NovelToon NovelToon
Rindu

Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: devi oktavia_10

Sama seperti namanya, Rindu Trihapsari gadis cantik yang merindukan kasih sayang dari keluarganya.



Rindu gadis cantik dan sangat pintar, namun semua yang dia miliki tidak pernah terlihat di mata keluarganya, gadis cantik itu tidak pernah mendapatkan kasih sayang seperti kembarannya, Rindu seolah ada dan tiada di dalam keluarganya


Bagaimanakah kisah Rindu? yukkk.... kepoin karya terbaru mamak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 01

Gadis cantik yang sedang berdiri di balkon kamarnya, menatap sendu ke arah taman belakang, dimana di sana ada keluarganya yang sedang berkumpul, mereka bersenda gurau bak keluarga bahagia lainnya, tanpa perduli dengan gadis cantik itu.

Ya dia Rindu, gadis cantik yang tidak pernah terlihat di mata keluarganya, orang satu satunya yang perduli kepadanya hanya mendiang sang nenek, semenjak neneknya tiada Rindu hanya merasakan kesepian dalam hidupnya.

"Huuuffff.... Aku juga ingin berkumpul bersama mereka." gumam Rindu Lirih.

Tidak kuat menatap pemandangan yang menyayat hati itu, Rindu memilih masuk ke dalam kamarnya, lalu gadis cantik itu mengambil kertas kosong dan pensil.

Untuk menghilangkan rasa sakit hatinya, Rindu mengalihkan perhatiannya Rindu menuangkan segala macam ide di kepalanya, ke kertas putih polos itu.

"Wahhh.... Cantik sekali." gumam Rindu yang puas dengan hasil karyanya.

Ting....

Sebuah pesan masuk ke hpnya.

*Haiii... Cantik, kamu sedang apa?*

Rindu tersenyum bahagia membaca pesan dari sahabatnya.

*Biasalah, ngapain lagi.* balas Rindu.

*Kita keluar yuk... Cari keperluan untuk kuliah nanti.* masuk lagi pesan ke hp Rindu.

Tanpa pikir panjang Rindu mengiyakan pesan itu dia bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Rindu keluar dari kamarnya dengan memakai rok levis semata kaki, dan kaos putih, tak lupa sepatu kets senada dengan bajunya, di bahunya tersampir tas selempang, rambut di kuncir kuda, membuat gadis berusia 19th itu terlihat sangat imut.

Tak...

Tak....

Tak....

Terdengar gesekan sepatu yang beradu dengan lantai.

Ronald yang mendengar langkah kaki seseorang yang mendekat ke arahnya, langsung menoleh ke arah suara itu, setelah tau siapa yang berada di sana, dia kembali melihat ke arah hpnya.

"Kak, aku izin mau ke luar bersama teman ku." ucap Rindu sopan.

"Hmmm...." jawab Ronald dengan dehaman, tidak ada terniat di hatinya untuk menanyai sang adik.

"Kakak...." pekik Rinda berlari ke arah Ronald, reflek Ronald merentangkan tangannya, dengan wajah sedikit cemas, takut adik kesayangannya terjatuh.

"Hati hati sayang, kenapa harus lari lari, klau jatuh gimana? " tegur Ronald dengan nada lembut.

"Hehehe.... Maaf kakak, aku sangat bersemangat." kekeh Rinda dengan manjanya duduk di pangkuan sang kakak.

Ronald mengusap rambut sang adik penuh kasih sayang.

Tanpa di sadari atau pura pura tidak melihat ada hati yang terluka melihat interaksi mereka.

Mata Rindu berkaca kaca melihat kehangatan kakak dan kembarannya itu.

"Kakak ih... Jangan di acak acak, aku baru aja menyisir rambut ku." cemberut Rinda.

Tidak tahan melihat semua itu, Rindu gegas meninggalkan rumah itu dengan berjalan kaki ke arah gerbang rumah mewah itu.

"Non Rindu mau kemana? " tanya mang jajang.

"Mau keluar sebentar mang." sahut Rindu sopan dan tersenyum manis kepada penjaga rumahnya itu.

"Mau mang Jajang anter non? " tawar mang Jajang yang sangat menyanyangi majikan malangnya itu.

"Tidak usah mang, nanti mamang kena marah lagi sama orang rumah, gara gara lalai menjaga rumah." tolak Rindu halus.

"Baiklah kalau gitu, non hati hati ya, jangan pulang malam malam, takut di marahi sama tuan dan nyonya." ujar mang Jajang.

"Iya mang." ucap Rindu sopan.

Walau tidak di anggap oleh keluarganya, tapi Rindu mendapat perhatian dari para pekerja rumahnya, karena sifat Rindu yang baik dan sopan.

Di saat dia sakit, hanya pekerja di rumah itu yang bergantian merawat Rindu, orang tuanya hanya akan memberi uang saja, tapi tidak dengan perhatian dan kasih sayang, bagi mereka memberi uang itu sudah cukup.

"Kasihan kamu non, Tinggal di rumah bak istana, keluarga kaya raya, tapi kamu jadi anak tersisih." gumam mang Jajang menatap punggung Rindu yang sudah menjauh dari hadapannya.

"Rindu Tri Hapsari.... Kenapa kau lama sekali hmmm.... Hampir jamuran akau menunggu kamu." pekik Gina memanggil nama lengkap Rindu dengan wajah di buat kesal.

"Eleh.... Paling juga baru lima menit." cibir Rindu merangkul lengan sahabatnya itu.

"Iihhh.... Walau pun lima menit, tetap saja aku menunggu kamu kan." ucap Gina tidak mau kalah.

"Iya iya maafkan sahabat mu ini, kamu tau kan bagaimana jalanan di kota ini, bahkan angkot yang ku tumpangi selalu saja ngetem." curcol Rindu.

"Kenapa sih, kamu nggak pakai aja salah satu mobil di rumah mu itu." gerutu Gina.

Rindu hanya tersenyum kecut mendengar ucapan temannya itu.

"Maaf." sesal Gina yang melihat wajah muram sahabatnya itu.

"Nggak apa apa, santai aja." ujar Rindu.

"Ya sudah yukkk.... kita masuk, aku nggak bisa lama lama." Rindu menarik tangan sahabatnya itu, dia tidak suka orang orang mengasihinya.

"Baiklah...." Gina menurut saja saat di tarik oleh sahabatnya itu.

"Kita mau cari apa dulu nih? " tanya Rindu.

"Kita makan dulu yuk..." ajak Gina, dia tau pasti sahabatnya itu belum makan, dia sangat tau apa yang di rasakan oleh sahabatnya itu.

"Baiklah, kita makan dulu." putus Rindu yang kini memang merasakan lapar.

"Rin, lu nggak ada niat gitu untuk ngekos dari pada setiap hari melihat pemandangan menyakitkan itu." tanya Gina yang penasaran.

Rindu menyeruput minumnya, setelahnya tersenyum manis menatap sahabat baiknya itu.

"Mungkin nanti Gin, aku masih menikmati rasa sakit ini, dan aku menunggu sampai mati rasa dengan mereka." ucap Rindu tersenyum pedih.

Sungguh Gina tidak tega melihat sahabatnya itu, sudah berulang kali dia membujuk Rindu meninggalkannya, dan tinggal bersamanya, tapi Rindu selalu menolak, karena belum saatnya dia keluar dari sana.

"Kamu wanita kuat Rin, klau aku ada di posisi kamu, entah lah, apa yang terjadi pada ku, aku rasa aku nggak akan sanggup menghadapi semuanya." ujar Gina memegang erat tangan sahabatnya itu.

"Kamu bisa aja." kekeh Rindu.

"Oh... Iya, apa kak Karen Jadi pulang saat ultah kamu? " tanya Gina lagi.

Karen adalah tetangga Rindu, yang sangat dekat dengan Rindu, selalu ada untuk Rindu, kini laki laki itu sedang menempuh pendidikan di luar negeri.

Itu juga salah satunya membuat Rindu masih bertahan di rumah bak istana ini, ada seseorang yang dia tunggu dan sangat dia rindukan.

"Katanya sih pulang, tapi nggak tau juga sih, kan kamu tau sendiri dia sangat sibuk di sana, selain kuliah dia juga bekerja di perusahaan orang tuanya." terang Rindu.

"Iya juga sih, tapi aku berharap dia bisa pulang, dan kita bisa merayakan ulang tahun mu dengan meriah." ujar Gina dengan berbinar.

Mengingat ulang tahunnya yang tidak lama lagi, Rindu hanya tersenyum kecut, karena tidak ada yang spesial di ulang tahunnya itu, keluarganya tidak perduli kepadanya, mereka hanya merayakan ulang tahun Rinda dengan sangat meriah, tapi mengabaikan anak lainnya.

Selesai mengisi perut mereka, Gina dan Rindu kembali pada tujuan awalnya tadi, mencari keperluan kuliah mereka.

Bersambung....

Haiii... Jangan lupa tinggalkan jejak ya, mamak datang lagi dengan karya baru mamak, semoga lancar sampai tamat😁

1
aroem
bagus
Teh Euis Tea
maklum baru jd bawaannya on trs🤣
syukurlah bu fatimah sm ayah jajangnya ikut rindu biar rindu ada temannya
Nurainimaulina Ayu
awas KLO dah sukses jgn merasa d abaikan
Bak Mis
semoga slalu bahagia selamanya
Putri Laely
lanjut thor
Lala Kusumah
bahagia selalu ya Rindu n Karen 🙏🙏
Teh Euis Tea
makanya jgnsuka ngerendahin orang sekarang diamkan, ternyata orang yg km rendahin ternyata lebih pintar dari km amelia
Bak Mis
makanya jgn liat orang dari luar nya aja, sekarang mati kutu kan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lala Kusumah
baru nyaho siapa itu Rindu Lo pada ya, Rindu gitu loh dilawan 😍😍👍👍
Putri Laely
lanjut thor
Teh Euis Tea
mantap jawaban papa dinata mergua idaman😁
Bak Mis
panas ya makanya omongan nya ngelantur 😇😇😇
Lala Kusumah
iri bilang bos 😜😜😁😁
Bak Mis
sudah terlambat Bu sekarang nikmatin aja penyesalan nya
Lala Kusumah
kalian pada baru menyadarinya bahwa kalian sudah begitu dalam menyakiti Rindu, terlambat huhf 😡😡
Teh Euis Tea
alahhhh rindu udah bahagia baru pd nyesel nanti tuan putri marah lupa lg sm rindu
Bak Mis
kebakarlah niatnya mau hasut gak taunya kebakaran tuh /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
nonoyy
panas panas ada yg butuh damkar sekarang 😝
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©Sakura⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉
pengen bgt aq sumpel mulut rinda sama teflon deh
Lala Kusumah
kena mental tuh si Rinda , rasain Lo 😂🤭👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!