14. Hari Kedua.

…Sasha Yorina…

Hari ini terlewat sudah tugasku, badan dan otakku terasa lelah. Menghadapi 5 pria yang berbeda karakter, yang paling membuatku sibuk adalah tuan Rion dan tuan Kevin, dan ini akan berlangsung 29 hari lagi, setelah itu aku bebas dan lepas dari hutang yang aku buat sendiri.

Malam ini aku berharap bisa tidur dengan nyenyak, dan semoga besok di hari keduaku bekerja akan berjalan lancar, menjadi pelayan pribadi tuan Rion dan tuan Kenan Diandra.

Keesokan paginya jam 7 pagi aku sudah berangkat bekerja menjadi pelayan pribadi, dan hari ini aku tidak bisa mengantar Ryota ke sekolah, karena dia berangkat sekolah jam setengah 8 pagi. Semoga Ryota bisa mengerti seperti biasanya.

Aku sudah berada di mansion keluarga Diandra, dengan cepat pula aku membuat sarapan pagi nasi goreng seafood buat Rion dan Kenan. Itu pesan dari tuan Rion tadi pagi, aku tidak banyak membantah dan aku ikuti semua kemauannya.

Dengan sabar aku akan hadapi semua prilaku kedua tuan muda keluarga Diandra, aku hanya ingin menyelesaikan masalah tanpa menambah masalah lagi. Tepat pukul 8 pagi asisten Leon datang, untuk menjemput kedua tuan muda keluarga Diandra.

Sarapan pagi yang aku buat pun selesai, dengan sabar dan cepat aku menyiapkan segalanya di meja makan.

"selamat pagi nona Sasha." sapa Leon terseyum tipis padaku.

"selamat pagi asisten Leon." sapaku balik dengan senyum manisku.

"jangan panggil saya nona, tuan. Panggil nama saya Sasha saja, lebih nyaman untuk di dengar." balasku, aku risih dengan panggilan nona yang di lakukan oleh asisten Leon padaku.

Nampak asisten Leon berpikir sejenak melihat padaku. "baiklah." jawabnya setuju.

Asisten Leon terlihat baik, walaupun terkadang wajahnya datar dan dingin sama seperti mimik wajah tuan Kenan. Tetapi aku bisa lebih mudah berkomunikasi dengannya, untuk bertanya segala hal yang bersangkutan dengan tuan Rion dan tuan Kenan.

"apa asisten Leon sudah sarapan? saya membuat lebih nasi goreng untuk sarapan pagi ini." ucapku mencoba ramah.

"tidak, terima kasih. Saya sudah sarapan tadi di rumah." balasnya. "aku akan duduk menunggu tuan muda Rion dan tuan muda Kenan saja di sini." lanjutnya kembali.

"baiklah, kalau begitu saya permisi ke dapur dulu. Apa anda tidak ingin minum kopi?" tanya ku karena aku tahu asisten Leon suka minum kopi bersama.

"itu boleh, terima kasih." balasnya sembari duduk di kursi meja makan. Dan memulai mengecek ponselnya untuk bekerja.

Aku berlalu masuk kembali ke dapur, untuk membuat tiga cangkir kopi. Dua kopi manis dan satu kopi pahit, sebenarnya di mansion keluarga Diandra, sudah banyak memiliki pelayan. Tetap saja aku yang harus melayani kedua tuan muda Diandra, karena akulah pelayan pribadi mereka.

Beberapa saat kemudian kedua tuan muda Diandra sudah duduk di meja makan, mereka segera menikmati sarapan pagi mereka, aku hanya menyapa mereka sekenanya. Setelah meletakkan secangkir kopi untuk mereka masing-masing, akupun ingin berlalu dari sana. Akan tetapi tuan Rion mencegahku, agar aku ikut duduk di sampingnya untuk menemaninya sarapan.

"saya sudah sarapan tuan." jawabku jujur karena itu benar. Sebelum berangkat aku sudah minum susu dan roti isi buatan mama.

"duduk dan temani kami sarapan." perintah tuan Rion padaku.

Tanpa bisa membantah lagi, aku duduk perlahan di kursi sedikit jauh dari tuan Rion. Kedua tuan muda yang memang berbeda karakter, yang satu terlalu banyak bicara, dan yang satunya lagi irit untuk bicara. Aku hanya bisa diam, dengan sesekali memandang kedua tuan muda Diandra yang memang terlihat tampan.

Selesai mereka sarapan, aku di larang membereskan meja makan karena harus ikut mereka ke kantor, ada rapat penting pagi ini. Kami memakai dua mobil, asisten Leon satu mobil bersama tuan Kenan, karena dia adalah CEO nya, sedangkan aku bersama dengan tuan Rion, saat ini peranku menjadi supir pribadi tuan Rion, sudah nasibku.

"aku tidak salah memilihmu, selain pandai memasak dan melayani, kau bisa menjadi supir juga." ungkapnya padaku, saat ini tuan Rion sedang duduk di kursi belakang mobil.

'apa aku ada pilihan?' gumamku dalam hati, melihat dari balik kaca spion depan mobil.

"kenapa kau diam saja? apa kau marah aku menjadikan mu supir pribadi ku?" tanya tuan Rion padaku, tatapan mata kami bertemu sekilas terpantul dari kaca spion depan mobil. Aku segera memalingkan pandangan mataku ke arah depan.

"tidak tuan, saya hanya sedang berkonsentrasi menyetir, karena saya sudah lama tidak mengemudikan mobil." balasku sekenanya.

"baiklah." jawabnya sembari kembali lagi melihat pada ponselnya, untuk bekerja mengecek email yang sudah masuk.

Tidak ada pembicaraan lagi di antara kami dan aku bersyukur, jujur saja aku sangat malas untuk banyak bicara saat ini, apalagi kalau harus berbicara dengan tuan Rion? tidak akan ada habisnya, ada saja yang akan membuat tuan Rion merasa tidak puas akan ucapanku.

Kami sampai juga di perusahaan K.R Group, tanpa banyak membantah aku ikut turun di depan lobby perusahaan, karena tuan Rion ingin aku ikut bersama mereka. Sedangkan mobil yang kami kendarai di bawa ke tempat parkir perusahaan oleh security yang berjaga di depan.

Aku benar-benar merasa bahwa saat ini, aku menjadi perhatian dari semua karyawan yang kami lewati, mereka menunduk hormat dan kagum pada ketiga pria dingin nan tampan yang menjadi atasan mereka, sedangkan terlihat heran dan tidak suka saat melihat padaku.

Terlihat jelas dari penampilan ku yang biasa saja, dan jauh dari penampilan ketiga pria yang ada di depanku, yang terlihat modis dengan setelan jas mahal mereka.

Dalam hati aku merasa malu, ya apa boleh buat…! aku yang selama ini hidup serba irit karena harus mencukupi biaya hidup mama dan putraku, hanya dengan gaji yang kecil harus mengalah, dan tidak menghambur-hamburkan uang hanya untuk hal yang tidak penting.

Aku cukup senang bila biaya hidup mama dan putraku terkecukupi, dan tidak kekurangan apapun. Aku bersyukur dengan hidupku yang sekarang dan tidak akan mudah menyerah, demi mama dan putra semata wayangku Ryota.

Dengan mencoba cuek aku terus berjalan di depan ketiga pria tampan, yang sangat di hormati oleh seluruh karyawan perusahaan K.R Group. Kami berdiri di depan lift khusus untuk Presdir, saat pintu lift sudah terbuka dan ketiga pria tersebut masuk, aku masih berdiri mematung melihat mereka.

"kenapa diam saja Sasha, ayo masuk." ajak asisten Leon karena melihatku hanya berdiri saja.

Tuan Rion dan tuan kenan juga melihatku heran.

"hei…cepat masuk jangan membuang waktu kami." ucap tuan Rion sedikit ketus.

Aku masih diam berdiri, aku tidak yakin harus masuk di dlam lift yang di khususkan untuk Presdir perusahaan, karena aku sangat tahu diri. aku bukan siapa-siapa? dan tidak pantas berada di dalam satu lift bersama Presdir mereka.

"maaf tuan saya akan pakai lift untuk karyawan saja, saya tidak pantas satu lift bersama Presdir perusahaan ini." balasku dengan melihat sekilas dan takut pada tuan Kenan, bagaimana tidak takut kalau melihat mimik wajah datar dan dinginnya? iih…aku bergidik ngeri.

Tuan kenan yang aku lihat dan membuatku takut dengan aura mematikannya, hanya bersikap cuek dan masih berdiri angkuh dengan satu tangan masuk ke dalam saku celananya. Sedangkan asisten Leon yang tahu maksudku hanya diam dengan mimik wajahnya yang dingin, sama seperti atasannya. Tuan Rion terlihat geram dengan tingkah dan ucapanku.

Tuan Rion maju mendekatiku, dan menarik paksa tanganku. "masuk dan layani kami dari sekarang." ungkapnya setelah aku sudah berdiri di dalam lift, tepat di depan tuan Kenan.

Aku yang tahu maksud dari perkataan tuan Rion pun, tidak ada pilihan lain lagi. Dengan segera aku menekan tombol lift untuk menutup pintu lift dan menekan tombol ke lantai paling atas, dimana ruangan Presdir dan direktur berada.

"lain kali jangan menghambat dan membuang waktu kami, kau mengerti?" tanya tuan Rion yang ada di belakangku.

"mengerti tuan." jawabku dengan anggukan kepala, tanda mengerti.

'sabar Sasha…kau pasti bisa melewati ini semua.' gumam ku dalam hati untuk menyemangati diri sendiri.

Kami sampai di lantai yang kami tuju, aku dengan segera keluar agar ketiga pria yang ada di belakangku tidak ada yang menghalangi langkah mereka. Dengan cepat pula aku mengikuti dari belakang kemana tuan Rion melangkah? aku seperti anak kecil yang mengikuti kemana papanya pergi.

Aku ikut masuk ke dalam ruangan direktur, di mana ruangan Rion berada. Dengan di sambut oleh sekretaris cantik yang langsung berdiri ketika melihat tuan Rion datang. Sekretaris cantik dan berkulit putih terseyum manis menyambut kedatangan direkturnya. Sedangkan merasa tidak suka dan garang melihat padaku.

Aku mah cuek saja, aku yang tidak ingin mendapatkan masalah dengan tuan Rion, mengikuti saja tuan Rion masuk ke dalam ruangannya. Tanpa peduli dengan tatapan tajam dan tidak suka sekretaris cantik itu.

Tuan Rion segera duduk di kursi kebesarannya, aku mendekat dan meletakkan tas kerja tuan Rion di atas meja kerjanya, yang dari tadi aku bawa.

Aku berdiri mematung, jujur aku bingung setelah ini harus berbuat apa? karena ini untuk pertama kalinya aku berada di dalam ruangan ini. Tuan Rion pun menyadari kegelisahan ku itu.

"hei…kenapa berdiri saja di sana?" tanya tuan Rion menatapku tajam.

"maaf tuan, sekarang apa yang harus saya lakukan?" tanyaku terus terang, agar aku tidak bingung lagi.

"kamu kan sudah biasa menjadi CS suatu perusahaan dan pelayan restoran, masak harus bertanya lagi harus apa?"

"maaf tuan, kalau itu saya sudah tahu, tapi tugas menjadi CS dan pelayan restoran sudah di atur juga sama atasan saya. tuan…" balas ku dengan tenang agar tuan Rion dapat mengerti maksudku.

Tuan Rion terlihat menghela nafas pasrahnya, tanpa menjawab tuan Rion malah meraih gagang telepon yang ada di atas meja, dan menghubungi sekretarisnya untuk masuk.

Sekretaris cantik yang di panggil tuan Rion pun datang setelah mengetuk pintu dan di izinkan masuk. Sekretaris tuan Rion berjalan anggun dengan sepatu hak tingginya dan pakaian kerjanya yang super ketat dan sangat minim.

'ini sekretaris seksi banget sih, apa dia nyaman dengan pakaian kerjanya yang super ketat itu? ' gumamku dalam hati, karena heran dan tidak percaya melihat menampilkan seksi seorang sekretaris suatu perusahaan besar.

Aku dan sekretaris tersebut saling melirik sekilas dan kembali berdiri di hadapan tuan Rion. Sudah siap menerima perintah selanjutnya.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung ke episode selanjutnya…

...Sekian dan terima kasih 🙏🙏🙏 mohon saran dan komennya ya....

Jangan lupa vote dan like nya.

Maaf ya para pembaca setiaku, karena baru bisa up sekarang, author baru pulih dari sakit dan baru bisa tulis menulis kembali. Semoga author bisa up Double untuk menggantikan hari-hari yang kemarin tertinggal. Mohon dukungannya terus ya, terima kasih 🙏🙏🙏.

Episodes
1 1. Sasha Yorina.
2 2. Ganti Rugi.
3 3. Surat Kontrak.
4 4. Datang Ke Pesta.
5 5. Alan Kendrick.
6 6. Perdebatan Sasha dan Bella.
7 7. Perdebatan Alan Dan Bella.
8 8. King Group Dan TK Diana Permata.
9 9. Kecurigaan Alan.
10 10. Datang ke K.R Group.
11 11. Mengingat Kenangan Pahit.
12 12. Kenangan Dari nama Masahiko.
13 13. Kopi Hitam Pahit Buatan Sasha.
14 14. Hari Kedua.
15 15. Bertemu Miranda.
16 16. Siapa Sebenarnya Dirimu?
17 17. Perusahaan YORI Group.
18 18. Kecurigaan Kenan Diandra.
19 19. Rapi dan Sempurna.
20 20. 4 Perusahaan Yang Bekerjasama.
21 21. Waktu Bersama Ryota.
22 22. Harapan Seorang Anak.
23 23. Permintaan Ryota.
24 24. Harapan Ryota.
25 25. Keingintahuan Ryota.
26 26. Menahan Gejolak Hati.
27 27. Sakit Hati Dan Rencana Bella Lastona.
28 28. Apa Yang Terjadi....?
29 29. Saling Membutuhkan.
30 30. Perdebatan Dan Penghinaan.
31 31. Sumpah Dan Janji Sasha.
32 32. Mencoba Untuk Menghindar.
33 33. Antara Kemenangan Dan Kekalahan.
34 34. Terungkapnya Rahasia Sasha Dan Alan.
35 35. Perbincangan Kenan Dan Sasha.
36 36. Mau Tapi Gengsi.
37 37. Berita Mengejutkan.
38 38. Satu Ruangan.
39 39. Hari-hari Yang Berat.
40 40. Perasaan Sasha Dan Alan.
41 41. Berkunjung Ke K.R Group.
42 42. Penyakit Aneh Kenan.
43 43. Parfum Milik Sasha.
44 44. Ada Apa Dengan Tubuhku?
45 45. Aku Tidak Mengerti?
46 46. Kecurigaan Nyonya Kania Diandra.
47 47. Perasaan Seorang Ibu.
48 48. Sasha Hamil.
49 49. Masalah Keluarga Diandra.
50 50. Keputusan Sasha.
51 51. Takdir Hidup.
52 52. Pikiran Dan Keinginan Serly.
53 53. Kekecewaan Dan Kemarahan Ryota.
54 54. Berbaikan Kembali.
55 55. Perdebatan Alan dan Sasha.
56 56. Apa Dia Sakit?
57 57. Perhatian Dan Bersikap Baik.
58 58. Sebuah Kebenaran Baru.
59 59. Perdebatan Kenan Dan Alan.
60 60. Perbincangan Kenan Dan Ryota.
61 61. Masalah Baru.
62 62. Sebuah Jebakan.
63 63. Hari Yang Berat.
64 64. Kepedulian Kenan.
65 65. Keputusan Kenan.
66 66. Penolakan Sasha.
67 67. Pilihan Sulit Sasha.
68 68. Niat Baik Kenan.
69 69. Bujuk Rayu Ryota.
Episodes

Updated 69 Episodes

1
1. Sasha Yorina.
2
2. Ganti Rugi.
3
3. Surat Kontrak.
4
4. Datang Ke Pesta.
5
5. Alan Kendrick.
6
6. Perdebatan Sasha dan Bella.
7
7. Perdebatan Alan Dan Bella.
8
8. King Group Dan TK Diana Permata.
9
9. Kecurigaan Alan.
10
10. Datang ke K.R Group.
11
11. Mengingat Kenangan Pahit.
12
12. Kenangan Dari nama Masahiko.
13
13. Kopi Hitam Pahit Buatan Sasha.
14
14. Hari Kedua.
15
15. Bertemu Miranda.
16
16. Siapa Sebenarnya Dirimu?
17
17. Perusahaan YORI Group.
18
18. Kecurigaan Kenan Diandra.
19
19. Rapi dan Sempurna.
20
20. 4 Perusahaan Yang Bekerjasama.
21
21. Waktu Bersama Ryota.
22
22. Harapan Seorang Anak.
23
23. Permintaan Ryota.
24
24. Harapan Ryota.
25
25. Keingintahuan Ryota.
26
26. Menahan Gejolak Hati.
27
27. Sakit Hati Dan Rencana Bella Lastona.
28
28. Apa Yang Terjadi....?
29
29. Saling Membutuhkan.
30
30. Perdebatan Dan Penghinaan.
31
31. Sumpah Dan Janji Sasha.
32
32. Mencoba Untuk Menghindar.
33
33. Antara Kemenangan Dan Kekalahan.
34
34. Terungkapnya Rahasia Sasha Dan Alan.
35
35. Perbincangan Kenan Dan Sasha.
36
36. Mau Tapi Gengsi.
37
37. Berita Mengejutkan.
38
38. Satu Ruangan.
39
39. Hari-hari Yang Berat.
40
40. Perasaan Sasha Dan Alan.
41
41. Berkunjung Ke K.R Group.
42
42. Penyakit Aneh Kenan.
43
43. Parfum Milik Sasha.
44
44. Ada Apa Dengan Tubuhku?
45
45. Aku Tidak Mengerti?
46
46. Kecurigaan Nyonya Kania Diandra.
47
47. Perasaan Seorang Ibu.
48
48. Sasha Hamil.
49
49. Masalah Keluarga Diandra.
50
50. Keputusan Sasha.
51
51. Takdir Hidup.
52
52. Pikiran Dan Keinginan Serly.
53
53. Kekecewaan Dan Kemarahan Ryota.
54
54. Berbaikan Kembali.
55
55. Perdebatan Alan dan Sasha.
56
56. Apa Dia Sakit?
57
57. Perhatian Dan Bersikap Baik.
58
58. Sebuah Kebenaran Baru.
59
59. Perdebatan Kenan Dan Alan.
60
60. Perbincangan Kenan Dan Ryota.
61
61. Masalah Baru.
62
62. Sebuah Jebakan.
63
63. Hari Yang Berat.
64
64. Kepedulian Kenan.
65
65. Keputusan Kenan.
66
66. Penolakan Sasha.
67
67. Pilihan Sulit Sasha.
68
68. Niat Baik Kenan.
69
69. Bujuk Rayu Ryota.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!