Dinda Ayudia meida(Dinda),dua bersaudara berasal dari keluarga sederhana,ayahnya seorang PNS dan ibunya seorang ibu rumah tangga tapi cukup untuk mendidik kedua anaknya.
lalu apa yang membuat Dinda tersisihkan?
hai ini cerita pertamaku semoga kalian suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mie Atah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. AYT
rutinitas ku selama satu Minggu bekerja selalu sama pagi membantu kak putri memasak mencuci pakaian menyapu rumah setelah selesai lanjut berangkat kerja masih bisa aku kejar sebab membereskan rumah yang besarnya tidak seberapa tidak membuatku kesulitan atau telat bekerja.
Keadaan pamanku semakin hari bukannya semakin membaik malah semakin parah sekarang sudah tiga hari pamanku tidak bisa bekerja.
Aku semakin tidak enak hati dengan keadaan ini,apalagi sejak insiden kemarin
PALSBACK
habis Maghrib setelah selesai makan malam Dinda dan sahla nonton tv di depan
Paman Ari dan kak putri dikamar mengobrol yang terdengar suaranya tapi tidak jelas apa yang mereka obrolkan yang aku dengar hanya tentang sakit.
Tiba tiba terdengar jeritan kak putri aku kaget aku fikir paman Ari kenapa kenapa ternyata mereka sedang berselisih.
Dengan kesadaran penuh aku angkat sahla keluar,naik ke atas tempat jemuran baju.
" teh mamah cama ayah belantem yah " kata sahla dengan tiba tiba
" HAH " dengan sepontan aku melihat sahla
" ia belantem mamah cama ayah emang cuka belantem " katanya lagi
Aku peluk sahla " ya allaah anak sekecil ini " batinku.
" enggak mamah sama ayah cuma lagi latihan vocal " kataku berbohong
" latihan vocal ??? apa itu teh ???" tanya sahla padaku dengan mata bulat nan jernih nya
" latihan vocal itu latihan suara kaya mamah tadi jerit jerit supaya suaranya bagus " kataku menjelaskan pada sahla
Suara jeritan kak putri masih terdengar jelas dari atas,aku masih duduk dengan sahla di atas pangkuanku.
Terdengar suara langkah kaki menaiki tangga
" sahla main yu sama mamah " ajaknya pada
Kak putri menatapku sebentar tanpa kata ia membawa sahla entah kemana,aku pandang wajahnya sebentar matanya sembab dan memerah.
Aku tidak berani bertanya apa apa,aku masih setia duduk di kursi yang ada di tempat penjemuran baju,angin sepoy sepoy mengibarkan jilbap yang aku kenakan.
Aku berdiri menghadap pemandangan kota Bogor penuh padat penduduk tidak ada celah sedikitpun.
Teringat kembali dengan pertanyaan sahla berarti sesering itu paman Ari dan kak putri bertengkar.semakin tidak enak hati menggerogoti hati ku.
PLASBACK UP
Aku sudah siap dengan setelan kerja SE adanya sebab bekerja di pabrik itu. Tidak diberi seragam husus.
" Din tolong siapin baju paman Ari " tiba tiba kak putri meminta tolong padaku dengan tergopoh gopoh
" eh ia kak " kataku sambil bangkit menuju dimana pakaian paman Ari sudah siap di atas kasur tinggal memasukan kedalam ransel yang tercantel di dinding
" ayah bisa jalan gak " tanya nya pada paman Ari yang sedang berbaring sambil meringis menahan sakit
" bisa mah tapi pelan pelan ya " katanya
kak putri bangkit memapah paman Ari aku setia mengekor dibelakangnya dengan sahla di gandenganku.
Memasuki mobil lalu meluncur ke salah satu rumah sakit di Bogor.
Semua prosedur sudah dilakukan sesuai aturan rumah sakit ,aku duduk di sofa panjang yang berada diruangan.
Aku mengetik pesan izin kepada ibu Vera dengan alasan pamanku sakit.
" Din Pama Ari diputuskan harus di rawat ,kakak minta tolong boleh " kata kak putri padaku yang ikut duduk di sebelahku
" boleh kak apa itu" kataku
" Dinda pulang aja gak apa apa tapi tolong nanti kalau kakak minta bawain pakaian ganti dan yang lainnya tolong anterin kesini ya " kata kak putri
" owh ia kak insyaallah Dinda bantu " kataku
" nanti Dinda naik ojek aja kak putri punya kenalan yang ngontrak di sebelah dia tukang ojek nanti setiap Dinda mau kesini ngojek sama pak Edi saja " kata kak putri menjelaskan kepadaku.
" oh ia kak " kataku lagi sambil tersenyum
jam menunjukan jam 12 :00 waktu Dzuhur sudah tiba aku putuskan untuk ke mushola yang disediakan pihak rumah sakit.
Aku berwudhu dan melaksanakan kewajiban ku.
Setelah selesai sholat aku kembali keruangan dimana pamanku berada,duduk sambil bercanda ria dengan sahla tapi hanya sebentar yang biasanya dia selalu nempel padaku sekarang dia tidak ingin jauh dengan ayah nya ,aku memahami nya karena batin anak dan orang tua sangatlah dekat.
Setelah adzan ashar dan sudah melaksanakan sholat aku izin kembali ke kontrakan dengan di jemput pak Edi .
Sahla tidak mau ikut dengan ku sebab ia tidak mau dipisahkan dengan ayah nya.
Rutinitasku berubah semenjak paman di rawat dirumah sakit,setiap pagi aku sempatkan mengantarkan arapan untuk kak putri dan yang lain sambil membawa pakaian bersih kembali dari rumah sakit aku membawa pakaian kotor mereka,dengan pak Edi sebagai ojek.
Setelah kembali dari rumah sakit aku berangkat bekerja,selalu seperti itu selama hampir sepuluh hari.
Dirumah aku seperti biasa mengerjakan pekerjaan rumah mencuci pakaian kotor paman,kak putri dan sahla.
di tempat aku bekerja tidak ada hari libur tapi kita bebas mau libur kapan saja karena disana tidak ada kontrak bekerja semau kita, semakin kita rajin telaten maka semakin banyak yang kita hasilkan dan sebaliknya,paling setiap datang wajib isi absen.
Hari Minggu aku putuskan untuk istirahat dirumah ,pekerjaan rumah sudah beres tinggal menjemur baju.
Ku naik ke atas menjemur baju sambil menikmati angin yang bertiup menerpa wajahku ,selama aku disini sudah berapa kali hujan.
Aku putuskan duduk sebentar meng istirahat kan tubuhku.
************************
Ting tong Ting tong ( bunyi hp tanda telfon masuk )
Aku lihat siapa yang menelfon ternyata kak putri
" assalamualaikum " ucapku setelah mengangkat telfon
" waalaikumsalam, Din nanti sore Alhamdulillah paman sudah diperbolehkan pulang " kata kak putri,ada kebahagiaan dari nada bicaranya
" Alhamdulillah" kataku
ngobrol sebentar apa saja yang harus aku siapkan untuk kepulangan paman Ari.
Ting tong Ting tong
Kembali hp ku berbunyi tanda telfon masuk.
Tertera nama yang menelpon
Krismon
"assalamualaikum Mon " ucapku
" Din udah liat belum pengumuman nya " tanya krismon
" woi jawab salam dulu " kataku
" hehe lupa wassalamu'alaikum" kata krismon.
" aku sampe lupa kalau pengumuman nya udah keluar gimana kamu lulus gak " kataku penasaran
" lulus dong krismon gak mungkin gak lulus " kata krismon menyombongkan diri
" Kamu juga lulus Din coba deh soalnya udah aku coba kamu lulus " kata krismon
" Heleh bohong gimana caranya kamu bisa buka punya aku " kata ku lagi
" ish gak percaya sekarang buka situs web resminya universitas x terus buka hasil pengumuman ketik nama kamu " kata krismon
" Ok deh aku coba " kata ku
Setelah aku tutup dengan tidak sabar aku mengikuti apa yang tadi krismon arahkan padaku.
Setelah aku ketik tertera disana
LULUS
Dunia seperti berhenti sebentar disekitarku
Aku menganga tidak percaya
ALHAMDULILLAAH YA ALLAAH
kataku akhirnya aku bersujud karena rasa syukur yang tidak terhingga
Aku menangis haru
Sangking sibuknya aku sampai lupa akan pengumuman ini untung krismon memberitahuku.
Ting tong
Aku langsung mengangkat telfon yang masuk
" gimana Din udah " kata krismon
" udah Mon aku keterima uuu uu uuu " kataku sambil menangis
" kaaaannn gak percaya sih " katanya lagi
Setelah ke haruan yang terjadi aku melaksanakan sholat Dzuhur yang memang sudah terlewat sedikit
di akhir sujud aku berdoa memohon ampun dan rasa syukur yang tak terhingga
Setelah selesai aku duduk sambil kembali membuka pemberitahuan tadi yang aku simpan di galeri,aku pandangi pemberitahuan itu masih tidak menyangka tapi ini kenyataan nya.
Aku tersenyum senang bukan main
Aku belum menelfon ayah nanti saja setelah kak putri dan paman Ari pulang akan aku tanyakan dulu pada mereka.
***********************************
Kak putri memberi kabar bahwa mereka sudah di perjalanan
Aku bersiap memeriksa kembali rumah dan apa yang di pesan kak putri padaku
Setelah mendapat kabar sudah di parkiran aku keluar ingin membantu kak putri.
" teh Dindaaaaa " kata sahla saat melihatku sambil merentang kan tangannya
dengan segera aku mengangkatnya menciumi pipinya yang menurutku tambah gembul
" ini kok pipinya gak adaan " kataku setelah mencium pipinya
" ia teh mamam di limah cakit Ndak enyak ala gak makan " katanya cemberut
aku terkekeh
" gak makan gimana orang makanan ayah nya dia yang ngabisin " kata kak putri sambil membawa tas
Aku melihat paman Ari sudah bisa berjalan walau masih sedikit tertatih
Kami berjalan perlahan
Setelah sampai kontrakan paman Ari langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur,aku melihat berat badannya turun drastis,aku tidak bertanya banyak sebab takut mengganggu istirahat nya sudah seminggu kepulangan paman Ari
Akupun sudah seminggu tidak masuk kerja, sebab pulang dari rumah sakit pama ari bukannya membaik malah semakin parah kakinya seperti lumpuh tidak bisa digerakkan.
Aku membantu kak putri dengan merawat sahla.
Disela sarapan kak putri menyampaikan sesuatu
" Din kayanya paman kamu mau kak putri bawa pulang ke jakarta " katanya
" loh kenapa kak " tanyaku
" ia disana kan ada orang tua kak putri yang bisa menjaga sahla kamu kan harus kerja " katanya
Aku tidak menampik apa yang di katakan kak putri tapi juga menolak sebab aku iklas apa yang aku lakukan sekarang
" paman harus di rujuk ke rumah sakit terbesar di jakarta " lanjut kak putri
" kamu mau ikut kakak ke jakarta apa gimana " tanya nya padaku
" eemmm sebenarnya kak Dinda udah keterima di universitas x " kataku pada kak putri
" oh ia Alhamdulillah" katanya ikut senang dengan kabar yang aku berikan
" terus gimana keputusannya " kata kak putri
" Dinda mau pulang aja kak mau lanjut kuliah di Lampung,lagian janji Ayah juga kan begitu " kataku
" maaf ya kak Dinda gak bisa ikut serta ke jakarta " kataku tidak enak hati
" eh gak apa apa malah kakak dan paman kamu yang minta maaf kamu kesini kan dititipin ke kakak dengan harapan bisa kerja sambil kuliah eh malah ada musibah seperti ini " kata kak putri dengan raut wajah yang murung
" eh gak apa apa kak jangan merasa seperti itu nama nya musibah kita Gak ada yang tau " kataku menyemangati kak putri
Setelah berunding dengan keputusan aku pulang ke Lampung
Akhirnya kak putri mencarikan aku travel yang bisa menghantarkan aku langsung kedepan rumah
maaciw yang sudah membaca jangan lupa like dan komen nya ya itu sangat penting untung othor supaya bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi 💮