NovelToon NovelToon
SABDA ARIMBI

SABDA ARIMBI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta
Popularitas:41.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Bagaimana perasaan kamu kalau teman SMAmu melamar di akhir perkuliahan?
Itulah yang dialami Arimbi, selama ini menganggap Sabda hanya teman SMA, teman seperjuangan saat merantau untuk kuliah tiba-tiba Sabda melamarnya.
Dianggap bercanda, namun suatu sore Sabda benar-benar menemui Ibu Arimbi untuk mengutarakan niat baiknya?
Akankah Arimbi menerima Sabda?
Ikuti kisah cinta remaja ini semoga ada pembelajaran untuk kalian dalam menghadapi percintaan yang labil.
Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HUJAN

"Gue nginep di rumah lo?" sentak Arimbi tak terima saat diturunkan di depan rumah berpagar putih nan tinggi, di kala hujan lagi.

Sore itu Arimbi dan Sabda sengaja pulang bersama, lebih tepatnya Arimbi nebeng Sabda. Sebenarnya Arimbi bisa saja pulang besok pagi hanya saja keadaan kos sepi. Sudah memasuki pekan sunyi (pekan menunggu UAS selama seminggu) wajar para penghuni kos banyak yang pulang, sedangkan Arimbi baru selesai tahap akhir revisi skripsi pukul 5 sore.

Dia iseng WA Sabda, siapa tahu cowok itu pulang. Maklum rumah mereka berjarak 2 km, sedangkan Arimbi dilarang pulang malam oleh sang ibu. Hanya saja kalau harus tidur di kos sendiri, rasanya kok merinding disko.

Sapiiiii (panggilan Sabda saat SMA). Lo pulang gak? Kalau iya gue nebeng dong!

Tak kunjung dibalas, Arimbi pun menelepon Sabda.

"Apa?" jawab cowok itu tanpa salam.

"Waalaikumsalam Pak Haji Sabda," sindir Arimbi yang dibalas decakan sebal oleh cowok di seberang sana.

"Baik, Nyai Arimbi!" balas Sabda tak kalah menyebalkan, namun Arimbi tertawa juga.

"Lo di mana, Sap?"

"Masih di kos, mau pulang kampung. Kenapa?"

"Uhuy, pas cuy. Nebeng dong!"

"Yakin? Gue naik motor loh ya?"

"Iya gak papa. Daripada gue naik bis, pasti ramai dan desak-desakan."

"Oke, habis maghrib gue samperin ke kos loh. Jangan lupa bawa jas hujan, buat jaga-jaga."

"Oke makasih!"

Arimbi pun segera mandi, siap-siap sholat maghrib, dan mempersiapkan barang bawaan untuk pulang kampung. Ia mengambil ranselnya, memasukkan pakaian dalam, pembalut, laptop, charger ponsel, dan juga mengambil jas hujan milik Nafisah, teman kamar kosnya. Setelah mendapat pesan dari Sabda, Arimbi segera chat Nafisah, pinjam jas hujannya.

Gue udah di depan kos lo, Mbek!

Pesan Sabda kepada Arimbi, yang dipanggil Mbek oleh teman-teman SMAnya.

Oke gue turun.

"Jas hujan?" tanya Sabda memastikan.

"Beres!" jawab Arimbi sembari memakai helm.

"Yakin gak pakai jaket?"

"Enggak, cukup sweater aja!" jawab Arimbi yang memang memakai celana jeans dan sweater hitam serta pashmina.

"Gak usah kenceng-kenceng. Gue gak mau ya meluk lo!" Arimbi sudah mode jutek, Sabda hanya tersenyum meremehkan.

"Nebeng, banyak aturan!" ketus Sabda.

Mereka pun berangkat pulang kampung mengendarai motor, Arimbi berpegangan pada pundak Sabda. Perjalanan menuju rumah mereka kurang lebih 3 jam kalau lewat alas (hutan).

Ketika masuk hutan, Sabda sudah memperingatkan Arimbi untuk tidak bercakap, banyak doa saja, karena saat ini sudah menunjukkan pukul 8 malam. Bus sejuta umat yang biasa dinaiki mahasiswa pun tak ada yang melintas. Motor mereka hanya berpapasan dengan mobil keluarga, maupun motor dan truk pembawa material bangunan.

"Peluk gue, Mbek. Gue mau ngebut, biar gak terlalu lama di alas!" ucap Sabda sedikit berteriak, apalagi dia memakai helm full face.

Arimbi pun segera mengikuti perintah Sabda, ia memeluk perut Sabda yang datar, sedikit erat. Arimbi sendiri mulai merinding sejak masuk alas, suara hewan bersahutan, jangan lupa angin malam berhembus sedikit kencang, lampu jalan hanya mengandalkan lampu sorot kendaraan motor yang berpapasan dengannya.

"Mbek, jangan tidur!" ucap Sabda sekali lagi, sembari menepuk tangan Arimbi yang sedang memeluknya.

"Enggak!" jawab Arimbi pelan.

Perjalanan di alas memakan waktu kurang lebih satu jam setengah, berbagai doa dibaca Arimbi dalam hati. Memohon keselamatan, karena baru kali ini ia pulang kampung naik motor saat malam hari. Dulu pernah nebeng Nimas, naik motor tapi mereka berangkat dari kos siang hari, jadi tidak terlalu horor. Apalagi jalan alas meliuk-liuk.

"Mau mampir gak?" tanya Sabda setelah keluar alas, posisi mereka berada di daerah persinggahan untuk makan. Banyak mobil yang parkir untuk mengisi perut mereka.

"Lo lapar?" tanya Arimbi balik.

"Enggak!"

"Lanjut aja deh, khawatir kemaleman."

Sabda pun melanjutkan perjalanan, lewat daerah ini tidak terlalu horor hanya saja harus hati-hati khawatir begal. Arimbi kembali diminta Sabda memeluk, mau ngebut dan Arimbi tahu wilayah ini rawan.

"Mbek, hujan deras gimana ini?"

"Pakai jas hujan gimana?" mereka sudah tidak sempat memakai jas hujan, karena tiba-tiba hujan turun dengan deras. Padahal mereka sudah masuk kota tempat tinggal mereka, mungkin kurang dari satu jam sampai bila tidak hujan.

"Lewat rumahku saja ya, lebih dekat!" saran Sabda.

"Kalau lewat rumah lo, ke rumah gue rawan banjir, Sapi!"

"Terus gimana?" Sabda bimbang sebentar lagi menuju pertigaan kalau kiri ke arah rumahnya dan lebih dekat, kalau lurus langsung ke rumah Arimbi dengan jarak 1,5 km.

"Pulangin gue Sapi!" rengek Arimbi sembari menepuk pundak Sabda.

"Iya tapi ini hujan deras banget!"

Sabda langsung sign kiri, dan tak peduli omelan Arimbi. Kondisi hujan deras ini menyeluruh, jarak pandang jelas berkurang, sangat berbahaya, apalagi menuju rumah Arimbi dari mana saja rawan banjir.

"Nyesel gue bareng lo, Sap. Sengaja kan kalau lo gak mau anter ke rumah gue?" tuduh Arimbi dengan baju yang sudah basah.

"Nih motor gue, pakai aja ke rumah lo. Gue ikhlas!" ucap Sabda di puncak kesabaran karena Arimbi terus merengek mau pulang.

"Hish!" terpaksa Arimbi mengikuti Sabda yang sudah membuka pagar.

"Nanti kalau sudah reda gue antar, meskipun tengah malam!" bujuk Sabda dengan suara lembut sembari menuntun motornya masuk ke halaman. Arimbi diberi kunci pintu rumah Sabda, agar segera masuk, karena hujan semakin deras.

Arimbi tidak mau, lebih baik menunggu Sabda yang sedang mengunci pagarnya.

"Awas kalau kamu mesum!" ancam Arimbi dengan wajah cemberut. Sabda langsung tertawa, bahkan menghentikan tangannya saat memutar kunci.

"Gue gak nafsu sama lo!" ucap Sabda sembari menonyor kening teman SMAnya itu. Bisa-bisanya gadis jutek itu berpikir macam-macam padanya, padahal dari teman SMA mereka, Sabda doang yang tak pernah pacaran apalagi melakukan pergaulan bebas.

Gelap dan sepi.

Justru Arimbi yang langsung berpegangan tangan Sabda. "Gak usah dekat-dekat, nanti kalau gue nafsu sama lo gimana?" protes Sabda menuju saklar lampu.

Arimbi menghentakkan kaki kesal, bisa-bisanya dia masuk rumah laki-laki, mana terlihat kosong lagi. Benar-benar kondisi di luar nalar.

"Lo tinggal sendiri?" tanya Arimbi memastikan keadaan rumah Sabda.

"Iya gue tinggal sendiri," ucap Sabda yang bersiap naik tangga. "Segera tutup pintunya, Mbek!"

"Janji dulu lo gak bakal macam-macam sama gue!"

"Ck, enggak. Gue masih waras juga!"

Barulah Arimbi menutup pintu rumah Sabda, baju mereka basah. Saat Sabda sudah mencapai lima anak tangga, ia pun menunjuk kamar di dekat ruang tamu.

"Lo pakai kamar situ, nanti baju ganti pakai baju gue dulu, gue taruh kasur!"

Arimbi mengangguk saja. Saat akan masuk ke kamar yang ditunjuk Sabda, cowok itu kembali bersuara.

"Daleman lo pasti basah, mau pakai celana dalam gue juga?" goda Sabda diringi tawa renyah.

"Setaaan!" teriak Arimbi.

1
Sheva Linda
wah kira² ada apa ini sama Sadewa
Lel: masalah remaja
total 1 replies
kalea rizuky
hahaha penasaran pak Dani thor/Curse//Curse/ ada visual kaj
Lel: tak punyaaaaa....
total 1 replies
💗vanilla💗🎶
ini mama kandung bkn sih ? tega bgt
💗vanilla💗🎶
upsss 😄
Lel: hwkwkwk
total 1 replies
💗vanilla💗🎶
sweet ya .. sabda
Lel: banget
total 1 replies
💗vanilla💗🎶
mampir ni thor .. semangat yaa 😊
Lel: terimakasih
total 1 replies
Siti Nurjanah
😅😅😅😅 suka banget serasa membaca cerita sendiri
Lel: waduhhh 😃😃😃
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut yg banyak q kasih bunga selatan thorrr
kalea rizuky
good bgt dah ini novel
Lel: terimakasih
total 1 replies
RosE
Terus kampusnya UM gak sih Kak? soalnya yg waktu mau nikah, beli seserahan di mall depan kampus... yg ada mall depan kampus itu UM, depannya Matos... 😁
Awalnya aku kira daerah jabodetabek soalnya panggilan teman & keluarganya lo gue kalo ngomong... Tapi ini semakin jelas daerahnya.. ada Kota Batu disebut... trus yg ke pantai itu daerah selatan alias Malang selatan ya Kak?
Jadi penasaran jg, kakak orang mana.. kayaknya tau banget daerah² di Jatim... ☺️
xia~xiaoling: Betull bgt UM ini mah,klw mudik lewat hutan..apa mungkin daerah kediri,tulungagung,dan sekitarnya deh ya...wkwkw #kepoin author...maap ya thor
Lel: iya kah?
total 4 replies
RosE
Penasaran kak... rumah Arimbi & Sabda dimana sih? Jombang, Kediri, Nganjuk, atau mana Kak? Kalo kota tempat kampusnya di Malang pasti ya.. Karena ini ada nyebutin mau nginep di Batu... Di awal chapter dijelasin kalo dari kos pulkam ke rumah sekitar 3 jam.. berarti antara Jombang & sekitarnya ya? 😁
Lel: pembacanya menganalisis banget
total 1 replies
gojam Mariput
Arimbi nakal ya...
Lel: gak afdol kalu gak jahil
total 1 replies
Lin Frie
aku suka karyamu
Lel: terimakasih kakak
total 1 replies
kalea rizuky
cerita nya kek real g sih
Lel: ada yg based on true story kak
total 1 replies
gojam Mariput
maacih Sabda Arimbi, jadi banyak tau nih , dpt banyak ilmu
Lel: sama2 ..berbagi pengalaman
total 1 replies
gojam Mariput
yg pinternya kebangetan Sabda Arimbi atau otornya ya......
Lel: wkwkkwkkwkw 2 2 nya kak
total 1 replies
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus, kocak pengen ketawa terus mbaca ya dan keren👍👍👍👍
Lel: terimakasih banyak
total 1 replies
gojam Mariput
/Joyful/ Arimbi kocak
Lel: sinting memang Arimbi ini
total 1 replies
gojam Mariput
lanjut KK, makin gemez
Lel: ditunggu kakkk
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!