Disinilah semuanya berawal, kehancuran rumah tanggaku dan bagaimana aku bisa menceraikan suamiku secara sepihak hingga akhirnya aku menikah lagi.
******
Aku gamang, gundah, haruskah aku percaya ucapan Evan, tapi entah mengapa aku ingin menolak meski aku tahu Evan orang yang sangat jujur. Hatiku sudah nyeri meski belum tentu dugaan perselingkuhan itu benar.
Dengan keberanian fifty fifty aku duduk di halte dekat perusahaan Evan saat hampir jam pulang kerja. Benar, saat jam pulang tiba, aku melihat mas Ryan berjalan beriringan dengan seorang wanita. Jika dilihat, jelas bagusan aku kemana mana. Bukan narsis, tapi memang kenyataan. Aku cantik dan sexy, wajahku juga putih alami tanpa skin care. Aku bahkan selalu menjaga diri agar selalu tampil cantik, natural tentunya, sehari hari aku hanya memoles sedikit make up tipis saja, toh aku sudah cantik tanpa dempul sekilo. Bahkan aku selalu merawat tubuhku dan memastikannya selalu wangi, tentu dengan begitu suamiku tak akan tergoda pelakor alias perebut laki orang. Eh nyatanya masih kecolongan, dasar mas Ryan sontoloyo.
Aku memakai masker dan diam diam mengikuti mereka. Berjalan kaki sekitar 20 menit, mereka berhenti didepan sebuah rumah yang tak terlalu besar, keduanya masuk. Mereka sudah seperti suami istri yang pulang kerja bersama. Eh tunggu, suami istri? bisa jadi mereka memang sudah menikah diam diam kan, apalagi sudah sebulan mas Ryan jarang pulang, dia selalu beralasan harus ke luar kota untuk proyek baru, padahal nonsence. Semua hanya alibi mas Ryan untuk berduaan dengan gundiknya.
Aku melangkah mencari rumah pak RT, karena rumah mereka merupakan kawasan padat penduduk, beda dengan rumah kami yang merupakan perumahan cukup elit, hadiah dari ayah untuk pernikahan kami. Aku juga tak mau dicurigai warga karena mengendap endap didepan rumah orang.
Aku sudah duduk didepan pria dan wanita paruh baya, mereka menyambutku ramah.
"ada perlu apa ya mbak?" tanya pak RT ramah
"em, saya dari kampung pak, sedang mencari kakak saya, kebetulan alamat yang diberikan ada didaerah sini, karena saya bingung jadi saya kemari" ucapku bohong
"kalau boleh tahu siapa namanya mbak, mungkin memang warga kami" tanya bu RT
"namanya Ryan Dewantara bu, dia bekerja di EA Grup"
"oh, pak Ryan, suaminya mbak Fika" jawab bu RT
Jantungku mau lompat, aku lemas seketika, jadi benar kalau mereka menikah diam diam dibelakangku. Pengen nangis iya, pengen teriak iya, pengen mencak mencak juga iya. Tega sekali mas Ryan selingkuhi aku. Dia membuang berlian dan memungut batu kali.
"oh, jadi kakak saya tinggal sama istrinya ya bu?"
"iya, eh kok mbak sebagai adiknya tidak tahu, mereka baru menikah tiga bulan loh, masih pengantin baru"
Tiga bulan, jadi mereka sudah menikah tiga bulan. Hebat, kenapa aku baru curiga sekarang.
"kakak saya memang tidak pernah pulang bu, makanya saya menyusul kesini, orang tua kami sudah tua dan mereka rindu sama kakak, eh tahunya kakak nikah diam diam" jawabku asal
"mereka mengontrak tiga bulan lalu mbak, bilangnya dari kampung dan kerja diperusahaan yang besar itu, katanya biar dekat kan dua duanya kerja disana"
"oh begitu ya pak, ya sudah saya pamit mau menemui kakak saya"
"silahkan mbak"
Setelah itu aku pamit, aku ingin memastikan hal ini sekali lagi, mungkin ini hanya mimpi. Sudah lima hari mas Ryan tidak pulang dengan alasan mengurusi proyek diluar kota. Pasti saat ini mereka lagi berduaan. Mas Ryan bahkan tidak lagi meminta haknya, sekalinya pulang, dia tidur seperti orang mati. Dan aku juga tidak menanyakan atau melakukan kewajibanku, toh dia tak minta bahkan seolah tak mau lagi melakukannya denganku.
Aku lewat depan rumahnya, sepi. Iseng aku melangkah dan berdiri didepan rumah mereka, tapi apa yang aku dengar, suara ah ih uh, dan suara suara laknat yang membuat hatiku hancur. Benar dugaanku, mereka sedang bercinta. Dasar tidak tahu diri kamu mas, tidak ingatkah siapa kamu. Mas Ryan adalah yatim piatu yang hanya memiliki paman dan bibi. Bahkan saat kami menikah, mahar yang dia berikan hanya alat shalat dan uang 500ribu. Aku tak banyak menuntut, aku selalu mengatur keuangan dengan baik, bahkan aku bisa menabung 1,5 juta dari uang yang mas Ryan berikan, 4 juta perbulan. Dia juga mengaku gajinya hanya 6 juta, padahal menurut Evan, gaji suamiku 9 juta. Pasti sisa gajinya dia berikan pada gundiknya itu. Keterlaluan. Kulangkahkan kaki dengan gontai, aku lelah, aku hancur, aku kecewa dan ingin rasanya aku bunuh diri.
Apa kekuranganku mas? tanyaku serasa mengusap air mata yang jatuh tanpa kuminta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
ceraikan suami kawin diam diam
2024-05-15
0
Yunerty Blessa
sabar saja.... hadapi dengan tenang
2023-05-28
0
Yunita Indriani
baru Nemu dan bagus, lanjut baca ya thor
2023-01-26
0