Aira Maulida Bahira, gadis dua puluh satu tahun yang terlihat kalem dan memiliki wajah yang bisa di katakan kurang menarik apalagi cantik. kulit wajahnya sawo matang, ada tahi lalat kecil di pipi kanannya membuat penampilan wajahnya semakin tidak menarik di mata lelaki terlebih lelaki seperti Yusuf Ibrahim seorang CEO kaya raya yang terpaksa harus menikahi gadis yang menurutnya buruk rupa seperti Aira.
Yusuf merahasiakan status pernikahannya dengan Aira karena ia malu memiliki istri yang tidak cantik.
Di tengah masalah pelik rumah tangganya, seseorang dari masalalu muncul di hadapan Aira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 2 Lamaran Di Terima
Abah, Umi dan Aira duduk bertiga di ruang tengah. sejak tadi Aira merasa gugup dan hanya terdiam menunduk. ia berharap Abah akan menolak lamaran dari keluarga Ibrahim untuknya.
"Aira engkau tahu nak, keluarga Ibrahim adalah keluarga yang baik. Abah mengenal dan bersahabat dengan Ibrahim sejak kecil. karena itu Abah memutuskan akan menerima lamaran mereka"
Aira terkejut, ia memandang Abah lalu bergantian menatap umi sembari meremas gamisnya dengan gugup.
"Tapi Abah, apa pemuda itu akan mencintai Aira nantinya? mereka keluarga yang terlihat kaya raya dan moderen berbeda dengan budaya dan latar belakang keluarga kita yang hidup di pesantren"
"Abah tahu, tapi insyaallah Ibrahim juga seorang santri yang baik. kami sama-sama mengenyam pendidikan di pesantren lama dan setelah lulus ia merantau ke luar negeri sementara Abah tetap belajar agama hingga meneruskan pesantren ini, Aira Abah yakin Ibrahim dan keluarganya akan menjagamu dengan baik seperti Abah dan umi lakukan selama ini"
Aira terdiam, percuma ia tidak akan bisa mengelak dari lamaran ini.
Umi juga terlihat tidak bisa membela Aira, meski Abah meyakinkan Aira atas lamaran itu entah kenapa hati kecil Aira berkata lain.
"Besok Abah akan kabarkan pada keluarga Ibrahim jika kita telah menerima lamaran mereka" kata Abah dengan wajah tenang seperti biasanya.
Aira hanya terdiam tidak menjawab. ia berdiri dari duduknya, berpamitan pada Abah untuk kembali ke kamarnya.
Di kamar Aira tak kuasa membendung air matanya. ia membuka laci meja belajar lalu mengeluarkan secarik kertas usang berisi tulisan tangan. Aira mendekap kertas itu dalam dadanya sembari terisak.
***
"Memangnya Yusuf bisa apa ma? coba mama lihat papa yang kekeh ingin gadis itu jadi menantu di rumah ini" kata Yusuf kesal.
Monica dan Yusuf sedang bicara di ruang tengah disaat tuan Ibrahim sedang ada urusan di luar.
"Kau lihat foto gadis itu? sama sekali tidak menarik apa kau yakin bisa hidup dengannya Yusuf?"
Monica memang tidak menyukai gadis di selembar foto yang tergeletak di atas meja dihadapannya dan Yusuf. ia berpikir gadis itu jelek dan kuno tidak pantas bersanding dengan Yusuf putranya yang tampan dan seorang CEO pula.
"Kalau mama bisa membujuk papa, saya akan sangat berterimakasih ma, saya juga tidak mau menikahi gadis itu. coba mama bandingkan dia dengan Diandra! jauh sekali bukan? lagipula saya heran apa yang papa lihat dari gadis itu?"
Tuan Ibrahim tidak menyetujui jika Yusuf ingin melamar gadis bernama Diandra. meski cantik dan sukses serta berasal dari keluarga kaya tapi tuan Ibrahim tidak menyukai adab gadis itu. pakaiannya terbuka, bicaranya tidak sopan dan ceplas ceplos tidak jelas. bersentuhan dengan lawan jenis juga terlihat tanpa canggung. tuan Ibrahim tidak sengaja pernah melihatnya di salah satu pusat perbelanjaan. ia melihat Diandra bergurau dengan teman prianya. tuan Ibrahim jadi risih sendiri dan menganggap gadis seperti itu tidak layak jadi menantunya.
Malamnya saat seluruh anggota keluarga Ibrahim sedang bersantai, Tuan Ibrahim menerima kabar jika lamaran mereka telah di terima oleh kyai Umar.
"Alhamdulillah, terimakasih kyai" terdengar ucapan syukur keluar dari bibir tuan Ibrahim yang berbicara di telepon.
Yusuf dan mama Monica terlihat saling melempar pandangan tidak senang.
"Bagaimana ini ma?" tanya Yusuf.
"Sudahlah, turuti saja kemauan papa nikahi gadis jelek itu nanti mama ada rencana untuk membuatnya tidak betah menjadi istrimu"
Yusuf mengangguk ia sudah buntu tidak punya pilihan lain.
jangan kalah ma Malika ,,itu wanita hitam legam kaye kedele item makanya di panggil Malika ehh CEO jatuh cintrong