18.

"Apa yang kau lihat di sana?" tanya Rangga

"Seorang anak Iblis yang sudah membuat putra tuan Singgih menjadi kritis. Sepertinya lelaki itu tidak terima karena Kenan hendak menyakiti seorang wanita yang merupakan teman dari anak Iblis tersebut," jawab Lingga

"Hanya ada satu anak Iblis di dunia ini, apa dia Garra?" tanya Rangga

"Benar," jawab Lingga membuat Rangga tercengang

"Anak itu masih hidup, berarti dia sekarang kekuatannya semakin meningkat," tukas Rangga

"Apa ayah mengenalnya?" tanya Lingga

"Tentu saja, ayah juga pernah berduel dengannya ketika ia masih muda," jawab Rangga

"Lalu siapa wanita itu, apa dia seorang paranormal?" Rangga balik bertanya

"Dia hanya seorang gadis biasa yang memiliki kemampuan untuk melihat mahluk gaib karena tanda . Tapi aku rasa, Garra menyukai gadis itu, karena ia begitu peduli dan menuruti ucapan wanita itu." jelas Lingga

"Garra menyukai seorang anak manusia?" tanya Rangga

"Iya, itu masih dugaanku saja sebagai seorang playboy yang sudah insyaf," sahut Lingga sambil terkekeh

"Dih Sue!" cibir Rangga

"Tapi aku kasian dengan gadis itu ayah?" tukas Lingga

"Kasihan untuk apa?"

"Apa kutukan bahu Laweyan itu bisa dihilangkan atau di obati ayah?"

"Tentu saja bisa, tapi yang bisa menghilangkan kutukan itu adalah mahluk gaib yang sudah menciptakan tanda lahir itu sendiri," terang Rangga

"Bagaimana jika makhluk gaib itu tidak menyukai sang pemilik bahu Laweyan itu,"

"Tidak mungkin, adanya kutukan itu disebabkan oleh mahluk gaib itu yang menyukai sang pemilik bahu Laweyan itu, sehingga ia tidak sengaja memberikan sebuah tanda kepada anak manusia yang di sukainya itu," sahut Rangga

"Bagaimana jika mahluk gaib itu tidak mau menghilangkan kutukan itu?"

"Kutukan itu akan hilang dengan sendirinya jika wanita itu sudah menikah sebanyak tujuh kali atau sudah ada tujuh tumbal pria yang mati karena menyukai wanita itu," jawab Rangga

"Kasian sekali Tiwi, gadis manis seperti dia harus mengalami hidup yang menyedihkan," keluh Lingga

"Aku begitu penasaran dengan gadis itu, apa kau bisa mempertemukan aku dengannya?" tanya Rangga

"Baiklah ayah aku akan mencoba mempertemukan mu dengan Tiwi,"

***********

Sementara itu di kediaman Singgih Sugondo, Tiwi tengah bersiap-siap pulang setelah pekerjaannya selesai.

"Saya pamit dulu Tuan," sapa gadis itu berpamitan

"Terima kasih Tiwi sudah merawat putraku," jawab Singgih

"Sama-sama pak," gadis itu kemudian mencium tangan Singgih dan bergegas keluar meninggalkan rumah itu.

"Aaahh, lelah sekali hari ini," gadis itu langsung menghentikan sebuah angkutan umum dan menyandarkan tubuhnya di bangku yang tersedia.

Ia membuka kaca mobil, menikmati semilir angin guna mengusir rasa panas sore itu.

Karena terlalu lelah gadis itupun terlelap di dalam bus.

Seorang lelaki segera duduk di sebelahnya dan mengambil tas gadis itu, dan mencari barang berharga yang ada di dalamnya.

"Dasar manusia laknat, kau menginginkan uang tapi tidak mau berusaha," Garra segera meniupkan sesuatu kearah lelaki itu.

Tiba-tiba ia berteriak ketika menarik seekor ular dari tas Tiwi. Ia segera melempar tas Tiwi dan bergegas turun dari bus itu.

Garra kemudian duduk di samping Tiwi dan menyandarkan kepala Tiwi ke bahunya.

"Kenapa kau begitu ceroboh sampai terlelap di bus umum, bagaimana jika ada orang jahat seperti tadi. Kenapa juga jika kau tidur seperti orang mati, sehingga tidak menyadari bahaya yang mengintai mu. Apa kau sengaja bersikap seperti ini karena tahu aku akan Melindungi mu," ucap Gara menatap wajah polos Tiwi saat terlelap.

"Kau terlihat semakin manis jika sedang tidur," imbuhnya sembari mengusap lembut wajahnya.

Ia bahkan merapikan rambut Tiwi yang menutupi wajahnya.

"Sepertinya kau lebih nyaman tidur di kasur daripada di kursi besi ini," Garra segera mengambil selembar uang dan memberikannya kepada sang sopir.

Lelaki itu turun dari bus dengan menggendong Tiwi yang masih terlelap.

Semua orang nampak melihatnya dengan penuh takjub kearah Garra yang berjalan tegap sembari menggendong Tiwi.

"Wah romantis sekali, mau dong punya pacar kaya dia. Sudah tampan romantis lagi," ucap seorang wanita menatap kearah mereka

"Unnchh so sweat!" seru yang lain

"Mau dong di gendong juga," ledek yang lainya

"Jika tahu akan seperti ini, lebih aku baik memakai jurus menghilang, daripada dilihatin banyak orang," Lelaki itu mempercepat langkahnya agar cepat sampai ke rumahnya.

"Sekarang istirahatlah dengan nyaman," Gatra membaringkan Tiwi keatas ranjangnya dan menyelimutinya.

"Makan malam sudah siap Tuan," ucap Bi Darsih

"Terima kasih Bi, tapi aku belum mau makan sekarang. Aku akan menunggu sampai Tiwi bangun," sahut Garra

"Baik Tuan," Bi Darsih segera menutup meja makan dengan tudung saji.

Sekarang kau benar-benar sudah jatuh cinta dengan gadis kecil itu,

Bi Darsih tersenyum sinis menatap Garra yang menjaga Tiwi di kamarnya.

Garra segera menghilang dari kamar Tiwi ketika melihat gadis itu mulai mengerjapkan matanya.

"Hoaammm!!!" serunya sembari menggerakkan tangannya

"Perasaan tadi aku tidur di angkutan umum, kenapa aku bisa berada di rumah," ucap gadis itu kebingungan

Ia segera beranjak dari ranjangnya dan berjalan keluar mengikuti aroma makanan yang membuat perutnya langsung berteriak minta diisi.

"Wah... Om curang kenapa kau makan sendirian tanpa menungguku!" celetuk Tiwi langsung duduk di samping Garra.

"Sebaiknya kau bersihkan iler mu dulu baru makan!" sahut Garra

"Memang aku ngiler ya?" tanya Tiwi cengengesan

"Makanya kalau tidur itu mingkem jangan menganga," sahut Garra

"Bagaimana Om bisa tahu aku tidurnya mangap?. Jangan bilang Om...." ucap gadis menatap sinis kearah Garra dan kemudian menyilangkan tangannya ke dada.

"Oh...tidak mungkin!" serunya dengan raut wajah panik

"Kenapa, jangan pernah berpikiran kotor tentang diriku. Walaupun aku ini anak Iblis tapi aku adalah Iblis terhormat yang menghormati wanita seperti aku menghormati ibuku!" seru Garra membela diri

"Oh syukurlah aku lega," jawab gadis itu kemudian kembali duduk di kursinya

"Padahal aku tadi cuma akting, tidak ku sangka reaksiku begitu luar biasa, ck, ck,ck!" seru Tiwi menggelengkan kepalanya

"Dasar anak nakal!" seru Garra mencubit pipi Tiwi

"Awww, sakit tahu!" seru gadis itu

"Maaf, apa masih sakit," ucap Garra mendekatkan kursinya kepada Tiwi

Ia mengusap lembut pipi Tiwi yang memerah.

"Sekali lagi aku minta maaf aku tidak bermaksud menyakitimu, aku hanya bercanda saja," ucapnya menyesal

"Masih sakit kah?" tanyanya lagi

Tiwi hanya mengangguk dengan wajah memelas.

"Apa aku harus membawamu ke rumah sakit?" tanyanya begitu khawatir

"Aku perlu dokter Om," jawab Tiwi

"Katakan saja, dokter apa yang kau butuhkan?" sahut Garra

"Dokter Cinta," sahut Tiwi sambil tertawa

"Jangan bercanda!" seru Garra membuat Tiwi langsung terdiam

"Maaf, bukan maksudku untuk membentak mu, tapi aku mohon jangan membuat ku khawatir. Aku begitu takut jika terjadi sesuatu padamu jadi jangan pernah membuat aku cemas lagi," ucap lelaki itu memeluknya erat.

"Kalau kau memelukku seperti ini, aku bisa mati karena tulang-tulang ku bisa remuk karena mu," bisik Tiwi membuat Garra langsung melepaskan pelukannya.

"Maaf, apa aku terlalu erat memelukmu?"

"Hmmm,"

"Apa masih sakit?" tanya Garra

"Baget," jawab Tiwi membuat Garra semakin khawatir

"Tapi boong!" ucap Tiwi berlari meninggalkan Garra

"Dasar anak nakal, awas kau!" seru Garra langsung mengejarnya.

"Kena kau sekarang!" seru Garra menarik gadis itu dan menggelitiknya

"Ampun Om, ampun!" ucap Tiwi berusaha melepaskan diri dari Garra

Namun Garra tidak melepaskan gadis itu hingga gadis itu tersudut ke tembok.

"Jangan pernah membuat ku panik apalagi khawatir lagi, karena itu sangat menyakitkan bagiku," ucap Garra kemudian mencium bibir gadis itu

Terpopuler

Comments

Ass Yfa

Ass Yfa

xGarra nanti matinya pas nikah ama Tiwi... dia menghilang

2024-02-11

0

Erik Andriansyah Ibrahim

Erik Andriansyah Ibrahim

tpi aku tkt ucapn vito dllu dia akan merasakan sprti vito rsakn

2021-12-20

1

Anisbasri

Anisbasri

Awww......garra nyosor nih

2021-12-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!