NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Dosen Dingin

Menikah Dengan Dosen Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hanela cantik

Alya, mahasiswi tingkat akhir yang cerdas dan mandiri, tengah berjuang menyelesaikan skripsinya di tengah tekanan keluarga yang ingin ia segera menikah. Tak disangka, dosen pembimbingnya yang terkenal dingin dan perfeksionis, Dr. Reihan Alfarezi, menawarkan solusi yang mengejutkan: sebuah pernikahan kontrak demi menolong satu sama lain.

Reihan butuh istri untuk menyelamatkan reputasinya dari ancaman perjodohan keluarga, sedangkan Alya butuh waktu agar bisa lulus tanpa terus diburu untuk menikah. Keduanya sepakat menjalani pernikahan semu dengan aturan ketat. Tapi apa jadinya ketika batas-batas profesional mulai terkikis oleh perasaan yang tak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanela cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Dua Minggu setelah wisuda Alya banyak menghabiskan waktunya di rumah saja, Kadang dia pergi kerumah orangtuanya atau sekedar nongkrong bersama Nia dan juga Lala. Beberapa hari yang lalu Alya juga baru mengirimkan lamaran kerja di sebuah perusahaan tersohor di kota itu.

Mertuanya juga setelah acara wisudanya langsung balik ke Singapura, katanya banyak pekerjaan yang harus dikerjakan dan tidak bisa di tinggal.

Malam ini Alya tengah memakai skincare dan bersiap untuk tidur, dan Reihan yang sedang duduk bersandar di ranjang dengan laptop berada di pangkuannya. Lelaki itu tidak pernah dia lihat santai saat dirumah.

Dengan gerakan pelan Alya naik ke ranjang, menyibakkan selimut. Duduk di tepi ranjang, Alya menatap ke arah Reihan sebentar sebelum akhirnya membuka suara.

“Mas…” panggilnya pelan.

Reihan menoleh sebentar, “Hm?”

Alya menarik napas, “Aku… kepikiran, Mas. Apa nggak sebaiknya kita kembali tidur terpisah aja?”

Reihan menghentikan aktivitasnya lalu menatap lekat ke arahnya "kenapa"

" aku kepikiran mas.... Kan mama sama papa udah pulang. Mungkin lebih baik kita tidur terpisah aja seperti dulu"

Reihan Menutup laptopnya perlahan dan meletakkannya di atas nakas. Tatapannya kini beralih penuh ke arah Alya.

“Kenapa?” tanyanya datar

Alya menarik napas dalam. “Ya… waktu itu kita satu kamar kan biar mereka nggak curiga. Sekarang mama sama papa udah nggak ada, jadi… aku rasa lebih baik kita balik seperti awal lagi. Aku di kamarku, Mas di kamar Mas.”

Reihan bersandar ke kepala ranjang, matanya tidak lepas menatap Alya. “Kamu nggak nyaman tidur di sini?”

“Bukan begitu…” Alya cepat menimpali. “Aku cuma nggak mau ada salah paham lagi. Lagian… kita nikahnya kan cuma kontrak, Mas.” ucapnya pelan.

Reihan menghela napas panjang, lalu menatapnya dalam. “Alya, aku nggak setuju kalau kita pisah kamar lagi.”

Alya terperangah. “Loh, kenapa? Bukannya memang itu rencana awal kita?”

Sejenak Reihan terdiam " pokoknya ngga bisa, mama sama papa ngga tau kapan balik ke sini lagi. Nanti kalo mereka tiba-tiba pulang dan tahu kita pisah kamar bisa jadi masalah lagi."

" lagian semua barang-barang kamu sudah ada di kamarku bukan, jadi ngapain mau pindah lagi. Bukannya nanti malah makin ribet, selalu pindah-pindah"

Alya menatap suaminya itu dengan jengah.

Apakah sekarang Suaminya ini sedang ketempelan setan yaa, pikirnya.

" kamu aneh mas"

Reihan justru balik menatapnya dengan tatapan tajam “Aku cuma nggak mau ambil risiko. Kita bukannya sudah cukup aman sejauh ini, jangan bikin masalah baru hanya karena hal sepele.”

Alya berdecak pelan. “Tapi kan… aneh, Mas. Mama Papa udah di Singapura, jauh banget. Mana mungkin mereka tiba-tiba balik dan langsung ngecek kamar kita.”

Reihan mengangkat alis, mencondongkan tubuhnya sedikit. “Kamu yakin? Kamu nggak kenal mereka sebaik aku. Mama bisa saja pulang tiba-tiba tanpa kasih kabar. Kalau sampai mereka tahu kita tidur terpisah, menurutmu mereka bakal gimana?”

Alya terdiam. Dalam hati, ia ingin membantah, tapi logika yang dipaparkan Reihan sedikit masuk akal.

“Masih, aja… alasanmu muter-muter,” gumam Alya sambil menatap ke arah lain

Reihan tersenyum tipis, lalu bersandar kembali ke kepala ranjang. “Pokoknya, nggak usah dipikirin. Kamu tidur saja di sini. Itu lebih aman… dan lebih gampang.”

“Gampang apanya, coba?” Alya memutar bola matanya. “Aku malah jadi kepikiran terus.”

Reihan menoleh padanya, kali ini dengan nada sedikit lebih lembut. “Alya… sudah tidur saja. Jangan banyak mikir. Nikmati saja alurnya”

Alya mendengus kecil. “Kamu itu ya, jawabannya selalu gitu.”

Alya merebahkan tubuhnya perlahan, dengan posisi memunggungi Reihan . Dalam hati ia merasa kesal sekaligus bingung dengan sikap suaminya itu.

Reihan hanya terkekeh pendek, lalu meraih remote untuk mematikan lampu tidur. Kamar seketika redup, hanya tersisa cahaya samar dari luar jendela.

Beberapa menit keheningan berlalu. Alya mulai terlelap ketika tiba-tiba ia merasakan sesuatu menggelayut di pinggangnya. Tubuhnya kaku seketika. Reihan, tanpa berkata apa-apa, memeluknya dari belakang dengan erat.

“Mas… apaan sih?” Alya bergerak-gerak, mencoba menggeser pelukan itu agar terlepas.

" mas modus yaa" ucapnya bukan apa-apa terbilang sejak mereka satu kamar Reihan selalu memeluknya saat tidur, mau melawan pun tidak bisa logikanya berkata tidak tapi hatinya justru nyaman.

Tapi suara Reihan terdengar berat dan rendah di telinganya. “Tidur, Alya sudah larut malam. Jangan banyak gerak.”

Alya terdiam, jantungnya berdegup lebih cepat. Ia bisa merasakan hangat napas Reihan di lehernya, membuat wajahnya memanas.

Sementara itu, Reihan memejamkan mata, menahan senyum samar. Entah kenapa, setiap kali memeluk Alya seperti ini, ada rasa tenang yang sulit ia dapatkan sebelumnya. Ia sendiri tidak mengerti kenapa bisa begitu, tapi satu hal yang ia tahu: ia sudah terlalu nyaman dengan kehadiran Alya di sisinya.

*****

sudah berlalu sejak hari wisuda Alya, namun Farel masih belum menemukan jawaban yang memuaskan. Ia sudah mencoba berbagai cara untuk menyelidiki—mulai dari mencari tahu lewat media sosial, mengingat kembali kebersamaan masa SMA dengan Alya, bahkan sesekali mencoba memancing informasi dari Nia dan Lala.

Namun semua usahanya buntu. Alya seolah benar-benar pandai menyembunyikan sesuatu.

Begitu juga dengan Reihan. Sepupunya itu terlalu rapi menutupi jejak. Tidak ada satu pun celah yang bisa Farel temukan.

" arggg..... sampai kapan gua gini terus, dua Minggu dan gua belum dapat apa-apa" gumangnya pelan

Farel mendengus kesal. “Alya, lo pinter banget nutupin sesuatu.”

" atau gua datangi aja yaaa rumahnya, atau gua tanya langsung sama Reihan, tapi sepupu gua yang satu itu ngga semudah itu dapatin informasi darinya"

“Kalau gue nggak bisa dapetin jawabannya lewat Alya… mungkin gue harus mulai deketin Reihan langsung.”

Ia lalu mengambil rokok, menyalakannya, dan menghembuskan asap ke udara. Tatapannya menajam, senyum tipis muncul di wajahnya.

“Tapi gue belum nyerah. Gue bakal terus cari tahu… sampai gue dapet jawaban. Cepat atau lambat, lo nggak bisa selamanya nutupin ini dari gue.”

Farel menghembuskan arap rokonya ke udara " gua ngga boleh gegabah, jangan sampai Alya tahu rencana gua"

" Lo harus jadi milik gua Alya "

Senyum tipis terukir di bibirnya.

Farel masih bertanya-tanya apa ini adalah alasan dia menolak saat farel mengajaknya untuk berpacaran waktu itu. Tapi dia langsung menepis prangsangka nya itu.

" ngga, Lo sama Reihan ngga ada hubungan apa-apa kan, Lo cuma kebetulan jadi mahasiswanya kan. Lo tuh harus jadi milik gua Alya " ucap farel sambil menatap ke arah foto yang terpajang besar di kamarnya.

1
nur adam
luhut
Nurhikma Arzam
semangat thor next nya. 😁
Nurhikma Arzam
saran aja ini, please thor aku agak bingung povnya yg awalnya sudut pandang orang ketiga jadi sudut pandang orang pertama. kalau bisa kasih peringatan untuk peralihan pov ha
Erwinda: ihh makasih banget kak sarannya 🥰
total 1 replies
Nurhikma Arzam
awas jatuh cinta Al
Nurhikma Arzam
bagus semangat thor semoga kamu bisa menyelesaikan tulisan ini dan jadi penulis yang keren kelak. jangan menyerah
Nurhikma Arzam
Farel calon calon sad boy haha
Nurhikma Arzam
roman-romannya Reihan ini naksir duluan keknya sama Alya hmm
Nurhikma Arzam
semangat, saran aja ya kak ujung percakapannya jangan lupa pakai tanda titik biar lebih enak di baca☺
Nurhikma Arzam
Halo thor semangat upnya ya. jangan lupa mampir di cerita aku juga 😁
Pandaherooes
Ceritanya seru banget, semangat terus thor!
Gấu bông
Gila seru abis!
Arisu75
Alur ceritanya keren banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!