NovelToon NovelToon
Suami Kedua Ku Over Posesif

Suami Kedua Ku Over Posesif

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:37.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mei_Mei

Kata orang pernikahan cukup sekali dalam seumur hidup, tapi tidak dengan pernikahanku. Aku harus menelan kepahitan hidup saat mengetahui suami yang sangat aku cintai menghianati ku dan lebih memilih istri sirihnya.

Madu ku terlalu licik dan pintar dalam membalikan fakta, suatu malam dia memfitnah ku berakting seolah aku ingin menyakiti dia dan bayi yang dikandungnya malam itu juga tanpa ku sangka tanpa ku duga suamiku dengan tanpa perasan menjatuhkan talak 3 dan mengusirku dengan tragis.

Beberapa bulan setelah itu aku menikah lagi dengan seorang lelaki tampan dan mapan bahkan jauh segala-galanya nya dari mantan suamiku.
Suamiku yang kedua begitu dingin, egois dan arogan. Apapun yang dia inginkan harus sesuai, untuk awalan aku tidak mengerti seperti apa perasaanya padaku karna kami menikah bukan karna cinta melainkan demi kesembuhan Tante Lyra, Ibu dari suamiku yang kedua. Perjalanan cinta yang begitu panjang membuahkan hasil. Aku dan suami kedua ku bisa menemukan kebahagiaan yang utuh.


Author Akak Mei

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei_Mei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku ingin Menyerah.

Setelah menempuh perjalan panjang, akhirnya kami sampai di Jakarta. Aku dan Mas Izham tidak langsung pulang ke kontrakan, Mas Izham mengajakku langsung keRumah Sakit untuk melihat kondisi Mira.

Mas Izham benar-benar kwatir dengan kondisi Mira. Dia terus saja berjalan menyusuri lorong Rumah Sakit, tanpa memperdulikan ku yang susah berjalan.

"Aau,," Aku menabrak salah satu pasien yang duduk dikursi roda. Pasien lelaki dengan wajah tampan dan terlihat tegas, namun wajah itu tampak pucat.

"Ma,maaf" ucapku takut, karna lelaki itu terus memandang dengan begitu tajam.

"Tidak apa-apa nak," Ibu paruh baya menghampiriku dan membantuku berdiri, dia juga mengambilkan tongkatku.

"Terima kasih." Aku tersenyum dan mengucapkan terima kasih untuk Ibu paruh baya yang menolongku tadi.

"Mi!!" Kata lelaki itu.

"Iya nak, ayo" Jawab Ibu paruh baya itu.

"Kei,!!" Suara Mas Izham memanggilku. Mas Izham yang tadinya sudah jauh berbalik berjalan menghampiriku.

"Kamu itu selalu lambat!! tahu gitu tadi Aku menyuruhmu pulang ke kontrakan saja." Suara Mas Izham sedikit meninggi.

"Maaf Mas, tadi Aku tidak sengaja menabrak mereka."

"Sudah, cepetan jalannya.!" Mas Izham memarahiku didepan orang. Malu, Aku sebenarnya malu, tetapi Mas Izham tidak perduli.

"Sekali lagi, maaf ya, Bu. Permisi." Aku mulai melangkah mengikuti Mas Izham kembali dengan melangkah cepat. Meski sudah agak jauh, tapi Ibu-ibu tadi masih sering menengok kearahku. Mungkin dia merasa kasihan padaku.

Kami sudah sampai didepan kamar rawat Mira, Mas Izham membuka pintu dan aku mengekor dibelakangnya. Pemandangan pertama yang Aku lihat, Mira sedang disuapi seorang laki-laki. Kami, berjalan mendekat keranjang.

"Dimas!" Mas Izham memanggil laki-laki itu, ternyata mereka saling kenal.

"Sa,sayang?" berganti Mira memanggil Mas Izham, dengan sedikit gugup.

"Kenapa, dia ada disini?" tanya Mas Izham.

"Aku, kemarin yang membawa Mira kesini, karna dia tiba-tiba pingsan diKantor. Kalau Kamu tidak percaya, tanyakan saja pada Mira langsung!" jawab Dimas.

"Iya, Sayang. Harusnya Kamu berterima kasih sama Dimas. Dialah yang menolong ku." kata Mira. Mas Izham tak lantas langsung mengucapkan terima kasih, dia malah memandang Dimas dengan tatapan jengkel.

"Mir, gue pulang dulu. Lo cepet sembuh biar cepet balik kerja lagi." lelaki Dimas itu berpamitan kepada Mira, Dan berlalu pergi. Sempat ketika, Mas Izham dan Dimas berpapasan mereka saling memandang tajam.

Mas Izham duduk dikursi bekas Dimas tadi.

"Sayang, Kamu tidak apa-apa?" tanya Mas Izham pada Mira. Aku masih berdiri disamping ranjang.

"Aku tidak apa-apa, Sayang." jawab Mira manja seperti biasanya.

"Lalu, Kamu sakit apa?" tanya Mas Izham.

"Aku, nggak sakit," jawaban Mira membuat Aku dan Mas Izham bingung. Kalau tidak sakit kenapa sampai harus dirawat. batinku.

"Maksut kamu, nggak Sakit?"

"Aku hamil!!" kata Mira dengan bahagia.

"A,,apa? Kamu hamil?" terbata Mas Izham bertanya, raut wajahnya terkejut, semenit kemudian tertawa bahagia. Mas Izham memeluk Mira dan menciuminya didepan ku.

Haruskah Aku bahagia atau bersedih mendengar berita ini. Dan entah kenapa cairan bening ini lolos berjatuhan dipipiku.

Mereka tertawa bahagia, terlihat sangat bahagia sampai Mas Izham melupakan kehadiranku.

Pelan, Aku berjalan menjauhi mereka. Aku keluar dari ruangan luas tetapi bagiku sangat sempit dan pengap.

Dijalan pun air mata sialan ini tak mau berhenti. Orang-orang banyak yang melihatku dan berbisik-bisik. Terserah kalian mau membicarakan ku, Aku hanya ingin menenangkan hatiku.

Aku keluar dari Rumah Sakit, dan menuju taman yang tidak terlalu ramai, karna hari sudah sedikit siang dan matahari mulai terik.

Aku duduk sendirian, menunduk dan menangis terisak.

'Kenapa takdir seperti ini yang harus Aku jalani ya, Tuhan? kenapa Aku harus merasakan ini? Kapan Aku bahagia? Kenapa Kau tidak berbuat adil kepadaku juga ya, Tuhan? apa salah ku? apa dosaku? hingga harus menanggung semua ini. Aku berbicara sendiri.

Puas, menangis. Aku mendongakkan wajahku menatap awan-awan biru yang cerah dan indah. Andai takdirku seindah warnamu.

Ku edarkan pandangan ke sekeliling, dan tak sengaja pandanganku melihat pria yang Aku tabrak tadi pagi, duduk dikursi roda yang lumayan jauh dariku. Tetapi pandangannya mengarah, kearah ku. Sesaat pandangan kami bertemu.

Dan Aku menyudahi pandangan itu, Ku lap sisa air mataku dan ku ambil tongkatku berjalan pergi.

Aku tidak kembali kembali keruangan Mira. Aku jengah melihat kemesraan mereka yang tak sedikit pun rasa rikuh kepada ku.

Aku menuju kekantin Rumah Sakit, dan memesan segelas es teh dan soto, sepertinya enak untuk mengembalikan mood ku.

Tak berapa lama pesanan ku sudah datang.

Aku mulai menikmatinya, dengan fikiran yang tentu masih mengambang kemana-mana.

'Mira hamil? tapi kenapa Aku masih belum juga ada tanda-tanda hamil? Aku takut, apa yang dituduhkan Ibu Esih memang benar, Aku mandul? apa yang harus Aku lakukan? apakah berpisah dengan Mas Izham jalan terbaik? setelah berpisah Aku akan hidup sendiri, bisakah Aku? Aku benar-benar bingung dan ragu sekarang.

Masih adakah yang mau menerimaku sekarang, dengan keadaanku yang memprihatinkan ini.

Aku menghela nafasku kasar.

"Kei,!!" seperti suara Mas Izham. Aku menengok, ternyata benar. Dia sedang berjalan ke arahku.

"Kei, Aku mencarimu kemama-mana. Ternyata Kau ada disini." kata Mas Izham. Aku hanya tersenyum getir, mencari ku? benarkah?.

"Aku tadi lapar, jadi Aku pergi ke kantin." jawabku. Mas Izham masih tersenyum bahagia.

"Kei, sebentar lagi Aku akan memiliki anak. Aku bahagia, Kei."

"Iya Mas, Aku tahu. Selamat ya, akhirnya kamu bisa memiliki keturunan." jawabku. Sebisa mungkin ku menutupi lukaku.

"Anak yang dikandung Mira nanti bisa Kamu anggap anak kamu juga, Kei. Kamu bisa menjadi Ibu sambung untuknya." tanpa perasaan Mas Izham mengucapkan itu.

"Heh, sepertinya tidak Mas. Aku sudah berbulat tekad untuk menyerah," dan lagi mengucapkan itu air mata yang ku tahan

harus keluar lagi.

"Apa maksut Kamu, Kei?" tanya Mas Izham sedikit khawatir.

"Mas, kita akhiri saja pernikahan ini. Jadikanlah Mira istrimu satu-satunya, dan ceraikan Aku. Pernikahan kita sudah tak ada yang diharapkan lagi, bersamamu akan membuatku semakin sakit.

Kamu selalu bilang, mencintaiku tapi nyatanya kamu tak pernah peduli padaku. Kamu tak pernah menganggap keberadaan ku." Aku menangis tak tertahan, tak kuat untuk melanjutkan kata-kata ku.

"Kei, maafkan Aku. Bukan seperti ini yang Aku mau. mengertilah, Kei!"

"Aku kurang mengerti seperti apa lagi, Mas? harusnya Aku yang bilang itu!" jawabku emosi, masih bisa Mas Izham menyuruhku untuk mengerti! lalu pengertian seperti apa lagi yang harus Aku lakukan!!!!!!!!!!!!! Rasanya Aku ingin berteriak sekencang-kencangnya.

Jika bisa, Aku akan membunuhmu saja Mas, agar Aku atau Mira tak bisa memilikimu.

Aku masih sayang padamu.

1
Dayu Dayu
😄😄😄😄😄
Alfiyya Anastasia
Buruk
inayah machmud
yg sabar aja ya Lee ngadepin bos' mu yg lagi di mabuk cinta, ,, sekarang sudah jadi bucin dan alay....🤭🤣🤣🤣🤣😂😂😂
inayah machmud
ya ampun tuan ken semua hal jadi kena pasal, ,,
sampai 2 dokter sama perawat nya ketakutan semua. .. sampai mereka berdoa semoga tidak ada lagi anggota keluarga tuan ken yang sakit' lagi. ..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
inayah machmud
tuan muda Ken, sudah mulai bucin jadi over dosis perhatian nya. .🤭🤭🤭🤭😂😂😂😂😂
inayah machmud
tuan ken sudah kecanduan ciuman dgn kei...🤭🤣🤣🤣
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒑 𝒎𝒂𝒂𝒇 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒂𝒈𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒘𝒂 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝑨𝒌𝒊𝒐 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒋𝒖𝒋𝒖𝒓 𝒑𝒂𝒔 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒚𝒈 𝒐𝒓𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒅𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑 𝑨𝒌𝒊𝒐 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓" 𝒋𝒅 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒁𝒆𝒆 🙏🙏 𝒃𝒌𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒈𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂𝒊 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒂𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒑 𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒃𝒍𝒎 𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒊 𝒑𝒖𝒃𝒍𝒊𝒔 𝒌𝒊𝒔𝒂𝒉 𝑨𝒌𝒊𝒐 𝒅𝒂𝒏 𝒁𝒆𝒆 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒂𝒔 𝒈𝒂𝒌 𝒋𝒅 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒂𝒈𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒘𝒂 😢😢 𝒎𝒂𝒂𝒇 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊 𝒍𝒈 🙏🙏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒐𝒌 𝒎𝒔𝒉 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒘𝒂 𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒚𝒂 𝒛𝒆𝒆
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒁𝒆𝒆 𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕 𝒕𝒑 𝒕𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒂𝒓𝒂𝒉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒁𝒆𝒆 𝒊𝒌𝒉𝒍𝒂𝒔𝒌𝒂𝒏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒁𝒆𝒆 𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒎𝒂𝒖 𝒃𝒂𝒍𝒊𝒌 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑨𝒌𝒊𝒐
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒏𝒂𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒁𝒆𝒆 𝒎𝒔𝒉 𝒆𝒎𝒐𝒔𝒊
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒅𝒑𝒕 𝒄𝒐𝒘𝒐𝒌 𝒚𝒈 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂 𝒁𝒆𝒆 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝑭𝒂𝒔𝒌𝒊𝒆𝒉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒏𝒆𝒙𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒏𝒆𝒙𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!