Pagi hari baru aja Devia bangun tidur . Setelah Riska mengetuk pintu membangunkan Devia
Melihat ponsel yang sudah berdering panggilan dari pak hendra
( Halo pak )
( Ck ! Bapak ? Aku ini pacar kamu , pasti baru bangun tidur . Iya kan )
( Eh iya kak , maaf kaak . Baru banget bangun . Ada apa kak)
( Mau aku jemput ? )
( Aku bareng Riska kak , kemarin kan aku udah bilang jangan kasih tahu yang lain dulu )
( Ya ya ,baiklah . Hati hati ya sayang ,kabarin kalo udah sampai kantor , aku telat datang )
(Iya )
Saat Hendra masih berbicara , Riska mengetuk pintu lagi sampai akhirnya Devia langsung mematikan ponselnya
" Iya iya,aku bangun ! " Kesel Devia
Riska hanya terkekeh .demen banget memang Riska pagi pagi sudah di omelin oleh Devia
" Mau bubur gak ? Sekalian di beli nih "
" Iya , biasa ya " ucap Devia
" Ok "
Devia segera mengambil pakaian dan juga peralatan mandinya . Kunci terlebih dahulu pintu kamar lalu ke kamar mandi
#
Di kantor
Devia menuju gudang meminta laporan kepada kepala gudang untuk tanda tangan pak Hendra . Di depan ruangan. Tiba tiba Devia grogi .
Saat di buka pintu dari dalam . Devia terkejut
" Kenapa kamu diam ? "
" Eh "
Hendra langsung menarik tangan Devia membawanya masuk ke dalam ruangan . Lalu Hendra langsung memeluk Devia
" Kak ? " Ucap Devia sambil menyentuh punggung Hendra
" Kangen banget sama kamu . Aku tunggu tunggu kok kamu engak minta tanda tangan aku . Biasanya setiap pagi kamu selalu kesini , em "
" Mas Yono nya belum selesai kak "
Hendra langsung melepaskan pelukan lalu dia mengecup kening Devia
" Kamu sudah sarapan , em ? "
" Sudah kak , tadi di kostan "
" Syukurlah ,nanti siang mau makan dimana ? "
" Aku udah janji sama Riska kak "
" Baiklah . Yaudah mana yang mau aku tanda tangan ? "
Devia memberikan nya kepada sang pacar . Di tanda tangani dengan cepat . Hendak devia mau keluar . Hendra memeluknya lagi
" Kenapa lagi kak ? "
" Nanti aja ya keluarnya . Masih kangen "
Devia mengagguk . Membalas pelukan
" Sayang "
" Em "
" Kamu engak ada niatan mau kasih tahu Riska ? Biar kita bisa berangkat dan pulang bareng "
" Aku masih takut kak "
" Kenapa ? "
" Dulu aku pernah bilang sama dia . Kalo aku gak akan suka sama kakak "
Hendra tersenyum
" Sekarang kamu suka sama kakak ya ?"
Devia melotot lalu menutup mulutnya . Malu banget . Jujur sekali kalo dia suka dengan bos nya itu
" Em ? "
" Iya kak , Devia suka sama kakak . Kakak baik . Selalu turutin maunya Devia"
Hendra tersenyum mengecup kening Devia lagi , lalu memeluk nya
" Sayang ...."
" Em , apa kak ? "
" Weekend nanti kita ke Dufan mau ? "
" Mau kak " ucap Devia semangat
Hendra melepaskan pelukan menatap mata Devia yang sangat cantik . Wajah polos memakai riasan sedikit apalagi bibirnya . Bening dan merah jambu . Rasanya Hendra pengen lahap bibir itu . Tapi sayangnya baru berhubungan 2 hari dengan Devia . Yang ada malah putus
" Aku lanjut kerja ya kak "
Hendra mengagguk , membuka pintu ruangannya membiarkan sang kekasih keluar tanpa menyentuh benda apapun
#
Sesampainya di kosan . Devia langsung menghubungi Hendra . Devia engak mau Hendra menunggu kelamaan kabar nya
Hendra menanyakan sudah makan atau belum . Dan di jawab oleh Devia belum . Hendra langsung marah dan langsung menghubungi restoran cepat saji untuk di kirimkan makanan ke pada Devia
( Kamu itu kenapa engak mau makan ? Mau buat aku khawatir ? )
( Ya ampun kak , jangan marah begitu dong aku takut banget kamu marah . Kamu itu berlebihan banget . Aku itu udah minum susu . Dan engak lapar juga )
( Pokonya setiap malam . Mulai sekarang aku akan kirimkan makanan untuk kamu . Dan gak boleh kamu mengeluarkan uang kamu di malam hari . Ngerti ? )
( Iya kak , terserah kakak aja yaa. Jangan galak galak sama pacar . Cukup galak sama karyawan aja )
( Habisnya kamu nakal sayang . Gak mau makan )
Debatan masih lanjut sampai beberapa jam kemudian makanan Devia sudah datang . Hendra melarang Devia mematikan nya . Hendra mau terus terusan mendengar suara Devia sampai tertidur
Hampir 3 jam mereka mengobrol . Entahlah apa yang di obrolin . Membuat Devia sangat bosan . Padahal Devia ingin sekali keluar dari kamar bertemu dengan temen temennya yang sedang nongkrong di warkop
( Sudah ya . Aku ngantuk . Besok kita lanjutkan obrolan kita )
( Em , yaudah . Kamu sudah kenyang juga kan . Selamat tidur sayangku )
Melewati ruangan Hendra saat menuju pantry . Tiba tiba tangan kekar menarik lengan Devia masuk ke ruangan
" Em , a ada apa ? " Tanya Devia
Hendra tersenyum . Menatap nya dengan tatapan cinta
" Kenapa sih ? " Tanya Devia sambil tersenyum
Langsung saja Hendra memeluk Devia
" Kangen kamu sayang , kenapa datang telat . Aku sengaja datang di saat orang orang belum datang "
Devia memutar bola matanya malas
" Masa ? Tumben banget biasanya juga siang "
" Itu karena dulu engak ada kamu . Sekarang ada kamu . Kerja aku jadi semangat "
" Syukurlah kalo kamu semangat bekerja . Aku mau ke pantry loh mau buat teh "
" Buat siapa ? "
" Ya buat aku sendiri . Haus banget "
Hendra memeluk nya lagi
" Makan siang kali ini sama aku yah "
Devia mengagguk , untung aja tadi riska bilang dia akan makan siang telat . Beberapa pekerjaan yang Hendra tambahan . Memang sengaja biar Devia engak makan siang dengan riska
" Yaudah aku mau kerja dulu ini kak . Mau sampai kapan pelukan ? "
Hendra langsung melepaskan pelukan lalu mengecup kening Devia
" I love you "
Devia hanya diam . Hatinya langsung deg deg an . Dan juga saat keluar dari ruangan Hendra . Devia tersenyum malu
*
Keduanya bertemu di area parkir entah kenapa semenjak sudah berhubungan , Devia takut banget ada yang mengetahui kalo mereka sudah berpacaran . Awalnya Hendra mengajak makan di kantin atau di restoran biasa yang lumayan dari kantor tapi lagi lagi Devia malah mintanya yang di belakang kantor karena anak karyawan jarang makan di sana
Hendra sebagai pacar hanya menuruti permintaan , sang kekasih
" Em , bakmi spesial satu . Kamu apa kak ? "
" Soto Bandung "
" Jadi bakmi spesial satu . Soto Bandung pakai nasi satu dan minum nya air mineral 2 " ucapnya kepada pelayan
Hendra melanjutkan bermain ponselnya . Setelah nanti dia makan siang . Hendra harus ke gudang A . Salah satu temen nya baru saja membuka tempat karaoke . Dan memesan minuman beralhokol kepada Hendra
" Sayang ..."
Devia menaruh ponselnya menatap Hendra
" Aku mau kasih kartu buat kamu belanja . Aku gak biasa megang uang cash setiap kita jalan . Aku juga minta setiap kita jalan atau makan kamu yang bayar pakai kartu itu"
" Yaudah "
Devia menerima kartu yang biasanya Hendra bayarkan, dengan senang hati Devia menerima itu . Karena Hendra juga mengizinkan untuk berfoya foya . Selama ini uang Hendra hanya untuk berputar tanpa di keluarkan untuk berfoya foya
Mengantar Devia sampai parkiran kantor . Hendra mengecup lebih lama kening Devia . Devia juga membalas pelukan Hendra sangat lama
" Jadi keponakan kamu manggil kamu dengan sebutan papi ? "
Hendra berdeham . Betul . Hendra 3 tiga saudara . Hendra anak pertama dan kedua adiknya perempuan . dua duanya sudah menikah . Adik pertama memiliki 2 anak . Pertama umur 4 tahun dan kedua 1 tahun sedangkan adik bontot baru saja menikah beberapa bulan lalu
Hendra di lewatkan begitu saja oleh kedua adiknya . Kedua adik Hendra menikah muda di kepala 2 sedangkan Hendra di kepala 3 belum ada tanda tanda ingin serius
" Aku panggil kamu papi ya "
" Masa papi , ada ada aja kamu de "
Devia tersenyum mengeratkan pelukannya
" Papi jangan lama lama ya di kantor "
Hendra tertawa mendengar itu semua . Manja sekali Devia memanggilnya papi . Baiklah kalo memang Devia ingin memanggilnya papi . Hendra setuju
" Yaudah turun aku turun ya Pi , hati hati"
Devia melambaikan tangannya saat Hendra segera menjalankan mobilnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
ini jd cerita sugar baby...
2024-01-10
1
Senajudifa
kayak sugar dady aja
2023-07-02
1
neng ade
Hendra sugar Daddy nya Devia 😁
2023-03-11
1