Ryan tertidur pulas diatas kasur, sementara Metha masih diam menatap suaminya. Ketika dulu mereka mengucap janji, tentu dihati keduanya sama sama saling mencintai, tapi sekarang apakah cinta itu masih ada? Cinta dihati Ryan tentu sudah lenyap, kalau masih ada, tentu dia tak akan berselingkuh dan menikah diam diam dibelakang istrinya. Metha mulai gamang, haruskah dia bertahan dengan rumah tangganya? Dia bahkan sudah memancing Ryan, nyatanya suaminya masih saja menutupi semuanya. Tak ada niatan untuk jujur, tak ada kasih sayang seperti dulu, pujian, kehangatan, semuanya lenyap begitu saja. Metha memilih keluar kamar, dia tidur dikamar tamu, dia terlalu enggan untuk tidur seranjang dengan pria yang sudah menjadi milik wanita lain.
Pagi ini Metha sengaja tidak memasak sarapan, dia teringat masa dulu ketika mereka baru menikah, Metha pernah bangun kesiangan, Ryan dengan romantis memasak sarapan untuk mereka, kali ini apa akan demikian, apa Ryan masih seperti dulu?. Apa pria itu masih mencintainya. Nyatanya Metha harus gigit jari, Ryan malah pergi terburu buru dan tanpa pamit padanya. Hati Metha mencelos, kemana suami yang selalu menyayangi dan mencintainya, sedangkal itukah kini cinta Ryan padanya. Metha tentu tahu kemana suaminya akan pergi, toh masih jam setengah 7 pagi, tentu suaminya akan menjemput perempuan itu untuk pergi kerja bersama.
Cukup, Metha sudah cukup bersabar, tiga bulan sudah Ryan berubah, tiga bulan juga ia tak dinafkahi bathin bahkan nafkah lahir harus dikurangi dan dibagi dengan perempuan lain. Kali ini Metha harus bertindak, ia tak mau terus menerus disakiti. Jika dalam novel novel yang ia baca, sang istri akan memiskinkan suami dan gundiknya maka tidak dengan Metha, apa yang mau dia rebut dari suaminya, toh penghasilannya di Cafe jauh lebih besar dari gaji Ryan meski suaminya itu tak jujur soal gaji dan hanya memberinya kurang dari separuh dari gajinya bekerja di perusahaan Evan.
Metha akan membuat suaminya menyesal telah menduakan dan menghianatinya. Juga membuat gundik itu menyesal telah merebut suaminya. Memberi mereka sedikit pelajaran tentu boleh lah. Toh Metha masih dalam batas wajar, dia tidak akan seperti para istri yang viral, berkelahi dengan pelakornya bahkan ada yang sampai terseret mobil ketika memergoki suami dan selingkuhannya.
Metha akan mencabut saham yang Ryan tanamkan di Cafe. Dengan begitu Ryan tak lagi memiliki penghasilan dari Cafenya, toh Ryan memang tak berhak lagi menerimanya dan seperti janjinya pagi ini dengan Evan, Metha meminta Evan mengirim Fika ke perusahaan cabang, dia ingin melihat apa yang akan dilakukan suaminya jika simpanannya itu akan dijauhkan darinya. Setelah itu Metha akan mengambil langkah selanjutnya untuk rumah tangganya. Metha sudah lelah, apalagi mencintai sebelah pihak itu sangat menyakitkan.
*******
"permisi pak Evan, pak Ryan ingin menghadap bapak" ucap sekretaris Evan
"baiklah suruh masuk" ucap Evan, dia sudah terhubung dengan Metha melalui video call yang diletakkan di mejanya hingga dengan jelas, Metha bisa melihat wajah Ryan. Diujung sana, Metha tengah menanti apa yang akan dikatakan suaminya
"ada apa?" tanya Evan ketika Ryan sudah duduk didepannya
"maaf pak, apa benar bapak memindahkan Rafika ke kantor cabang Bogor?"
"benar"
"tapi kenapa pak?, bukankah kinerja Rafika bagus, saya rasa tidak ada alasan Rafika harus dipindahkan"
"kerja Rafika memang bagus, karena itu saya memindahkannya kesana, saya yakin cabang Bogor akar semakin berkembang jika Rafika ada disana, lagipula kamu siapanya Rafika? Kenapa malah kamu yang protes?" wajah Ryan tampak pucat, tentu dikantor tak ada yang tahu hubungannya dengan Rafika
"em...saya rekan satu teamnya pak, dan kami sudah terbiasa bekerja satu team, jika diperkenankan, saya juga bersedia dipindahkan untuk membantu Fika di Bogor pak, saya harap bapak mempertimbangkan hal ini" Evan tersenyum sinis, gila juga pria ini, memohon demi bisa bersama selingkuhannya bahkan rela ikut pindah bahkan dengan alasan klise, tidakkah dia memikirkan perasaan Metha, istrinya. Tanpa sadar tangan Evan terkepal
"bukankah kamu punya istri, bagaimana nasibnya jika kamu ikut pindah?"
"istri saya pasti bisa memahaminya pak"
"ah kamu benar juga, seorang istri pasti akan mengikuti kemanapun suaminya pergi bukan? Tentu kamu bisa mengajak istrimu pindah ke Bogor dan ikut bersamamu juga" pancing Evan
"em.... istri saya punya usaha Cafe disini pak, jadi tidak bisa ditinggalkan, lagipula saya kerja juga buat memenuhi kebutuhan istri saya, dia pasti akan setuju"
Hati Metha kembali mencelos, dia kecewa pada Ryan, bahkan suaminya tak mau ia ikut, benar dugaannya, Ryan sudah berubah. Bahkan dia tak menghiraukan perasaan Metha, tentu sakit mengalami hal ini, bisa bisanya Ryan ingin ikut pindah dengan perempuan itu dan meninggalkannya, apa sebegitu pentingnya seorang Fika dihidup Ryan hingga pria itu rela melakukan apa saja demi selingkuhannya itu. Evan hanya melirik Metha melalui ponselnya, terlihat Metha mengusap sudut matanya, tentu wanita itu tengah menangis.
"ya sudah nanti saya kabari lagi, sekarang kamu boleh pergi"
"baik pak, saya harap bapak mempertimbangkan hal ini dengan baik, saya permisi"
Setelah kepergian Ryan, Evan mengambil ponselnya, dia menatap Metha
"kamu baik baik saja Met?"
"hm"
"sudahlah jangan menangis Met, air matamu terlalu berharga untuk menangisi pria pecundang sepertinya"
"kau benar Van, dia bukan lagi suami yang kukenal dulu, dia tak lagi mencintai aku, aku lelah, aku kecewa dan aku sudah memutuskan untuk mengakhiri semuanya"
Evan sedikit terkejut dengan keputusan Metha, tapi dia juga lega akhirnya Metha mau keluar dari zona kesakitannya.
"apapun keputusanmu, aku mendukungnya"
"terima kasih Van" Metha menampakkan senyum yang dipaksakan, tapi terlihat ada kelegaan didalamnya.
***
Hai para readers, maafkan aku karena judulnya aku ganti ya, dengan judul lama kok rasanya kurang etis ya. Jadi aku mengganti judulnya dan ini tampilan cover barunya

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Nenti Malau
cantik
2024-05-30
0
MFay
iya, bagus mundur biar waras jiwa raga. semangat Metha 💪 Kamu bisa
2024-02-08
0
Windarti08
emang yang dulu judulnya apa Thor?
2023-07-06
0