Waktunya makan siang , Devia sudah mengajak Riska . Lagi lagi Riska menunggu nanti . Padahal Devia pengen banget makan berdua dengan Riska . Membahas perkejaan tentunya
Lagi dan lagi . Devia bertemu dengan Hendra di restoran yang sama dengan beberapa hari lalu . Sudah seminggu Devia makan di restoran disini . Begitu juga dengan Hendra
Saat Devia sudah membawa nampan berisi makan dan minuman . Hendra memanggilnya . Agar Devia makan di depan Hendra
" Siang pak " ucapnya
" Ya siang . Temenin saya makan "
" Baik pak "
Keduanya makan dalam keadaan diam . Saat makanan Hendra selesai . Barulah dia bersuara
" Saya perhatikan dari kemarin makanan kamu soto terus , apa gak bosan ? " Tanya Hendra
" Enak pak ,berkuah gitu . Enak juga bumbunya pas "
" Kamu bisa masak ? "
Devia mengangkat kepalanya , lalu dia menggeleng kepalanya
Hendra mengambil ponselnya lalu dia segera menghubungi bawahannya. Devia mendengar semua apa yang Hendra bicarakan mengenai produk kepada kepala gudang
" Dek "
" Iya pak "
" Kamu ikut saya ke gudang A ya "
" Siap pak "
Keduanya segera bangkit , memang Hendra membawa mobilnya ke restoran ini . Lalu keduanya satu mobil dan menuju ke gudang A . Perusahaan yang Hendra bangun di bidang minuman . Produk yang Hendra jual yaitu susu , sirup dan minuman soda lainnya . Hendra juga menjual minuman keras biasanya yang melakukan kerja sama yaitu tempat dunia malam
Beberapa menit kemudian tibalah di gudang A . Hendra langsung melihat laporan masuk barang dan keluar barang yang perusahaan nya itu baru aja ngambil
" Coba kamu hitung hitung lagi . Sudah berapa lama kamu disini . Hitungan aja masih salah "
" Baik pak "
Hendra berjalan menuju ruangannya di ikuti oleh Devia
" Coba kamu buka laporan pengeluaran barang pekerjaan kamu , saya mau bandingkan disini "
Devia mengagguk . Dia langsung memasukan username dan password nya . Di lihat baik baik oleh Devia . Stock opname sudah bener apa yang orang gudang itu berikan
" Ini kenapa minus banyak banget ? "
" Hah ? "
" Coba kamu lihat . Di tanggal 24 seharusnya 286 kalo saya hitung . Tapi kenapa stock opname 280 ? " Tanya hendra
Devia mengecek lagi . Lalu dia menepuk keningnya menatap Hendra
" KAMU MAU BUAT PERUSAHAAN RUGI ? " bentak Hendra
Devia hanya diam .dia menatap baik baik laporan yang di berikan oleh anak gudangnya
" UNTUNG SAYA LIHAT ! GIMANA BISA PEKERJAAN KAMU SECEROBOH INI ! "
" Pak , anak gudang yang kasih tapi saya kaya gini . Saya gak cek lagi . Saya tinggal buat ini di komputer saya "
Brak !
Hendra memukul meja membuat Devia semakin takut dan juga deg degan
" Lihat laporan yang bulan lalu . Jangan jangan kamu malah membuat rugi banyak "
Devia mengagguk . Walupun dirinya bener bener takut . Seengaknya Devia harus melawan rasa takut itu
" Di bulan ini kamu malah membuat perusahaan rugi .entah gimana kamu berurusan dengan anak gudang . Biarlah kalian ribut saya gak mau tahu "
" Iya pak " ucap Devia
" Saya mau . Malam ini harus selesai "
Devia mengagguk . Bagaimana ini . Ya Tuhan
#
Antara Devia dan mas Yono ketua gudang terjadi perdebatan . Menurut Devia . Yono yang salah karena hitung hitungan nya dari awal dia . Dan menurut Yono . Orang lain yang salah karena yang mengambil barang untuk penjualan datang orang lain yang mengambil
" Yaudah gini aja , saya minta kertas stock opname keluar barangnya "
Yono berjalan menuju lemarinya dia mengambil kertas . Barang tersebut dan bener aja . Ada salah satu nama yang salah menghitung . Entahlah salah menghitung atau di saat ngambil barang mereka gak menuliskan nya
" Coba hitung barangnya . Sesuai dengan yang di kertas atau engak " ucap Devia
Yono menyuruh anak buahnya untuk menghitung beberapa karton susu tersebut dan hasilnya malah tak sama dengan di kertas
Tiba tiba Hendra datang saking penasaran dengan apa yang dia lihat tadi
" Bagaimana solusinya ? Sudah dapat . " Tanya Hendra
Semuanya pada diam
" Cek cctv " ucap Hendra
Devia mengagguk dia langsung berlari ke control room mengecek cctv di gudang . Hendra mengepalkan tangannya salah satu karyawan diam diam mencuri di saat gudang sepi gak ada siapa siapa
" Siapa dia ? " Tanya Hendra kepada Yono
"Tami pak "
" Temui saya di ruangan "
" Tami gak masuk 2 hari pak "
Brak
" Allahuakbar " ucap Devia terkejut
Lagi lagi Hendra selalu mengangetkan dirinya
" Kalian tanggung jawablah bagaimana urusannya " ucap Hendra segera keluar
Yono menatap anak buah lainnya , disini yang salah adalah anak gudang sedangkan Devia hanya terima beres membuat laporan sesuai dengan kertas stock opname yang di berikan oleh Yono
Yono mengajak anak buahnya untuk ngobrol terlebih dahulu . Bagaimana nanti endingnya
Tepat jam 8 malam . Semua karyawan di kantor ini belum ada yang boleh pulang oleh Hendra . Bahkan gara gara Devia . Saat keduanya tiba . Hendra sudah mencaci maki karyawan . Entah salah atau engak semuanya kena marah
Mau gak mau .Yono dan anak buahnya mengeluarkan uang mereka untuk Menganti rugi beberapa karton yang hilang gara gara Tami . Hendra menegaskan kepada Yono jangan ada kejadian seperti ini lagi
Akhirnya semua selesai dan pulang jam 9 malam
++++++++++++++++++++++++++++
Seminggu kejadian itu . Semuanya sudah baik baik saja . Gak ada lagi yang merugikan perusahaan . Semuanya malah di sibukan dengan barang datang dari gudang A untuk di kirimkan ke beberapa bar dan restoran lainnya
Semakin deket hubungan Hendra dan Devia sejak kejadian itu . Hendra juga meminta maaf sudah memarahi dan mencaci maki Devia yang tak becus bekerja sehingga waktu di gudang A Devia menangis
Ting ....
Pak Hendra
Makan siang bareng yuk , saya tunggu di parkiran
Devia yang baru saja sampai dari pantry . Langsung membuka ponselnya lampu kelap kelip
" Ngapain pak Hendra ajak makan " gumamnya
Me
Maaf pak , saya lagi banyak kerjaan
Pak Hendra
Tinggalkan saja dulu , nanti saya yang bilang sama Ningsih
Me
Saya izin sama ibu Ningsih dulu pak
Pak Hendra
3 menit kamu kesini . Kalo engak saya tambahkan tugas kamu ! Cepat . Gak usah izin sama Ningsih
Devia langsung beranjak bangun . Menatap kepala devisinya dan temen temennya yang sibuk dengan komputer nya masing-masing
" Bu saya di panggil pak Hendra . Saya minta izin "
" Yaudah sana "
Devia berlari menuju parkiran . Di depan mobil itu sudah ada Hendra yang berdiri
" Lama sekali "
Devia hanya diam mendekati bosnya itu
" Saya udah makan pak "
" Kalo begitu kamu yang temani saya "
" Tapi pak ..."
" Kamu saya pindahkan di gudang C "
" Ah , baik baiklah pak bos "
Hendra tersenyum . Hendra membuka pintu mobil untuk Devia segera masuk . Kenapa Devia engak mau di gudang C
Tempat yang kurang nyaman untuk bekerja . Karena di sana engak ada alat untuk bernafas . Ruangan tanpa kipas dan AC hanya ada angin alami dan juga di sana tempat barang yang sebelum di taro ke tempat A lalu ke pusat nya yaitu kantor
" Kamu serius udah makan ? Haaa"
" Sudah pak "
" Makan apa ? "
" Biskuit "
Cih !
" Belum makan itu namanya,temani saya makan nanti ya "
" Saya kenyang pak "
" Hust ! Nanti kamu sakit gimana ! "
Devia menoleh kepada Hendra . Ada angin apa nih bosnya jadi kaya gini . Devia menatap rambut Hendra . Yang sudah berubah menjadi putih
" Yuk turun " ajak Hendra
Devia mengagguk , segera turun lalu dia mengandeng tangan Devia masuk kedalam restoran Jepang . Devia menatap tangannya yang di gandeng oleh bosnya itu lalu dia menatap punggung Hendra
Keduanya duduk di tengah . Tak begitu banyak pengunjung
" Saya pesan ini dua , minumannya air mineral aja " ucap Hendra kepada pelayan
Setelah pelayan itu pergi Hendra tersenyum menatap Devia . Devia yang di buat risih hanya menunduk kepalanya
" Kamu masih marah sama saya ? Hem ? "
Devia menggeleng kepalanya , mana bisa dia marah oleh bosnya . Yang ada di maki maki lagi
" Dek ... "
" Iya pak ? "
" Saya mau ajak kamu jalan jalan besok , boleh ? "
" Kemana pak ? "
" Kamu mau kemana besok ? "
" Em , paling seharian di kosan seharian pak "
" Kamu ada niatan mau kemana gitu ? Atau mau kemana . Keluar kota misalnya "
Devia menggeleng kepalanya " saya udah lama mau ke Monas pak , cuma temen temen kost masing masing sibuk . Apalagi Riska . Dia kerja sampingan jualan di kosan "
" Yaudah besok kita ke Monas "
" Hah ? "
" Iya besok kita ke Monas . Saya sama kamu . Berdua aja "
" Ah gak mau pak "
" Loh kenapa ? "
" Ya gapapa . Gak enak aja jalan sama bos sendiri "
" Ayolah , saya juga belum pernah ke Monas . Terakhir . Emm SMA kalo gak salah . Mau ya besok ya "
Devia mengagguk . Tak ada salahnya besok ke Monas toh bos nya juga sudah lama engak ke Monas
" Jam 10 saya jemput di depan gang kosan Riska ya "
" Iya pak "
Makanan datang , keduanya langsung menyatap bersamaan . Yang awalnya Devia bilang engak mau makan . Tetapi makan begitu lahapnya . Hendra tersenyum melihatnya Devia seperti itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Senajudifa
bskal jd simpanankh
2023-05-23
1
neng ade
Devia masih malu2 meong pak bos 😁
2023-03-11
1
who am I
cie cie udah mulai mengajak jalan jalan berduaan nih 😁
2023-01-06
2