NovelToon NovelToon
Apocalypse: Akhir Dunia Disekolah

Apocalypse: Akhir Dunia Disekolah

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Zombie
Popularitas:540
Nilai: 5
Nama Author: Shuhajar@24

Saat semuanya masih dalam keadaan damai situasi yang tak disangka terjadi.

Virus yang entah datang dari mana menguasai sekolah saat melihat diberita dalam talian rupa-rupanya bukan hanya sekolah tetapi virus itu telah merebak diseluruh dunia saat ini.


Bagaimana caranya untuk mereka bertahan hidup diakhir dunia yang seperti ini?

yuk ikuti kelanjutannya..jangan lupa ninggalin jejak kalian dengan Like dan komen Author ya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shuhajar@24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19

Takeshi dna Kaori menghela nafas berat menahan bau yang darah yang begitu menyengat apalagi dengan pemandangan tubuh pada pelajar yang terinfeksi tergeletak di lantai saat ini.

"Bau nya sangat menyengat bukan"ujar Kaori menutup hidunganya sendiri menahan mual diperutnya manakala Takeshi hanya berdehem pelan mengalihkan fikiran dari memikirkan situasi menjijikkan saat ini.

sesaat langkah kaki berbunyi sedang menghampiri mereka jadi mereka bersiap untuk bertarung kembali saat sosok yang mereka kira adalah pelajar terinfeksi langsung digantikan dengan sosok yang mereka tunggu-tunggu kehadirannya sedari tadi.

"Bagus..kalian kembali.."ujar Hiro dengan wajah yang sebelumnya jijik menjadi teruja melihat mereka disitu.

Semasa mereka membelok ke sudut, hati ShuFia melonjak lega apabila dia melihat Kaori, Hiro, dan Takeshi menunggu mereka. Mereka kelihatan letih dan dipukul, pakaian mereka berlumuran darah dan kotoran.

"Kaori!" ShuFia berseru, bergegas ke hadapan untuk memeluk rakannya. "awak okey. Saya sangat risau."

Kaori membalas pelukan itu dengan kuat, air mata kegembiraan di matanya. "ShuFia...saya kotor.. tapi Saya sangat gembira awak selamat. Kami telah mencari anda di mana-mana."ujar Kaori senang saat itu ShuFia hanya ketawa melihat bercak darah memenuhi pakaian masing-masing dari mereka begitu juga dengan dirinya sendiri saat itu.

Hiro dan Takeshi mengangguk menyapa, tetapi perhatian mereka dengan cepat ditarik ke keadaan gadis yang dilindungi ShuFia. "Adakah mereka baik-baik saja?" Hiro bertanya, kebimbangan terukir di wajahnya.

Aiden melangkah ke hadapan, ekspresinya terlihat muram tetapi langsung merubah suasana dengan tersenyum paksa menyembunyikan perasaannya yang hancur sebelumnya akibat ditolak oleh ShuFia.

ShuFai menatap semuanya saat itu hingga pertanyaannya beralih pada Kaori saat itu

"Kaori siapa mereka..apa kalian Hiro dan Takeshi.. terima kasih Kerna menjaga Kak Kaori"

Ujar ShuFia tulus pada keduannya.. pandangan mata Hiro teralihkan pada sisi kecil berkaca mata itu

"Ah..Aoi..anda selamat baguslah"

Ujar Hiro sosok gadis kecil berkaca mata itu memerah

"Senior juga.."

Ujar gadis bernama Aoi itu malumalu

saat itu tatapan dibalik kaca mata Hiro beralih pada sosok gadis yang terlihat begitu malu-malu dibelakang ShuFia dengan senyum sebaik mungkin di situasi seperti ini ia mencoba untuk tidak menyakiti gadis itu.

"Baguslah..jika anda baik-baik saja Aoi..saya pikir Kemana saya harus menemukan anda"ujar Hiro tersenyum tulus saat itu terlihat wajah Aoi yang merona saat itu mendengar kata-kata dari senpai yang ia kagumi. jika ini disituasi normal mungkin ia tidak akan mendapatkan peluang untuk langsung berbicara mengenai hal ini walau begitu ia tidak boleh tenang Kerna situasi telah berubah hingga seperti ini.

Hiro menyadari sesuatu saat menatap Aoi yang hanya menunduk seakan memikirkan sesuatu saat itu.

"Aoi..apa anda baik-baik sahaja..jangan risau sekarang anda tidak sendirian"ujar Hiro saat itu juga merasa sangat senang ia tidak sendirian dalam menghadapi situasi ini Kerna itu ia bisa bertahan sekarang melalui semua ini ia beruntung saat situasi itu terjadi ia bersembunyi tidak sendirian sedari awal.

"Baiklah senpai..saya mendengar kata-kata anda"ujar Aoi tersadar langsung malu-malu tidak berani menatap mata Hiro yang baginya terlihat begitu menawan.

Pipi Hiro memerah sedikit pada ucapan malu Aoi, tetapi dia dengan cepat mendapatkan semula ketenangannya. "ah ya. Saya Hiro, dan ini Takeshi. Kami dari Klub yang berbeda"

Takeshi tunduk sedikit, senyuman mesra di wajahnya. "Senang bertemu dengan awak, Aoi. Saya gembira awak selamat."uajr Takeshi mencoba tersenyum ramah tapi terlibat sedikit menyeramkan bagi yang lainnya.

semua merasa seram melihat senyum Takeshi saat itu ditambah lagi pemandangan yang dikelilingi tumpukan mayat dan baju sobek dipenuhi darah membangkitkan lagi Aura Horor dalam diri mereka.

"Takeshi senyum mu terlihat menyeramkan"ujar Hiro saat itu merasa tidak enak.

Takeshi langsung bengong mendengar kata-kata Hiro saat itu membuat ia kaku tak bereaksi.

?suasana langsung berubah sunyi buat seketika.

Aiden berdeham, menarik perhatian mereka kembali kepada perkara yang sedang dihadapi. Walaupun "saya mahu tinggal dan berbual, kita perlu terus bergerak. Kantin adalah pertaruhan terbaik kami buat masa ini ia adalah ruang terbuka yang besar yang akan memberi kami ruang untuk mempertahankan diri jika perlu."

Kaori mengangguk setuju. "Saya akan memimpin," katanya dengan tegas. "Kekal rapat dan berdiam diri. Kami tidak tahu apa yang mungkin kami hadapi di sepanjang jalan."ujar Kaori dengan yakin Hiro ikut berdekatan dengan mereka ia masih akur mengontrol Drone Naya melalui i pad kawalan miliknya melihat-lihat laluan yang bisa mereka tempuhi tanpa kendala menuju kantin dengan selamat.

saat itu tatapan Aoi tertuju pada Rauk wajah Hiro yang terlibat begitu serius dalam menanggapi sesuatu membuat jantung Aku berdegup kencang seakan akan keluar bila-bila sahaja.ia tanpa Sadar menikmati situasi mereka saat ini..ia bukan hanya saling pandang dan satu saat mungkin hubungan keduanya akan lebih jauh itu yang diyakini Api saat ini masih berpaut pada ShuFia yang meyadari tatapan kecil Aoi yang tertuju pada Hiro saat itu.

'Situasi mereka terlihat sedikit membaik tapi..mereka harus segera keluar dari situasi ini mereka harus merencanakan Strategi selanjutnya untuk bertahan hidup'pikir ShuFia di benaknya saat itu secara tidak langsung membulatkan tekad untuk bertahan hidup bersama-sama dengan yang lain.

Hal itu langsung membangkitkan lagi perasaan tidak enak nya pada penolakan ya pada Aiden sebelumnya walau begitu ia harus berterus terang sebelum benar-benar terlambat Kerna situasi mereka tidak bisa dijangka akan berakhir seperti apa..Apapun yang terjadi mereka harus bertahan hidup disekolah ini.

"kita pasti akan dapat mengharungi situasi ini jika tetap bersama"ujar ShuFia membuat yang lain mengangguk semangat menyetujui kata-kata ShuFia saat itu Aiden dan Takeru tersenyum lagi-lagi menyadari keistimewaan sosok yang mereka kagumi itu.

ShuFia tahu perjalanan mereka untuk bertahan hidup akan sanagt panjang walaupun begitu, ia tetap ingin mencubanya bersama-sama mereka bertahan hidup hingga akhir..mereka tidak dapat memprediksi apa pengakhiran mereka dimasa depan tetapi yang pasti mereka harus mulakan langkah sedari sekarang untuk membuat masa depan yang lebih baik untuk mereka bertahan hidup lebih lama..langkah pertama adalah..melewati kesukaran disekolah kerna ia yakin situasi di luar sekolah akan lebih terus berbanding dengan disini.

Bersambung

please jangan lupa Like dan komen ninggalin jejak kalian loh..jika mahu Author tetap Update..harus komentar ya..Author cuba berusaha keras untuk mencari waktu luang buat Update untuk kalian...para pembaca Author.. Author juga sibuk..bukan selalu luang..haid saat-saat luang Auhthor pasti akan berusaha update.

1
Shu@08
semangat untuk diri sendiri walau masih tidak jalan juga mahu gimana lagi..tetap semangat ya
Siti sarimas Ar-rashid
malas nk komen banyak, semangat wak cerita ni kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!