Ethan menghentikan langkah kakinya, dan berbalik ke arah Clarissa. Ethan memandangi Clarissa dengan tatapan bingung.
"Hamil? denganku?" tanya Ethan dengan nada curiga.
"Ya, ya aku tengah mengandung anakmu. Aku bisa membuktikannya," jawab Clarissa asal.
"Ayo, kita bicara! tapi jangan di sini!" pinta Clarissa.
"Ikut aku!" perintah Ethan.
Ethan membawa Clarissa ke salah satu ruang VIP di Club tersebut. Setelah masuk Clarissa malah sibuk melihat Jam tangannya. dia masih harus menahan Ethan disini selama lebih dari 15 menit, jika ingin mencegah kejadiaan naas di dalam hidupnya.
"Katakan bagaimana kau akan membuktikannya?" tanya Ethan.
"Emm ....... siapa namamu?" tanya Ethan.
"Edna," jawab Clarissa, menyamarkan namanya karena setelah ini dia.benar-benar tidak ingin berhubungan dengan keluarga Efrat.
"Edna," pikir Ethan yang merasa selama ini tidak pernah berdekatan dengan gadis yang bernama Edna, apalagi mendurinya sampai hamil.
"jadi, apakah kau bisa membuktikan bahwa anak yang di dalam perutmu itu adalah anakku?" tanya Ethan lagi.
"Ya, tentu saja aku bisa. Itu hal yang mudah karena aku adalah salah satu mahasiswa di sekolah keperawatan," jawab Clarissa dengan memberikan kesan yakin.
"Tapi aku memerlukan bantuanmu, dalam hal ini," jawab Clarissa.
"Katakanlah!" jawab Ethan.
"Bisakah kau ke toilet dan memberikanku beberapa benda!" pinta Clarissa.
"Apa?" jawab Ethan.
"Berikan aku sebuah obat kumur dan pasta gigi!" pinta Clarissa asal.
"Apa kau sedang bercanda?" tanya Ethan.
"Hei ! aku ini sekolah medis lho. Hal dasar seperti ini tentu aku sangat mengetahuinya," ucap Clarissa dengan tatapan sangat meyakinkan.
Melihat tingkah Clarissa yang begitu meyakinkan, Ethan pun masuk kedalam toilet untuk mencari benda yang dimintanya tadi. Begitu Ethan masuk ke dalam toilet dengan segera saja Clarissa membawa sebuah kursi untuk menahan handle pintu toilet tersebut.
"Uuuh, maafkan aku. Setelah ini kita tidak akan pernah bertemu lagi," gumam Clarissa dan segera pergi meninggalkan club.
Sebelumnya Clarissa segera mengambil ponsel Ethan di atas meja, dan langsung saja menonaktifkan ponselnya. setelahnya Clarissa langsung berlari keluar Club.
Clarissa juga mematahkan kartu akses masuk ruang VIP tersebut, agar Ethan terkunci agak lama di dalam.
Clarissa hanya keluar dari Club, namun tidak pergi meninggalkan Club. Clarissa tetap memperhatikan mobil sarah yang masih terparkir.
Menunggu beberapa Jam namun Ethan tidak kunjung keluar dari Club, Sarah pun memutuskan pergi dari sana. Clarissa pun merasa lega melihatnya.
"Syukurlah," ucap Clarissa merasa lega.
Namun segera saja Clarissa merasa panik, dia baru saja membuat masalah dengan Tuan kedua dari keluarga Bangsawan Efrat.
Tak ingin berlama-lama di Club, juga tak ingin tertangkap. Clarissa segera saja kembali pulang. Sesampainya di rumah Tante Matilda, sudah menuju tengah malam.
Clarissa mengendap-endap masuk ke kamarnya, namun langkahnya terhenti ketika mendengar percakapan sarah di ponsel.
"Hari ini aku hampir saja membunuh Ethan," akuan Sarah di sambungan telponnya kepada teman baiknya, Hariet.
"Apa kau sudah gila?" ucap Hariet terkejut mendengar pengakuan Sarah.
"Hei tenanglah! bukankah ada Clarissa yang akan selalu ada untuk menanggung kesalahanku," jawabnya sambil tertawa.
'degh' hati Clarissa bagai terjatuh dari tempatnya mendengar perkataan sarah.
Dulu ketika semasa sekolah dasar, Clarissa juga menanggung kesalahan Sarah yang sudah mulai merokok, namun Clarissa mengakui bahwa rokok itu adalah miliknya. Sehingga Clarissa diberi hukuman oleh sekolah, dan juga di nyinyiri oleh teman-temannya kala itu.
"Dia adalah boneka terbodohku," Jawab Sarah lagi.
"Begitu juga dengan kedua orang tuanya, mereka memang pantas mati," Jawab Sarah lagi.
Clarissa meneruskan, langkahnya masuk ke kamarnya. Memikirkan bahwa selama ini Sarah tidak sebaik yang dia kira, membuat hatinya terasa sakit.
Tiga tahun penderitaan menanggung kesalahan yang tidak seharusnya dia tanggung, tiba-tiba saja mematik rasa amarah di hatinya. Mengingat perkataan Sarah tentang kedua orang tuanya, mengulik rasa ingin tahu Clarissa tentang kematian orang tuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
aphrodite
bego bin tolol si Clarisa pantesan di kehidupan pertamanya begitu miris dan tragis..
2025-01-14
0
inayah machmud
pasti orang tua nya clarisa jg meninggal karena perbuatannya sarah...
2023-06-30
0
paty
suka sekali sih tokoh utama dijadikan bodoh kek drama sinetron
2023-03-03
0