Akibat kesuciannya telah diberikan pada mantan kekasihnya, pernikahan Luciana bersama Billy harus kandas karena Billy tidak bisa terima kalau istrinya sudah tidak perawan.
Apakah Luciana bisa melewati permasalahan demi permasalahan yang menghadangnya dikarenakan masa lalunya yang kelam....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. Penipu dan Murahan
Billy segera keluar dari dalam kamar pengantin tanpa memperdulikan Luciana yang terus memanggilnya sambil menangis. Billy menuruni anak tangga menuju lantai satu kemudian keluar dari rumah menggunakan mobilnya. Sementara itu di luar kamar ada dua manusia yang sejak tadi menguping pertengkaran antara Billy dan Luciana.
Iya, mereka adalah nyonya Lydia mama Billy dan Natasya adik perempuan Billy. Mama dan adik perempuan Billy tentu saja kaget mengetahui apa yang telah diperdebatkan oleh Billy dan membuatnya begitu marah pada perempuan yang baru dia nikahi beberapa jam lalu yaitu karena kondisi Luciana yang sudah tidak perawan lagi.
Mereka segera bersembunyi ketika Billy membuka pintu kamar dan keluar dari dalam sana. Setelah memastikan Billy keluar dari rumah, mereka berdua kembali ke depan kamar pengantin Billy dan Luciana.
"Mah, jadi kak Billy marah besar karena Luciana sudah tidak perawan lagi...? Jadi selama ini kak Billy tidak tahu kalau perempuan yang dia nikahi ternyata perempuan murahan yang telah menyerahkan kesuciannya pada mantan kekasihnya... Ah benar- benar menjijikan..." ucap Natasya.
"Jangan- jangan Luciana dulunya seorang p*l*cur..." sambung Natasya sambil begidik merasa jijik.
Nyonya Lidya pun mendengus . Dia begitu emosi sama seperti Billy karena tahu sang menantunya itu bukan perempuan baik- baik. Iya, ternyata penampilan Luciana yang seperti perempuan terhormat dan baik, tidak seperti dalamannya yang sudah bobrok. Kesucian yang seharusnya dia jaga untuk suaminya, telah dia berikan pada laki- laki yang bukan suaminya.
Nafas nyonya Lidya pun memburu. Dia begitu marah pada sang menantu dan merasa ditipu olehnya. Nyonya Lidya pun bergegas masuk ke dalam kamar Billy untuk menemui Luciana yang masih menangis terduduk di lantai. Nyonya Lidya merasa harus membuat perhitungan pada sang menantu. Sedangkan Natasya mengikuti sang mama masuk ke dalam kamar sang kakak.
"Dasar perempuan murahan...! Memalukan...! Bisa- bisanya kamu menipu anak saya...!'' tiba- tiba terdengar suara nyonya Lidya di depan pintu kamar Billy yang setengah terbuka dan membuat Luciana tersentak.
Iya, tentu saja Luciana kaget melihat sang ibu mertua dan adik iparnya masuk ke dalam kamarnya sambil memberikan tatapan penuh kebencian padanya.
"Ma...mama..." ucap Luciana.
"Dasar perempuan murahan...! Penipu...! Harusnya Billy langsung saja menceraikanmu tadi...!" nyonya Lidya menendang Luciana yang duduk di atas lantai sambil membalut tubuh polosnya menggunakan selimut.
"Maafkan Luciana mah...hik..hik..." Luciana menangis.
"Dasar munafik...! Kelihatannya saja kamu perempuan baik- baik. Tapi pada kenyataannya kamu hanya perempuan murahan yang tidak punya harga diri...! Menjijikan...!" seru nyonya Lidya semakin bertambah murka. Sementara itu Natasya menatap sinis pada kakak iparnya itu sambil melipat kedua tangan di depan dadanya.
Iya tentu saja nyonya Lidya merasa tertipu oleh Luciana. Keluarga nyonya Lidya adalah keluarga terpandang dan juga terhormat. Dulu almarhum suaminya adalah pembisnis yang cukup sukses. Setelah meninggal dia mewariskan perusahaannya untuk dikelola oleh Billy dan kini perusahaan itu semakin berkembang di tangan anak sulungnya itu.
Keadaan ekonomi keluarga Billy pun semakin meningkat. Tentu saja nyonya Lidya sudah mampu bersanding dengan ibu- ibu sosialita kalangan atas. Dengan kesuksesan Billy sebagai pengusaha kaya, tentu saja keluarga mereka disegani baik oleh para karyawan ataupun para koleganya.
Banyak dari rekan kerja Billy yang menawarkan anak gadisnya untuk menikah dengan Billy. Namun hati Billy telah jatuh pada Luciana. Gadis sederhana namun kecantikannya mampu membuat Billy tergila- gila padanya.
Nyonya Lidya pun merestui hubungan sang putra dengan Luciana walaupun dalam hati nyonya Lidya ada sedikit rasa kurang sreg karena Luciana bukan berasal dari keluarga terpandang seperti dirinya. Namun demi kebahagiaan sang putra, dia rela mengalah asal putra sulungnya itu bisa hidup bahagia dengan gadis pilihannya.
Namun nyonya Lidya tidak menyangka jika ternyata sang putra telah salah memilih istri. Perempuan yang selama ini nyonya Lidya kenal sebagai gadis yang baik dan sopan ternyata menyimpan rahasia besar yang baru diketahui setelah Billy di saat mereka melakukan ritual malam pertamanya.
Iya, ternyata Luciana sudah tidak perawan lagi dan dia mengaku bahwa mantan kekasihnya lah yang telah mengambil kesuciannya. Tentu saja nyonya Lidya sebagai seorang ibu tidak bisa terima sang putra kecewa dan ditipu mentah- mentah oleh istrinya. Malam pertama yang seharusnya penuh dengan kebahagiaan kini berakhir dengan kekecewaan yang mendalam yang dirasakan oleh Billy.
"Kenapa kamu tega membohongi anak saya...!'' nyonya Lidya menarik rambut Luciana hingga wajah Luciana mendongak ke atas.
"Auw... Sa..sakit mah..."
"Sakit katamu...! Lebih sakit mana dengan apa yanh dirasakan oleh Billy karena kebohonganmu...!" nyonya Lidya terus menarik rambut panjang Luciana, dan tak memperdulikan Luciana yang merintih kesakitan.
"Cepat jawab kenapa kamu tega menipu dan membohongi anak saya...!'' seru nyonya Lidya.
"Ma..maafkan aku mah...hik..hik..." jawab Luciana sambil memegangi tangan sang ibu mertua berharap dia melepaskan rambutnya.
"Maaf...? Maaf katamu...! Perempuan murahan dan penipu sepertimu mana pantas untuk dimaafkan...!'' seru nyonya Lidya kemudian melepaskan rambut Luciana.
"Hik..hik..." Luciana hanya bisa pasrah saja dengan perlakuan sang ibu mertua dan hanya bisa menangis saja.
Iya, Luciana sadar bahwa dia memang salah. Harusnya dia memberitahu pada Billy tentang keadaannya bahwa dia sudah tidak perawan lagi sebelum pernikahan itu terjadi. Tapi saat itu Luciana takut jika Billy mengurungkan niatnya untuk menikahinya. Sedangkan Luciana sendiri begitu mencintai Billy.
Billy laki- laki yang masuk ke dalam kehidupannya memberikan warna baru dan kebahagiaan buat Luciana, di saat keadaan Luciana terpuruk. Iya, saat pertama kali bertemu dengan Billy, Luciana baru saja sembuh dari luka dan sakit hati akibat ditinggalkan oleh kekasihnya saat itu dan sudah tidak diperdulikan lagi oleh kedua orang tuanya. Luciana bagaikan hidup sebatang kara. Dia tinggal di kost an seorang diri dan bekerja di toko kue langganan Billy.
Di tempat itulah mereka bertemu dan Billy dan lama kelamaan mereka saling jatuh cinta. Dan beberapa minggu kemudian mereka resmi menjadi sepasang kekasih. Dengan segala perhatian dan ketulusan yang Billy berikan padanya, tentu saja Luciana begitu bahagia. Apa lagi tak lama kemudian Billy mengajak Luciana untuk menjalin hubungan yang lebih serius yaitu menikahinya.
Tentu saja Luciana tidak bisa menolaknya, karena dia juga begitu mencintai Billy dengan segenap hati dan jiwanya. Dengan segala keyakinannya Luciana percaya bahwa Billy tidak akan mempermasalahkan dirinya yang sudah tidak perawan lagi.
Namun ternyata Luciana salah besar, Billy bukan laki- laki yang biasa jajan di luar. Dia pria baik- baik yang menjaga kehormatannya. Tentunya dia juga mengharapkan perempuan baik- baik juga yang akan menjadi istrinya. Bukan perempuan bekas laki- laki lain seperti Luciana.
"Mama, mama harus ngomong sama kak Billy supaya cepat- cepat menceraikan perempuan murahan ini. Tasya juga ogah punya kakak ipar seperti dia. Memalukan dan menjijikan..." ucap Natasya akhirnya membuka suara sambil menoyor kepala Luciana.
"Dengar ya Luciana, saya tidak sudi punya menantu tukang zina yang menjijikkan seperti kamu...!" ucap nyonya Lidya dengan ketus.
"Sebelumnya saya sudah punya firasat tidak baik sama kamu. Tapi demi Billy saya rela merestui hubungan kalian. Ternyata firasat saya benar, kamu hanya perempuan sampah yang kotor dan menjijikan...!" sambung nyonya Lidya.
"Benar mah, kak Billy harus segera menceraikan perempuan murahan itu. Jangan- jangan dulunya sebelum pacaran sama kak Billy dia seorang p*l*cur. Tasya nggak rela mah, kalau kak Billy sampai tertular penyakit gara- gara menikahi perempuan kotor itu..." sahut Natasya sambil menendang paha Luciana.
"Ti..tidak... A..aku bukan p*lac*r..." sahut Luciana.
"Mana ada p*lac*r ngaku..." ucap Natasya dengan ketus.
Mendengar hinaan sedemikian rupa dari mama mertua dan adik iparnya, Luciana hanya bisa pasrah. Tidak ada yang bisa dia lakukan selain hanya menangis.
Setelah puas mencaci maki Luciana, nyonya Lidya dan Natasya segera pergi dari kamar Billy. Sedangkan Luciana terus menangisi nasibnya yang malang.
"Hik..hik... Kenapa harus seperti ini hik..hik..."
"Mas Billy maafkan aku...hik..hik..."
Iya, tentu saja Luciana begitu sedih dengan nasibnya sekarang. Yang seharusnya dia dan Billy sedang hangat- hangatnya menikmati malam pengantin, tapi dia harus ditinggalkan oleh sang suami karena kesalahan fatal yang telah dia perbuat di masa lalu.
Tentu saja Luciana begitu menyesali apa yang telah dia perbuat dulu bersama mantan kekasihnya. Kalau saja dia tahu bahwa apa yang telah dia lakukan akan berpengaruh pada masa depannya tentu saja dia tidak akan mau menyerahkan apa yang seharusnya tidak dia serahkan pada laki- laki yang bukan suaminya.
Namun nasi sudah menjadi bubur, apa yang sudah terjadi tidak bisa diperbaiki lagi. Sekarang Luciana hanya bisa pasrah saja apakah Billy akan menceraikannya atau tidak. Semua tergantung pada Billy.
Luciana lalu bangun dan berjalan ke arah lemari kemudian mengambil bajunya dan segera memakainya. Kemudian dia duduk dan mengambil ponselnya dia tas nakas. Iya, Luciana ingin menghubungi Billy. Dia khawatir karena Billy pergi pada larut malam dalam keadaan emosi. Tentu saja Luciana takut terjadi hal buruk pada sang suami.
Apa lagi tadi Luciana sempat mendengar sayup- sayup suara mobil keluar dari halaman rumah Billy. Mengendarai mobil di malam hari apa lagi dalam keadaan emosi tentu saja cukup berbahaya.
Hingga dering ke tiga, panggilan yang dilakukan oleh Luciana tidak juga mendapat jawaban dari Billy. Luciana tentu saja yakin bahwa laki- laki yang telah menikahinya beberapa jam yang lalu begitu marah dan tidak ingin berbicara dengannya lagi.
"Maafkan aku mas... Maafkan aku...hik..hik..."
"Aku tidak bermaksud menipu apa lagi membohongimu mas.. hik..hik.. Tapi aku tidak mau kehilangan kamu... Aku tidak mau kamu batal menikahiku karena aku sudah tidak perawan lagi..hik.. Hik... Sekali lagi maafkan aku mas...hik..hik..." Luciana terus menangis hingga akhirnya dia tertidur.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Keesokan harinya Luciana terbangun karena suara alarm di ponselnya. Luciana segera mematikan alarm tersebut dan melihat ke sekeliling kamar mencari Billy. Namun dia tidak menemukan dia di kamarnya.
"Mas... Kamu ke mana...?'' ucap Luciana.
Luciana lalu turun dari tempat tidur kemudian menuju ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi dia melepaskan kain yang melekat di tubuhnya karena dia hendak membersihkan tubuhnya. Luciana berdiri di depan cermin dan lewat pantulan cermin dia melihat beberapa tanda merah yang masih terlihat jelas di lehernya. Iya, itu adalah tanda yang diciptakan oleh Billy tadi malam.
Luciana kembali terbayang apa yang telah mereka berdua lakukan tadi malam bersama Billy. Luciana dan Billy menyelesaikan penyatuan tubuh mereka berdua sampai tuntas. Bahkan mulut keduanya mengeluarkan lengkingan panjang atas kenikmatan yang mereka berdua rasakan. Namun setelah itu Billy begitu marah karena tahu jika sang istri sudah tidak perawan.
Luciana pun tersenyum sinis. Tidak mengerti kenapa Billy bisa menyelesaikan penyatuan tubuh mereka dan setelah dia merasakan kepuasan dari Luciana dia baru marah dan kecewa padanya.
"Kenapa mas... Kenapa kamu kecewa setelah kamu merasakan tubuhku...? Kenapa kamu tidak langsung marah begitu kamu menyadari aku sudah tidak suci lagi....?'' ucap Luciana bicara pada diri sendiri di depan cermin .
"Kamu menikmati tubuhku kan mas...? Kamu puas dengan apa yang ku berikan padamu...? Lalu kenapa kamu marah...?" sambung Luciana.
"Apa kamu sedang bimbang...? Antara mencintaiku dan juga membenciku...?'' lanjut Luciana.
Luciana berdiri di bawah guyuran air dari shower . Dia memejamkan matanya membiarkan tubuhnya terguyur air dingin. Tiba- tiba ingatan Luciana kembali pada tiga tahun lalu di mana dia sedang menjalin cinta dengan mantan kekasihnya yang bernama Noah.
Iya, Noah lah laki - laki yang merupakan cinta pertama Luciana. Dan pada laki- laki itulah dia rela memberikan hal yang paling berharga yang ada pada diri seorang gadis, yaitu keperawanannya.
"Lihat lah Noah... Karena perbuatan kita dulu, sekarang masa depanku hancur. Pernikahanku berada di ujung tanduk..." ucap Luciana membiarkan air dari shower terus mengguyurnya.
"Lalu bagaimana denganmu...? Apakah kau bahagia di sana...? Apakah kau sudah menikah...? Apa pernikahanmu bahagia...? Lalu apakah perempuan yang kamu nikahi mau menerimamu walaupun dia bukan perempuan satu- satunya yang pernah kamu sentuh...?'' sambung Luciana.
Bersambung....
🌺🌺 Jangan lupa kasih like, koment, dan juga vote setiap hari senin ya... 🌺🌺
dan buat bily menyesal..
.dn luciana tinggalkn bily.
kmbli kpda noah..
atau cari kbhgian sendri
smngt oithor upnya
lbih menyakitkan kelakuan bily..
udah cerai sajaaa...
balikan sama noah sn hidup bahagiaaa
tpi aku berharap balikan dn menikah.hidup bhgoa dg noah