Bagaikan petir di siang hari , Devia terkejut bapak dan ibu ke Jakarta . Devia datang kerumah kak citra bersama Hendra
Devia diam mematung di depan pintu menatap bapak dan ibunya . Tiba tiba aja tangan nya langsung gemeteran dan juga jantung berdetak kencang
" Duduk sini " ucap bapak
Devia mengagguk . Mengajak Hendra untuk masuk dan menyalami bapak ibu , dan ke enam kakak dan kakak iparnya
Devia dan Hendra hanya diam keduanya sesekali melirik, jantung Devia semakin berdetak kencang saat ibu menatap malas kepada Devia . Devia sadar kesalahan kepada bapak dan ibu kabur dari rumah juga membawa uang pribadi milik kedua orang tuanya
Tanpa berlama-lama bapak membuka obrolannya . Bapak ingin tahu lebih lanjut tentang Hendra, latar belakang Hendra dari kecil sampai besar
" Kamu tahu Devia sudah pernah kita jodohkan , tapi dia memilih kabur dari rumah "
Hendra terdiam . Cerita itu belum mengetahui
Saking gatal nya mulut nesa , langsung ngomong kalo mereka tak merestui hubungan Hendra dan Devia . Tetap dengan pendirian bapak dan ibu Devia akan di jodohkan di kampung
" Sampai kapan pun bapak gak akan merestui kalian "
Di pagi hari kamar kost kostan
Separuh nafasku
Ku hembuskan untuk cintaku
Biar rinduku
Sampai kepada bidadariku
Uu-uu
Kamu segalanya, tak terpisah oleh waktu
Biarkan bumi menolak, 'ku tetap cinta kamu
Biar mamamu tak suka, papamu juga melarang
Walau dunia menolak, 'ku tak takut
Tetap 'ku katakan 'ku cinta dirimu
Ohh
Karena kamu
Bintang di hatiku
Takkan ada yang lain
Mampu goyahkan rasa cintaku padamu
Kamu segalanya, tak terpisah oleh waktu
Biarkan bumi menolak, 'ku tetap cinta kamu
Biar mamamu tak suka, papamu juga melarang
Walau dunia menolak, 'ku tak takut
Tetap 'ku katakan 'ku cinta dirimu
Sudah jangan kau usik lagi
Cinta…
Devia menangis mendengar lagu Judika yang berjudul mama papa larang . Hubungan Devia dan Hendra gak di setujui oleh kedua orang tua dan juga kakak nya . Bahkan terang terangan kemarin nesa mengatakan Hendra lebih cocok menjadi ayah dari Devia
Memang salah cinta dengan yang berbeda umur ? Devia bener bener cinta bahkan Devia menerima cover Hendra
Hiks hiks hiks
Tetap dengan pendirian mereka berdua . Gak ada yang boleh memisahkan Hendra dan Devia . Walupun keluarga melarang Hendra untuk berhubungan dengan Devia . Tapi Devia akan melanjutkan percintaan ini dengan Hendra
Ting
Papi Hendra
Mau ikut ke Bandung ?
Me
Iya , kapan Pi ?
Papi Hendra
Sekarang , aku jemput di kostan . Menginap ya sayang ....
Me
Iya Pi , wait
Devia langsung beranjak bangun . Menyiapkan keperluan untuk berangkat ke Bandung . Entah sampai berapa hari yang penting Devia memasukan beberapa pakaian di dalam tas nya
Sambil menunggu Hendra yang sedang mengantar keponakan sekolah . Devia memilih keluar dari area kost kostan berniat mencari sarapan terdekat
" Selamat pagi Pi " ucap Devia sambil tersenyum membuka pintu mobilnya
" Selamat pagi sayang "
Devia memeluk Hendra . Mengecupnya kening Devia
" Mau ngapain ke Bandung Pi ? "
" Em , ada pekerjaan di sana . Nanti kamu diam di hotel aja ya . Soalnya aku mau ketemu clien . Sebentar aja kok "
Devia mengagguk , melihat kebelakang bangku penumpang . Ada kantong plastik berisi Snack minimarket . Devia mengambilnya . Dan mengambil susu dan juga Snack rasa sapi panggang
Devia memeluk Hendra mengecup pipi Hendra berkali kali .
" Ganteng deh Pi kalo papi potong rambut . Seperti anak muda "
Hendra terkekeh mendengarnya . Gak ada kata muda di hidup Hendra . Saat ini umurnya sudah kepala 3
Di hotel yang cukup mewah , Hendra mengantar Devia ke kamar membawa barang barangnya setelah itu langsung dia menuju sebuah hotel yang akan bertemu dengan clien nya
Di dalam kamar ,Devia merasa kesepian setelah Hendra langsung menunggu tanpa memilih Devia terlebih dahulu karena Hendra sudah telat untuk datang menemui patner nya
Dari pada bosan akhirnya Devia memilih nonton film di sebuah aplikasi android ponselnya. Tiba tiba nomor yang tak di kenal mengirimkan pesan
" Kak khafiz , dapat dari mana nomor gue , ah pasti papi " gumamnya
Devia langsung menggeser tombol hijau
( Halo iya kak ? )
( Saya ada di bawah . Tolong jemput ya )
( Kenapa harus aku kak ? Kakak kesini aja )
( Sudah kamu keluar aja dulu )
( Em , baiklah . Kakak tunggu ya )
Devia langsung mengambil jaket Hendra . Di pakainya lalu segera keluar dari kamar hotel
" Astaga "
Devia terkejut ternyata khafiz sudah berada di depan kamar Devia . Khafiz hanya tersenyum meledek
" Ada apa kak ? "
" Saya mau ambil berkas , yang ketinggalan di tas kerja Hendra "
Devia mengagguk .segera masuk kembali berniat mengambil berkas yang di bilang khafiz tiba tiba tangan Khafiz langsung memeluk Devia
Devia bener bener terkejut . Jantungnya seakan mau copot
" Kak "
" Sebentar begini de , beberapa hari ini saya perhatikan kamu de . Seperti nya saya suka sama kamu de . Kamu baik dan perhatian "
" Kak ,aku baik karena kakak temennya papi "
Khafiz menggeleng kepalanya
" Perhatian kamu beda de . Kamu lebih menatap aku dengan tatapan cinta "
" Hah ? " Devia terkejut bisa bisanya khafiz salah mengartikan tatapan Devia
Khafiz melepaskan pelukannya lalu dia memutar tubuhnya Devia . Keduanya bertatapan hingga khafiz mengecup bibir Devia . Devia bener bener terkejut dengan hal itu . Sampai akhirnya khafiz memaksa berhubungan lebih lanjut lagi
Devia seakan terhipnotis dengan khafiz apalagi . Khafiz melakukannya bener bener dengan rasa sayang . Sesekali khafiz mengatakan cintanya kepada Devia . Entah dari mana khafiz mendapatkan alat kontrasepsi
" K kamu jangan bilang papi ya kak "
Khafiz mengagguk
Cup cup
" Shit ! Kenapa tubuh gue bener bener gila . Ah rasanya ingin lebih lama lagi " batin Devia di saat Khafiz melahap area bawah miliknya
Khafiz melepaskan kecupannya . Mulai bangkit lalu memeluk Devia sambil menindih
Cup cup cup
" Kamu mau gak jadi pacar aku ? "
" Kak ! " Teriak Devia
" Aku mau jadi yang kedua kok , aku butuh kamu dek "
" Butuh aku ? " Ujuk Devia
Khafiz mengagguk
" Aku butuh perhatian kamu ,aku butuh kasih sayang dan cinta kamu sama seperti apa yang Hendra lakukan . Aku janji Hendra gak akan tahu hal ini . Aku bener bener janji de. Kita main belakang . Kamu memiliki dua ponsel untuk aku dan Hendra . Aku akan bersikap biasa aja disaat kamu sama Hendra "
Devia hanya diam
Khafiz berlutut dia melebarkan kaki Devia lalu membuka lagi daster yang Devia pakai . Langsung tanpa aba aba khafiz melahap nya
" Bener bener gila kamu kak , gak ada puasnya " ucap Devia
Khafiz hanya memberi tanda . Mer*e*as benda squishy kenyal . Makin di buat gila lagi oleh Devia
" Kak berhenti , kakak bikin aku ketagihan " ucap Devia serak
Khafiz melepaskan kepalanya di bagian **** ***** Devia . Lalu dia menatap Devia
" Bagaimana jawabannya "
" Aku menolak "
Khafiz membuka lagi lalu saat dia ingin mengecup . Devia langsung mendorong
" Kalo kamu menolak , aku akan melanjutkan . Gak peduli "
Dan bener ,Khafiz langsung mendidih Devia . Masukan benda saktinya menyatukan
" Shhhh . Kak ...."
" Salah kamu sendiri . Sudah tahu aku sudah memberi negosiasi "
Devia mengigit bibir bawahnya . Nikmat rasanya . Berbeda dengan Hendra lakukan ....
" Berhenti kak , kakak mau ketemu papi . Nanti papi curiga "
" Biarlah . Biar dia curgia dan biar dia tahu aku butuh perhatian kamu dan kasih sayang kamu "
Cup
Khafiz membuka kancing bagian dada Devia . Di masukan ke dalam mulutnya mengigit kecil membuat Devia kesakitan
" Kenapa kakak gigit , sakit kak ...."
Devia menarik pelan rambut khafiz . Tak henti hentinya Khafiz mengigit juga menghisap nya
" Iya aku mau . Aku mau jadi pacar kakak . Berhenti kak. Nanti papi akan curiga kalo kakak berlama disini "
Khafiz tersenyum lalu dia mengecup dua benda kenyal. Menutup kembali kancingnya
Khafiz bangkit dari tindihan lalu segera memeluk Devia
" Terima kasih sayang "
" Tolong jangan sampai tahu papi ya kak"
" Gak bakal . Kakak akan merapat main belakang kita . Nanti kakak akan kirim ponsel untuk kamu . Tapi ingat . Selalu memberi perhatian dan kasih sayang kamu ya . Aku gak mau kamu membedakan aku dengan Hendra . Lagian aku bingung . Kamu ini cantik dan masih muda . Kenapa pilih Hendra . Hem ? "
" Duitnya banyak kak " ucapnya sambil tertawa
Khafiz tersenyum " kamu manfaatin dia ? "
Devia menggeleng kepalanya
" Em baiklah , mana berkas Hendra . Kakak mau segera kesana "
Devia langsung beranjak bangun , mengambil berkas di dalam tas Hendra
Di kecup lagi tangan Devia oleh khafiz
" Enak ya , habis di pake . Nanti di pake Hendra lagi "
Devia hanya diam . Khafiz mengetahui hubungan selama ini Devia dan Hendra . Berhubungan yang sudah sangat nakal bagi Devia yang berumur masih 18 tahun
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Aku jd ilfeel sama Devia...gimana kalo ketahuan..sama Hendra nanti di bunuh...
2024-01-10
1
neng ade
hadeuuhh Dev .. kamu berani banget main di belakang papi dngn Kharis..
2023-03-11
1
Dedew
kecewa bgt kok ceritanya jadi begini, Devia nya murahan banget mau sana sini☹️😌
2022-10-17
2