Denada yang awalnya sedang menikmati pekerjaan nya, sebagai seorang pengacara. alias pengangguran banyak acara, mati dalam keadaan yang mengenaskan. bukannya mati dengan tenang, dia malah masuk ke salah satu cerita di dalam novel tersebut. apalagi sebagai figuran yang tak penting. sangat miris bukan. memiliki ibu selir yang terobsesi dengan kaisar, dan harus berjuang keras untuk mengindari masalah yang ada. bagiamana perjuangan Denada untuk terhindarkan dari permasalahan permasalah tersebut, akan kah dia berhasil, atau akan mati sia sia.
"Argh... wajah siapa ini?"
"Eh, kok suara ku menjadi berubah?"
"Sial, jangan bilang aku masuk, dan menjadi anaknya selir gila itu?" gumam Denada yang penuh rasa terkejut.
Ini bukan novel terjemahan, ini karangan author sendiri. kalau yang ga suka bisa skip
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.31
"Hasilnya putri Felicia terbukti bukan anak kandung kaisar tinus!" ucap tabib Surya dengan suara yang lantang dan terdengar keras.
Bisik bisik mulai terdengar, bahkan beberapa orang langsung mencemooh putri Felicia. seluruh pelayan yang mengintip juga kaget mendengar fakta yang sangat mengejutkan itu. apalagi selama ini, sejak menjadi kesayangan kaisar, tindakan putri Felicia benar benar tak bisa di toleransi. bahkan beberapa kali, dia sering membuat ulah, tapi seakan ada yang menutupi kesalahannya itu.
"Deg...
"Tidak, aku putri kandung kaisar! Berani berani nya kau!" teriak nya menggema seakan tak perduli dengan harga diri nya lagi.
"Ayah, aku putri mu. jangan dengarkan ucapan nya ayah. Aku putri mu!" teriak nya dengan nada yang memilukan.
"Ayah, apa apaan ini! Putri Felicia adalah adik kandung ku ayah." ucap pangeran alderick yang masih tak menerima kenyataan tersebut.
"Bacakan hasil dari pangeran alderick."ucap kaisar dengan nada tajam nya.
"Baik yang mulia."ucap tabib Surya yang patuh kemudian mengambil surat yang lainnya atas nama pangeran alderick.
"Pangeran alderick, terbukti bukan anak kandung nya kaisar tinus!" ucap tabib Surya yang membacakan hasil nya.
"Deg...
tangan kaisar Tinus mengepal kuat, seakan tak terima dengan kenyataan bodoh ini. Bahkan dia terkekeh menyedihkan.
"Dekrit kekaisaran berubah kembali, dengan ini, aku mencopot status kedua dari daftar ahli waris kekaisaran. Dan karena putri kandung ku hanya satu, jadi lady rose yang akan menjadi putri kekaisaran di masa depan." ucap nya memutuskan secara sepihak membuat Felicia dan alderick tak menyangka menerima kenyataan yang memilukan ini.
"Bawa kedua nya ke tempat pengasingan!"
"Cari lady rose sampai dapat, Karena dia satu satu nya harapan ku selama ini." ucap kaisar tinus dengan nada datar nya.
***
Setelah huru hara yang terjadi di istana, rose yang sudah membuka butik baru nya sampai saat ini belum istrahat sama sekali. pesanan nya begitu melonjak, bahkan jole sebagai perancang busana nya saja sampai kelelahan.
"Ibu senang,usaha ini berjalan dengan sangat baik." ucap selir Merry yang sudah tak sanggup berjalan mondar-mandir lagi melayani para pelanggan yang hadir. Tak hanya dari kalangan biasa, ada juga dari kalangan bangsawan yang berbondong-bondong datang ke butik baru rose.
Mereka menyukai gaun gaun indah yang ada di sana. Bahkan gaun gaun tersebut dirancang seperti gaun jaman modern.
Bibi Anti datang dengan raut wajah yang cemas, dan ketakutan.
"Nona kecil, maaf menyela. Tadi bibi tak sengaja melihat beberapa prajurit istana berlalu lalang di sekitar pasar. Kemungkinan mereka masih ada disana."
"Deg... Jantung Merry berdetak kencang, dia tak ingin berurusan dengan pihak istana lagi. Kehidupan nya yang sekarang, jauh lebih baik dari yang dulu.
Rose terdiam, dan menatap datar ke arah pintu butik nya, dia berjalan tenang sambil mengawasi beberapa prajurit yang berlalu-lalang disana.
"Benar, itu adalah para prajurit istana. Dan sebagian dari Mereka adalah prajurit bayangan." ucap selir merry dengan tatapan takut nya.
"Kita jangan panik, tetap tenang seolah tak terjadi apa apa. Tetap memakai pakaian ini, agar tak mudah dikenali oleh salah satu dari mereka. Bella, kalau ada yang datang ke toko, bilang saja sudah tutup. Karena kemungkinan mereka tak mengenali kau dan juga kakak jole."
Mereka sama sama menyusun rencana, dan berarti hati dari para prajurit tersebut. Kabar tentang ratu elli dan anak nya tersebar luas di istana dan juga di wilayah nymeria. Bahkan hal tersebut juga sampai di telinga selir Merry dan lainnya termasuk rose.
Tapi rose hanya terkekeh kecil, menyaksikan kehancuran mereka yang telah banyak menyulitkan hidup rose selama ini.
"Rose, bagaimana selanjutnya?" ucap selir Merry yang bertanya tentang kondisi kedepannya.
"Kita tak bisa selama nya tetap di wilayah ini Bu, kita akan tetap menjadi buronan kaisar tua itu."
"Setelah butik berjalan dengan baik, kemungkinan kita akan pindah ke kota lainnya."
"Tapi, bagaimana dengan toko nya, siapa yang akan menjaga nya nona kecil?' tanya bibi anti yang merasa heran
"Ada Bella dan juga Kakak jole. aku percaya mereka bisa mengatasi nya dengan baik. Dan bila bibi suci dan juga bibi Jean tak ingin ikut dengan kita tak masalah, karena kemampuan kalian dalam menjahit sangat di perlukan disini." ucap rose yang memberikan saran.
"Begini saja, Jean saja yang tinggal, dan suci yang ikut. Kita masih memerlukan suci di dalam perjalanan nanti, Jean bisa membantu jole dan Bella mengatasi toko baru rose. Jadi apakah Jean setuju?" tanya Merry kepada gadis itu.
"Setuju selir, hamba akan mematuhi apapun yang majikan hamba ucapkan." ucap Jean yang sama sekali tak masalah. Sebab dia juga memiliki hobi yang sama dengan jole, menjahit dan membantu gadis itu menyelesaikan beberapa pesanan yang sudah di tentukan.
Mereka beristirahat terlebih dahulu, seperti biasa, rose akan diam diam memasuki ruangan penyimpanan nya, untuk melihat misi misi dari sana untuk mendapatkan point dan menukar berbagai alat alat canggih yang sudah disediakan di ruangan penyimpanan nya itu.
"Menolong seorang pria yang terjebak?" gumam rose yang membaca misi yang tertera di sana.
"Sistem, apakah misi ini masih berlaku?" tanya rose kepada sang sistem.
"Masih tuan rumah,karena semua yang ada di sistem bisa dikerjakan kapan pun tuan rumah ingin kan." ucap sistem dengan menjelaskan apa yang tuan rumah nya tanyakan.
"Aku ingin mengambil misi ini, sekarang. Dimana orang yang terjebak itu?' tanya rose lagi yang memastikan.
"Di perbatasan tuan rumah. saat ini, beliau sedang di kejar-kejar oleh sebuah kelompok preman."
"Baiklah, apakah ada senjata yang menarik yang bisa membantu ku?"gumam rose sambil melihat lihat senjata yang harga point nya masih terjangkau.
"Pedang ini cukup bagus, ini saja. Tukarkan segera."
"Baik tuan rumah."
Dengan tersenyum senang, rose mengambil senjata tersebut, dan langsung berjalan menuju ke luar, tak lupa pula dia berterima kasih dengan sistem tersebut, dan seperti biasa, dia melakukan aksinya di malam hari, agar tak ketahuan ibu nya itu.
"Aman." gumam nya dengan tersenyum senang, lagi pagi bisa lolos, dan tak ada yang curiga.
....
"Siapa kalian!" ucap Bowen dengan nada tajam nya saat melihat beberapa kelompok preman menghalangi jalan nya itu.
"Serahkan harta berharga mu, atau kau tak akan selamat!"
"Ckck, dasar sampah! berani berani nya kau menghalangi jalan ku!" teriak Bowen dengan nada tegas nya.
Dia masih mencari jejak sang nona muda dari keluarga sang jendral. Oleh sebab itu dia tak membawa orang orang nya kali ini. tapi naas, saat diperjalanan dia malah di kepung oleh sekelompok pria yang tak dikenal.
jangan lama" ya Thor up nya