Gita merasakan jika berada didekat suaminya merasa sangat emosi, dan begitu juga dengan sang suami yang selalu melihat wajah istrinya terlihat sangat menyeramkan.
Setiap kali mereka bertemu, selalu saja ada yang mereka ributkan, bahkan hal.sepele sekalipun.
Apa sebenarnya yang terjadi pada mereka? Apakah mereka dapat melewati ujian yang sedang mereka hadapi?
Ikuti kisah selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Satu
Gita mempersiapkan pakaian suaminya yang akan pergi bekerja ke luar kota. Karena jabatan yang baru disandangnya, mengharuskan Arka untuk bertemu dengan pimpinan pusat yang ada disalah satu kota metropolitan dinegeri ini.
"Mas, kamu berapa hari disana?" tanya Gita dengan lembut. Ia tak lupa membawakan bekal teri sambal campur kacang tanah goreng yang menjadi kesuakaan suaminya pada toples kecil kedap udara yang membuat masakannya itu awet hingga seminggu.
Koper itu sudah selesai disiapkan, sedangkan sang suami masih asyik bermain dengan buah hati mereka yang masih berusia dua tahun, masih masa menggemaskan untuk diunyel-unyel.
Arka menghentikan gelitikan-nya pada puteranya yang mana pipinya terlihat menyembul. Tentu saja itu membuat pria itu semakin betah berada dirumah.
Ditambah lagi dengan Gita sang istri yang memiliki jiwa keibuan yang cukup kuat, serta pandai mengelola keuangan, sehingga membuat rumah tangga mereka selalu harmonis.
Bahkan dengan sikap hemat Gita, mereka dapat memiliki rumah sendiri dalam waktu pernikahan mereka yang berjalan empat tahun.
Gita juga tidak suka keluyuran. Ia menghabiskan waktunya dirumah, mengurus anak dan suaminya, serta bisnis rumahan, seperti menerima pesanan cake dan catering-an.
Rumah tangga mereka adem ayem, dan tidak pernah terjadi pertengkaran apapun. Jika ada masalah yang terjadi, maka mereka akan segera menyelesaikannya tampa harus berlarut-larut.
"Mungkin hanya dua malam saja, Dik. Jika urusannya cepat selesai, maka Mas akan segera cepat pulang," sahutnya, sembari mengecup pipi gembul anaknya dengan sangat gemas.
"Oh, begitu. Hati-hati ya, Mas. Jangan lupa baca doa. Pasti Raihan merindukanmu, sebab ia tidak terbiasa tanpa kamu," ucap Gita dengan nada sedih.
Hal itu dikarenakan mereka tidak pernah berjauhan, dan ini adalah untuk pertama kalinya.
"Iya, Sayang. Mas gak lama kok. Jangan risaukan kepergian Mas, ini hanya sebentar," pria itu mencoba menenangkan hati sang istri yang terlihat tidak rela dengan kepergian sang suami. Ia merasa jika ada sesuatu yang sangat mengganjal dihatinya.
****
"Mas berangkat ya, Dik. Doakan selamat sampai tujuan dan kembali pulang. Serta pekerjaan ini berjalan lancar," ucapnya pada sang istri yang saat ini mengantarnya sampai didepan mobil.
"Iya, Mas. Doaku selalu menyertaimu," jawab Gita dengan senyum manisnya, dan hal itu membuat dunia Arka semakin damai.
Ia mengecup kening sang istri, dan tak lupa pipi gembul Raihan yang mana pasti akan membuatnya merindukan mereka selama ia berada diluar kota nantinya.
Setelah berpamitan, Arka meninggalkan rumah dan mengendarai mobilnya sendiri tanpa seorang sopir.
Saat ia masih diperjalanan, tiba-tiba saja ia mendapatkan panggilan telepon dari Direktur Utama yang memintanya membawa seorang sekretaris yang sudah dipilih untuk menemani perjalanannya karena berkaitan dengan urusan pekerjaannya.
Sebagai General Manager yang baru, ia tak ingin melakukan kesalahan apapun, sebab akan menyangkut karir dan masa depannya.
Akan tetapi, satu mobil dengan wanita yang bukan mahramnya, apalagi berduaan merupakan hal yang sangat dibencinya, sebab ia merasa ada hati yang perlu ia jaga, yaitu Gita istrinya.
Karena desakan dari sang Direktur Utama, membuat ia terpaksa memutar arah mobilnya untuk berbalik ke kantor, dan menjemput wanita bernama Dira yang merupakan orang kepercayaan sang Direktur Utama untuk membawa berkas penting perusahaan.
Arka mengemudi dengan cukup laju, dan tiba didepan gedung kantor berlantai lima yang berdiri kokoh dengan menjulang langit.
Seorang wanita berambut lurus sepunggung, dengan rok span sebatas lutut, disertai blush berwarna biru muda dengan kancing depan yang hampir lepas karena terlalu ketat dan membuat dua buah melonnya sepertu sesak dan ingin segera keluar.
Jujur saja Arka merasa risih dengan penampilan wanita tersebut, dan jika saja Gita sampai mengetahui hal ini, pasti ia berfikir yang bukan-bukan.
"Pak Arka?" ucap sang wanita yang melongok dari balik pintu mobil untuk meyakinkan jika ia tidak salah orang.
Pakaiannya yang terlalu longgar, membuat buah melon sang wanita seolah ingin tumpah dan penyanggahnya tak sanggup untuk menahan isinya.
Seketika Arka memalingkan wajahnya, lalu menganggukkan kepalanya.
Wanita itu membuka pintu, lalu masuk dengan gayanya yang begitu gemulai dan rok yang cukup pendek, membuat rasa jengah pada sang pria semakin menyesakkan dadanya.
Iya membawa sebuah koper yang berisi pakaian, dan sialnya memiliki warna yang sama dengan milik Arka.
Ia meletakkan koper dijok tengah, tempat dimana Arka juga meletakkan kopernya. Pergerakannya yang berbalik ke arah belakang, membuat daya tarik tersendiri.
Setelah memyelesaikan kopernya, ia kembali duduk dengan menyilangkan kaki kanannya bertumpu pada kaki kiri, sehingga memperlihatkan bagian pahanya yang mulus.
Lagi-lagi Arka harus istighfar dan menggerutu.
Wanita itu bernama Riri. Ia terkenal sebagai sekretaris yang memiliki prestasi cukup tinggi, maka dari itu, ia dianggap pantas untuk menjadi pendamping Arka dalam menjalani tugasnya untuk ke kantor pusat.
Selain itu, Riri juga memiliki paras yang cantik dan juga body proposional, sehingga semakin menunjang penampilannya yang cukup sempurna.
Arka melajukan mobilnya, dan sepanjang perjalanan ia hanya diam tanpa berbicara sedikitpun.
Sedangkan Riri melirik ke arah Arka.yang ia taksir usianya sekitarnya empat puluh tahun. Akan tetapi, pria itu memiliki wajah yang cukup tampan, dan juga masih tampak gagah.
Entah mengapa sikap dingin sang General Manager itu membuatnya semakin penasaran untuk mengenal sang pimpinan lebih dalam.
"Bapak sudah berkeluarga, ya?" tanya Riri yang mencoba mencairkan suasana. Sebab Arka tampak diam dan irit bicara.
"Sebagai sekretaris, pastinya kamu tahu itu, dan apa pentingnya bertanya? Kita dalam satu perjalanan karena sebatas hubungan kerja dan tidak membahas tentang hal pribadi," tegas Arka dengan nada penekanan, ia tak ingin wanita itu mengorek semua hal tentangnya.
Seketika Riri terdiam. Namun ucapan sang General Manager telah membuat luka dihatinya. Ia merasa tersinggung dan entah mengapa hatinya terasa sangat sakit.
"Dingin banget si Bos! Kita hanya tanya hal.seperti itu, kenapa jawabnya ketus banget!" gumam Riri dalam hati dengan nada kesal.
Mobil melaju membelah jalanan yang cukup lengang. dan sepanjang perjalanan, keduanya tampak diam tanpa mengatakan apapun.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan. Keduanya singgah disebuah hotel yang telah disediakan oleh pihak perusahaan dan didalam surat perintah kerja tersebut, hanya ada satu kamar saja, maka Arka memilih untuk menyewa kamar lainnya yang bersebelahan dengan kamar jatah dari kantor, sebab hanya itu yang tersisa.
Arka bergegas masuk ke dalam kamarnya, dan mengunci pintu dengan cepat, seolah takut jika.wanita itu akan masuk kedalam kamarnya, dan entah mengapa ia tak menyukai sikap Riri yang terlihat sangat agresif dan berniat menggodanya.
Jujur saja Riri sangat cantik dan bahkan lebih mempesona dari.Gita--istrinya, namun hal itu tidak membuatnya terpesona dengan sang wanita. Ia merasa sangat lega saat ia tidak sekamar dengan wanita tersebut, itu tandanya ia akan terbebas dari fitnah dan juga perbuatan nista yang bisa saja akan hadir dengan cara yang tidak terduga.
Arka merasa gerah, dan berniat untuk mandi, ia ingin membersihkan dirinya, sebab rasa lelah membuatnya ingin segera beristirahat.
xiexiexiexie.....
anak semata wayang yang dibangga-banggakan ternyata astaghfirullah ...
tp sayang nya si Minah belum nyadar diri ttg perbuatan anak nya itu ,, kasihan nya 🤣🤣🤣
msh penasaran aku kak Siti ,,, kira-kira apa yg terjadi pd 2 jalang itu yg pingsan di hutan,, apakah msh hidup atau mereka dh pd mati yaa ❓🤔
kak Siti maaf bukan nya kondisi Gita sdg menstruasi yaa , lalu knp Gita Sholat Subuh berjamaah dg Arka ❓🤔