Sepulang dari kampus . Devia sudah bilang kepada Hendra mau ke mall . Belanja baju dan makeup
Banyak kantong yang Devia sudah bawa saat masuk ke restoran berniat ingin memakan nya di rumah
" Dede ...."
Dede itu panggilan rumah nama Devia . Biasanya yang manggil seperti itu kakak dan kakak iparnya sedangkan kedua orang tua memanggilnya dengan Evi
Devia menoleh kebelakang terdapat Abang hayat berpakaian rapi memakai kemeja kantor an . Hampir aja Devia ingin berlari . Tetapi bang hayat sudah memegang adiknya duluan
Bang hayat membawa Devia ke menuju tangga darurat . Bang hayat menggeleng kepalanya melihat perubahan adik iparnya berubah total . Gak ada yang hayat kenal adik yang polos dan penurut
" Kamu kabur dari rumah pergi ke Jakarta membawa uang 30 juta . Milik ibu . Ck ! Kalo citra tahu adiknya begini habis kamu " hayat menggeleng kepalanya
Devia hanya menunduk kepalanya . Memang berubah tetapi tetap sopan menurut nya
" Tinggal dimana sekarang ? "
" Di kosan kak "
Hayat mengambil kertas juga pulpen . Dia berikan nomor telpon dan alamat rumah nya
" Hari Sabtu kerumah ketemu citra dan Abang , kalo kamu engak ke rumah hari Sabtu . Abang ceritain penampilan kamu sekarang kepada bapak ibu . Ubah semuanya tanpa makeup saat datang kerumah Abang . Ngerti ! " Ucapnya tegas
Devia mengagguk saat hayat keluar dari tangga darurat , Devia menahannya
" Abang janji gak akan bilangin ibu sama bapak juga kakak kan ? " Tanya Devia
" Iya , asal kamu ubah penampilan kamu . Jangan seperti orang pergi kedunia malam . Lihat pakaian kamu ketat . Rok pendek . Astaga . Sejak kapan kamu begini hah ? "
" Iya bang nanti aku datang . Berubah penampilan "
Hayat mengagguk segera dia keluar dari area tangga darurat . Hayat bener bener marah melihat adik bontot iparnya seperti itu . Tapi kemarahan hayat hanya bisa diam . Buat apa marah marah kepada Devia kalo ujung ujungnya hanya tangisan yang bisa berucap
*
Makan malam , Hendra menjemput di depan gang menunggu nya di mobil . Hendra menatap tajam pakaian yang di pakai Devia bener bener sexy
" Kenapa pakai itu ? "
" Emangnya kenapa ? Cuma makan doang kan ? "
" Ya tapi kenapa pakaian kamu sexy banget . Lihat itu banyak penjual dan anak tongkrongan lagi duduk melihat kamu "
" Aku pikir kita hanya makan malam lalu baik ke kamar tinggal tidur kak "
" Pakai jaket nanti kalo keluar "
Devia mengagguk . Makan sesuai apa yang Devia mau . Yaitu di pinggir jalan . Selesai makan malam . Hendra mengantarnya sampai gerbang kost kostan memakai blazer yang Hendra pakai menutupi dada dan juga paha . Bener bener sexy Devia ini
" Langsung tidur, gausah mampir lagi "
Devia mengagguk segera dia tutup gerbangnya lalu menaiki tangga menuju kamarnya
Perjalanan menuju rumah Abang hayat dan kak citra . Devia engak tahu banyak tentang Jakarta . Beberapa hari lalu Devia cerita kepada Hendra . Kalo Devia bertemu dengan kakak iparnya
Sejujurnya Devia engak mau bertemu , dia bener bener malas apalagi Devia yakin pasti kedua kakak nya akan membahas perjodohan dan uang yang Devia bawa . Melihat wajah marah Abang hayat sudah membuat Devia bener bener takut
Beberapa jam sampai di depan rumah bang hayat , Devia belum yakin akhirnya dia bertanya kepada tetangga . Dan bener rumah ini milik kak citra dan bang hayat
Tok tok tok ....
Berkali kali Devia membukanya belum juga di buka
Dan akhirnya
Citra terkejut adiknya datang
" Kak ...." Devia langsung memeluk citra kakak perempuan pertama
Citra mengajaknya masuk lalu memanggil suaminya . Hayat yang saat ini baru saja bangun. Langsung mengikuti langkah citra menemui adiknya
Hayat hanya diam , wajah polos dan pakaian rapi seperti yang hayat minta sudah di lakuin hanya ..... Rambut di warnai membuat hayat ingin sekali menegurnya . Beberapa hari lalu yang bertemu warna rambut itu belum di ubah . Dan sejak kapan adik iparnya mengubah
Langsung aja tanpa basa basi citra menanyakan dimana tempat tinggal Devia , kenapa gak mau di jodohkan malah keluar , dan kapan keluar nya . Mendengar ocehan citra membuat Devia ingin sekali menutup telinga nya
Citra menghubungi Adam dan nesa kedua adik sekaligus Abang dan kakak Devia
" Kak jangan suruh bang Adam kesini . Aku takut "
Ck !
" Sama Adam kamu takut , sama bapak ibu . Kamu gak ada takut takutnya . Balikin uang bapak !!! " Pinta citra
Devia hanya diam
" Sejak kapan kamu menjadi seperti ini , ngambil barang yang bukan milik kamu . 17 tahun bapak ibu rawat kamu . Di manjakan , mau apa di belikan . Gak pernah kan bapak ibu engak memanjakan kamu . Selalu di turutin mau kamu "
Citra beranjak bangun dari duduknya
" Kamu nesehati deh adik ipar kamu . Bener bener malas aku lihat wajah nya " citra meninggalkan Devia di ruang tamu
Devia dan hayat menatap punggung citra . Masuk kedalam kamarnya . Hayat hanya diam . Lalu dia duduk dan berucap pelan
" Selama kamu tinggal di Jakarta apa yang kamu lakukan ? "
" Kuliah "
Hayat terkejut
" Kuliah ? Kamu kuliah uang siapa yang kamu pakai ? "
Devia menatap Abang iparnya . Masa iya Devia bilang kehidupan disini di tanggungjawab oleh Hendra
" Aku kerja saat pindah ke Jakarta , uang terkumpul banyak , aku langsung kuliah "
Masih lanjut ceritanya .....
Tok tok tok
Jantung Devia langsung berdetak kencang dan tangan gemeteran
" Habislah aku ....." Batin Devia
Di maki maki , di Jambak , di tampar oleh nesa . Ketiga kakak Devia bener bener keras apalagi Devia adik bontot yang selalu mereka jaga . Tapi semenjak mengetahui Devia kabur membawa uang sebanyak itu . Ketiga kakak Devia bener bener marah
Bahkan mereka engak tahu jejak adik mereka dimana
Sampai malam Devia di rumah citra , tak henti hentinya Abang Adam memarahi devia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Devia lebih baik kamu putusin Hendra dan kembali sama orang tua mu..
2024-01-10
1
neng ade
lagian kamu kenapa ga nikah aja sm Hendra .. dasar ga tau diri kamu tuh
2023-03-11
1
fifid dwi ariani
bahagia selalu
2022-10-04
1