Zihan, adalah seorang gadis yang dibawa ke dunia asing oleh penguni asli dunia itu. sebuah dunia pararel yang di huni oleh siluman dan praktisi saja. dengan sistem kerajaan. gadis itu dibawa untuk dijadikan wanita persembahan oleh salah satu siluman yang menyamar menjadi manusia di dunia asal Zihan.
siapa sangka, ia justru mendapatkan keuntungan dan hal tak terduga saat itu.
akankah Zihan kembali ke dunia asal nya? atau justru memilih tetap tinggal di dunia asing itu?
ayoo, cari tau.. 😚
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bono Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah paham
Pagi itu, suasana di kediaman Zihan tidak setenang biasanya.
" aduuhh.. Mama, sepatu flat hitam ku dimana? keburu telat nih... " teriak Zihan sambil mencari sepatu nya.
" ada di samping lemari nak.. Coba dicari yang teliti. salah siapa bangun kesiangan. " omel sang mama.
" iihh, mama sih gak bangun Zihan. Jadinya kesiangan kan. " ujar Zihan tak terima.
" harusnya kamu itu buat alarm, sudah besar masih harus mama yang ngurusin? gimana nanti kalo udah nikah? " tanya mama Lita.
" ya gak gitu juga mah konsepnya. Lagian aku juga belum kepikiran buat nikah. Mau fokus nyari cuan dulu. Hehehe " jawab Zihan seraya memakai sepatu nya.
" hmmm, dasar kamu ini. Ya sudah, di cek lagi semua bawaan nya. Jangan sampai ada yang ketinggalan. dan ini bawa bekal sarapan mu. " ujar mama Lita.
" makasih mah.. pokoknya mama itu ibu yang paliiiiinnggg baik sedunia.. Love you mam.. " ucap Zihan seraya mencium pipi sang ibu.
" bisanya kalo ngomong. hati hati ya nak dijalan, telpon mama kalo udah sampek. " pekik sang ibu melihat anak semata wayangnya pergi menjauh.
" ok siap.. Daaahh aku pergi dulu.. " balas Zihan sebelum melajukan kendaraannya.
" daaah sayang.. " balas sang ibu. Ia pun kembali masuk ke dalam rumah setelah Zihan pergi.
..di perjalanan..
" semoga aku bisa sampek sebelum jam 8.. Ini hari pertama aku kerja, gak boleh ada kesalahan. " gumam Zihan di sela fokusnya.
20 menit kemudian, Zihan akhirnya tiba di perusahan tempatnya bekerja. Waktu menunjukkan pukul 07.50. Dan ia segera berlari masuk ke Lobby.
tanpa di duga, ia tak sengaja berpapasan dengan seorang pria. Namun, tak seperti wanita yang lainnya. Zihan melawatinya begitu saja tanpa melirik sedikit pun pada pria itu.
sedangkan sang pria yang justru melirik nya terlebih dulu, bahkan sampai menoleh melihat nya.
Pria itu dikelilingi penggemar juga reporter yang selalu menemaninya dimanapun ia berada. Sehingga ia hanya bisa melihat Zihan di sela sela keramaian.
" misiii... Permisi.. " ucap Zihan seraya menerobos kerumunan penggemar wanita di depan pintu lobby. Setelah berhasil melewati nya, ia langsung berlari ke dalam tanpa peduli siapa yang sedang dalam kerumunan para wanita itu.
Vero yang melihatnya, sempat terhenyak. Karena ternyata, ada wanita yang begitu saja melewati dirinya tanpa melihat nya sedetik saja.
" siapa wanita itu.. Kenapa aku merasa tak terima dia tidak melihatku.. Haaahh, aku adalah pria idaman, dia pasti akan menyesal nanti. " gumamnya dalam hati.
" Vero.. Verooo .. Bagi tandatangan dong.. " teriak penggemar.
" Vero foto yuk.. foto sama aku.. Pleaseee" teriak yang lain.
" Vero i love you.. Will you marry me?!," pekik yang lain.
" maaf semua.. Maaf sebelumnya.. Mohon kerja sama nya ya.. Tolong kasih jalan buat Vero ... Tolong yaa beri jalan.." pinta sang Manager. Ia pun segera meminta bodyguard mereka untuk membuka jalan.
Sedangkan Zihan, ia sudah berada di meja resepsionis.
" maaf permisi.. saya ingin bertemu dengan pak Zang. Harus kemana ya? " tanya Zihan
" mohon di tunggu sebentar. saya akan tanyakan terlebih dulu. " jawab resepsionis dengan mengangkat gagang telpon.
" baik, terimakasih sebelumnya. " ujar Zihan dengan ramah.
" sama sama nona. " balas resepsionis.
Setelah beberapa saat,
" nona mohon menunggu di sofa sebelah sana. Sebentar lagi, pak Zang akan menemui anda. " ucap resepsionis itu pada Zihan.
" baiklah, terimakasih banyak. " jawab Zihan seraya berjalan menuju sofa yanh di maksud.
Vero yang sebenarnya penasaran dengan Zihan, ia memutuskan untuk menghampirinya.
" Bu Siska, aku ada perlu dulu.. Bentar yaa.. " ucap Vero seraya berlari masuk kembali ke dalam lobby.
" eh tuan muda Vero.. Aduuh anak ini selalu aja bikin khawatir. apa dia lupa kalo dia itu artis. Cepat cepat, lindungi tuan muda.. " pekik sang manager pada bodyguard nya.
vero yang memang bertingkah sesuka hati, ia bahkan tak peduli keselamatannya jika itu tentang perempuan.
" aku akan lihat, apakah dia masih tidak akan melihat ku.. Hah.. " ucap Vero seraya duduk di sebelah Zihan dengan santai.
Zihan yang sudah akan melihat ke samping, justru kembali teralihkan oleh kedatangan pak Zang yang memanggilnya.
" Nona Zihan.. Maaf membuat mu menunggu. " ujar pak Zang.
" em, tidak apa apa pak.. Saya juga barusan duduk. " jawab Zihan seraya menjabat tangan pak Zang.
" baguslah, kalo begitu mari kita mulai pembahasan untuk pekerjaan mu. " ajak pak Zang pada Zihan.
" baik pak, silahkan. " ucap Zihan dengan mempersilahkan pak Zang duduk.
Namun, ketika pak Zang akan duduk.. Ia justru terdorong oleh kerumuman wanita yang berlari menghampiri Vero. Dan membuat pak Zang merasa kurang nyaman.
" haaaaahh, sudah biasa akan seperti ini jika seseorang menjadi idola para wanita.. Apalah daya saya sudah tua ini. " gumam pak Zang setelah tau penyebabnya.
Vero yang saat itu hampir menang dengan taruhannya sendiri, justru kembali kalah dengan telak.
" aahh sial... Padahal sedikit lagi.. Emmm iya sebentar ya.. Ok ok.. Iya terimaksih.. ok.. " ucap nya karena kesal, tapi tak bisa menolak para fans nya yang sudah mengerumuninya sejak tadi.
" lebih baik, kita pindah tempat saja... mari nona Zihan.. " ucap pak Zang seraya menjauh dari kerumunan. Diikuti Zihan di belakangnya
Sedangkan Vero, terlalu sibuk mengurusi para fans nya. Sambil menunggu manager nya membantu.
" Vero, kamu ini beraninya pergi tanpa pengawas... " ucap manager Siska pada Vero. ia pun menarik tangan Vero untuk segera pergi dari sana.
" tapi bu.. Itu.. Akuu belum.. " elak Vero minta waktu.
" enggak ada tapi tapian.. Jangan bikin jadwal kita berantakan Vero.. Please! " tegas bu Siska.
" emm, baiklah.. " jawab Vero akhirnya. Ia pun mengikuti managernya ke luar lobby. Dan masuk kemobil yang sudah menunggu mereka. Dan mereka segera pergi dari sana. Sedangkan para fans, langsung bubar seketika.
Di dalam mobil Vero...
" kamu ini apa apa tadi.. Maen lari gitu aja. Gimana kalo sampek ada yang ingin mencelakai mu?! " tegur bu Siska marah.
" yow. Aku tadi cuma mau mastiin sesuatu di lobby aja.. apa salahnya.. " jawab Vero melawan
" memastikan apa Vero....sudahlah, ini terakhir kalinya kamu lakukan itu. Jika terulang, aku gak mau bantuin kamu jika ada masalah... " ucap Bu Siska selaku manager.
" baiklah bu Manager yang cantik.. sudah didengar... " jawab Vero menyepelekan..
" haahh, dasar anak ini.. " ucap bu Siska mengalah.
" tapi.... Sebelum itu, aku mau minta nomer pak Zang.. " ucap Vero tiba tiba.
" pak Zang? Pria yang mengurus bagian pegawai itu? apa ada masalah dengan nya? "tanya bu Siska.
" bukan masalah, tapi ini adalah kesempatan untuk ku... Sayangnya, dia pergi sebelum aku berkenalan dengan nya.. " gumam Vero dengan suara kecil. Yang hanya dia sendiri yang bisa mendengar nya. ia pun hanya bisa menatap ke luar kaca mobil..
melihat sikap tuan muda nya, bu siska sampai salah paham, mengira tuan muda nya menyukai sesama jenis.
" oh ya ampun.. Apa anak ini akan seperti itu??? tidak tidak.. tidak akan ku biarkan. " gumam bu siska dalam hati.
" tuan muda Vero.. Lebih baik kau fokus dengan semua kegiatan yang akan kita lakukan beberapa hari lagi. aku tidak ingin ada halangan apapun. " tegas bu siska menyadarkan Vero
" tenang saja, itu tidak akan mengganggu pekerjaan ku bu manager. " jawab Vero santai.
" ya ampuuuunn.. Apa dia sudah seserius itu l?! Haahh, lebih baik akan ku cari tau lebih dulu untuk memastikannya. " gumam bu siska lagi.