏
total 1 replies
darsih
vandra suka Aisyah nih
Ridwan01: iya kak, tapi mereka sulit bersama.
total 1 replies
darsih
siapa. ya Aisyah vandra mau nolong Aisyah yg HBS d bully KK kelas nya
Ridwan01: iya kak
total 1 replies
darsih
wah wah siapa ya
vandra atau siap ya js Ppenasaran
Ridwan01: Oma Ranti kak 🙏
total 1 replies
darsih
aduh kasihan Isabela. cinta nya tak berambut SM Vandra
Ridwan01: Vandra terlalu dingin
total 1 replies
darsih
pasti bela itu yg denger 5 sahabat nya godain vandra
darsih
bagus Ka cerita nya
Ridwan01: terima kasih kak y
total 1 replies
darsih
jodohnya Vandsa nih Safira
Ridwan01: jawabannya masih mungkin, belum pasti kak .
total 1 replies
darsih
2 bab baca nya d bikin melow
mdh2an bab selanjutnya Safira happy ya KA
kasihan masih kecil Uda ditinggal SM kedua orang tua nya
Ridwan01: iya kak terima kasih
total 2 replies
darsih
JD sedih baca cerita nya
untung aja d titipin SM Hendra anaknya buat jadi adiknya Vandra
Ridwan01: iya kak, Vandra sudah ingin punya adik sejak dulu
total 1 replies
darsih
waduh siapa ya amin seru cerita nya
lanjut ka
Ridwan01: Safira kak 🙏
total 1 replies
Ridwan01
silahkan mampir ke rumah Safira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!