NovelToon NovelToon
Misteri Desa Lagan

Misteri Desa Lagan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Hantu / Tumbal
Popularitas:560
Nilai: 5
Nama Author: rozh

Saddam dan teman-temannya pergi ke desa Lagan untuk praktek lapangan demi tugas sekolah. Namun, mereka segera menyadari bahwa desa itu dihantui oleh kekuatan gaib yang aneh dan menakutkan. Mereka harus mencari cara untuk menghadapi kekuatan gaib dan keluar dari desa itu dengan selamat. Apakah mereka dapat menemukan jalan keluar yang aman atau terjebak dalam desa itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rozh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Kemampuan Gaib

Seorang pria paruh baya datang ke rumah Nek Raisyah, beliau mencium tangan wanita tua itu dan memanggilnya Mandeh.

"Ado apo Mandeh? —Ada apa ibu?" tanya pria itu. Diketahui, pria dewasa ini adalah keponakannya, salah satu orang pintar di desa ini.

"Iko, Thalib ha. Anak-anak ko Kanai putaih dari suku subarang — begini Thalib, anak-anak ini terkena racun gaib dari suku sebelah," ungkap Nek Raisyah.

Thalib, pria dewasa itu terkejut. "Kenapa kalian bisa terkena racun gaib?" Tatapnya pada mereka berempat, lalu matanya berpindah melihat tangan Nek Raisyah menyentuh sisa pundut rambutan yang dimakan mereka tadi siang.

"Sepertinya ini kelakuan Risma," kata Nek Raisyah.

"Kasihan sekali kalian." Thalib menatap empat pemuda itu sendu.

"Kalau baitu Mandeh, bia lah Denai cari ayam hitam dulu di kandang, kalo Ndak Ado, Denai tanyokan ka Ajo Jo Sidi — Kalau begitu ibu, biarkan aku mencari ayam hitam terlebih dahulu pulang, kalau tidak ada, saya akan mencarinya ke rumah Abang ipar saya dan suami kakak ipar saya."

"Iyo, hati-hati Nak."

Thalib pun pamit mencari ayam hitam sebagai syarat untuk mengobati mereka.

"Maaf Nek, kami merepotkan Nenek," ucap mereka berempat.

"Tidak repot, kalian di titipkan Anisa kemari, Anisa teman dekat Delvia, tentu saja aku harus menjaga kalian. Nenek seharusnya minta maaf karena lalai."

"Tidak, Nek. Kami lah yang lalai."

Perut Viko, Diro dan Agung semakin mules, obat diare yang diberikan bidan tadi tidak membantu sama sekali rupanya.

Nenek pergi membawa senter, hendak pergi ke kebun belakang.

"Nenek mau ke mana? Biar saya temani," kata Saddam. "Viko, kalian tetap di kamar, ya!" pinta Saddam menatap ketiga temannya.

Mereka menjawab Saddam dengan mengangguk.

Nenek memetik beberapa dedaunan di kebun belakang rumah, mereka juga ditemani kucing Rina dan Roni. Kucing itu terlihat waspada bahkan sesekali mengeong aneh.

"Ayo kita kembali Nak Saddam."

Nek Raisyah langsung merebus dedaun itu, bahkan ada yang beliau tumbuk dan taburkan ke dalam, Saddam hanya memperhatikan saja, dia tak tau bahan herbal apa saja itu. Setelah mendidih, Nek Raisyah menyalinnya ke dalam tiga mangkuk.

"Berikanlah pada ketiga temanmu, Dam!" pinta Nenek.

"Baik, Nek." Saddam memanggil mereka dan langsung meletakkan nampan berisi tiga mangkuk rebusan obat di meja makan.

"Apa ini, Dam?" Agung menatap air di dalam mangkuk yang berwarna hijau keruh.

"Obat, minumlah."

Diro menggeleng, dia paling tidak suka obat, apalagi obat tradisional seperti ini. Obat pil saja dia harus memaksa diri untuk meminumnya, apalagi ini.

"Mau tidak mau, kalian harus mau, ini demi keselamatan kalian," kata Saddam dengan tatapan tajam.

"Sungguh aku menyesal untuk bertahan! Seharusnya aku langsung menelfon Bu Anisa dan minta segera pindah PL, sudah ku bilang tempat ini tidak aman!" Agung mulai frustasi.

Viko membekap mulut Agung. "Tenanglah Gung, jangan banyak bicara lagi, itu Nenek datang!" Viko berbisik saat melihat Nenek Raisyah jalan membungkuk membawa sesuatu.

"Minumlah obat itu untuk pereda sakitnya, sebenarnya lebih baik karena kalian langsung merasakan dampak sakit perut sekarang. Biasanya, ini bekerja dengan sangat lambat, bahkan orang yang terkena racun gaib tidak akan langsung tahu, sampai dia batuk batuk berdarah."

"Batuk berdarah?" Viko menatap Nek Raisyah yang telah duduk di hadapan mereka.

"Ya, biasanya akan terasa setelah satu sampai dua tahun, dimulai dari demam, hingga batuk berdarah, bahkan terakhir perutnya membuncit besar, ada yang kurus kering sampai tulang saja lagi terlihat, padahal makannya banyak dan dia masih sehat seperti biasa, di bawa ke rumah sakit pun, tak ditemukan sakitnya," jelas Nek Raisyah.

Agung dan Diro semakin merinding mendengar, dengan sigap kedua pemuda itu tak banyak pikir lagi, langsung meneguk obat pahit yang ada di mangkuk itu, begitupula dengan Viko yang melihat Diro dan Agung, dia membekap hidungnya dan langsung meminum obat herbal itu juga.

"Ini, makanlah permen aren ini, agar rasa kelat, pahit, dan sepat segera hilang dari tenggorokan kalian." Nek Raisyah memberikan kresek kecil berisi permen olahan yang dibungkus dengan pelepah arai pinang muda.

Viko, Diro dan Agung memakan dan mengemut permen itu.

"Nek, bisakah saya bertanya, kenapa racun gaib itu bisa masuk ke rambutan? Padahal rambutan ada kulitnya, tidak seperti nasi atau minuman yang tersaji," tanya Saddam, sementara ke tiga temannya menunggu jawaban Nek Raisyah antusias, penuh penasaran.

"Racun gaib yang ini, dia seperti makhluk tak kasat mata, ada yang bentuknya seperti kunang-kunang bercahaya kalau selesai diberi makan," jabar Nek Raisyah.

"Biasanya diberikan makan dengan hati ayam atau hati sapi, tapi lebih besar efeknya hati manusia. Mahkluk itu menggerogoti tubuh manusia dan menghisap hatinya, hidup di sana, tanpa membunuh, dengan perlahan menghisap aura hidupnya. Rambutan ini, disentuh oleh wanita yang memberikannya padamu, makhluk kecil itu bersemayam di kukunya, pindah ke kulit rambutan, saat kalian mengupasnya dengan mulut, itu sudah masuk ke dalam mulut kalian."

"Seperti yang aku ceritakan sebelumnya, racun gaib ini bisa datang melalui udara atau sentuhan kecil. Seperti perpindahan tangannya ke tangan kalian," terang Nek Raisyah.

Mereka berempat terperangah mendengar.

"Anak-anak, aku ingin memberitahu kalian sesuatu yang sangat penting," kata Nek Raisyah dengan suara yang serius.

"Apa itu, Nek?" tanya Viko.

"Aku bukan hanya seorang nenek tua yang lemah, tapi aku juga memiliki kemampuan gaib yang dapat membantu kalian, makanya Anisa menitipkan kalian padaku," jawab Nek Raisyah.

Saddam dan Agung saling menatap, penasaran tentang kemampuan gaib Nek Raisyah.

"Apa kemampuan gaibmu, Nek?" tanya Saddam.

"Aku dapat melihat dan berkomunikasi dengan makhluk gaib," jawab Nek Raisyah. "Dan aku juga dapat melakukan ritual untuk melindungi kalian dari kekuatan gaib yang jahat."

"Tapi, ada sesuatu yang harus aku beritahu pada kalian," lanjut Nek Raisyah. "Desa ini tidak hanya dihantui oleh kekuatan gaib jahat, tapi juga ada sesuatu yang lebih besar yang mengancam desa ini. Hanya saja, beberapa orang tak percaya dan saling menyalahkan satu sama lain." Nek Raisyah menghela nafas di akhir kalimat.

"Bisakah kami mengetahui nya, Nek?" ucap Agung.

"Aku tidak bisa memberitahu kalian sekarang," jawab Nek Raisyah. "Tapi, aku akan memberitahu kalian ketika saatnya tiba."

Saddam dan Viko saling menatap, penasaran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Kita harus tetap waspada dan siap menghadapi apa pun yang akan terjadi," jawab Nek Raisyah. "Dan aku akan terus membantu dan melindungi kalian, jadi jangan takut. Berdo'a dan berserah diri pada yang Maha Kuasa."

Tak lama, terdengar ketukan dari pintu depan, Saddam membuka pintu, kembali masuk bersama Bang Irul dan Pak Thalib. Membawa beberapa ekor ayam hidup.

Melihat itu, mereka merasa lebih tenang, dengan adanya bantuan dari Nek Raisyah dan yang lainnya yang dapat membantu mereka. Tapi, mereka tidak tahu, bahwa sesuatu yang besar dan mengerikan sedang mendekati desa mereka.

1
Ubii
Sebenarnya gadis di foto itu siapa ya? kok muncul terus/Speechless/
Ubii
rarww /Skull/
Ubii
merinding, gak bisa bayangin /Sweat/
Ubii
keren ceritanya, dari sekian banyak yang aku baca, ini sangat menarik /Angry/ aku tunggu kelanjutannya ya!
Rozh: Oke, terimakasih, semoga suka dan terhibur sampai cerita ini tamat 🌹
total 1 replies
Ubii
lagi tegang-tegangnya malah di bikin ngakak/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!