Dermaga Jingga

...• Bab 10 •...

...»»——⍟——««...

..."Ketika kamu menyanyangi seseorang, kamu akan selalu berpikir dia akan terus bersamamu, besok dan seterusnya. Tanpa sedikitpun menyisihkan ruang kehilangan. Jadi begitu dia pergi, dunia mu runtuh"...

...｡･:*:･ﾟ★,｡･:*:･ﾟ☆...

"Abang!!! Bang Duta!!!"

Duta berlari gedubrakan membawa helm ke kamar adiknya yang berteriak panik itu. Baru saja kakinya mau melangkah keluar untuk bekerja, pekikan suara Yumi menyentakan tubuhnya.

"Apa?! Kenapa?!" serbu Duta begitu sampai dikamar Yumi dengan nada panik. Gadis itu sudah menangis sesegukan, di telapak tangan ada gumpalan hitam tak bergerak.

"Miko.... mati bang..." tangis Yumi menggelegar. Duta mendesah berat, inilah alasan Duta menggerutu melihat adiknya itu tiba-tiba memelihara hamster dirumah mereka.

Pasalnya, karena Duta tau Yumi mudah kehilangan, adiknya itu pasti akan menangis tersedu jika sesuatu yang mulai disayanginya meninggalkan nya. Itu juga alasan mereka tidak memelihara hewan apapun, ya agar nantinya Yumi tak pernah merasakan kehilangan.

"Ya udah, mau gimana lagi" ujar Duta pelan. Ia mendekat ke tubuh adiknya, ikut menatap dalam hamster kecil yang terkapar berada di telapak tangan Yumi.

"Tapi... tapi.. tadi pagi masih sehat, masih goda-goda Mika kok"

"Umur kan gak ada yang tau, dia patah hati kali ditolak Mika mulu"

Yumi semakin menangis kencang, membuat Duta reflek menutup mulut adiknya itu, "Stop udah... ayo kubur aja Miko nya"

Duta melepaskan tanganya, meraih hamster kecil yang ada ditangan Yumi. Ia memicingkan matanya, menggoyang-goyang tubuh kecil hamster itu.

"Abang! jangan digituin!"

Duta tak menghiraukan, ia masih menggoyang kecil hamster yang terkulai sana sini. Sampai akhir hamster itu tersentak dan menggeliat digenggaman Duta.

Yumi mendelik, ia mengambil alih Miko dari tangan kakaknya.

"Mikooo~~ kamu mati suri?! oh Miko ku... " ujar Yumi dengan tatapan sendu telunjuknya mengusap hamster itu lembut.

"Astaga Yumi, mati suri? yang bener-bener aja deh otak lo. Dia tidur kali. Tadi pas gue pegang masih kerasa detak jantungnya jadi makanya gue goyang-goyang biar bangun"

Yumi menoleh, menatap kakaknya keheranan, "Ih.. kebo banget dibangunin susah"

"Kaya lo lah"

"Hehe.. iya ya"

"Yaudah gue mau berangkat dulu"

Yumi memasukan kembali Miko yang sudah tersadar sepenuhnya ke kadang. Ia langsung berlari kecil mendekati Mika yang sedang mengunyah wortel dan mendusel pelan.

"Oke, hati-hati ya bang~ jangan pulang malem-malem"

Duta mengacungkan jempol sebagai jawaban. Tak lama terdengar suara motornya yang menjauh dari halaman depan.

Yumi mengambil ponselnya, mengambil foto kedua peliharan baru nya itu. Kemudian mengunggah nya di status WhatsApp dengan caption : 'Hampir dibuat jantungan:('

Hanya butuh waktu satu detik untuk status itu menyembul angka satu terlihat. Yumi tersenyum singkat saat melihat nama pertama yang tertera.

Tapi saat dering telpon nya berbunyi menampilkan nama itu, Yumi hampir terjengkang di buatnya. Ia menghembuskan napas nya berkali-kali sebelum akhirnya mengangkat telpon itu.

"Ha... "

"Lama banget angkatnya"

"Ini kan udah diangkat"

"Itu kenapa?"

"Apanya?"

"Status lo"

"Oh, gak papa. Cuma habis kena prank Miko aja"

"Dia kenapa?"

"Tidur pules banget sampe gue kira mati"

Terdengar suara hela napas panjang dari arah sebrang telpon, "Kirain kenapa"

Yumi baru membuka mulutnya untuk berbicara, tapi kembali terkatup rapat setelah mendengar seruan suara wanita dari balik ponsel.

"Maga, buruan ini keburu dingin mie kamu"

"Iya sebentar.... yaudah kalo gitu gue matiin"

"Tunggu!!" pekik Yumi reflek.

Dermaga terdiam tak menjawab, hanya menunggu Yumi meneruskan panggilannya.

Yumi menggaruk rambutnya, dia bahkan tak tau kenapa tiba-tiba menahan panggilan telpon ini berakhir.

"Eum...gak jadi"

"Hah? Kenapa?"

"Gak jadi!"

Terdengar suara decakan kecil dari Dermaga, "Yaudah kalo git...... " suara lelaki itu kembali terpotong dengan adanya seruan suara yang asing untuk Yumi.

"Dermaga buruan....Aku suapin juga nih lama-lama, ngembang nih mienya"

"Iya iya sabar, Rin... gue matiin ya, Mi. Bye"

Dan.

Panggilan benar-benar berakhir.

Yumi menandang kosong layar ponsel yang digenggamnya hingga redup. Dermaga punya teman wanita? Ternyata ada juga yang mau berinteraksi dengan lelaki aneh itu ya. Walau tak mau disentuh sedikitpun.

Wajar sih, wajah lelaki itu cukup tampan untuk digandrungi wanita. Tinggi kokoh bak karakter manhwa yang keluar dari komik. Gadis itu menampar pipi gembulnya, apa yang baru saja dipikirkan nya?!

Tapi, bukannya tadi dia bilang mau ada urusan? Apa itu urusannya? Makan mie bersama dengan teman wanita? Atau..... jangan-jangan itu kekasihnya yang sebenarnya?

Yumi gak salah kan? Tentu saja dia sulit percaya. Secara hubungan mereka terbangun dengan cara yang tak terduga, lebih seperti keisengan seseorang untuk sekedar balas dendam.

Apa ini upaya balas dendam lelaki itu yang tak terima dinodai? Mengajaknya pacaran untuk mempermainkan nya, padahal dirinya sendiri sudah punya kekasih?

Kalau benar begitu, Yumi tak akan tinggal diam. Dia pasti akan melahap lelaki itu sekali hap. Yumi pastikan, tubuh mulus nya itu tak akan lagi bersihn

"Ah~ kepikiran lagi! Gak bisa nih...gue harus cari tau sendiri!"

...｡･:*:･ﾟ★,｡･:*:･ﾟ☆...

...• TBC •...