NovelToon NovelToon
Who Am I?

Who Am I?

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem
Popularitas:898
Nilai: 5
Nama Author: @Sanaill

Seorang mahasiswa cupu yang hidupnya terkurung oleh penyakit langka, menghembuskan napas terakhirnya di ranjang rumah sakit. Tanpa dia duga, kematian hanyalah awal dari petualangan yang tak terbayangkan. Dia terbangun kembali di sebuah dunia fantasi yang penuh sihir dan makhluk-makhluk aneh, namun dalam wujud seorang anak laki-laki berusia lima tahun bernama Ahlana. Ironisnya, dia terlahir sebagai budak.

Di tengah keputusasaan itu, sebuah Sistem misterius muncul dalam benaknya. Sistem ini bukan hanya memberinya kesempatan untuk bertahan hidup, melainkan juga kekuatan luar biasa: kemampuan untuk meng-copy ras makhluk lain beserta semua kekuatan dan kemampuan unik mereka. Namun, ada satu syarat yang mengubah segalanya: setiap kali Ahlana mengaktifkan kemampuan copy ras, kepribadiannya akan berubah drastis, menyesuaikan dengan sifat alami ras yang dia tiru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Sanaill, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28: Kunci Data dan Misteri Dunia yang Dingin

Dinginnya aspal menusuk telapak kakiku yang telanjang saat aku terhuyung-huyung menjauh dari fasilitas Xylos. Gemuruh pertempuran di belakangku perlahan meredup, digantikan oleh suara angin yang berdesir pilu di antara pepohonan yang gelap. Aku tidak tahu seberapa jauh aku telah lari, atau ke mana aku harus pergi. Yang aku tahu hanyalah aku harus menjauh dari neraka itu.

Aku menemukan sebuah cekungan dangkal di balik semak belukar tebal, sedikit terlindungi dari pandangan. Tubuhku menggigil hebat, bukan hanya karena dingin yang menusuk, tapi juga karena kelelahan dan guncangan dari semua yang baru saja terjadi. Aku memeluk lututku, mencoba mencari sedikit kehangatan, sementara otakku yang masih kecil berputar memikirkan segalanya.

Di genggamanku, aku masih memegang erat kunci data yang kucuri dari penjaga tadi. Bentuknya ramping, terbuat dari material hitam yang halus, dengan sebuah tombol kecil yang bercahaya samar. Ini adalah satu-satunya petunjuk yang kumiliki di dunia asing ini.

"Apa ini?" bisikku pada diriku sendiri, jemariku meraba permukaan kunci data itu.

Desingan samar menusuk kepalaku, suara Sistem yang terblokir namun masih berupaya memberi informasi.

[Sistem Reinkarnasi: Kunci Data Terdeteksi. Mengandung Data Enkripsi Tingkat Tinggi. Membutuhkan Akses ke Terminal yang Kompatibel.]

[Peringatan: Risiko Kerusakan Sistem. Hindari Penggunaan Kemampuan.]

Desingan peringatan itu kini terasa lebih jauh, lebih samar. Ini berarti aku harus menemukan sebuah terminal, semacam komputer, untuk membuka kunci data ini. Di dunia seperti ini, dengan semua teknologi aneh yang kulihat, hal itu mungkin lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.

Aku menghela napas panjang, napas yang terasa berat dan dingin. Rasa lapar dan haus mulai menyerang dengan brutal. Aku belum makan atau minum apa pun sejak tiba di fasilitas itu. Aku harus mencari makanan dan tempat berlindung sebelum tubuhku benar-benar tumbang.

Malam itu, aku tidak bisa tidur. Aku terus memeluk kunci data itu erat-erat, seolah benda itu adalah jimat pelindung dari semua bahaya yang mengintai. Pikiranku melayang pada Elias dan anak-anak di Kluster Malam. Apakah mereka baik-baik saja? Apakah mereka tahu aku terjebak di sini? Apakah waktu di sana juga berjalan bertahun-tahun? Pertanyaan-pertanyaan itu membuatku pusing dan sakit kepala.

Kota Bercahaya dan Penyamaran Baruku

Keesokan paginya, dengan cahaya fajar yang samar-samar menembus awan kelabu, aku memutuskan untuk bergerak. Aku memilih arah yang berlawanan dari fasilitas Xylos, berharap menemukan peradaban lain, atau setidaknya, sesuatu yang bisa memberiku pakaian dan makanan.

Aku berjalan tertatih-tatih melewati hutan yang asing. Pepohonan di sini jauh lebih tinggi dan lebih ramping dari yang kukenal di dunia fantasi, dengan daun-daun berwarna gelap dan batang-batang yang tampak seperti serat logam. Udara terasa lebih berat, dan langit selalu tertutup oleh lapisan awan kelabu yang tak berujung.

Setelah beberapa jam berjalan, aku melihatnya. Di kejauhan, sebuah kota besar membentang di cakrawala. Bukan kota yang kukenal dari kilasan ingatanku yang samar, bukan pula perkampungan Elf yang sederhana. Ini adalah megapolis yang terbuat dari kaca dan baja, menjulang tinggi ke langit, dengan menara-menara yang memancarkan cahaya neon berwarna-warni. Di langit di atas kota, beberapa kendaraan berbentuk ramping melayang tanpa suara, seperti serangga raksasa yang bergerak di udara.

Ini adalah dunia masa depan. Sebuah dunia yang benar-benar berbeda, jauh dari pohon-pohon hidup dan sihir alam.

Aku merasakan perpaduan aneh antara ketakutan dan rasa ingin tahu yang membara. Aku harus masuk ke sana. Mungkin di sana aku bisa menemukan terminal untuk kunci dataku, atau setidaknya, sebuah jalan keluar dari tempat ini.

Namun, aku tidak bisa masuk dalam keadaan telanjang. Dan aku tidak bisa menarik perhatian. Jika para Arsitek mencariku, maka aku harus menyatu, menjadi tidak terlihat.

Aku mencari tempat yang aman, jauh dari pandangan siapapun. Aku mulai memindai ras di sekitarku. Ini adalah risiko besar, mengingat peringatan terus-menerus dari Sistem. Tapi aku harus melakukannya.

[Sistem Reinkarnasi: Deteksi Ras Terdekat. Tidak Ada Ras Lokal dalam Jangkauan Optimal. Memindai data genetik dari ingatan...]

[Ditemukan Ras 'Manusia Biasa' (Level 1) dalam memori Sistem. Apakah Anda ingin meng-copy ras ini? (Ya/Tidak)]

Manusia Biasa. Itu adalah ras yang paling dasar, paling lemah, tetapi juga paling tidak mencolok. Jika aku ingin bersembunyi di kota manusia, aku harus menjadi manusia biasa. Dan yang terpenting, itu tidak akan memicu aktivasi kekuatan super apa pun yang mungkin menarik perhatian Arsitek.

"Ya," bisikku.

Sensasi yang kurasakan kali ini adalah penyesuaian halus, bukan transformasi dramatis yang merobek pakaian. Tulang-tulangku sedikit mengempis, otot-ototku melonggar, dan bulu-bulu di tubuhku menghilang. Aku kembali ke wujud Ahlana si bocah, tapi kali ini, aku merasakan diriku benar-benar menjadi manusia biasa. Rasa lemahnya terasa nyata, bahkan lebih dingin dari sebelumnya.

Yang mengejutkan, pakaian yang tadinya compang-camping dan hancur, kini tampak seperti pakaian anak-anak biasa yang bersih dan sedikit kebesaran—sebuah gaun sederhana selutut berwarna pudar. Sistem, entah bagaimana, telah mengadaptasi pakaian untuk wujud manusia biasa ini. Sebuah bonus tak terduga yang sangat kubutuhkan.

[Efek Ras 'Manusia Biasa' Aktif Penuh. Durasi: Tidak Terbatas (Kecuali Diubah). Kecenderungan Kepribadian: Normal, Adaptif.]

Aku mengamati diriku sendiri. Aku terlihat seperti anak perempuan biasa yang tersesat. Sempurna untuk penyamaran.

Aku menatap ke arah kota. Sekarang, aku hanya perlu masuk ke sana. Namun, ada satu hal lagi. Aku perlu menyembunyikan kunci data itu. Aku menemukan sebuah kantung kecil di dalam gaunku, cukup untuk menyembunyikan benda itu.

Dengan penampilan baruku, Ahlana yang kini tak lebih dari seorang gadis kecil, aku mulai berjalan menuju kota. Langkahku terasa lebih berat, tanpa kelincahan Kambing Tebing atau kekuatan Troll. Aku harus mengandalkan otaku sekarang. Aku harus cerdik.

Aku harus berhati-hati. Di dunia yang maju ini, bahaya bisa datang dalam bentuk yang tak terduga. Aku tidak tahu siapa yang bisa dipercaya, atau siapa yang akan menjualku kepada Arsitek. Kekuatanku adalah rahasianya, sebuah bom waktu yang tersembunyi di dalam diriku. Dan aku harus menjaga rahasia itu mati-matian.

To be continue......

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!