viola Saraswati seorang wanita yang sangat mencintai suaminya yang bernama Abimanyu dirgantara.
dulunya Abimanyu sangat perhatian dan sangat mencintainya Kini dia berubah menjadi dingin dan tidak ingin disentuh oleh biola.
pria itu semakin hari semakin dingin ia menghabiskan waktu di luar dengan para wanita bayaran.
apa viola harus bertahan di tengah dinginnya pernikahan mereka atau memilih pergi dan melupakan segala sakit yang dia derita. viola dilema antara bertahan atau pergi meninggalkan Abimanyu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Viola sakit hati
Viola yang sedang mengepel lantai iya melirik ke arah Sandra yang sedang berdiri di atas sofa di ruangan televisi
"Cepat buatkan makanan untukku , Aku sangat lapar ", ucap Sandra sambil meraih sebuah majalah yang ada di atas meja.
Viola yang mendengar itu dia hanya diam saja, tidak merespon ucapan Sandra. Bahkan tidak melakukan perintah Sandra.
Gadis itu masih asik mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Sandra yang merasa tidak didengar oleh Viola. Dia sangat geram melihat Viola yang tidak melakukan perintahnya. Ia melempar majalah itu ke atas meja. Lalu menatap Viola dengan tatapan tajam.
"Kau dengar tidak apa yang aku katakan ! buatkan aku sarapan, Aku sangat lapar"
"Maaf aku tidak mau, aku bukan pembantumu"jawab viola dengan nada engan yang masih asik mengerjakan pekerjaannya
Sandra pun mengepalkan kedua tangannya yang menggantung di udara, dia menatap ke arah Viola, yang semakin geram. Sandra berjalan mendekati Viola dan menarik rambutnya dengan kasar.
Viola meringis kesakitan menahan rambutnya yang ditarik oleh Sandra agar tidak terlalu merasa kesakitan.
"Kau menentang ku ?! Apa kau mau Aku bicara ke Abi yang tidak- tidak tentang ! agar dia berbuat kasar padamu lagi seperti kemarin yang ia katakan kalau kau menggangguku dia akan melakukan lebih dari kemarin", ucapnya geram sambil menatap tajam ke arah Viola
"Maaf Sandra Aku bukan pembantumu, dan kau bisa melakukannya sendiri"ucap Viola dengan tegas
Sandra langsung melepaskan tangannya yang menarik rambut viola melipatkan kedua tangannya di depan dadanya.
"Well, itu bukan hal yang sulit bagiku. Apa lagi Abimanyu lebih percaya padaku dari pada kau walaupun kau itu istrinya, yang tak pernah diakuinya sebagai istri ahhh ", ucap Sandra Sambil tertawa terbahak-bahak.
Hati Viola sangat sakit dan hancur ,saat mendengar perkataan Sandra bahwa dirinya sebagai seorang istri tapi tidak pernah diakui oleh Abimanyu.
" Oke ,aku minta maaf, aku akan buatkan sarapan untukmu ?", Viola berjalan meninggalkan Sandra yang masih ada di ruangan TV
Viola melangkah menuju dapur. Sandra melihat punggung Viola yang kini berjalan menuju dapur. Dia tersenyum puas, iya kembali duduk di sofa sambil menunggu makanan yang dibuatkan oleh Viola.
Setelah beberapa saat, Viola sudah selesai memasak .
Lalu meletakkan masakan itu di atas meja makan di hadapan Sandra yang sudah duduk di ruangan meja makan.
"Kau tidak memasukkan racun ke dalam makanan ini ", tuduh sandra dengan menatap ke arah Viola dengan tatapan tajam
"Tidak", Viola menggelengkan kepalanya
Sandra masih terdiam, yang enggan mencicipi masakan Viola.
"Awas saja jika makanan itu Ada racunnya dan terjadi padaku ! aku akan mengadukkan mu kepada Abi cara membuat calon istrinya keracunan karena makananmu ", setelah mengucapkan itu Sandra masih menatap makanan Viola untuk ragu memakannya.
Mendengar perkataan Sandra bahwa dia adalah calon istrinya. Membuat hati Viola sangat hancur ,Apa mungkin Abimanyu akan menikah wanita itu ! Apa mungkin ia akan diceraikan oleh Abimanyu.
Ia pun langsung berdiri tempat duduknya dan meraih makanan itu.
"Lebih baik aku makan bersama dengan Abi dari pada aku makan di sini sendiri. takutnya kau menaruh racun di makanan ini "ucapnya dan langsung berjalan menuju kamar Abimanyu sambil membawa makanan itu .
Viola menghela nafas yang kembali merasakan sakit menggerogoti dadanya. ia berjalan memasuki kamarnya dengan tubuh lemas. Bahkan dia tidak sanggup menjalani ini semua yang terus-menerus menyakiti hatinya dan pukulan dari Abimanyu.
sampai kapan ini akan berubah rasanya ingin mengakhiri hidup rumah tangga dengan Abimanyu.
Sedangkan di tempat lain....
Abimanyu menatap fokus ke layar laptop yang ada di hadapannya. Jemarinya bergerak lincah saat ia mengetik di atas papan keyboard yang sedang mengerjakan pekerjaan kantor.
Ceklek...
Abimanyu melirik ke arah pintu kamar yang dibuka. ia kembali fokus menatap ke laptopnya, ketika Sandra berjalan memasuki kamarnya dengan membawa yang berisi makanan dan minum . bibir wanita itu terus saja tersenyum lebar.
Abimanyu hanya melihat sekilas dan kembali fokus dengan laptopnya.
"Abi", panggil Sandra
" Hem ", Abimanyu berdehem
Sandra pun yang merasa diabaikan oleh Abimanyu dia mendengus kesal, iya meletakkan makanan itu di atas meja.
"Aku sudah menyiapkan makanan untukmu. Abimanyu langsung menghentikan pekerjaannya ketika Sandra duduk di pangkuan Abimanyu
Sandra melingkarkan kedua tangannya di leher Abimanyu sambil tersenyum manis.
"Kau jangan bekerja terus , kau harus makan dulu ", ucap Sandra sambil mendekatkan wajahnya ke depan wajah Abimanyu, sambil mengecup sekilas bibir Abimanyu.
"Sejak kapan kau bisa memasak ?", tanya Abimanyu
Abimanyu tahu kalau Sandra tidak bisa memasak sejak mereka menjalin hubungan kekasih.
Sandra pun tertawa kecil dan membenamkan wajahnya di dada Abimanyu.
" Sekarang aku sudah bisa memasak walaupun sedikit yang aku bisa", Sandra mengambil piring itu dan menyuapi Abimanyu
"Cobalah makan", ucapnya
Abimanyu langsung membuka mulutnya dan menerima suapan dari Sandra.
"Enak", tanya Sandra sambil menatap ke arah Abimanyu yang masih mengunyah makanan itu dengan wajah datar.
Abimanyu menganggukkan kepalanya.
"Sangat enak ",pujinya. Membuat Sandra tertawa bangga meskipun sebenarnya bukan masakannya
Alvaro pun terdiam dengan menatap wajah Sandra, pria itu yakin kalau masakan ini bukan buatan Sandra. Melainkan masakan Viola, dia juga sudah tidak asing dengan lidahnya.
"Abi , Kenapa melamun ?", tanya Sandra
pria itu langsung tersenyum tipis dan mengacak pelan rambut Sandra.
"Ayo suapin aku lagi , makananmu sangat enak aku suka", ucapnya
"Aku sangat senang mendengar pujianmu", ucap Sandra tertawa senang sambil menyuapi Abimanyu
Pria itu terkekeh kecil menerima kembali suapan dari Sandra.
"Sebenarnya Apa yang sedang kau pikirkan ?", ucap Sandra yang sudah jengah kepada Abimanyu. Sandra pun merayu gelas yang ada di atas meja dan memberikannya kepada Abimanyu yaitu pun menerimanya , dan langsung meneguk air minumnya
"Tidak apa-apa, berikan aku lagi makanannya", Abimanyu langsung menjauhkan laptopnya yang ada di hadapannya sambil menerima suapan dari Sandra
Saat sedang asyik mengunyah makanan, Abimanyu menghentikan hanya ketika melihat viola yang sedang berdiri diam di depan pintu kamarnya sambil memperhatikan Abimanyu dan Sandra. Tatapan gadis itu terus saja menatap ke arah dua pasangan itu.
Seharusnya dia yang berada di posisi itu batinnya miris.
Kenapa Alvaro tidak pernah bahagia kalau dekat dengan dirinya , sedangkan kalau dekat Sandra begitu bahagianya dia.
Viola menundukkan kepala merasa ada seseorang yang memperhatikannya. Viola mengangkat wajahnya, seketika tatapan berhenti pada Abimanyu dan juga ia sedang menatapnya dengan datar.
Viola langsung berjalan mundur, dan meminta maaf tanpa suara pada Abimanyu dan langsung pergi dari sana.
Viola menyandarkan badannya d di dinding tangannya memegang jantungnya yang dari tadi berdegup kencang tapi bukan karena jatuh cinta. Dia takut akan dimarahi nya habis-habisan oleh Abimanyu.