Aku memang mencintainya tapi aku lebih menyayangimu. Tahukah kamu apa yang akan terjadi saat Dia tahu yang sebenarnya. Berjuanglah, jangan pernah lari dari kodratmu. Belajarlah menerima takdirmu meskipun itu sulit dan menyakitkan.
Bagaimana dengan aku jika kamu bersikeras untuk memilikinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tertinggal Bus Karena mengejar jambret
Dalam perjalanan menuju lokasi, Candy selalu berharap kalau Dia akan segera menemukan orang tua kandungnya. Padatnya penumpang di bus yang Candy tumpangi ada seorang nenek yang berdiri karena tidak kebagian kursi.
Candy mendekati nenek tersebut
"Nek... duduk lah di kursi ini, biar saya yang berdiri."
"Makasih ya Cu!" ucap Nenek.
Nenek pun berjalan berpindah ke kursi Candy sebelumnya.
GREEKK... ! Penumpang menjadi panik saat bus yang mereka tumpangi mendadak tersendat-sendat dan berhenti di tengah perjalanan. Kernet turun dan mengecek mesin bus nya.
"Bapak Ibu penumpang, mohon maaf perjalanan terganggu karena bus mengalami mogok, kami akan segera mengatasinya, di mohon para penumpang untuk bisa menunggu, Terima kasih."
Kernet menyampaikan informasi kepada seluruh penumpang.
Sudah tiga puluh menit menunggu, banyak penumpang yang turun karena merasa kepanasan. Candy pun termasuk penumpang yang ikut turun dari bus. Mereka ada yang menunggu di pinggir jalan dan ada pula yang duduk di trotoar.
Saat Candy membuka botol mineral dan akan meminumnya, terdengar suara seorang ibu yang minta tolong.
"TOLONG... TAS SAYA DIJAMBRET!!!"
teriak seorang ibu yang berdiri di seberang jalan.
Seperti panggilan jiwa, naluri Candy pun tergerak. Dia berlari dengan cepat berusaha mengejar motor yang di kendarai dua orang pria tersebut. Dengan kaki panjangnya dan kepiawaiannya dalam bela diri Dia melempar botol minum yang Dia pegang dan melompat meraih baju pria yang bonceng di belakang.
BRUK... ! pria itu terjatuh dari motor dan motor menjadi oleng. Dengan cepat Candy menghampirinya dan menghajar pria yang terjatuh.
Bug... Bag... Thass... !
"Ampun...lepasin aku!" teriak pria jambret itu.
Melihat Dia sudah terkapar dan babak belur, Candy melepaskan tubuh pria itu.
"Berikan tasnya!" teriak Candy.
Dengan tangan gemetar pria itu memberikan tasnya ke Candy.
"Lain kali jangan mengulangi hal seperti ini di depanku." bentak Candy lagi
Tidak jauh dari Candy berdiri, terlihat sedang bersembunyi teman si jambret.
"Gila itu perempuan kayak laki, Hiiii!" ucapnya.
Dia menunggu Candy pergi untuk menolong temannya.
Candy berjalan menuju Ibu yang dijambret tadi.
"Bu ini tasnya, lain kali hati-hati." pesan Candy
"Makasih ya Nak... tas ini sangat berharga buat Ibu." katanya.
Memang di dalam tas itu terdapat foto anaknya yang sudah terpisah jauh darinya.
"Ibu rencana mau pergi ke mana?" tanya Candy.
"Ibu mau ke kota ke rumah kerabat, ini nunggu di jemput." kata Ibu itu.
"Oh... Kalau gitu Candy pamit dulu Bu." Candy menyalami dan berbalik badan untuk kembali ke bus tadi.
Begitu berbalik "OMG... mana busnya, apa aku tertinggal?"
Candy terus berlari meninggalkan ibu itu dan berusaha menyusul bus yang sudah meninggalkannya.
"Eh... Nak tunggu sebentar!" teriak ibu tadi, yang ingin memberikan sedikit imbalan pada Candy karena sudah menolongnya.
Tapi percuma karena suaranya tidak terdengar oleh Candy.
Setelah berlarian hampir satu kilo, Candy terhenti dan menarik nafas panjang. "Huh...nasib, uang juga cuma tinggal lima puluh ribu!" keluh Candy
Candy berjalan ke sebuah warung yang tertutup dan sudah terlihat tidak layak lagi. Dia duduk di sana, sambil meratapi nasibnya nanti, Dia berharap akan ada bus yang lewat atau malaikat yang menolongnya.
Lama Dia menunggu hingga datanglah waktu senja. Dia berdiri dan memutuskan untuk berjalan yang tak tahu arah ke mana. Di jalan perbatasan yang terlihat sepi membuat Dia memberanikan diri untuk tetap melanjutkan langkahnya.
Sudah hampir empat puluh lima menit Dia berjalan, datang sebuah mobil mendekatinya. Dia terkejut setelah kaca mobil terbuka.
"Nak... kenapa kamu jalan kaki, naiklah ke mobil ini!" pinta seorang wanita paruh baya yang tidak lain adalah ibu yang di tolongnya tadi.
Tanpa ragu lagi dan sudah merasa lelah Candy pun naik ke mobil dan duduk di kursi penumpang.
Melihat Candy yang merasa begitu lelah, ibu itupun bertanya pada Candy
"Nak siapa namamu?" tanya ibu tadi
"Saya Candy Bu!" jawabnya
Ibu itu terdiam sesaat
"(Candy... seperti nama anakku yang hilang)" batinnya.
"Boleh tahu nama ibu juga?" tanya Candy
"Panggil saja aku Bu Mar!" jawabnya
"Baik Bu!"
Tak terasa selama perjalanan Candy tertidur di kursi belakang. Kebetulan Bu Mar di jemput dengan keponakannya, namanya Farhan.
"Budhe kita turunin Dia di mana?" tanya Farhan.
Budhe tertawa mendengar pertanyaan Farhan.
"Dia itu punya nama Han, kenapa masih sebut dengan Dia?" canda Budhe.
"Maaf Budhe tapi kan aku juga belum kenal betul sama Dia." kata Farhan
"Ya sudah Budhe turun ke rumah lama saja, kalau kamu mau lebih kenal, Dia bisa kamu turunin ke kos kamu!" dengan tawa lepas Budhe mengejek Farhan.
"Budhe ada-ada saja, aku turunin sekalian saja ke tempat Budhe." jawab Farhan malu.
Lima menit kemudian mereka tiba di rumah lama Bu Mar yang sudah lama tidak di tinggali.
"Candy bangun Nak sudah sampai!" Bu Mar dengan nada pelan membangunkan Candy.
"Hooamm... !" dengan berat Candy membuka mata.
Begitu nyawanya terkumpul, Dia merasa malu karena ada dua pasang mata yang mengamatinya dari spion mobil dalam.
"Oh Bu Mar ini di mana?" tanya Candy
"Ini rumah Ibu, kamu tinggal dulu sementara di sini." jawab Bu Mar
"Tapi Bu?" ingin sekali Candy menolak tawaran Bu Mar.
"Dah gapapa lagian kamu belum tahu kan tujuannya ke mana?"
"Iya sih Bu." Candy akhirnya mengiyakan permintaan Bu Mar.
Mereka berdua turun dari mobil.
"Han, kamu gak mampir dulu?" tanya Bu Mar sebelum Farhan pergi.
"Lain kali saja Budhe!" jawab Farhan singkat.
"Ya sudah... Hati-hati ya!" pesan Budhe ke Farhan.
Farhan menganggukan kepala dan tersenyum dengan manisnya. Diapun menghidupkan mesin mobil dan melajukannya menuju kos an.
"Candy, ayo masuk!" ajak Bu Mar
Candy mengikuti langkah Bu Mar dan masuk ke rumah yang ternyata luas setelah masuk ke dalam.
"Candy bisa pilih kamar yang mana terserah, tapi dibersihin dulu karena banyak debunya."
Candy menganggukan kepala dan mencari kamar yang menurutnya nyaman.
Sengaja Candy memilih kamar yang jendelanya menghadap matahari. Setelah sibuk membersihkan kamarnya, Dia menjatuhkan tubuhnya di kasur busa ukuran single.
"Alhamdulillah... akhirnya ada malaikat penolong juga hari ini" ucap Candy.
Tak tertahan lagi menahan beratnya mata Candy, Dia mulai terlelap dalam mimpi indahnya.