Aku Sudah Biasa Sendiri

"Kamu bisa turunkan aku sekarang! Aku bisa jalan sendiri!" Ujar Cathleen sinis ketika Fauzan masih terus menggendongnya dari mobil menuju rumah sakit

"Kamu yakin bisa jalan sendiri? Lukamu dipergelangan kaki!" Fauzan mengingatkan Cathleen akan lukanya

"Aku yakin" Cathleen masih bersikeras kalau dia bisa jalan sendiri

"Baiklah. Aku turunkan kamu!" Fauzan pun perlahan menurunkan Cathleen

"Aw" Baru saja Fauzan menurunkannya Cathleen sudah merasa kesakitan di pergelangan kakinya

"Aku sudah bilang kalau lukamu dipergelangan kaki" Fauzan bicara dengan nada kesal tapi tetap tenang

"Sini, biar ku gendong lagi. Tidak usah banyak protes!" Akhirnya Cathleen pun menuruti Fauzan digendong ke dalam rumah sakit. Hingga tempat disediakan kursi roda untuk memudahkannya. Semua orang menatap ke arah mereka berdua dengan penuh rasa iri

Tak perlu memakan waktu lama untuk mereka dirumah sakit. Setelah kaki Cathleen diperban dan dipakaikan gips mereka langsung meninggalkan rumah sakit

"Apa kamu sudah makan? Sepertinya di pesta tadi kamu tidak makan dengan benar" Ujar Fauzan dengan lembut di sela-sela mengemudikan mobil

"Aku sudah makan beberapa kue" Jawab Cathleen yang kini mulai memejamkan mata di dalam mobil Fauzan

Fauzan sesekali menoleh kearah Cathleen, dahinya mengernyit ketika melihat Cathleen sedang gelisah dalam tidurnya

"Jangan lakukan itu! Aku tidak bisa sendiri tanpa kalian! Jangan lakukan itu pada papa dan mamaku!" Ujar Cathleen yang sepertinya mimpi buruk. Keringat bercucuran dari dahinya. Dia mengepal tangannya dengan erat

"Apa yang membuatmu seperti itu? Ini belum lama sejak kamu terlelap" Pikir Fauzan dengan wajah sedih menatap Cathleen

"Tidak!!" Teriak Cathleen yang akhirnya kembali sadar dari mimpi buruknya

"Kamu tidak papa? Minum ini dulu!" Fauzan terlihat sangat khawatir melihat Cathleen yang pucat dan gemetar. Diapun memberikan sebotol air mineral pada Cathleen

"Aku, aku tidak papa" Cathleen meraih botol minuman dari Fauzan dengan tangan gemetar dan wajah pucat serta suara yang lemah

"Apa kamu yakin?" Tanya Fauzan memastikan. Cathleen hanya mengangguk pelan sebagai tanggapan. Fauzan kembali fokus pada jalan dan membiarkan Cathleen menenangkan dirinya

***

Dipesta Mike. Keluarga Gazelle masih berbincang dan menikmati acara

"Apa tadi kamu yang meminta seseorang untuk mendorong Cathleen?" Tanya Maudy pada Arya

"Tidak. Aku tidak melakukan itu!" Jawab Arya dengan sikap sombongnya

"Apa itu kamu Nura?" Maudy kini bertanya pada putrinya

"Tidak mah. Mana mungkin aku melakukan hal itu" Nura menjawab dengan suara lembutnya namun terlihat dia sedikit gugup sehingga dapat diketahui dengan jelas kalau dia adalah pelakunya

"Seharusnya kalian tidak menbuat masalah di dalam keramaian seperti ini! Semua orang bisa tahu kalau kita tidak berhubungan baik dengannya" Ujar Anton menjelaskan pada istri dan kedua anaknya

"Tidak masalah pah. Tidak akan ada yang memperhatikan apa yang terjadi pada si gila itu! Tapi … kakek, kenapa kakek menjadikannya direktur diperusahaan, sedangkan kakek juga membencinya" Arya kini bertanya pada sang kakek yang lebih memilih Nura sebagai direktur pelaksana dari pada keluarganya sendiri

"Meskipun dia itu pernah dirawat dirumah sakit jiwa, tapi pemikiran dan juga sikapnya itu sangat bagus untuk dijadikan pemimpin, dia gadis yang cerdas seperti papanya. Kalian juga bisa lihat sendiri kalau perusahaan kita berkembang pesat setelah Cathleen memegang kendali sebagai direktur pelaksana. Jadi selama dia masih berguna buat kita, tidak masalah kan jika kita menggunakannya" Kakek David menjelaskan dengan sikap yang tenang.

Disatu sudut pak Adlan mendengar apa yang sedang mereka bicarakan

"Keluarga itu benar-benar gila! Aku pernah dengar kalau pemimpin perusahaan Gazelle adalah gadis yang arogan dan bersikap seenaknya. Ternyata ini yang jadi penyebabnya?" Jika aku diposisi gadis itu, pasti aku akan bersikap lebih gila dan seenaknya dari pada dia" Pikir Adlan yang menyayangkan sikap keluarga Gazelle

***

Fauzan baru saja sampai dirumah Cathleen

"Apa kamu benar baik-baik saja? Kamu terlihat sangat pucat" Ujar Fauzan melihat Cathleen yang diam saja selama perjalanan

"Aku baik-baik saja" Jawab Cathleen dengan suara lemah lalu dia pun membuka pintu mobil

"Tunggu! Bair aku membantumu!" Fauzan menahan Cathleen, lalu dia bergegas turun dari mobil

"Pelan-pelan!" Fauzan membantu Cathleen berjalan dengan sangat hati-hati dan penuh kelembutan

Cathleen tinggal di sebuah apartemen mewah. Yang letaknya di sekitar pusat kota

"Selamat malam bu Cathleen" Sapa penjaga apartemen

"Selamat malam pak" Cathleen menjawab dengan sikap acuh tak acuhnya dan kembali berjalan dengan dibantu Fauzan yang memapahnya

"Dilantai berapa kamu tinggal?" Tanya Fauzan ketika mereka berdiri di depan lift apartemen

"Lantai 10" Jawab Cathleen singkat. Mereka pun naik menuju lantai 10 setelah lift terbuka. Apartemen Cathleen letaknya tidak jauh dari lift

"Sebelah sini!" Tunjuk Cathleen pada Fauzan memberitahu tempat tinggalnya. Cathleen membuka pintu dan masuk ke dalam tempat tinggalnya lalu menyalakan lampu yang masih gelap.

Fauzan menoleh kesana kemari mengamati setiap sudut apartemen Cathleen. Cathleen tidak meletakkan banyak barang pajangan disana, hanya ada barang-barang yang umum saja.

Dindingnya berwarna krem dengan sofa maroon senada dengan gorden yang berwarna maroon. Ada beberapa lukisan dan foto Cathleen yang ditempel di dinding

"Apa kamu tidak memiliki pembantu disini?" Tanya Fauzan setelah dia sadar kalau tidak ada yang menyambut kepulangan Cathleen

"Tidak. Aku sudah terbiasa sendiri. Aku hanya memanggil pembersih rumah setiap 2 hari sekali" Cathleen menjawab dengan sikap datar

"Terimakasih sudah mengantarku pulang. Kamu bisa pergi sekarang!" Ujar Cathleen dengan sinis

"Kamu jahat sekali. kamu tidak menawarkanku minuman lebih dulu?" Fauzan tetap bersikap tenang dan bertanya dengan nada yang sedikit menggoda

"Haah … aku tidak bisa mengambilkan mu minum, jadi kamu bisa ambil sendiri minumannya. Dapurnya ada disebelah sana!" Cathleen menghela napas panjang sebelum dia mengizinkan Fauzan pergi ke dapur miliknya

"Apa kamu ingin aku ambilkan sesuatu? Makanan atau minuman?" Tanya Fauzan sebelum dia pergi ke dapur

"Tolong ambilkan air putih saja" Jawab Cathleen tetap dengan sikap acuh tak acuhnya.

Fauzan pun beranjak ke belakang menuju dapur. Dia kembali menoleh kesana kemari melihat apartemen Cathleen sebelum mengambil minuman untuknya dan juga Cathleen

Saat Fauzan hendak mendekati Cathleen, dia melihat Cathleen meminum obat yang berbeda dengan yang diberikan dokter saat dirumah sakit tadi

"Obat apa yang dia minum? Itu bukan obat yang tadi di berikan dokter" Pikir Fauzan yang menghentikan langkahnya sesaat

"Kenapa diam saja? Bawa kemari minumannya!" Ujar Cathleen yang menyadarkan Fauzan dari lamunannya

"Ini … obat apa?" Fauzan berusaha menghilangkan rasa penasarannya dengan menanyakan obat yang diletakkan Cathleen di atas meja

"Bukan apa-apa. Hanya vitamin saja" Jawab Cathleen sinis

Drrt drrt drrt

Terdengar suara getar ponsel dan itu adalah milik Cathleen yang diletakkan di atas meja di depannya

"Halo" Sapa Cathleen begitu menerima telepon dari Mery

"Cath, apa kamu masih di pesta itu? Apa kamu baik-baik saja?" Terdengar Mery bertanya dengan nada yang panik

"Tidak perlu berlebihan aku baik-baik saja" Jawab Cathleen dengan acuh tak acuh

"Apanya yang baik-baik saja, jika kaki bengkak sampai tidak bisa berjalan?" Fauzan yang duduk tidak jauh dari Cathleen menjawabnya dengan sikap tenang dan pura-pura tidak terjadi apa-apa

"Apa? kakimu bengkak sampai tidak bisa berjalan? Apa yang terjadi?" Mery semakin panik mendengar perkataan Fauzan

"Aku tidak papa. Hanya sedikit terkilir" Jawab Cathleen santai

"Kamu yakin tidak papa? Aku akan kesana sekarang" Mery berusaha memastikan keadaan Cathleen

"Tidak perlu kemari. Aku lelah, dan ingin istirahat. aku baru saja minum obat" Ujar Cathleen menjelaskan

"Ya sudah. Besok aku akan menjemputmu. Besok waktunya kamu untuk bertemu dokter Irgi" Mery mengingatkan dengan sikap yang tenang

"Tunda dulu janjiku dengan dokter Irgi. Sepertinya aku tidak bisa ke kantor beberapa hari ini. Jadi kamu kemari dulu dan bawa pekerjaan yang harus aku kerjakan. Masalah kantor yang lain aku percayakan padamu dulu" Cathleen memberi instruksi dengan sangat tenang

"Baiklah, aku akan menuruti apa katamu" Cathleen dan Mery pun mengakhiri telepon diantara mereka berdua

"Apa kamu tidak akan pergi? Aku harus istirahat" Cathleen meminta Fauzan pulang sebelum obat tidur yang dia minum bereaksi

"Baiklah, aku pamit dulu. Nanti aku akan datang lagi menjengukmu!" Ujar Fauzan yang kemudian beranjak pergi meninggalkan Cathleen

Seketika apartemen Cathleen kembali sepi dan hening

"Haah … sepi sekali. Ini seharusnya sudah baik-baik saja, karena sekarang aku sudah biasa sendiri seperti ini" Gumam Cathleen yang perlahan mulai memejamkan mata karena obat tidur yang diminumnya

Terpopuler

Comments

Inooy

Inooy

ternyata lebih manusiawi pa Adlan d banding kakek David..padahal secara kekayaan lebih kaya pa Adlan d bandingkan kakek David,,tp kelakuan kakek David tdk mencerminkan seorang pengusaha yg intelektual..hanya memanfaatkan kecerdasan Cathleen aj utk memajukan perusahaan nya..😤

2024-11-14

0

Lina ciello

Lina ciello

simbah edannn kui 😡

2024-10-18

0

Wie Yanah

Wie Yanah

smgt cathreen ...biarpn byk yg jht ,tp pst ada jg yg menyanyangi mu🥰💪

2021-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 Tentang Fauzan
2 Kedatangan Cathleen Ke Rumah Sakit
3 Rasa Penasaran Fauzan
4 Kesedihan Cathleen
5 Akan Lebih Bagus Jika Kamu Mengabaikanku
6 Tentang Cathleen
7 Jangan Bersikap Baik Padaku
8 Orang Yang Berusaha Menunjukkan Kalau Dia Kuat Adalah Orang Yang Rapuh
9 Hidupku Yang Tenang Akan Berakhir Sekarang
10 Pesta Keluarga Mike
11 Pesta Keluarga Mike (II)
12 Aku Sudah Biasa Sendiri
13 Niat Adlan menjodohkan Fauzan
14 Masalah Di Proyek Cathleen
15 Ungkapan Hati Fauzan
16 Penyebab Trauma Cathleen
17 Kedekatan Fauzan dan Cathleen
18 Apa Kamu Mau Bekerja Sama Denganku Menjadi Perampok?
19 Cathleen Akan Sangat Cocok Jika Dia Jadi Pendamping Fauzan
20 Makan malam yang memilukan
21 Kehangatan Keluarga Fauzan
22 Aku Ingin Berada Disampingmu
23 Cerita Fauzan Mengenai Cathleen
24 Rencana Mike
25 Kamu Harus Terbiasa Dengan Perhatianku
26 Kebimbangan Cathleen
27 Kecelakaan Cathleen
28 Kondisi Cathleen Kritis
29 Harusnya Mereka Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa, Bukan Cathleen
30 Niat Fauzan Membawa Cathleen Pergi
31 Nura Jadi Pemimpin Perusahaan Gazelle
32 Kepergian Cathleen Dan Fauzan
33 Cathleen, Will You Merry Me?
34 Akan Kulakukan Apapun Agar Kamu Bahagia
35 Hadiah Pernikahan Untuk Cathleen
36 Malam Pertama Cathleen Dan Fauzan
37 Rencana Untuk Menghancurkan Keluarga Gazelle
38 Pria Tampan Ini Sekarang Telah Jadi Suamimu
39 Kembalinya Cathleen dan Fauzan
40 Biarkan Keluarga Gazelle Tenang Dulu Sebelum Menerima Kejutan Lain
41 Persiapan Hadiah Untuk Nura
42 Rencana Lain Untuk Arya
43 Retaknya Kepercayaan David pada Arya
44 Kebingungan Kakek David
45 Hari Pertama Cathleen Ke Kantor Gultom
46 Rencana Pernikahan Nura Dan Mike
47 Pemukulan Arya
48 Cathleen Yang Bodoh Dan Penakut Sudah Mati
49 Makan Siang Fauzan Dan Anita
50 Perdebatan Cathleen Dan Anita
51 Pernikahan Nura Dan Mike
52 Malam Pertama Nura Yang Kacau
53 Berita Utama Viral
54 Hari Pelelangan Proyek
55 Aku Istri sah Dari Fauzan Stevano
56 Keributan Di Restoran
57 Disitanya Perusahaan Gazelle
58 Hancurnya keluarga Gazelle
59 Nenek Rubi Terkena Stroke
60 Pengumuman libur up
61 Penyesalan Kakek David
62 Cahaya Baru Dalam Keluarga Stevano
63 Permata Diantara Tumpukan Arang
64 Kedekatan Cathleen Dan Keluarga Stevano
65 Pembicaraan Fauzan Dengan Mike
66 Putus Asanya Mike
67 Yang Butuh Terapi Kejiwaan Itu Aku Atau Dia?
68 Luapan Kekesalan Cathleen Pada Shila
69 Mike Mabuk Berat
70 Karena Aku Berhati Malaikat
71 Niat Mike Mencari Aulia
72 Pertemuan Mike Dan Aulia
73 Kembalinya Trauma Masa Lalu Cathleen
74 Lamaran Mike Untuk Aulia
75 Gugatan Cerai Mike Untuk Nura
76 Penculikan Pak Adlan dan Bu Renita
77 Identitas Grace yang Sebenarnya
78 Pertemuan Cathleen Dengan Paman Brian
79 Aku Akan Melakukan Apa Saja Untuk Orang Yang Aku Sayangi
80 Perpisahan Nura Pada Mike
81 Meninggalnya Nura
82 Peresmian Kota Baru
83 Akhir Bahagia Cathleen (End)
84 Pengumuman
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Tentang Fauzan
2
Kedatangan Cathleen Ke Rumah Sakit
3
Rasa Penasaran Fauzan
4
Kesedihan Cathleen
5
Akan Lebih Bagus Jika Kamu Mengabaikanku
6
Tentang Cathleen
7
Jangan Bersikap Baik Padaku
8
Orang Yang Berusaha Menunjukkan Kalau Dia Kuat Adalah Orang Yang Rapuh
9
Hidupku Yang Tenang Akan Berakhir Sekarang
10
Pesta Keluarga Mike
11
Pesta Keluarga Mike (II)
12
Aku Sudah Biasa Sendiri
13
Niat Adlan menjodohkan Fauzan
14
Masalah Di Proyek Cathleen
15
Ungkapan Hati Fauzan
16
Penyebab Trauma Cathleen
17
Kedekatan Fauzan dan Cathleen
18
Apa Kamu Mau Bekerja Sama Denganku Menjadi Perampok?
19
Cathleen Akan Sangat Cocok Jika Dia Jadi Pendamping Fauzan
20
Makan malam yang memilukan
21
Kehangatan Keluarga Fauzan
22
Aku Ingin Berada Disampingmu
23
Cerita Fauzan Mengenai Cathleen
24
Rencana Mike
25
Kamu Harus Terbiasa Dengan Perhatianku
26
Kebimbangan Cathleen
27
Kecelakaan Cathleen
28
Kondisi Cathleen Kritis
29
Harusnya Mereka Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa, Bukan Cathleen
30
Niat Fauzan Membawa Cathleen Pergi
31
Nura Jadi Pemimpin Perusahaan Gazelle
32
Kepergian Cathleen Dan Fauzan
33
Cathleen, Will You Merry Me?
34
Akan Kulakukan Apapun Agar Kamu Bahagia
35
Hadiah Pernikahan Untuk Cathleen
36
Malam Pertama Cathleen Dan Fauzan
37
Rencana Untuk Menghancurkan Keluarga Gazelle
38
Pria Tampan Ini Sekarang Telah Jadi Suamimu
39
Kembalinya Cathleen dan Fauzan
40
Biarkan Keluarga Gazelle Tenang Dulu Sebelum Menerima Kejutan Lain
41
Persiapan Hadiah Untuk Nura
42
Rencana Lain Untuk Arya
43
Retaknya Kepercayaan David pada Arya
44
Kebingungan Kakek David
45
Hari Pertama Cathleen Ke Kantor Gultom
46
Rencana Pernikahan Nura Dan Mike
47
Pemukulan Arya
48
Cathleen Yang Bodoh Dan Penakut Sudah Mati
49
Makan Siang Fauzan Dan Anita
50
Perdebatan Cathleen Dan Anita
51
Pernikahan Nura Dan Mike
52
Malam Pertama Nura Yang Kacau
53
Berita Utama Viral
54
Hari Pelelangan Proyek
55
Aku Istri sah Dari Fauzan Stevano
56
Keributan Di Restoran
57
Disitanya Perusahaan Gazelle
58
Hancurnya keluarga Gazelle
59
Nenek Rubi Terkena Stroke
60
Pengumuman libur up
61
Penyesalan Kakek David
62
Cahaya Baru Dalam Keluarga Stevano
63
Permata Diantara Tumpukan Arang
64
Kedekatan Cathleen Dan Keluarga Stevano
65
Pembicaraan Fauzan Dengan Mike
66
Putus Asanya Mike
67
Yang Butuh Terapi Kejiwaan Itu Aku Atau Dia?
68
Luapan Kekesalan Cathleen Pada Shila
69
Mike Mabuk Berat
70
Karena Aku Berhati Malaikat
71
Niat Mike Mencari Aulia
72
Pertemuan Mike Dan Aulia
73
Kembalinya Trauma Masa Lalu Cathleen
74
Lamaran Mike Untuk Aulia
75
Gugatan Cerai Mike Untuk Nura
76
Penculikan Pak Adlan dan Bu Renita
77
Identitas Grace yang Sebenarnya
78
Pertemuan Cathleen Dengan Paman Brian
79
Aku Akan Melakukan Apa Saja Untuk Orang Yang Aku Sayangi
80
Perpisahan Nura Pada Mike
81
Meninggalnya Nura
82
Peresmian Kota Baru
83
Akhir Bahagia Cathleen (End)
84
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!