Tawanan Spesial Mafia Kembar

“Da.. Dasar lelaki mesum.” Kamala mengelap bibirnya sendiri, dan menolehkan kepalanya, menyembunyikan wajahnya yang memerah malu itu.

Ardern tersenyum kecil melihat tingkah dari Kamala, “Kau sangat cantik dan manis, rasanya aku ingin menggendongnya ke atas ranjang.” Celetuk Ardern dengan sembarangan, membuat Kamala kesal tapi karena wajahnya masih memerah, dia tetap menyembunyikan wajahnya itu.

“Untuk malam ini, aku ingin beristirahat. Aku tidak mau melayani kalian !!” Ujar Kamala dengan kesal.

“Sayang, aku bosan, aku butuh hiburan~” Ujar Ardern merengek.

Kamala menatap Ardern dengan kesal, “Sana nonton tv !!”

“Tapi aku maunya melihat tubuh indahmu itu sayang~ lagipula..” Ardern memotong ucapannya sendiri, menundukkan tubuhnya, dan menatap ke arah Kamala sembari tersenyum nakal.

“Aku belum merasakan susu dari p*y*d***mu.” Lanjut Ardern, membuat Kamala semakin kesal, tetapi wajahnya memerah malu karena perkataan yang begitu frontal itu.

“Ih.. Ja.. Jangan sekarang !!”

Ardern terkekeh secara perlahan melihat wajah Kamala memerah malu disana, wajah wanita itu malah seperti gadis SMA yang sedang jatuh cinta pada seseorang.

Ardern dan Archer tertawa geli disana, astaga sepertinya mereka mendapatkan hiburan terbaru dari Kamala saat ini.

“Baiklah sayang, baiklah.. Manisku, jangan ngambek ya.” Ujar Ardern sembari memegang kedua pipi Kamala kanan dan kiri.

“Oh iya Kamala, kau sudah makan malam ??” Tanya Archer.

“Su.. Sudah..”

“Kalau begitu, aku ingin memakanmu di atas ranjang.” Ujar Archer menyeringai licik.

Perbedaan rayuan Ardern dan Archer adalah, Ardern seperti kekasihmu yang akan menggodamu hingga memerah malu, lalu mengajakmu ke atas ranjang. Sementara Archer mirip seperti om-om ber-uang yang akan memberikanmu uang banyak, dan menyeretmu langsung ke atas ranjang. Bahkan Archer tidak menggunakan godaan apapun, dan hanya membuka ikatan dasi, serta membuka kancing kemejanya itu, memperlihatkan dada bidangnya itu.

Kamala tidak menyangka akan terkurung dengan dua lelaki jantan dan begitu gagah, sangat berbeda dengan suaminya dulu, ah astaga ada apa ini ?! Seharusnya Kamala menolak mereka, dan mengingat bagaimana cara mereka memaksanya tinggal disana, tapi pesona mereka jauh lebih kuat dari pesona iblis sekalipun.

...

“Hmm~ pe.. Pelan-pelan..”

Kamala tidak berdaya saat ini, Ardern terus bermain di area pegunungannya itu, dan bahkan Kamala kini tidak mengenakan kain apapun di tubuhnya. Ardern dengan mulutnya memainkan titik sensitif Kamala di pegunungan besar itu, Kamala melengkungkan tubuhnya merasakan sensasi yang begitu kuat menyetrum dirinya. Belum lagi Archer yang bermain di bagian bawahnya itu, dengan jarinya.

Astaga, betapa nikmatnya permainan kedua lelaki itu, Kamala bisa gila jika terus dihantam seperti ini setiap malam. Kamala kemudian menyadari sesuatu saat Archer sengaja membuka kedua kakinya, dan..

“Akh !! Sakit !!”

Kamala meringis kesakitan saat merasakan sesuatu yang besar memasukinya, sementara Ardern tidak tinggal diam, dia menghibur Kamala dengan menc**m b*b** wanita itu, dan tangannya bermain di area pegunungan itu.

Inilah yang membuat Kamala semakin tidak menyangka, rupanya milik Archer dan Ardern begitu besar, sehingga membuatnya merasa sakit di saat keduanya memasukkan milik mereka pada tubuh Kamala. Sangat berbeda dengan milik suaminya, Oliver yang menurut Kamala tidak begitu memuaskannya di atas ranjang.

“Kau sangat kesakitan, apakah milik Kak Archer begitu besar sayang ??” Ujar Ardern saat melepaskan c**m** itu, dan melihat Kamala tidak lagi merasa kesakitan disana. Kamala tidak menjawab apapun, hanya menggelengkan kepalanya saja, saat sensasi itu terus saja menghujaninya, antara nikmat, geli, dan juga sakit menjadi satu, yang justru membuat Kamala tidak berdaya disana.

“Besok pagi, kau pasti akan pincang sayang~” Ujar Ardern disana sembari menyeringai licik.

...

“Awh !! Pinggangku rasanya remuk !!”

“Sayang, ayo lebih cepat jalannya, anak-anakmu sudah menunggumu.” Ujar Ardern menggoda Kamala, sementara wanita itu memberikan tatapan sinisnya.

“Dasar lelaki kurang ajar !! Kau yang membuatku remuk seperti ini !!”

“Tapi sayang, kau yang memintanya semalam.”

“Sejak kapan aku memintanya ?! Ngomong-ngomong ini namanya perzinahan !! Astaga aku ter-perangkap tipu daya iblis !!”

“Sayang, jangan berteriak-teriak, telingaku sakit, mendengarkan suara cemprengmu, lebih baik aku mendengarkan suara d*s*h**mu- Awh !!”

Kamala menjambak rambut Ardern dengan kesal di sebelahnya, sementara lelaki itu memberikan ekspresi kesakitan dan memohon kepada Kamala agar melepaskan tarikan rambutnya itu.