seorang wanita yang bernama Serena,harus menjalani hidupnya di panti asuhan,dia di temukan sewaktu bayi di depan panti.
dan selama bertahun-tahun dia menunggu kedatangan orang tuanya untuk menjemput nya,tapi harapan' nya justru sirna bahkan dia di hina dan di usir dari panti tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marwiyah Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perubahan drastis dareen
Dimalam harinya,serena yang tertidur pulas diatas ranjang nya mendengar suara sistemnya yang terus saja memanggil namanya,dia membuka mata dan melihat kearah jendela yang ternyata sudah malam.
" hoaaaammm sistem ada apa ? kenapa dari tadi kamu terus menerus mengoceh ? kamu sangat berisik sekali " ucap serena dengan suara lirih dia bersandar di ranjangnya dan memejamkan matanya.
( nona saya membangunkan anda, karna ada misi darurat yang harus anda lakukan )
mendengar itu serena membuka mata dia menyerhit heran, bukannya dia melakukan misi sebulan sekali ?? fikirnya.
" sistem kenapa aku melakukan misi lagi ? bukannya misinya akan dilakukan sebulan sekali ? memangnya misi ku kali ini apa ? " tanyanya dengan serius.
( nona memang anda menjalankan misi sekali sebulan, misi itu memasuki di mensi lain tapi misi kali ini ada di dunia anda sendiri,, dan misi anda menyelamatkan Pasian yang terkena racun di rumah sakit, dan misi keduanya menyelamatkan seorang wanita yang sedang putus asa karna percintaan nya )
serena terdiam dia mengingat ucapan sistem nya yang mengatakan misinya akan dilakukan sebulan sekali, dan mendengar misinya kali ini dia mengangguk dengan serius.
" baiklah sistem aku akan melakukan misi ku malam ini, sepertinya ini masih pukul 19.00 sebaiknya aku bersiap-siap " guammnya dia berjalan menuju kamar mandi dengan terburu-buru.
*******
sedangkan di lantai 2 didalam kamar yang bernuansa hitam, terlihat seorang pemuda tampan yang baru saja bangun dari tidur nya,dia menatap tajam kamarnya dengan heran.
" ternyata aku tertidur begitu lama " ucap pemuda itu dengan dingin,dia berjalan menuju kamar mandi setelah mencuci wajahnya dia keluar dari dalam kamarnya dan berjalan menuju lantai satu.
disisi wareen yang sedang duduk diruang tamu,dia berbicara serius dengan bill, mendengar cerita dari orang kepercayaan nya dia tersenyum sambil mengangguk.
" jika kamu tidak memberitahuku tentang kedua wanita itu mungkin mereka akan membodohi ku sepanjang hidupku,dan cucu ku serena memang tidak diragukan lagi dia sangat kejam dan juga tegas bagaimana menurutmu jika dia yang memimpin orang-orang ku yang ada dibawah tanah " ucap wareen dengan antusias.
bill tertegun dia menatap tuannya dengan tidak percaya.
" tuan bagaimana mungkin seorang wanita memimpin seluruh pengawal rahasia yang selama ini setia pada tuan,aku sangat yakin mereka pasti akan menentang keputusan tuan !!! karna belum ada sejarahnya seorang wanita memimpin bisnis gelap yang saat ini tuan jalankan" ucap bill dengan serius
mendengar itu warren terdiam dia mengetuk-ngetuk meja dengan wajah datarnya..
" apa yang kamu katakan benar,lagian aku tidak mungkin menyusahkan cucuku lagi karna sekarang dia sudah memimpin perusahaan ayahnya " ucapnya dengan mengehela nafasnya.
" tuan bagaimana jika tuan muda darren saja yang menggantikan posisis tuan ?? karna hanya dia yang bisa saat ini kita harapkan, dia juga seorang pemuda otomatis para pengawal rahasia anda tidak mungkin berani menolaknya " ucap bill dengan tersenyum senang.
wareen bersandar di sofa dengan terdiam dia mengingat cucunya yang sangat polos dan lugu.
" aku tidak mungkin memberikan posisiku padanya,karna dari yang aku lihat sifatnya yang lemah lembut tidak akan sanggup membunu* musuhnya nanti,bahkan se ekor semut pun dia tidak akan mau menyakitinya " ucapnya dengan memijat pelipisnya.
bill tertegun dia melupakan kepribadian dareen yang memang sangat berbeda dengan serena,mereka terdiam dalam fikiran masing-masing.
tak....tak....tak...
mendengar suara langkah kaki, kedua pria paruh baya itu menoleh ke arah kedatangan pemuda yang sedang berjalan dengan wajah datarnya.
wareen tersenyum lembut pada pemuda itu yang tenyata adalah darren.
" cucuku kamu baru bangun ? kemarilah ada yang ingin kakek tanyakan " ucapnya dengan lembut.
darren tersenyum tipis dia mengangguk dan berjalan menuju kakeknya,setelah dia duduk dia menatap bill dengan datar,bill yang ditatap seperti itu tentu saja merasa heran.
" ada apa dengan tuan muda ? kenapa dia menatap ku seperti itu ? tidak biasanya , apa aku membuat kesalahan?? " gumamnya dalam hati,dia menggaruk-garuk kepalanya dengan tersenyum konyol pada dareen.
" sayang kenapa kamu hanya diam saja ? bagaimana dengan sekolah mu ? apa masih ada seseorang yang menganggu mu di sana? " tanya wareen sambil mengelus rambut cucunya dengan sayang.
" tidak " ucap dareen dengan singkat,tangan warren yang sedang mengelus rambut cucunya sontak terhenti dia menatap cucunya dengan kebingungan.
" ada apa dengan cucuku ? kenapa aku merasa dia terlihat berbeda malam ini ? " tanyanya dalam hati,dia melihat bill dengan serius tapi bill hanya menggeleng seolah mengatakan dia tidak mengetahui apa-apa.
" yasudah pergilah makan karna kakek tau pasti kamu belum makan malam, dan sepertinya kakek juga ingin beristirahat dulu " ucap warren dengan tersenyum..
darren hanya mengangguk dia berdiri dan berjalan meninggalkan kedua pria paruh baya itu yang sedang menatapnya dengan terbengong.
" tuan ada apa dengan tuan muda ? kenapa aku merasa dia terlihat persis seperti nona muda ? " ucapan bill membuat warren tersadar.
" aku juga merasa seperti itu,,haaa mungkin itu karna efek samping bangun tidur yasudah aku Ke kamar dulu kamu juga jangan lupa beristirahat " setelah mengatakan itu wareen berjalan meninggalkan ruang tamu.
bill hanya mengangguk dia terdiam dan melihat ruang tamu yang sepi.
" benar apa yang dikatakan tuan besar,pasti itu karna efek baru bangun tidur, besok juga akan kembali seperti semula " Ucapnya dengan menguap dia akhirnya meninggalkan ruang tamu dan masuk kedalam kamar nya.
*******
disisi serena yang baru saja sampai dirumah sakit,dia melihat banyak para orang tua yang sedang menangis dan sebagian nya lagi sedang memohon pada dokter agar mereka menyelamatkan anak-anak mereka yang terkena racun.
" hikkssssss tolong dokter selamatkan anak ku,,dia anak ku satu-satunya,,hikksss tolong lah dokter" ucap seorang wanita yang terlihat lusuh.
dokter itu menarik nafasnya dalam-dalam dia merasa kasihan pada wanita itu.
" bu saya sudah berusaha keras untuk menyembuhkan semua anak-anak,tapi saya tidak bisa menemukan obat ataupun penawar racunnya,maafkan saya bu karna gagal menyelamatkan mereka semua " ucap dokter itu dengan lirih.
wanita itu menggeleng dia menangis terisak.
" hiksssss tidak,,jangan berkata seperti itu dok,,jangan berkata seperti itu aku tidak akan sanggup kehilangan anakku "tangisnya dengan pilu
mata dokter itu berkaca-kaca dia tidak bisa melakukan apapun..
" maaf " ucapnya dengan lirih,serena yang melihat itu merasa kasihan dia berjalan mendekati mereka dengan tersenyum lembut.
" permisi dok,, bisa saya berbicara sebentar?" suara serena membuat dokter itu mendongak dia terkejut melihat kehadiran seseorang yang sangat dia kenali dan diperbincangkan orang-orang selama beberapa hari ini.
" ya bisa nona silahkan masuk kedalam ruangan saya,, dan bu saya tinggal sebentar dulu jangan bersedih tetaplah semangat " ucap dokter itu dengan tersenyum,setelah itu dia memasuki ruangannya yang di ikuti serena.
wanita itu menatap kepergian dokter itu dengan air mata yang mengalir deras.
didalam ruangan serena yang baru saja duduk menatap dokter itu dengan serius
" kamu pasti sudah mengenal ku bukan ? dan apa kamu tau kenapa aku datang malam-malam begini kerumah sakit? karna aku mendengar dari salah satu dokter yang ada dirumah sakit ini jika saat ini banyak anak-anak yang keracunan dan kalian belum juga bisa menemukan penawar nya,,dan mendengar berita itu aku datang kesini ingin menemui anak-anak,karna aku juga seorang dokter aku akan mencoba dan berusaha menyelamatkan mereka semua " ucap serena dengan dingin.
deg
dokter yang bernama dani itu tertegun dia menatap serena denga harapan besar yang terpancar di dalam matanya.
" benarkah nona Thomson?? kalau begitu ayo saya akan membawa anda menemui anak-anak,,saya sangat berharap mereka sembuh secepatnya karna aku merasa sangat kasihan melihat mereka dan juga orang tua anak-anak" ucap dani dengan suara bergetar.
serena mengangguk tersenyum dia berdiri dan menatap dokter itu lagi.
" jangan khawatir aku sudah pernah menangani kasus seperti ini, dan sebaiknya kamu panggil saja aku serena,sekarang antarkan aku kedalam ruangaan anak-anak" ucapnya dengan lembut.
dani mengangguk dengan cepat dia berdiri dan berjalan lebih dulu..
" mari nona serena ikuti saya " ajaknya dengan jantung berdebar kencang melihat kecantikan wanita yang terpandang di kota ini.
setelah itu mereka pergi memasuki ruangan anak-anak satu persatu.