Cathleen dengan sikap sinis dan sombongnya menantang pria yang menamparnya tadi
"Kamu gila?! Memangnya kamu bisa melawan mereka? Jangan sembarangan!" Fauzan menarik tangan Chatleen dan berusaha menahannya
"Jangan ikut campur!" Cathleen menepis tangan Fauzan yang menggenggamnya dan kembali menatap tiga orang pria itu dengan sorot mata yang tajam
"Hah, benar-benar jalang tidak tahu diri! Kamu berani, hah?" Ujar pria lainnya dengan senyum mengejek
"Tidak usah banyak basa-basi" Cathleen melepas high heels miliknya dan mulai menyerang ketiga pria itu. Dia menyerang dengan membabi buta karena suasana hatinya juga sedang tidak bagus
Set set set
Bag bug bag bug
"Perempuan gila! Ku kira dia ini perempuan lemah, ternyata lumayan juga. Ayo serang sama-sama!" Cathleen tidak membiarkan Fauzan menolongnya dan dia terus menyerang tiga pria itu. Meskipun ada sesekali dia yang kena pukul
Priiiittt! Priiit!
Beberapa petugas keamanan datang setelah mereka berempat terluka. Meskipun Cathleen tidak terluka parah
"Berhenti! Siapa yang memulai keributan ini?!" Tanya satu dari tiga orang satpam yang datang
"Kalian bisa lihat dari kamera CCTV kalau ketiga pria ini yang memulai keributan lebih dulu" Jawab Fauzan yang sedari tadi berdiri tidak jauh dari Cathleen
"Baik. Kami akan memeriksa terlebih dahulu kamera CCTV, jika kalian terbukti berbohong maka kami akan membawa kalian juga ke kantor polisi" Ujar salah satu satpam
Mereka pun mencari manajer restoran dan meminta akses untuk melihat CCTV.
"Apa kamu tidak papa?" Tanya Fauzan lembut pada Cathleen yang terdapat beberapa luka lebam diwajahnya
"Aku tidak papa. Ini tidak sakit sama sekali" Fauzan pun memanggil pelayan restoran dan meminta batu es serta handuk kecil untuk mengompres luka Cathleen selagi menunggu satpam memeriksa kamera CCTV
Drrt drrt drrt
Ponsel Cathleen tiba-tiba berdering saat lukanya sedang dikompres oleh Fauzan. Ternyata itu adalah panggilan dari Mery
"Halo, bu Cathleen. Anda sedang berada dimana? Apa anda lupa kalau anda memiliki rapat penting hari ini?" Mery bicara dengan sopan karena dia sedang berada di depan staf perusahaan
"Batalkan rapat hari ini dan atur ulang di hari lain. Aku tidak bisa pergi ke kantor sekarang" Jawab Cathleen dengan acuh tak acuh
"Apa yang terjadi? Dimana kamu sekarang?!" Mery bertanya dengan panik
"Direstoran tidak jauh dari rumah sakit" Cathleen menjawab dengan sikap acuhnya
"Aku kesana sekarang! Jangan kemana-mana!" Mery langsung mneutup teleponnya tanpa menunggu tanggapan dari Cathleen terlebih dahulu
"Sudah lama kita tidak bertemu, tapi saat kita bertemu kembali malah dalam situasi seperti ini" Ujar Fauzan sambil mengompres luka di wajah Cathleen
"Akan lebih bagus jika kamu mengabaikanku saja dan tidak terlibat denganku" Ujar Cathleen sinis
"Tidak mungkin aku bersikap seakan tidak kenal pada teman yang sudah lama tidak aku temui. Bagaimana kabarmu?" Fauzan bicara dengan nada yang lembut dan tenang.
"Ya seperti inilah. Aku justru berharap kamu pura-pura tidak mengenalku dan mengabaikanku saja. Itu akan lebih baik" Cathleen menjawab dengan nada yang dingin
"Bagaimana aku bisa mengabaikanmu sementara banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan padamu?" Fauzan tetap bersikap lembut meskipun Cathleen menanggapinya dengan sinis
"Permisi. Kami sudah melihat rekaman CCTV nya dan kalian memang terbukti tidak bersalah. Namun tetap saja kalian sudah membuat keributan dan kerusakan pada restoran ini" Ujar satpam setelah dia selesai memeriksa kamera CCTV
"Tidak perlu khawatir. Aku akan mengganti semua kerusakan akibat kejadian tadi" Ujar Cathleen dengan sikap dingin dan anggunnya. Dia kemudian meraih tasnya dan meraih buku cek miliknya.
"Dimana manajer tokonya?" Tanya Cathleen sebelum menuliskan nominal ganti ruginya
Seorang priapun berjalan mendekati mereka dengan setelan rapi
'Permisi, saya manajer restoran ini" Ujar manajer restoran pada Cathleen
"Ini 50 juta untuk mengganti semua kerusakannya" Cathleen menyodorkan selembar cek pada manajer restoran.
Fauzan terus saja memandangi Cathleen yang selalu bersikap dingin dan acuh tak acuh padanya
"Sebenarnya orang seperti apa kamu sekarang? Kenapa aku merasa tidak mengenalmu sama sekali?" Pikir Fauzan yang terus menatap Cathleen
Tak berselang lama terlihat Mery yang berjalan dengan langkah cepat dan sedikit berlari
"Cathleen! Kamu tidak papa kan Cath? ini, bagaimana bisa lebam-lebam seperti ini? Apa yang terjadi? Apa ini gara-gara semalam? Apa yang terjadi saat kamu makan malam di rumah utama?" Mery terlihat panik. Dia terus bertanya tanpa membiarkan Cathleen menjawab terlebih dahulu setiap pertanyaan yang dia ajukan
"Sudah selesai bertanyanya? Ayo kita pulang sekarang!" Jawab Cathleen sinis dan langsung beranjak pergi meninggalkan Fauzan disana
"Cath, kamu belum memberitahuku apa yang terjadi di rumah kakekmu semalam? Dan kenapa kamu disini? Dimana mobilmu?" Mery terus bertanya sambil mengejar Cathleen yang telah melangkah lebih dulu. Mereka tidak menyadari kalau dengan sikap mereka yang seperti itu membuat Fauzan semakin penasaran pada Cathleen
"Sebenarnya apa yang telah terjadi padamu? Bukankah sejak dulu kamu tidak pernah berhubungan dengan kakekmu? Yang aku ingat ... ayahmu membangun perusahaan sendiri, lalu kenapa kamu menjadi penerus Gazelle?" Gumam Fauzan menatap kepergian Cathleen
"Aku tidak bisa seperti ini terus. Aku harus mencari tahu tentangmu" Akhirnya Fauzan meraih ponselnya dan menghubungi seseorang
Tuut tuut tuut
"Halo, bos" terdengar suara seorang pria dari ujung telepon
"Jek, aku butuh bantuanmu" Ujar Fauzan dengan nada bicara yang dingin
"Apa itu bos. Katakan saja!" Ujar pria bernama Jek
"Cari tahu mengenai Cathleen Safaniya Gazelle. Sedetil-detilnya. Jangan sampai ada informasi yang terlewat satupun!" Pinta Fauzan dengan nada bicara yang serius
"Baik pak. Itu bukan masalah" Jawab Jek menyanggupi. Mereka pun mengakhiri panggilan teleponnya
Fauzan beranjak dari restoran dan kembali menuju rumah sakit
"Dokter, anda sudah kembali? Ada seseorang yang sedang menunggu anda di ruangan" Ujar Suster Cindi memberitahu Fauzan
"Baiklah. Terimakasih" Jawab Fauzan kemudian dia melangkahkan kakinya menuju ruangan miliknya
Ceklek
Fauzan masuk ke dalam ruangannya dan melihat seorang gadis sedang duduk menunggu di sana
"Permisi" Sapa Fauzan untuk mengetahui siapa tamunya. Gadis itu pun membalikkan badan dan menatap Fauzan
"Dokter Fauzan"
"Nona Anita? Apa yang anda lakukan disini?" Tanya Fauzan dengan dahi mengernyit heran
"Aku kesini untuk menemuimu" Jawab Anita dengan senyum lembut
"Maaf, tapi ini waktunya bekerja dan aku tidak bisa menemani nona" Fauzan menolak dengan sopan
"Kalau begitu bagaimana kalau kita makan malam nanti?" Anita masih berusaha mengajak Fauzan makan bersama
"Maaf, karena aku sedang sibuk. Jadi aku tidak bisa menemani anda. Mungkin lain kali saat aku memiliki waktu luang lagi" Fauzan tetap menolak ajakan Anita. Hingga terlihat raut wajah yang kesal namun Anita berusaha menahannya
"Hemn... baiklah, lain kali anda tidak bisa menolakku lagi" Ujar Anita dengan senyum menggoda
"Kalau begitu aku pergi dulu. Aku tahu kamu memiliki banyak pasien. Sampai jumpa" Anita berbalik dan pergi meninggalkan Fauzan tanpa menunggu tanggapan darinya
"Haah... ini semua karena mama. Jadi ada wanita aneh yang kembali menggangguku" Keluh Fauzan dengan menarik napas panjang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
ada uget3 aja lagi
2024-11-07
0
Lina ciello
goblok tenann.. yow jano sek tok jaluki preman 3 kui lohhh... satpam opo ikii.. nek aq! yow emohh 😡
2024-10-08
0
Lina ciello
mampussss😎
2024-10-08
0