NovelToon NovelToon
Kembar Jenius Milik Bos Arogan

Kembar Jenius Milik Bos Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah Karena Anak / Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Anak Genius / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Asila Angelica, merutuki kebodohannya setelah berurusan dengan pemuda asing yang ditemuinya malam itu. Siapa sangka, niatnya ingin menolong malah membuatnya terjebak dalam cinta satu malam hingga membuatnya mengandung bayi kembar.

Akankah Asila mencari pemuda itu dan meminta pertanggungjawabannya? Atau sebaliknya, dia putuskan untuk merawat bayinya secara diam-diam tanpa status?

Penasaran dengan kisahnya? Yuk, simak kisahnya hanya tersedia di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Menolak Tanggung Jawab

Asila menangis terisak-isak di kamar mandi. Dia menyalahkan  shower dan mengguyurkan air dingin ketubuhnya yang sudah kotor. Dia sangat menyesal karena sudah mengambil keputusan yang salah. Seharusnya ia tinggalkan pria itu, kini ia telah dijadikan korban kebejatannya.

"Kenapa hidupku begini? Kenapa dunia mempermainkanku? Kalau memang aku tidak pantas untuk hidup, bukannya lebih baik aku mati saja!"

Asila mencakari tubuhnya dan merasa jijik. Sejauh ini ia tak pernah melakukan hal-hal yang melanggar. Ia bahkan menjaga kehormatannya hanya untuk pasangannya kelak, tapi kini dalam sekejap saja pria asing menjamahnya. Sungguh bagai tersayat belati, sangat perih dan menyakinkan.

"Ya Tuhan.... Dosa apa yang sudah ku perbuat hingga membuatku seperti ini. Bagaimana aku bisa menghadapi orang tuaku. Mereka begitu percaya aku bisa menjaga diri dengan baik, tapi...."

Seketika kepalanya berdenyut denyut. Ia hanya tidak sanggup kalau sampai terusir oleh orang tuanya. Ya, ia sudah diberi kesempatan untuk membuktikan bisa hidup mandiri tanpa bergantung pada mereka. Segala upaya ia lakukan untuk mendapatkan pundi pundi uang untuk bertahan hidup. Ia ingin buktikan, tanpa belas kasih orang tuanya masih mampu menghidupi dirinya sendiri.

"Aku tidak boleh diam saja. Aku nggak mau urusannya bertambah panjang. Aku harus segera pergi dari sini."

Asila menatap sekeliling kamar mandinya yang hanya berukuran dua meter persegi. Dengan segera ia mematikan shower dan meraih pakaian untuk dikenakannya.

"Aku harus segera bereskan pakaianku dulu sebelum pria itu terbangun. Sungguh, ini yang terakhir kalinya aku bertemu dengan pria brengsek seperti itu."

Dengan menggerutu Asila membuka pintu kamar mandi.

Dengan mengendap-ngendap perlahan dia menuju kamarnya dan berniat untuk segera mengemasi barang-barangnya. Dia berpikir sebelum pria itu terbangun ia sudah pergi jauh meninggalkan kontrakannya.

"Astaga!!"

Rencananya tak sesuai dengan ekspektasi, pria itu rupanya sudah terbangun dan memakai handuk dililitkan ke pinggangnya.

"Aku ingin bicara denganmu!"

Tatapan dingin pria itu membuat nyalinya menciut, namun ia berusaha untuk tetap bersikap tenang.

"Apa yang perlu dibicarakan? Sebaiknya anda segera keluar dari sini. Jangan sampai ada warga yang melihat keberadaan anda karena urusannya bakalan kacau!"

"Kamu pikir aku peduli kalaupun mereka memakiku? Kalau perlu undang mereka datang ke sini buat sarapan bersama.

Refleks Asila melotot. "Kau itu benar-benar menjengkelkan! Di saat situasi seperti ini kau masih bisa santai. Kau tidak tahu betapa takutnya aku!"

"Ngapain kamu musti takut? Kalau mereka datang dan tanya mengenai diriku, kan jamu bisa kasih alasan pada mereka, contohnya kamu bilang kalau aku saudaramu yang berniat untuk mengunjungimu, kenapa harus dibuat rumit sih?"

Asila ingin sekali menggampar muka tampan pria itu. Di saat ia panik pria itu malah terlihat santai, seolah-olah tak terjadi apa-apa.

"Ayo kita bicara sebentar."

Tangan Asila diraih dan dibawanya ke ruang tamu. Keduanya duduk di sofa yang sudah usang.

"Aku tanya dan kau jawab dengan jujur. Apa statusmu?" Edgar menatapnya dingin nan tajam. Rahangnya nampak begitu tegas dan berwibawa, tapi sayangnya cukup menjengkelkan.

"Ngapain tanya status! Mau aku istri orang, mau aku single, ataupun janda itu nggak ada hubungannya denganmu! Udah deh, nggak usah basa-basi! Sebaiknya anda lekas pergi dari sini sebelum warga mengetahui keberadaan anda di sini. Jika sampai ada warga melihat keberadaan anda di sini, mereka pasti menduga kalau aku bukan wanita baik-baik. Tolong mengertilah..."

Edgar terkekeh. Bagitu takutnya gadis itu mendapatkan masalah dari warga sekitar. Mungkinkah ini pertama kalinya dia membawa seorang pria ke rumahnya. Dilihat dari tampangnya gadis itu sangatlah polos.

"Bisa kamu buktikan kalau kamu itu wanita baik-baik? Seorang wanita yang kerjaannya menghabiskan waktunya untuk melayani pria di hiburan malam masih bilang kalau dirinya itu wanita baik-baik, sungguh kau nona, terlalu munafik!"

Asila terdiam dengan wajah menunduk. Benar juga apa yang dikatakan oleh pria itu. Seorang wanita baik-baik tidak akan menginjakkan kakinya di tempat yang kotor. Ya, tempat hiburan malam kaum pria bukanlah hal yang baik dan tak layak untuk dijamah, tapi demi pundi-pundi uang ia datangi. Ia bahkan mengabaikan keselamatannya.

"Kenapa kau diam nona? Apakah yang kukatakan ini benar?" Pria itu tersenyum mengejeknya. Baginya tak ada perempuan yang baik. Semua wanita bisa melakukan apapun demi uang. Buktinya ia dapatkan wanita cantik itu di dalam club malam, kalau bukan demi uang lalu untuk apa keberadaannya di sana?

"Berhubung kau sudah melayaniku, aku ingin memberikan cek padamu, kau tinggal tulis aja berapapun yang kau mau!"

Pria itu mengeluarkan kertas kwitansi beserta bolpoin dari jas kerjanya yang tergeletak di sofa. Dia menyodorkan selembar kertas beserta bolpoin kepada Asila.

Asila mendengus dan melemparkan tatapan tajam. Di situ ia merasa sudah direndahkan, harga dirinya dianggap sampah.

"Anda begitu jahat! Anda pikir dengan menyerahkan cek anda bisa bebas dan bisa terlepas dari rasa tanggung jawab?" Nina tersenyum getir. "Anda tenang saja Tuan, saya tidak akan meminta Anda untuk bertanggung jawab. Anda begitu rendah menilai saya. Mentang-mentang saya miskin dan butuh uang anda berniat untuk membeli harga diri saya."

Bola matanya berkaca-kaca. Dia begitu sedih dan terpukul dengan kejadian yang menimpanya. Jika saja ia tidak bekerja di tempat hiburan malam mungkin hal buruk tidak akan menimpanya. Jika saja ia tak menolong pria itu mungkin ia masih bisa mempertahankan harga dirinya. Kini tinggalah penyesalan yang begitu dalam. Di situ ia tak berniat untuk menyalahkan siapapun, semua itu murni kesalahannya sendiri yang terlalu mengabaikan keselamatannya

"Nona, kau jangan salah paham. Aku tidak ada maksud untuk menghinamu. Aku hanya ingin bertanggungjawab atas apa yang sudah kulakukan padamu. Semalam aku mabuk berat, aku tidak bisa mengontrol diriku dengan baik. Aku sudah mengambil keperawananmu. Jadi wajar kalau aku ingin memberimu sedikit uang untuk menebus kesalahanku?"

Asila beranjak dari tempat duduknya dan membuka pintu. Dengan suara bergetar dia berusaha untuk mengusir pria itu.

"Cepat pergi dari sini! Anggaplah kejadian malam itu tidak pernah terjadi. Anggaplah kalau kita tidak saling mengenal. Aku tidak ingin berurusan denganmu! Jadi tolong jangan menggangguku lagi!"

Pria itu tercengang menatapnya. Niat baiknya ditolak mentah-mentah. Entah wanita seperti apa yang ia hadapi. Di luar sana banyak sekali wanita yang ingin dekat dengannya, tapi wanita ini sangatlah berbeda. Bahkan di saat ia berniat untuk bertanggungjawab malah ditolaknya mentah-mentah.

"Kamu serius tidak butuh uangku? Aku hanya ingin mengingatkan, bekerja di bar bukanlah tempat yang tepat untukmu. Jika kau tetap bekerja di sana kau akan menghadapi banyak pria mabuk, terkecuali kalau kau memang senang dengan kehidupan seperti ini. Seperti yang kau minta, aku akan pergi dari sini. Aku harap kau tak menyesal sudah menolak niat baikku."

Pria itu meraih jasnya dan langsung melenggang keluar. Di situ Asila langsung menutup pintunya cukup keras.

1
tia
jangan mobil mobilan ,,,mobilx sungguhan langsung di belikan 😄
4U2C
𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘁𝗶𝗮𝗱𝗮 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗽𝘂𝗻 𝗯𝗲𝘁𝘂𝗹,,𝗶𝗻𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗲𝗿𝗱𝗲𝗯𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮..🤣
Ika Dw
oke... dilanjut besok ya kak😁
tia
lanjut thor
tia
belom update thor
Ika Dw
enggak kak, santai aja😁
tia
jangan bilang tamat thor
tia
kenapa gak tes dna
Ika Dw
bobok dulu kak🤣, halunya disambung nanti 😁
tia
jangan digantung thor gk bisa tidur siang
Ika Dw
oke oke, ngetik dulu kak😭
tia
semangat thor,, lanjut bab ny 🤭
tia
lanjut thor 💪
Ika Dw: siap😍
total 1 replies
tia
tambah lag up thor 🤣🤣
Ika Dw: tangannya masih linu kakak😭
total 1 replies
tia
lanjut thor
tia
cerita bagus dn menarik
tia
dobel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!