NovelToon NovelToon
Di Jual Untuk Sang CEO

Di Jual Untuk Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: RaHida

Aliza terpaksa harus menikah dengan seorang Tuan Muda yang terkenal kejam dan dingin demi melunasi hutang-hutang ibunya. Dapatkah Aliza bertahan dan merebut hati Tuan Muda, atau sebaliknya Aliza akan hidup menderita di bawah kurungan Tuan Muda belum lagi dengan ibu mertua dan ipar yang toxic. Saksikan ceritanya hanya di Novelton

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RaHida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 # Menyambut kepulangan

Dalam perjalanan pulang, Sekretaris Mark melirik lewat kaca spion, memperhatikan raut wajah Nadeo yang tampak dingin namun sedikit letih.

  “Tuan Muda, apakah kita tetap akan pergi ke restoran? Atau sebaiknya kembali ke rumah? Saya melihat keadaan Anda sedang tidak baik-baik saja.”

  Nadeo bersandar pada kursi, menutup matanya sejenak sebelum menjawab datar, “Kita kembali ke rumah saja, Mark. Saya sudah tidak ada niat untuk pergi ke restoran malam ini. Tolong beritahu mereka, pertemuan dibatalkan.”

  “Baik, Tuan Muda,” jawab Mark singkat, lalu segera menghubungi pihak restoran untuk menyampaikan pembatalan. Mobil pun melaju tenang menuju kediaman Buenavista.

  Ketukan pelan terdengar dari balik pintu kamar.

  “Tok… tok… tok…”

  Suara Bu Nur menyusul, terdengar sopan namun tegas.

  “Nona Aliza, apakah Anda sudah tidur? Tuan Muda akan segera sampai. Kita harus turun dan menyambut kepulangan beliau.”

  Aliza yang masih terlelap di sofa tersentak kaget. Ia mengucek matanya, berusaha menenangkan degup jantung yang berdebar karena terbangun mendadak. Tubuhnya masih terasa pegal setelah tidur di tempat yang sempit.

  Dengan langkah terburu-buru, ia berdiri lalu merapikan rambut dan pakaian seadanya. Wajahnya belum sempat benar-benar segar, tapi Bu Nur kembali mengetuk pintu dengan sabar.

  “Nona, mohon bersiap. Jangan membuat Tuan Muda menunggu,” ucapnya lagi.

  Aliza menatap pintu itu dengan rasa gugup yang makin menekan dada. Malam pertama di rumah megah ini… dan ia harus menyambut suami yang bahkan tak menemaninya sejak pesta berakhir.

  Aliza menuruni tangga besar dengan langkah perlahan. Di bawah, para pelayan sudah berbaris rapi bersama Bu Nur, menunggu kedatangan Tuan Muda. Cahaya lampu kristal yang berkilauan membuat suasana terasa semakin tegang.

  Aliza berusaha menahan kantuknya. Namun tubuh yang letih membuat langkahnya sempat terhuyung. Ia menggenggam kuat pegangan tangga agar tidak jatuh, lalu menarik napas panjang untuk menenangkan diri.

  Tiba-tiba, suara deru mesin mobil terdengar dari luar. Sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan pintu utama. Seketika semua pelayan menunduk, memberi penghormatan.

  Pintu mobil dibuka oleh Sekretaris Mark dengan gerakan penuh hormat. Dari dalam, sosok Tuan Muda Nadeo keluar dengan wibawa dingin yang membuat udara seolah menegang.

  Aliza menunduk dalam-dalam, mengikuti semua pelayan lain yang memberi hormat kepada tuan rumah sekaligus suaminya itu.

 Langkah Nadeo terdengar mantap saat ia menuruni pijakan mobil. Sorot matanya tajam, sikapnya penuh wibawa, membuat semua orang otomatis menunduk lebih dalam.

 Sesaat, pandangannya beralih. Ia melirik sekilas ke arah Aliza yang berdiri di antara para pelayan. Hanya sepersekian detik, namun tatapan itu begitu menusuk—dingin, penuh jarak, namun entah mengapa juga menyimpan sesuatu yang sulit ditebak.

 Aliza menahan napas. Jantungnya berdegup kencang, seolah tatapan singkat itu mampu menelanjangi seluruh perasaannya. Ia menunduk lebih dalam, tak berani membalas pandangan suaminya.

 Tanpa sepatah kata pun, Nadeo melangkah masuk ke dalam rumah. Sekretaris Mark mengikutinya dari belakang, sementara para pelayan tetap menunduk hingga Tuan Muda benar-benar melewati mereka.

 Bu Nur lalu memberi isyarat halus pada Aliza untuk ikut masuk. Malam itu, meski hanya tatapan singkat, Aliza merasa seolah hidupnya baru saja berubah arah—sebuah awal dari kehidupan yang penuh rahasia di rumah megah bernama Buenavista.

Tuan muda Nadeo menjatuhkan tubuhnya ke sofa dengan wibawa yang sulit diabaikan.

“Buka jas saya,” ucapnya singkat namun tegas.

Dengan gerakan hati-hati, Aliza melangkah mendekat. Jemarinya menyentuh kain jas mahal itu, perlahan membuka kancing satu per satu. Aroma maskulin yang hangat langsung menyergap inderanya, membuat dadanya berdebar tak karuan.

Sesaat pandangannya terhenti pada wajah Nadeo—pahatan Tuhan yang begitu sempurna. Rahang tegas, hidung mancung, dan tatapan mata yang menaklukkan. Sungguh, lelaki ini terlalu tampan. Tak ada cacat sedikit pun, batin Aliza, nyaris terpesona hingga lupa diri.

Hmmm…” gumam Tuan Muda Nadeo sambil melirik tajam.

Aliza tersentak dari lamunannya. Dadanya bergetar, wajahnya sedikit memanas. Apa yang kau lakukan, Aliza? Jangan terpesona! Dia adalah iblis yang sudah merampas kebahagiaanmu, bisiknya dalam hati, mencoba menenangkan diri.

Namun, seolah mampu membaca pikirannya, Nadeo menyunggingkan senyum tipis penuh kesombongan.

“Apakah kau begitu terpesona dengan ketampananku, hingga matamu tak berkedip?” tanyanya dengan nada yang membuat bulu kuduk Aliza meremang.

Aliza cepat-cepat membuang muka, menahan gejolak dalam hatinya.

“Siapkan air. Aku ingin mandi,” perintah Nadeo, suaranya berat namun berwibawa.

Tanpa membantah, Aliza segera masuk ke kamar mandi. Ia menyalakan keran, mengisi bathtub dengan air hangat, menambahkan sabun wangi, lalu memastikan suhunya pas—semua sesuai aturan tertulis yang harus ia patuhi. Tangannya gemetar, bukan karena takut, tapi karena perasaan yang bercampur aduk.

Tak lama kemudian, pintu terbuka. Nadeo melangkah masuk, sosoknya begitu dominan hingga membuat ruangan terasa sempit. Ia menatap Aliza sekilas, lalu berucap datar,

“Istirahatlah. Besok kau harus bekerja lebih keras lagi.”

Ucapan itu membuat Aliza tercekat. Antara lega karena ia diizinkan pergi, sekaligus ngeri membayangkan apa yang dimaksud Nadeo dengan bekerja lebih keras lagi.

1
partini
baca jadi ingat novel tahun 2019 daniah sama tuan saga ,, good story Thor 👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!