Sudah 4 bulan aku menyandang status janda. Dan sejak kepindahannya ke Bogor, Ryan memutus semua aksesnya untukku baik nomor telpon atau uang bulananku, terhitung sudah tiga bulan. Dia benar benar bahagia dengan gundiknya. Jika kalian bertanya bagaimana keadaanku, maka jawabannya aku tidak baik baik saja dan sempat terpuruk. Kata ikhlas yang aku ucapkan nyatanya hanya berlalu bak angin. Enam huruf itu memang sangat gampang diucapkan tapi sulit dijalani. Aku bahkan mengurung diri dikamar selama berminggu minggu, makan dan minum tak teratur yang membuat berat badanku turun. Menangis meratapi nasibku yang sudah menjanda diusia masih muda. Bukan karena kehilangan Ryan, tapi kenapa dulu aku jatuh cinta dan menikah dengan Ryan. Untung saja ada Evan yang selalu datang dan menghiburku, dia mengajakku jalan jalan, membawakan makanan kesukaanku, mengoceh apa saja supaya aku tak selalu termenung. Hampir dua bulan dengan bujukan Evan akhirnya aku bangkit. Benar katanya, hidup terus berjalan, kita hanya bisa merencanakan tanpa tahu bagaimana nasib akan membawa kita. Jodoh, rejeki, maut hanya Allah yang tahu.
Aku memutuskan untuk Move on, kini aku sudah mengiklaskan semuanya, Ryan dan takdirku. Aku mulai bangkit, menata kembali hidupku, kembali pada aktivitasku, aku memutuskan pindah ke apartemen yang dekat dengan Cafe. Bahkan bisa ditempuh dengan berjalan selama 10 menit.
Tit ceklek
Pintu apartemenku berbunyi dan terbuka, tampak sosok pria tampan yang selalu menemaniku meratapi nasib burukku selama ini. Bahkan sudah terhitung 7 bulan sejak Ryan menikahi selingkuhannya. Evan tak pernah lelah dan selalu sabar menemani kesehaharianku.
"sudah siap nona? " tanyanya
"ayo" ajakku sambil menggandengnya, hari ini kami akan ke Bogor. Bukan untuk menenui pria pecundang itu, tapi aku menemani Evan untuk meeting dengan klien penting disana, sekalian untuk jalan jalan. Lagipula aku sudah Move on, jika takdir mempertemukan kami disana ya tidak apa apa, bahkan aku bisa memberi mereka sedikit kejutan bukan.
Perjalanan kami kurang lebih 5 jam, setelah sampai kami langsung ke hotel. Kamar kami bersebalahan, dan setelah mandi kami berjalan menuju restoran hotel. Apalagi perut yang sudah mengajak untuk diisi.
"Met, kamu mau jalan jalan kemana nih?"
"puncak yuk, udah lama nih ga kesana, tapi nunggu kerjaan kamu kelar ya, bisa ga?"
"bisalah Met, nungguin kegalauanmu berbulan bulan saja aku bisa apalagi cuma ngajak kepuncak" kekehnya sambil mengacak rambutku gemas
"pak Evan" suara itu..... tentu aku mengenalnya, kami berbalik dan ya....wajah dua orang itu tampak terkejut melihatku,
"Met...Metha..."ucap Ryan gugup, bahkan aku melihat Rafika yang tak kalah pucat
"sayang, kamu mengenal mereka? Mereka karyawanku" ucap Evan, tentu ini cuma acting, Evan benar benar sahabat baikku, dia bertindak tanpa diminta
Aku menatap dua manusia ini dengan sinis, dua duanya pucat, ya aku yakin Ryan pasti terkejut melihatmu, ternyata dia masih mengenaliku, setelah aku tersisih dari hidupnya dan sempat terpuruk beberapa waktu, akupun bangkit, aku bukan Metha yang dulu, kini tampilanku berubah, baju bajuku kini brand terkenal, wajahku juga dengan polesan make up meski tak setebal si kucing garong, memakai softlen aku sedikit terlihat berbeda, tas, sepatu semuanya baru dan aku terlihat jauh lebih cantik, hehehe narsis. Aku pikir buat apa aku bekerja keras kalau terus menghemat, sekali kali kita harus menikmati hidup bukan. Tak lupa aku selalu menyisihkan sebagian penghasilanku yang memang menjadi hak orang lain.
Kulirik mereka, rupanya mereka berdua masih menatapku, baiklah....saatnya berakting
"mereka karyawanmu sayang?" ucapku sambil bergelayut di lengan Evan
"benar, ini Ryan dan Metha, emm kamu belum menjawab pertanyaanku honey, apa kamu kenal mereka?"
"tentu saja tidak sayang" ucapku sinis, kulihat Ryan tertunduk, dan Fika meremas bajunya"mana mungkin aku mengenal mereka sayang, aku hanya mengenalmu, calon suamiku, lagipula siapa itu Metha?, Ryan langsung mendongak dengan tatapan heran,
"Metha itu istrinya Ryan" jelas Evan
"owh, lalu dia siapa?" aku menunjuk Fika dengan daguku, kulihat dia sedikit menahan emosi, "seperti seorang selingkuhan"
Damm
Wajah Fika memerah menahan amarah, sementara Ryan hanya diam
"ayo sayang kita kembali ke kamar, aku sudah tak berselera makan"
"kalian bisa kembali ke kantor" ucap Ryan lalu memeluk pinggangku menjauhi mereka, biarlah mereka berfikir apapun, mari kita beri mereka kejutan.
********
Hahahahaha,
Evan tak henti tertawa, menyebalkan..dia berkata aktingku tampak lucu ....memang iya, lucu, aku yakin mereka berdua tengah menerka neraka, kalau dilihat aku memang jauh dari tampilan Metha yang dulu, sekarang lebih glamour. Ryan Ryan, andai tak berilah pasti kami masih bahagia, cih...nyalinya hanya sependek tali pusar sudah tingkah, ah biarkan saja dia, toh dia bukan urusanku lagi, aku dan Evan berjalan beriringan, gara gara dua syaiton itu, kami tidak jadi makan, akhirnya kami menuju kamar Evan dan memesan makanan dengan roomservis. Dan saat ini kami berada didalam lif
"Met, matamu berkaca kaca, apa kamu belum ikhlas melihat mantan suamimu dengan wanita itu?" tanya Evan, aku menoleh ke Evan dan menggeleng
"lalu?"
"kamu nginjak kakiku" ucapku membuat Evan langsung menoleh ke bawah
"astaga, maaf Met maaf..."ucapnya menyengir tanpa dosa membuatku sebal, jari jari kakiku merah akibat injakan sepatu pantofelnya.... Sial...kalau bukan sahabat yang kusayangi, sudah aku buang ke laut karena menyakiti kakiku..., baiklah aku akan menjadi aktris kali ini, bersiap siaplah para penghianat.
****
Maaf baru bisa up, othor lagi semedi cari inspirasi, heheh
Othor merasa kekurangan ide, sebab tulisan yang othor buat kok kayaknya gimana gitu, othor pengen tulisan ini enak dibaca dan banyak pembaca, ngarep......
Semoga kalian suka dengan tulisan ini ya
Jangan lupa like dan komennya supaya othor makin rajin up
Makasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Aqil Aqil
lucu
2024-05-25
0
Maria Magdalena Indarti
Thor salah tulis nih.
Ryan sm Fika
2024-05-15
0
Windarti08
kok Ryan dan Metha? Ryan dan Fika kali Thor...
2023-07-06
0