Beberapa teman Clarissa melihatnya pingsan segera saja menghampiri, dengan segera salah satu dari mereka mengangkat tubuh Clarissa.
"kami akan membawanya ke ruang kesehatan," ucap mereka.
"Apa yang sedang kau lakukan tadi?" tanya Dean lagi kepada Ethan seraya tetap memandang ke arah tubuh Clarissa yang baru saja di bawa pergi.
"Tidak ada, aku hanya mengajaknya berbicara sebentar," jawab Ethan.
"Apakah tidak ada wanita lain selain dia untuk kau dekati?" tanya Dean.
"Aku sedang tidak mendekatinya, hanya saja sedang buat perhitungan sedikit karena dia telah mengunciku berjam-jam di toilet waktu itu," jawab Ethan mencari alasan.
Dean mengernyitkan alisnya, mendengar pengakuan Ethan bahwa pelayan yang baru saja di bawa pergi adalah gadis kecil yang telah berhasil mengunci Ethan waktu itu.
"Ayo! lelang akan segera dimulai," ucap Dean.
Dean dan Ethan pun kembali ke kursi mereka, barisan paling depan. Barisan kursi yang di khususkan untuk tamu-tamu VVIP.
Lelang pun dimulai, barang pertama, kedua dan ketiga yang di pamerkan tidak ada yang menarik minat kedua Tuan Efrat ini. Sampai pada akhirnya sebuah Plakat dikeluarkan untuk di lelang.
"Itu....... Itu milik-ku," ucap Ethan.
Mendengarnya, Dean juga mempertegas pandangannya. Telah melihat dengan jelas, Dean pun mengiyakan bahwa itu adalah plakat yang sama seperti yang dia miliki. Plakat dari emas murni dan bertahtakan berlian di setiap pinggirannya.
"100 juta, 200 juta," penawaran para peserta lelang yang hadir.
"500 juta," Dean mengangkat papan nomornya.
Dengan kekuasaan yang dia miliki, sebenarnya sangat mudah untuk mengambil plakat ini tanpa harus mengeluarkan uang sama sekali. Namun karena ini adalah acara amal, maka Dean tetap membeli dan membayarnya.
"Selidiki, mereka mendaaptkan itu darimana!" isi pesan Dean kepada Elazar.
Sementara itu di ruang kesehatan, Clarissa nampak sudah mulai tersadar. Clarissa bangun dengan masih rasa terkejut dihati karena tadi bertemu dan bertatapan langasung dengan Dean.
"Apa kau baik-baik saja," tanya Supervisornya.
"Ya sedikit lebih baik," jawab Clarissa.
"Kau pulang saja," Supervisor tersebut memberi ijin.
"Tenang saja kau akan tetap mendapat bayaran," janji superviaor tersebut.
"Baik Tuan, terima kasih," jawabnya lalu segera mengemasi barang-barangnya.
Clarissa ingin cepat-cepat meninggalkan tempat ini, pergi ke parkiran bawah tanah dan berjalan cepat menuju mobilnya. keluar dari lift Karena tidak fokus, sehingga hampir saja menabrakan diri ke mobil yang baru saja berbelok.
"Gadis itu lagi," ucap Ethan yang sedang menatapi Clarissa yang masih berdiri di depan mobil mereka dengan wajah terkejut.
Clarissa tidak bisa menatapi siapa yang berada di dalamnya karena kaca mobil yang begitu gelap. Clarissa segera mengembalikan kesadarannya lalu berjalan kembali ke mobilnya.
Clarissa melajukan mobilnya dengan badan yang masih terasa gemetaran, karena baru saja berhadapan langsung dengan Dean efrat.
Begitu sampai dirumah, ternyata Lucas sedang menunggunya pulang. Melihat Clarissa yang dengan serampangan memasuki rumah mereka, sampai-sampai menjatuhkan beberapa barang di meja, membuat Lucas bingung dan khawatir.
"Ada apa?" tanya Lucas.
Melihat Lucas yang belum tidur dan masih menunggunya, Clarissa pun segera berhambur ke pelukan Lucas.
"Hei ! ini kenapa. Apa yang terjadi?" tanya Lucas.
"Lucas!" panggil Clarissa.
"Berjanjilah kau tidak akan pernah meninggalkanku!"pinta Clarissa seraya menatap Lucas dengan tatapan sedih.
"Ya aku berjanji," jawab Lucas seraya menghapus air mata Clarissa yang sedikit terjatuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Herlina M. Siman
aku nga paham cerita ni mau kemana dan dari mana
2025-02-27
0
kalea rizuky
bodoh pergi jauh lah ngapain mumet di kota yg sama bodoh
2024-05-10
3
inayah machmud
kasian banget clarisa. ..
2023-06-30
0