Disinilah sekarang Metha dan Evan berada, dirumah sakit, lebih tepatnya di depan ruang praktek Dr. Obgym atau Dr kandungan.
"kenapa kita kemari Meth?"
"aku ingin memastikan sesuatu dulu, sebelum melangkah lebih jauh denganmu Van"
Setelah namanya dipanggil, Metha masuk kedalam ruangan. Tentunya ditemani Evan. Sebenarnya sudah lama Metha ingin memeriksakan dirinya, dia takut dirinya memang mandul, seperti kata Rafika beberapa waktu lalu, dia tak ingin Evan kecewa dan berakhir meninggalkannya seperti Ryan.
"bagaimana dok? Apakah saya.....em...bisa memiliki anak?" dokter tersenyum,
"berdasarkan pemeriksaan saya, semua baik baik saja, dan ibu bisa memiliki anak"
Lega, itulah yang Metha rasakan, jadi dia tak perlu khawatir jika akan memulai rumah tangga kembali. Setelah pemeriksaan, Metha dan Evan pergi meninggalkan rumah sakit.
"jadi tujuanmu melakukan pemeriksaan untuk memastikan kamu mandul atau tidak Met?" tanya Evan
"tentu saja Van, sebenarnya aku sudah lama ingin melakukan hal ini, namun Ryan selalu menolak, dan aku terlalu takut untuk melakukannya, takut jikalau aku memang mandul"
"astaga Met, kamu ini, kenapa kamu memiliki pikiran seperti itu?"
"tentu saja Van, semua perempuan pasti ingin menjadi seorang ibu dan aku tak mau kejadian lalu terjadi lagi kali ini, kami bahkan sudah dua tahun menikah namun belum memiliki anak, tentu aku memiliki pemikiran ke arah sana, tapi aku sudah lega karena aku tahu jika aku bukan janda mandul" kekehnya pelan, Evan hanya berdecak, dia tak habis pikir dengan pemikiran calon istrinya itu
"jadi bagaimana, apa lamaranku diterima?"
"em.....ya, aku menerima lamaranmu" jawab Metha malu malu, membuat Evan menggeleng kepala
"kenapa ga tadi saja kamu bilang iya Met, sekarang suasananya udah ga romantis lagi, kamu nerima lamaranku didalam mobil" gerutu Evan
"ih, kamu mah, aku kan hanya memastikan aja Van, aku takut kamu akan meninggalkan aku sama seperti Ryan kalau aku ga bisa berikan kamu keturunan" sebenarnya Metha malu mengatakan soal keturunan, seolah olah mereka tengah bersiap untuk membuat bayi, hehe
"jangan samakan aku dengan pecundang itu Met, aku tidak akan pernah meninggalkanmu, seandainya waktu bisa diputar, aku tak akan membiarkan kamu menikah dengan Ryan"
"em, apa benar kata tante kalau kamu sampai nangis nangis waktu aku akan menikah dengan Ryan?" goda Metha membuat Evan semakin memberenggut kesal
"ck, mama cuma ngarang" bantah Evan, dia terlalu malu untuk mengakui hal itu
"bilang aja kamu malu" Metha terkekeh
"sudahlah, sebaiknya kita segera mengabari para orang tua, biar mereka mempersiapkan pernikahan kita, em... Aku mau kita menikah minggu depan"
"ih, kamu ini, kok cepet amat, kan semua butuh persiapan Van"
"yang penting kita resmi dulu Met, masalah resepsi nanti belakangan"
"ngebet amat pak?"
"emang iya, kamu tau ga, sejak kamu bilang kalau kamu hebat diranjang, aku jadi berfantasi sendiri, kamu bikin aku gagal fokus selama berhari hari, ngebayanginnya aja udah bikin sesak, daripada terus dibanyangin, mending langsung dipraktekin"
"ish sejak kapan kamu jadi vulgar begini kalau ngomong, kok kamu ga ada malunya ngomong begini ke aku dan kapan aku pernah bilang kaya itu?"
"waktu kamu frustrasi tahu Ryan selingkuh, padahal aku hebat diranjang kenapa Ryan masih selingkuh dari aku" ucap Evan menirukan perkataan Metha kala itu, dan hal Itu langsung membuat muka Metha merah karena malu
"Van, ini beneran kamu kan? Sahabatku?"
"iyalah Metha sayang, siap siap aja, akan ada banyak kejutan yang kamu dapat setelah kita menikah nanti" Evan menyeringai membuat Metha diam seketika
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
smoga pernikahan mereka lancar dan dikurniakan anak..
2023-05-28
0
inayah machmud
jgn2 yg mandul ryan. ..
2023-01-20
1
Sulati Cus
jgn2 yg mandul si Rian semoga di kabulkan
2022-02-28
2