Kedekatan Fauzan dan Cathleen

Tanpa Fauzan sadari, dia menitikan air matanya melihat Cathleen saat ini. Cathleen tidak mengatakan apa yang dia alami di alam bawah sadarnya. Dia hanya mengigau memanggil orang tuanya dan mengatakan kalau dia takut pada pamannya, jadi Fauzan dan dokter Irgi hanya tahu apa yang cathleen katakan saja. Setelah dirasa cukup, dokter Irgi membangunkan Cathleen dari alam bawah sadarnya.

"Setelah mendengar jentikan jari, kamu bisa bangun"

Klik

Cathleen membuka matanya dengan wajah pucat dan derai air mata yang masih tak bisa berhenti. Fauzan langsung beranjak dari duduknya dan menarik Cathleen dalam dekapannya. Dia memeluknya sangat erat seakan Cathleen bisa menghilang kapan saja.

Cathleen yang masih syok setelah kembali melihat masa lalunya, kini membenamkan wajahnya yang penuh dengan derai air mata di dada bidang Fauzan yang tengah memeluknya. Ia memegang erat kemeja Fauzan tanpa dapat mengeluarkan kata apapun dari mulutnya. Cathleen yang biasa bersikap sombong dan tegas kini terlihat sangat rapuh. Seperti sebuah gelas kaca yang mudah pecah jika terjatuh ke lantai

Dokter Irgi membiarkan Cathleen meluapkan semuanya. Dia merasa berterimakasih pada Fauzan karena menemaninya saat ini. Cukup lama Cathleen menangis dalam dekapan Fauzan. Setelah dia merasa lebih baik dokter Irgi memberikannya minum untuk membuatnya merasa tenang

"Minumlah ini. Lihatlah, pakaian dokter Fauzan kini basah karena air matamu" Dokter Irgi menggoda Cathleen yang membuatnya menoleh pada Fauzan dengan tatapan penuh penyesalan

"Tidak perlu khawatirkan ini. Aku memiliki baju ganti di kantorku" Fauzan tersenyum lembut menenangkan Cathleen

"Baguslah kalau begitu. Aku senang karena kali ini kamu ditemani seseorang yang bisa menjadi sandaran untukmu. Cathleen, aku sering mengatakan padamu kalau kamu tidak sendiri. Meskipun keluargamu membencimu, tapi masih ada orang disekitarmu yang sayang padamu"

Dokter Irgi memberi tahu Cathleen untuk membuka hatinya pada orang lain dan mengurangi sedikit sikap dinginnya. Cathleen hanya diam tanpa memberikan tanggapan apapun

"Kamu bisa kemari lagi minggu depan dan ingat untuk menghubungiku jika sesuatu terjadi" Dokter Irgi mengingatkan dengan sangat lembut

"Baiklah, aku mengerti. Berhenti bicara seperti orang tua! Aku pergi dulu. Sampai jumpa!" Cathleen menanggapi dengan sinis sambil beranjak pergi meninggalkan ruangan dokter Irgi

"Dokter Fauzan, terimakasih karena tidak meninggalkannya sendiri. Tahap pemulihannya masih memerlukan proses yang panjang. Dia masih mengkonsumsi obat tidur dan juga takut pada pisau dan darah" Dokter Irgi memberitahu Fauzan sedikit tentang Cathleen sehingga dia tahu apa yang harus dia lakukan jika sesuatu terjadi pada Cathleen

"Baik, dokter. Terimakasih banyak. Saya permisi" Fauzan pun menganggukkan kepala mengerti dengan apa yang dikatakan dokter Irgi, setelah dokter Irgi menganggukkan kepala dia beranjak pergi meninggalkan ruangan dokter Irgi

Cathleen masih menunggu Fauzan di depan ruangan dokter Irgi dengan bertumpu pada tongkat miliknya

"Kita keruanganku dulu! Aku harus mengganti jasku yang basah karena air matamu" Fauzan menunjukkan senyum lembut ketika dia bicara pada Cathleen

"Tapi aku harus kekantor! Aku naik taksi saja, kamu bisa kembali bekerja!" Cathleen merasa tidak nyaman jika ia harus pergi keruang Fauzan, karena pasti semua orang akan membicarakan dia

"Sebentar saja. Hanya mengganti pakaianku setelah itu aku akan mengantarmu ke kantor. Tapi, apa kamu yakin akan pergi ke kantor? Ini sudah jam 3 dan sebentar lagi karyawanmu akan selesai bekerja"

Cathleen melihat jam tangannya untuk memastikan apa yang dikataka Fauzan. Ternyata benar kalau sebentar lagi jam pulang kantor, jadi tidak mungkin baginya untuk kembali ke kantor

"Yah, aku akan pulang sendiri"

"Aku akan mengantarkan mu nanti, jadi kita keruanganku dulu!" Fauzan kembali membantu Cathleen berjalan dengan sangat hati-hati. Mereka berjalan menuju ruangan Fauzan dengan tatapan semua orang yang terus mnegamati mereka

"Duduklah disini! Aku akan kembali!" Fauzan membantu Cathleen duduk kemudian dia beranjak pergi meninggalkan Cathleen untuk mengganti kemejanya yang basah

Cathleen terus termenung, dia kembali menitikan air matanya disaat menunggu Fauzan

"Cathleen, apa kamu baik-baik saja?" Fauzan sangat panik ketika melihat Cathleen kembali menangis. Dia berjalan dengan kangkah cepat ke hadapan Cathleen

"Aku … baik-baik saja" Cathleen menjawab di sela isak tangisnya

"Ya sudah. Biar aku antar kamu pulang!"

Disaat Cathleen dan Fauzan hendak berjalan pergi keluar dari rumah sakit. Tiba-tiba suster Cindy memanggil Fauzan dengan tergesa-gesa

"Dokter Fauzan! Dokter Fauzan!" Teriak suster Cindy memanggilnya

"Ada apa?Kenapa suster begitu panik?" Tanya Fauzan yang masih memegangi Cathleen

"Ada pasien kecelakaan yang sedang kritis, dia juga mengalami serangan jantung karena terkejut. Anda dibutuhkan sekarang juga diruang operasi!" Suster Cindy bicara dengan panik

"Tapi …"

"Sudahlah. Sebaiknya kamu pergi! Pasien itu membutuhkanmu. Aku bisa pulang sendiri menggunakan taksi" Cathleen menyela sebelum Fauzan menolak suster Cindy

Fauzan tidak dapat mengatakan apa-apa lagi

"Baiklah. Aku akan menghubungimu begitu operasinya selesai. Hati-hati dalam perjalanan pulangmu!" Fauzan beranjak pergi meninggalkan Cathleen di ikuti suster Cindy di belakangnya

Cathleen pun berjalan pergi meninggalkan rumah sakit. Ia berjalan perlahan karena kakinya yang cedera. Langkah Cathleen terhenti ketika melihat seseorang yang dikenalnya

"Om? Kenapa om disini? Apa om sakit?" Cathleen menyapa orang yang di temuinya dipesta ketika dia berpapasan

"Oh, nak kamu disini? Om tidak sakit. Apa kamu habis memeriksakan kakimu? Bagaimana keadaannya sekarang?" Pria itu bertanya dengan sangat lembut dan penuh perhatian

"Ini tidak terlalu parah. Mungkin dalam seminggu akan kembali sembuh. Apa om dokter disini juga ?" Cathleen menjawab dengan sesekali melihat pada kakinya

"Iya, om dokter disini. Apa kamu sudah mau pergi? Bagaimana kalau kita pergi minum kopi dulu?"

"Tapi om, apa aku tidak mengganggu om? O iya, aku belum mengenal om. Namaku Cathleen"

Cathleen mengulurkan sebelah tangan untuk berjabat

"Saya Adlan. Tidak mengganggu sama sekali. Ayo lergi!" Cathleen pun mengangguk setuju dan berjalan bersama pak Adlan secara perlahan menuju kafe yang ada disebelah rumah sakit

"Om sangat khawatir saat melihatmu terjatuh tempo hari. Beruntung ada seseorang yang menolong mu" pak Adlan bicara dengan lembut sambil menikmati secangkir kopi di tangannya

"Aku tidak papa om. Ini sama sekali bukan apa-apa" Cathleen menjelaskan dengan tenang

"Om tahu semuanya. Om mendengar semua yang dikatakan oleh keluarga Gazelle. Bagaimana kamu bisa bertahan dengan mereka?" Pak Adlan terlihat kesal namun tetap berusaha tenang

"Hanya mereka yang aku punya. Mereka merawatku setelah aku kembali dari luar negeri, dan dibuang oleh keluarga ayahku" Cathleen tertunduk sambil memegang erat cangkir kopi dengan kedua tangannya

"Tapi mereka tidak pernah tulus merawatmu. Mereka hanya ingin memanfaatkan mu!" Pak Adlan mulai kesal dengan apa yang di dengarnya

"Aku tahu om, setidaknya aku memiliki tempat tinggal dan uang untuk dihasilkan" Cathleen menunjukkan senyum ketir diwajahnya

"Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri nak. Om ingin kamu menghargai dirimu sendiri dan tidak membiarkan orang lain selalu memanfaatkan mu"

"Om tenang saja. Aku tidak akan membiarkan itu terus terjadi" Cathleen bicara dengan penuh keyakinan di matanya

"Bagus kalau begitu. Om ingin mengundangmu makan malam dirumah om. Om ingin mengenalkanmu pada istri dan anakku"

"Tentu om, aku akan menunggu undangan om"

"Baiklah"

"Dengan begitu aku bisa mengenalkanmu pada Fauzan" Pikir pak Adlan disertai senyum diwajahnya

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

senang kerja sama nya papa Camer

2024-11-07

0

Inooy

Inooy

telat paa, Fauzan nya udh kenal duluan dr masa sekolah..skarang ketemu lg...

2024-11-14

0

Ara sholeha

Ara sholeha

Ternyata mereka sudah saling kenal
Jadi impian pak adlan akan terealisasi

2022-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Tentang Fauzan
2 Kedatangan Cathleen Ke Rumah Sakit
3 Rasa Penasaran Fauzan
4 Kesedihan Cathleen
5 Akan Lebih Bagus Jika Kamu Mengabaikanku
6 Tentang Cathleen
7 Jangan Bersikap Baik Padaku
8 Orang Yang Berusaha Menunjukkan Kalau Dia Kuat Adalah Orang Yang Rapuh
9 Hidupku Yang Tenang Akan Berakhir Sekarang
10 Pesta Keluarga Mike
11 Pesta Keluarga Mike (II)
12 Aku Sudah Biasa Sendiri
13 Niat Adlan menjodohkan Fauzan
14 Masalah Di Proyek Cathleen
15 Ungkapan Hati Fauzan
16 Penyebab Trauma Cathleen
17 Kedekatan Fauzan dan Cathleen
18 Apa Kamu Mau Bekerja Sama Denganku Menjadi Perampok?
19 Cathleen Akan Sangat Cocok Jika Dia Jadi Pendamping Fauzan
20 Makan malam yang memilukan
21 Kehangatan Keluarga Fauzan
22 Aku Ingin Berada Disampingmu
23 Cerita Fauzan Mengenai Cathleen
24 Rencana Mike
25 Kamu Harus Terbiasa Dengan Perhatianku
26 Kebimbangan Cathleen
27 Kecelakaan Cathleen
28 Kondisi Cathleen Kritis
29 Harusnya Mereka Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa, Bukan Cathleen
30 Niat Fauzan Membawa Cathleen Pergi
31 Nura Jadi Pemimpin Perusahaan Gazelle
32 Kepergian Cathleen Dan Fauzan
33 Cathleen, Will You Merry Me?
34 Akan Kulakukan Apapun Agar Kamu Bahagia
35 Hadiah Pernikahan Untuk Cathleen
36 Malam Pertama Cathleen Dan Fauzan
37 Rencana Untuk Menghancurkan Keluarga Gazelle
38 Pria Tampan Ini Sekarang Telah Jadi Suamimu
39 Kembalinya Cathleen dan Fauzan
40 Biarkan Keluarga Gazelle Tenang Dulu Sebelum Menerima Kejutan Lain
41 Persiapan Hadiah Untuk Nura
42 Rencana Lain Untuk Arya
43 Retaknya Kepercayaan David pada Arya
44 Kebingungan Kakek David
45 Hari Pertama Cathleen Ke Kantor Gultom
46 Rencana Pernikahan Nura Dan Mike
47 Pemukulan Arya
48 Cathleen Yang Bodoh Dan Penakut Sudah Mati
49 Makan Siang Fauzan Dan Anita
50 Perdebatan Cathleen Dan Anita
51 Pernikahan Nura Dan Mike
52 Malam Pertama Nura Yang Kacau
53 Berita Utama Viral
54 Hari Pelelangan Proyek
55 Aku Istri sah Dari Fauzan Stevano
56 Keributan Di Restoran
57 Disitanya Perusahaan Gazelle
58 Hancurnya keluarga Gazelle
59 Nenek Rubi Terkena Stroke
60 Pengumuman libur up
61 Penyesalan Kakek David
62 Cahaya Baru Dalam Keluarga Stevano
63 Permata Diantara Tumpukan Arang
64 Kedekatan Cathleen Dan Keluarga Stevano
65 Pembicaraan Fauzan Dengan Mike
66 Putus Asanya Mike
67 Yang Butuh Terapi Kejiwaan Itu Aku Atau Dia?
68 Luapan Kekesalan Cathleen Pada Shila
69 Mike Mabuk Berat
70 Karena Aku Berhati Malaikat
71 Niat Mike Mencari Aulia
72 Pertemuan Mike Dan Aulia
73 Kembalinya Trauma Masa Lalu Cathleen
74 Lamaran Mike Untuk Aulia
75 Gugatan Cerai Mike Untuk Nura
76 Penculikan Pak Adlan dan Bu Renita
77 Identitas Grace yang Sebenarnya
78 Pertemuan Cathleen Dengan Paman Brian
79 Aku Akan Melakukan Apa Saja Untuk Orang Yang Aku Sayangi
80 Perpisahan Nura Pada Mike
81 Meninggalnya Nura
82 Peresmian Kota Baru
83 Akhir Bahagia Cathleen (End)
84 Pengumuman
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Tentang Fauzan
2
Kedatangan Cathleen Ke Rumah Sakit
3
Rasa Penasaran Fauzan
4
Kesedihan Cathleen
5
Akan Lebih Bagus Jika Kamu Mengabaikanku
6
Tentang Cathleen
7
Jangan Bersikap Baik Padaku
8
Orang Yang Berusaha Menunjukkan Kalau Dia Kuat Adalah Orang Yang Rapuh
9
Hidupku Yang Tenang Akan Berakhir Sekarang
10
Pesta Keluarga Mike
11
Pesta Keluarga Mike (II)
12
Aku Sudah Biasa Sendiri
13
Niat Adlan menjodohkan Fauzan
14
Masalah Di Proyek Cathleen
15
Ungkapan Hati Fauzan
16
Penyebab Trauma Cathleen
17
Kedekatan Fauzan dan Cathleen
18
Apa Kamu Mau Bekerja Sama Denganku Menjadi Perampok?
19
Cathleen Akan Sangat Cocok Jika Dia Jadi Pendamping Fauzan
20
Makan malam yang memilukan
21
Kehangatan Keluarga Fauzan
22
Aku Ingin Berada Disampingmu
23
Cerita Fauzan Mengenai Cathleen
24
Rencana Mike
25
Kamu Harus Terbiasa Dengan Perhatianku
26
Kebimbangan Cathleen
27
Kecelakaan Cathleen
28
Kondisi Cathleen Kritis
29
Harusnya Mereka Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa, Bukan Cathleen
30
Niat Fauzan Membawa Cathleen Pergi
31
Nura Jadi Pemimpin Perusahaan Gazelle
32
Kepergian Cathleen Dan Fauzan
33
Cathleen, Will You Merry Me?
34
Akan Kulakukan Apapun Agar Kamu Bahagia
35
Hadiah Pernikahan Untuk Cathleen
36
Malam Pertama Cathleen Dan Fauzan
37
Rencana Untuk Menghancurkan Keluarga Gazelle
38
Pria Tampan Ini Sekarang Telah Jadi Suamimu
39
Kembalinya Cathleen dan Fauzan
40
Biarkan Keluarga Gazelle Tenang Dulu Sebelum Menerima Kejutan Lain
41
Persiapan Hadiah Untuk Nura
42
Rencana Lain Untuk Arya
43
Retaknya Kepercayaan David pada Arya
44
Kebingungan Kakek David
45
Hari Pertama Cathleen Ke Kantor Gultom
46
Rencana Pernikahan Nura Dan Mike
47
Pemukulan Arya
48
Cathleen Yang Bodoh Dan Penakut Sudah Mati
49
Makan Siang Fauzan Dan Anita
50
Perdebatan Cathleen Dan Anita
51
Pernikahan Nura Dan Mike
52
Malam Pertama Nura Yang Kacau
53
Berita Utama Viral
54
Hari Pelelangan Proyek
55
Aku Istri sah Dari Fauzan Stevano
56
Keributan Di Restoran
57
Disitanya Perusahaan Gazelle
58
Hancurnya keluarga Gazelle
59
Nenek Rubi Terkena Stroke
60
Pengumuman libur up
61
Penyesalan Kakek David
62
Cahaya Baru Dalam Keluarga Stevano
63
Permata Diantara Tumpukan Arang
64
Kedekatan Cathleen Dan Keluarga Stevano
65
Pembicaraan Fauzan Dengan Mike
66
Putus Asanya Mike
67
Yang Butuh Terapi Kejiwaan Itu Aku Atau Dia?
68
Luapan Kekesalan Cathleen Pada Shila
69
Mike Mabuk Berat
70
Karena Aku Berhati Malaikat
71
Niat Mike Mencari Aulia
72
Pertemuan Mike Dan Aulia
73
Kembalinya Trauma Masa Lalu Cathleen
74
Lamaran Mike Untuk Aulia
75
Gugatan Cerai Mike Untuk Nura
76
Penculikan Pak Adlan dan Bu Renita
77
Identitas Grace yang Sebenarnya
78
Pertemuan Cathleen Dengan Paman Brian
79
Aku Akan Melakukan Apa Saja Untuk Orang Yang Aku Sayangi
80
Perpisahan Nura Pada Mike
81
Meninggalnya Nura
82
Peresmian Kota Baru
83
Akhir Bahagia Cathleen (End)
84
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!