Dominic Zeffron Alexander Loris

Setelah selesai menelepon Alex keluar dari kamar kedua anaknya. Alex mencari keberadaan Crystal sampai ia menemukannya dengan posisi sedang meringkuk tidur di sebuah sofa usang di ruang tengah. Alex yang tidak tega melihatnya langsung menggendongnya ala bridal style karena jika dibiarkan tubuh wanita nya akan kesakitan.

Alex mencari posisi kamar Crystal dimana. Sampai ia menemukan sebuah pintu yang berwarna cokelat dengan bertuliskan nama Crystal. Alex yang melihatnya menggelengkan kepalanya mengingat Crystal selalu menempelkan namanya di depan pintu kamarnya. Alex membuka pintu secara perlahan.

Ceklek....

Untung saja pintu kamar Crystal tidak di kunci. Karena jika di kunci dirinya akan susah mencari keberadaan kunci kamar. Alex melihat sekeliling kamar sederhana yang hanya berisi ranjang berukuran sedang dan sebuah lemari. Dikamar tersebut tidak ada kamar mandinya. Alex hanya bisa menghela nafasnya melihat kondisi keluarga nya yang memprihatinkan dengan hidup serba kekurangan meskipun Crystal bekerja di perusahaan nya. ia hanya mendapatkan posisi sebagai pegawai kontrak dengan gaji minimum. Tentu saja hidup di kota New York butuh biaya yang besar.

Alex membaringkan tubuh Crystal dengan perlahan di ranjang dan menyelimutinya dengan selimut sampai batas leher. Alex mencium bibir Crystal sekilas.

" I Love You, I promise I will make you happy." gumam Alex dengan pelan.

Setelah itu Alex keluar dari kamar Crystal. Tanpa mengetahui bahwa sedari tadi Crystal hanya berpura pura tidur. Setelah ia mendengar percakapan Alex dengan seseorang di telepon. Crystal mendengar Alex menyebut nama Dominic.

" Siapa Dominic. Apa dia anak Alex dengan Mendiang Ratu Isabella?" tanya Crystal yang bertanya pada dirinya sendiri dengan bersuara pelan tanpa mau Alex melihat bahwa dirinya tidak tertidur.

Crystal mengangkat kedua bahunya menurutnya ini bukan urusan nya sama sekali. Lagipula hubungan Alex dengan nya hanya sebatas mantan. Tetapi yang membuat Crystal senang Alex akan kembali ke negaranya 3 hari lagi yang berarti ia hidupnya akan tenang seperti sebelumnya. Crystal memejamkan matanya tidak lama kemudian ia pun tertidur pulas.

...****************...

Sedangkan di Negera lain terdapat seorang Anak laki laki yang sedang termenung di dalam kamarnya. Saat anak itu sedang asik melamun tiba tiba ada seseorang yang mengetuk pintunya.

Tok....Tok....

" Pangeran saya membawakan susu hangat." ucap Seseorang di luar pintu kamarnya.

Sedangkan anak yang di panggil pangeran menghela nafasnya sebelum berjalan untuk membuka pintu.

Ceklek....

" Nina, masuk saja." jawab anak itu sambil menampilkan ekspresi datar.

Orang di panggil Nina masuk kedalam kamar sang pangeran. Nina meletakkan segelas susu hangat di meja yang berada dikamar pangeran kecil. Sedangkan pangeran itu hanya duduk sambil membaca sebuah buku yang tentunya bukan buku cerita.

" Silahkan diminum Yang Mulia." ucap Nina sambil mempersilahkan pangeran kecil itu untuk meminum susunya.

Pangeran itu mengangguk dan meminumnya dengan perlahan tapi sangat rapi. Kadang kadang Nina kagum dengan pangeran di usia ke 5 sudah bisa membaca buku yang menurutnya sangat rumit untuk anak seusianya.

Ia benar nama pangeran tersebut Dominic Zeffron Alexander Loris. ia merupakan anak dari Raja Alexander Maxbarent Loris dan Ratu Isabella Magdalena Loris. Mereka awalnya di persatu kan lewat pernikahan politik. Awalnya hubungan keduanya sangat dingin sampai dimana akhirnya mereka saling mencintai. Tetapi sayangnya Sang Ratu meninggal saat melahirkan Pangeran Dominic. Sejak saat itu Sang Raja menjadi sangat dingin apalagi terhadap Pangeran. Bahkan hubungan mereka tidak dekat seperti sepasang Ayah dan Anak pada umumnya. Nina berharap suatu hari nanti Pangeran akan di perhatikan oleh Raja.

Tetapi tidak di ketahui bahwa sebelumnya Raja mereka pernah menikah dengan wanita desa karena Raja sebelumnya menutup semua akses mengenai Raja Alexander. Semua orang hanya mengetahui bahwa selama ini Raja Alexander di besarkan di luar negeri.

" Yang Mulia saya permisi keluar." ucap Nina yang meminta izin keluar.

Pangeran Dominic pun mengangguk sambil terus membaca bukunya tanpa mempedulikan Nina yang sudah keluar dari kamarnya.

Setelah beberapa lama kemudian akhirnya Pangeran Dominic menghentikan membacanya dan bersiap untuk tidur. Pangeran Dominic membaringkan tubuhnya di ranjangnya sambil memegang sebuah foto yang terdapat seorang wanita berpakaian merah muda sambil tersenyum.

" Aku merindukanmu Mom." ucap Dominic dengan lirih

...****************...

Di pagi cerah di kota New York seorang wanita sedang memasak sarapan untuk keluarga sambil bersenandung. Wanita itu tidak menyadari bahwa sedari tadi ada yang memperhatikannya memasak. Sampai dimana Crystal dibuat terkejut saat seseorang yang memeluk pinggangnya.

" Apa yang kamu lakukan Alex?" tanya Crystal tanpa mempedulikan Alex.

Alex yang di tanya hanya berdehem sambil meletakkan kepalanya di lekuk leher Crystal.

" Sebentar saja Crystal, aku ingin melupakan semuanya." ucap Alex dengan lirih.

Crystal yang mendengarnya mengangkat alisnya bingung ia sama sekali tidak mengerti akan perkataan Alex. Crystal yakin Alex menyembunyikan suatu hal kepada nya.

" Apa yang kamu sembunyikan dariku....

Continue.....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***