Makan malam yang memilukan

"Tante, apa yang sedang tante masak? Ada yang bisa aku bantu?" Cathleen dengan langkahnya yang pincang dan mengenakan tongkat berjalan ke dapur menghampiri bu Renita. Dia berniat ingin membantu bu Renita yang sedang memasak. Mungkin dia bisa membantu mencuci sayuran atau bahan makanan lainnya selain memotong bahan makanan.

"Benarkan kamu ingin membantu? Tante akan membuat udang saus tiram. Bisakah kamu membantu mengiris bawang bombaynya?"  Renita bicara dengan senyum lembut di bibirnya namun Cathleen tersentak karena mendengar permintaan Renita

"Me-mengiris bawang?" Wajah Cathleen seketika menjadi pucat dan keringat mulai bercucuran dari dahinya. Tubuhnya kini gemetar padahal dia belum melihat pisaunya sama sekali

"Cathleen, apa kamu baik-baik saja nak? Kenapa wajahmu tiba-tiba jadi pucat seperti itu?" Bu Renita terlihat bingung dengan Cathleen yang tiba-tiba pucat dan lemas

"A-aku baik-baik saja tante. Tapi maaf aku tidak pernah mengiris bawang sebelumnya" Cathleen menjawab dengan senyum dan suara yang terbata-bata

"Jadi kamu pucat karena kamu tidak bisa memasak? Tidak perlu khawatir, tante akan mengajarimu caranya memasak" Renita tersenyum ceria hendak mengajari Cathleen memasak

"Bagaimana aku bisa mengatakan pada tante kalau aku tidak ingin belajar memasak? Aku takut" Batin Cathleen terasa bingung dengan apa yang harus dia katakan pada Renita

"Sini tante ajari caranya mengiris bawang!" Renita mendekati Cathleen dengan pisau dan bawang bombay di tangannya

Cathleen menjadi semakin panik. Wajahnya semakin pucat, keringat dingin semakin deras bercucuran dari wajahnya, tubuhnya pun bergetar hebat sampai dia tidak bisa berdiri dan langsung terduduk lemas di lantai. Kenangan itu kembali muncul, saat dimana orang tuanya dibunuh dengan menggunakan pisau dihadapannya

"Tidaaaaakkkk!!!!" Cathleen berteriak dengan kencang di sertai derai air mata diwajahnya. Teriakannya sampai terdengar keluar rumah

"Ada apa mah?" Pak Adlan yang berada di ruang televisi langsung berlari ke dapur mendengar suara teriakan. Fauzan yang baru saja tiba dan selesai memarkirkan mobil begitu terkejut mendengar suara teriakan dari dalam rumahnya

"Apa yang terjadi? Siapa yang berteriak? Apa itu mama?" Dia pun berlari kedalam rumah untuk melihat apa yang terjadi

"Mah, pah. Kalian dimana?!" Teriak Fauzan dengan panik, dia mencari kedua orang tuaya

"Kami di dapur!" Jawab sang ayah dengan berteriak. Fauzan pun langsung melangkahkan kakinya menuju dapur dengan sangat tergesa-gesa

"Mah, pah, apa yang terjadi? Aku mendengar suara teriakan saat diluar tadi" langkah kaki Fauzan terhenti ketika melihat orang tuanya sedang berjongkok dihadapan seorang gadis yang sedang menangis tersedu-sedu, mereka berusaha menenangkannya

"Siapa dia pah?" Fauzan pun mendekati mereka dan berdiri di hadapan gadis itu. Fauzan terkejut hingga membelalak ketika yang dia lihat di hadapannya adalan Cathleen

"Cathleen? Apa yang terjadi?!" Tanya Fauzan panik yang langsung ikut jongkok dihadapan Cathleen dan memegangi kedua pundaknya

Air mata mengalir deras dari matanya yang menatap kosong. Dia terus menutup kedua telinganya dengan tangan sambil menggelangkan kepala, tubuhnya juga gemetar ketakutan

"Tidak, tidak. kalian tidak boleh pergi seperti ini. Kalian tidak boleh meninggalkanku. Kenapa kalian meninggalkan aku sendiri?! Kenapa kalian tidak membawaku pergi saja?! Kenapa kalian membuatku menderita seperti ini?!" Cathleen terus berteriak histeris diseka isak tangisnya

"Cathleen? Sadarlah, ini aku, Fauzan. Lihat aku!" Cathleen sama sekali tidak menggubris Fauzan. Tatapannya ksoong, seakan dia terjebak di dunianya sendiri. Cathleen berdiri dan beranjak dari hadapan Fauzan dan orang tuanya dengan langkah kaki yang pincang. Dia bahkan tidak mengenakan tongkatnya dan seakan lupa dengan rasa sakit dikakinya

"Cathleen! Kamu mau kemana?!" Fauzan berteriak memanggil Cathleen namun tak di dengarnya. Dia terus melangkahkan kaki dengan tatapan kosong

"Fauzan, kamu mengenal Cathleen? Sebenarnya apa yang terjadi dengannya?!" Pak Adlan bertanya dengan panik

"Nanti aku ceritakan pah. Sekarang aku harus mengejarnya dulu! Cathleen!" Fauzan beranjak pergi dari hadapan orang tuanya dan mengejar Cathleen

"Tidak, kalian tidak boleh pergi. Kalian tidak boleh meninggalkan aku sendiri!" Cathleen terua bergumam sambil berjalan keluar rumah Fauzan

"Cathleen sadarlah! Lihat aku!" Fauzan berhasil mengejar Cathleen namun dia tidak bisa membuatnya sadar dari pikirannya sendiri. Cathleen sama sekali tidak menatap Fauzan. Tatapannya kosong, ikut terbawa kembaki memasuki masa lalunya

"Cathleen lihat aku!"

Plak!!

Fauzan menampar Cathleen dengan keras sampai dia memalingkan wajahnya untuk membuatnya sadar akan keberadaannya

Cathleen terdiam dan berhenti meracau

"Cathleen, lihat aku!" Nada suara Fauzan terdengar lembut memanggil Cathleen. Tamparan Fauzan berhasil membuat Cathleen menyadari keberadaannya

"Fauzan"

Suaranya terdengar parau dan lemah. Matanya menatap penuh kesedihan dengan linangan air mata di dalamnya. Fauzan pun ikut merasakan kepedihannya. Dia ikut menangis kemudian memeluk Cathleen erat. Cathleen kembali menangis tersedu-sedu dipelukan Fauzan, hingga dia kehilangan kesadarannya

"Cathleen! Cathleen!" Fauzan memanggil Cathleen yang tidak sadarkan diri. Kemudian menggendongnya dan membawanya kembali masuk ke dalam rumah

"Zan, kenapa dengannya?" Tanya pak Adlan panik. Terlihat kedua orang tua Fauzan sangat khawatir melihat Cathleen

"Sepertinya dia terlalu syok pah" Fauzan menjawab sambil berlalu membawa Cathleen ke kamarnya

"Apa perlu kita panggilkan dokter?" Tanya ayah Fauzan panik

"Pa, papa ini seorang dokter. Kenapa tidak periksa dia saja!" Ujar bu Renita dengan santainya

"Aku ini dokter bedah, sedangkan Fauzan dokter jantung dan mama sendiri seorang pebisnis. Bagaimana kita bisa memeriksa Cathleen?" Pak Adlan menjelaskan dengan sikap yang tenang

"Ah iya, benar juga ya" Bu Renita kembali bersikap tenang

"Tidak perlu khawatir. Dia tidak papa. Cathleen fobia pada pisau dan darah. Dia memiliki trauma yang berhubungan dengan kedua hal itu. Aku lihat tadi ada pisau di meja dapur. Mungkin karena itu Cathleen histeris"

Pak Adlan dan bu Renita menganggukkan kepala mengerti dengan apa yang dikatakan Fauzan

"Tapi, bagaimana kamu bisa mengenal Cathleen? Kami tidak tahu kalau kalian berteman" Ujar Pak Adlan bertanya dengan wajah heran pada sang anak

"Aku juga tidak tahu kalau papa dan mama mengenal Cathleen?" Fauzan pum berkata dengan sikap acuh tak acuhnya

"Papa bertemu dengannya saat di pesta keluarga Ardenta. Lalu kami bertemu lagi 2 hari yang lalu di rumah sakit" Ayah Fauzan menjelaskan dengan sikap tenangnya.

"Kamu sendiri bagaiman bisa mengenal dia?" Kini pak Adlan bertanya dengan tatapan heran

"Dulu kami teman sekolah saat SMP tapi dia pindah keluar negeri bersama orang tuanya ketika naik ke kelas 2. Aku bertemu dengannya lagi dirumah sakit saat mama mengatur pertemuanku dengan gadis bernama Anita" Fauzan menjelaskan dengan sangat tenang

"Tapi Zan, kenapa dia seperti ini? Apa dia sudah melalui hal yang sulit dalam hidupnya?" Snag Ibu terlihat penasaran dengan apa yang terjadi pada Cathleen

"Mungkin ini ada hubungannya dengan kematian kedua orang tuanya. Aku dengar mereka meninggal karena dibunuh tepat dihadapan matanya. Tapi aku tidak tahu bagaimana kejadian rincinya" Fauzan menjawab sambil menatap Cathleen yang sedang terbaring di tempat tidurnya

"Apa?! Mereka dibunuh di depan matanya?! Bagaimana itu bisa terjadi?!" Bu Renita terlihat tak percaya dengan raut wajah yang sedih

"Kasihan dia. Melihat sendiri kematian kedua orang tuanya dan harus tinggal dengan keluarga yang tidak sayang padanya sama sekali" Pak Adlan menggelengkan kepala berkali-kali dengan pelan sambil menatap Cathleen

"Apa maksud papa?" Fauzan terlihat terkejut mendengar ucapan sang ayah

"Papa melihat sendiri kalau keluarga Gazelle hendak mencelakainya. Meskipun mereka terlihat baik di depan semua orang, namun dibelakangnya, mereka seperti pemangsa yang siap memakan Cathleen kapan saja"

"Bagaimana gadis seperti dia bisa bertahan melalui itu semua?" Bu Renita perlahan menitikan air mata mendengar cerita tentang Cathleen

"Papa dan mama tenang saja. Karena mulai sekarang aku akan berusaha membahagiakan dia"

Terpopuler

Comments

Nuryati Yati

Nuryati Yati

gayung bersambut pak anakmu Fauzan udh ketemu jodohnya

2024-11-27

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

keren thour, sumpah 😭

2024-11-07

1

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

g usah repot2 dijodohkan ya pak adlan

2021-07-08

1

lihat semua
Episodes
1 Tentang Fauzan
2 Kedatangan Cathleen Ke Rumah Sakit
3 Rasa Penasaran Fauzan
4 Kesedihan Cathleen
5 Akan Lebih Bagus Jika Kamu Mengabaikanku
6 Tentang Cathleen
7 Jangan Bersikap Baik Padaku
8 Orang Yang Berusaha Menunjukkan Kalau Dia Kuat Adalah Orang Yang Rapuh
9 Hidupku Yang Tenang Akan Berakhir Sekarang
10 Pesta Keluarga Mike
11 Pesta Keluarga Mike (II)
12 Aku Sudah Biasa Sendiri
13 Niat Adlan menjodohkan Fauzan
14 Masalah Di Proyek Cathleen
15 Ungkapan Hati Fauzan
16 Penyebab Trauma Cathleen
17 Kedekatan Fauzan dan Cathleen
18 Apa Kamu Mau Bekerja Sama Denganku Menjadi Perampok?
19 Cathleen Akan Sangat Cocok Jika Dia Jadi Pendamping Fauzan
20 Makan malam yang memilukan
21 Kehangatan Keluarga Fauzan
22 Aku Ingin Berada Disampingmu
23 Cerita Fauzan Mengenai Cathleen
24 Rencana Mike
25 Kamu Harus Terbiasa Dengan Perhatianku
26 Kebimbangan Cathleen
27 Kecelakaan Cathleen
28 Kondisi Cathleen Kritis
29 Harusnya Mereka Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa, Bukan Cathleen
30 Niat Fauzan Membawa Cathleen Pergi
31 Nura Jadi Pemimpin Perusahaan Gazelle
32 Kepergian Cathleen Dan Fauzan
33 Cathleen, Will You Merry Me?
34 Akan Kulakukan Apapun Agar Kamu Bahagia
35 Hadiah Pernikahan Untuk Cathleen
36 Malam Pertama Cathleen Dan Fauzan
37 Rencana Untuk Menghancurkan Keluarga Gazelle
38 Pria Tampan Ini Sekarang Telah Jadi Suamimu
39 Kembalinya Cathleen dan Fauzan
40 Biarkan Keluarga Gazelle Tenang Dulu Sebelum Menerima Kejutan Lain
41 Persiapan Hadiah Untuk Nura
42 Rencana Lain Untuk Arya
43 Retaknya Kepercayaan David pada Arya
44 Kebingungan Kakek David
45 Hari Pertama Cathleen Ke Kantor Gultom
46 Rencana Pernikahan Nura Dan Mike
47 Pemukulan Arya
48 Cathleen Yang Bodoh Dan Penakut Sudah Mati
49 Makan Siang Fauzan Dan Anita
50 Perdebatan Cathleen Dan Anita
51 Pernikahan Nura Dan Mike
52 Malam Pertama Nura Yang Kacau
53 Berita Utama Viral
54 Hari Pelelangan Proyek
55 Aku Istri sah Dari Fauzan Stevano
56 Keributan Di Restoran
57 Disitanya Perusahaan Gazelle
58 Hancurnya keluarga Gazelle
59 Nenek Rubi Terkena Stroke
60 Pengumuman libur up
61 Penyesalan Kakek David
62 Cahaya Baru Dalam Keluarga Stevano
63 Permata Diantara Tumpukan Arang
64 Kedekatan Cathleen Dan Keluarga Stevano
65 Pembicaraan Fauzan Dengan Mike
66 Putus Asanya Mike
67 Yang Butuh Terapi Kejiwaan Itu Aku Atau Dia?
68 Luapan Kekesalan Cathleen Pada Shila
69 Mike Mabuk Berat
70 Karena Aku Berhati Malaikat
71 Niat Mike Mencari Aulia
72 Pertemuan Mike Dan Aulia
73 Kembalinya Trauma Masa Lalu Cathleen
74 Lamaran Mike Untuk Aulia
75 Gugatan Cerai Mike Untuk Nura
76 Penculikan Pak Adlan dan Bu Renita
77 Identitas Grace yang Sebenarnya
78 Pertemuan Cathleen Dengan Paman Brian
79 Aku Akan Melakukan Apa Saja Untuk Orang Yang Aku Sayangi
80 Perpisahan Nura Pada Mike
81 Meninggalnya Nura
82 Peresmian Kota Baru
83 Akhir Bahagia Cathleen (End)
84 Pengumuman
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Tentang Fauzan
2
Kedatangan Cathleen Ke Rumah Sakit
3
Rasa Penasaran Fauzan
4
Kesedihan Cathleen
5
Akan Lebih Bagus Jika Kamu Mengabaikanku
6
Tentang Cathleen
7
Jangan Bersikap Baik Padaku
8
Orang Yang Berusaha Menunjukkan Kalau Dia Kuat Adalah Orang Yang Rapuh
9
Hidupku Yang Tenang Akan Berakhir Sekarang
10
Pesta Keluarga Mike
11
Pesta Keluarga Mike (II)
12
Aku Sudah Biasa Sendiri
13
Niat Adlan menjodohkan Fauzan
14
Masalah Di Proyek Cathleen
15
Ungkapan Hati Fauzan
16
Penyebab Trauma Cathleen
17
Kedekatan Fauzan dan Cathleen
18
Apa Kamu Mau Bekerja Sama Denganku Menjadi Perampok?
19
Cathleen Akan Sangat Cocok Jika Dia Jadi Pendamping Fauzan
20
Makan malam yang memilukan
21
Kehangatan Keluarga Fauzan
22
Aku Ingin Berada Disampingmu
23
Cerita Fauzan Mengenai Cathleen
24
Rencana Mike
25
Kamu Harus Terbiasa Dengan Perhatianku
26
Kebimbangan Cathleen
27
Kecelakaan Cathleen
28
Kondisi Cathleen Kritis
29
Harusnya Mereka Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa, Bukan Cathleen
30
Niat Fauzan Membawa Cathleen Pergi
31
Nura Jadi Pemimpin Perusahaan Gazelle
32
Kepergian Cathleen Dan Fauzan
33
Cathleen, Will You Merry Me?
34
Akan Kulakukan Apapun Agar Kamu Bahagia
35
Hadiah Pernikahan Untuk Cathleen
36
Malam Pertama Cathleen Dan Fauzan
37
Rencana Untuk Menghancurkan Keluarga Gazelle
38
Pria Tampan Ini Sekarang Telah Jadi Suamimu
39
Kembalinya Cathleen dan Fauzan
40
Biarkan Keluarga Gazelle Tenang Dulu Sebelum Menerima Kejutan Lain
41
Persiapan Hadiah Untuk Nura
42
Rencana Lain Untuk Arya
43
Retaknya Kepercayaan David pada Arya
44
Kebingungan Kakek David
45
Hari Pertama Cathleen Ke Kantor Gultom
46
Rencana Pernikahan Nura Dan Mike
47
Pemukulan Arya
48
Cathleen Yang Bodoh Dan Penakut Sudah Mati
49
Makan Siang Fauzan Dan Anita
50
Perdebatan Cathleen Dan Anita
51
Pernikahan Nura Dan Mike
52
Malam Pertama Nura Yang Kacau
53
Berita Utama Viral
54
Hari Pelelangan Proyek
55
Aku Istri sah Dari Fauzan Stevano
56
Keributan Di Restoran
57
Disitanya Perusahaan Gazelle
58
Hancurnya keluarga Gazelle
59
Nenek Rubi Terkena Stroke
60
Pengumuman libur up
61
Penyesalan Kakek David
62
Cahaya Baru Dalam Keluarga Stevano
63
Permata Diantara Tumpukan Arang
64
Kedekatan Cathleen Dan Keluarga Stevano
65
Pembicaraan Fauzan Dengan Mike
66
Putus Asanya Mike
67
Yang Butuh Terapi Kejiwaan Itu Aku Atau Dia?
68
Luapan Kekesalan Cathleen Pada Shila
69
Mike Mabuk Berat
70
Karena Aku Berhati Malaikat
71
Niat Mike Mencari Aulia
72
Pertemuan Mike Dan Aulia
73
Kembalinya Trauma Masa Lalu Cathleen
74
Lamaran Mike Untuk Aulia
75
Gugatan Cerai Mike Untuk Nura
76
Penculikan Pak Adlan dan Bu Renita
77
Identitas Grace yang Sebenarnya
78
Pertemuan Cathleen Dengan Paman Brian
79
Aku Akan Melakukan Apa Saja Untuk Orang Yang Aku Sayangi
80
Perpisahan Nura Pada Mike
81
Meninggalnya Nura
82
Peresmian Kota Baru
83
Akhir Bahagia Cathleen (End)
84
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!